Notes

Moral Excellency (Week 2)

Jadi, di salah satu negara di dunia muggle sana, ada seorang peneliti sosial. Ia sedang makan besar bersama keluarga besarnya. Disana, ada orang tuanya, kakaknya, iparnya, keponakannya, pokoknya banyak deh. Saat lagi makan, si peneliti ini menegur keponakannya yang main ponsel sambil makan.

Sebenarnya, tujuan dia baik, yaitu supaya makannya fokus. Tapi kenyataannya, keponakannya ini tak mau mendengar. Ia tetap main ponsel. Masalah tambah ruwet lagi saat orang tua keponakannya, yaitu kakaknya sendiri, ikutan menegur si peneliti untuk tidak ikut campur urusan anaknya. Orang tuanya pun marah karena ada yang ribut di meja makan.

Singkat cerita, makan malam itu tidak berakhir baik. Nah, apakah kisah peneliti ini pernah terjadi di lingkungan DSP ini? Misalnya, di asrama kalian masing-masing? Ada saat-saat dimana kita bertujuan baik, lalu kita melakukan sesuatu,tapi malah dianggap salah.Adakah di antara kalian yang pernah mengalami seperti itu dengan orang lain? Kira-kira,apa penyebabnya?

Yup, jawabannya, kesalahpahaman, kurang komunikasi, dsb. Tapi, apakah karena hal yang bisa dihindari itu maka harus ada yang berantem? Sekali dua kali sih tak apa, tapi kalau sampai bikin suasana tidak enak?

Lanjutan dari cerita yang tadi, ayah merekaberkata setelah makan malam, kalau keluarganya perlahan-lahan tidak lagi menyenangkan seperti dulu. Tentu nggak enak kalau lingkungan terasa seperti itu, bukan?

Pohon Kehidupan - Moral Excellency (Week 3)

Saat kembali bekerja,si peneliti dan timnya pun melakukan riset pada anak-anak sekolah dan keluarganya. Risetnya bagaimana, kurang tahu,tapi hasil riset tersebut menunjukkan perbedaan hasil yang siginifikan.

Bahwa anak-anak yang tahu sejarah keluarganya, atau mengenal keluarga besarnya,lebih tangguh daripada mereka yang tidak. Kalau saya tidak salah, riset ini dilakukan setelah tragedi 9/11. Maka, perbedaannya pun lebih terlihat lagi.

Kalian semua pernah berada di grade-grade awal seperti G1 atau G2,bukan? Atau malah justru sekarang?

Pernahkah kalian merasa agak asing dengan senpai-senpai kalian misalnya, mereka ngomongin apa dan kalian nggak ngeh sama sekali? Namanya beda generasi, maka wajar kalau ada perbedaan-perbedaan seperti itu.

Yang mesti dihindari adalah, perpecahan yang muncul karena perbedaan. Bukan tidak mungkin kalau sampai DSP atau bahkan Wyne bubar karena ada kesalah pahaman. Yaa...jangan sampai sih, tapi kalau penyebabnya sepele seperti tadi? 

Yang ingin disampaikan dengan cerita tadi adalah, saat kita sudah jadi bagian dari sekolah ini, asrama kita, jurusan kita, kita harus mengenalnya benar-benar. Kalau sampai harus merunut ke belakang seperti sejarah keluarga tadi mungkin agak ribet ya, tapi paling tidak kenal sama teman-teman, senpai-senpai, atau junior-junior yang sekarang. Kalau ada masalah, selesaikan baik-baik. Prioritasnya bukan soal siapa-siapa yang diuntungkan, tapi demi keutuhan bersama. Dan bonusnya sebagai exorcist semakin dia kuat hubungan batinnya, makin susah dirasuki, kan? Jadi kalau ada roh jahat atau demon yang mau mengganggu sudah kalah duluan.