NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

DIE OR WIN [CHAPTER 1 : CURIOUS]

XXX-1.
Itu nama planetku. Planet yang sudah ditempati sejak dua ribu tahun silam…
Tak banyak yang menarik dari planetku. Planet tropis dengan hutan-hutan besar yang menawan dan sekumpulan gunung vulkanik yang sudah tak aktif lagi. Orang-orang di planetku, seperti kebanyakan orang di planet lainnya, terbagi kedalam 5 golongan masyarakat atau lebih dikenal dengan Faksi demi menjaga perdamaian alam semesta.

Amity, kaum damai yang senantiasa harmonis. Mereka sumber makanan kami. Mereka mengolah pertanian, beternak dan sebagainya.

Candor, kaum penegak keadilan. Mereka selalu berbicara jujur bahkan ketika kau tidak mengharapkannya.

Abnegation, orang-orang biasa memanggil mereka “stiff” yang berarti orang kaku. Ya, itulah sebutan mereka. Tak mementingkan diri sendiri dan lebih senang mendahulukan kepentingan orang lain.

Dauntless, kaum pemberani. Orang-orang sering menganggap mereka gila, dan ya, mereka memang gila. Kaum yang menjadi penjaga planet kami, melindungi kami dari serangan apapun.

Dan yang terakhir adalah Erudite, faksi dimana aku terlahir. Erudite adalah faksi dimana terdapat orang-orang pintar yang menghargai teknologi dan penemuan-penemuan. Erudite adalah detak jantung kehidupan bagi planet ini.

XXX-1 terbagi menjadi dua belahan bagian, dan memang rata-rata planet lain pun demikian. Bagian utara adalah tempat kami para manusia, sedang daerah selatan dihuni makhluk-makhluk ajaib dan para hewan yang yang bisa berbicara, yang dimasa lampau dianggap sebagai makhluk mitos, namun di masaku, mereka disebut “zagigs”.

Karena hidup dikalangan Erudite, aku banyak belajar tentang sejarah lampau dan perkembangan teknologi sejak dahulu kala. Aku sering diajak ayahku menjelajah zaman-zaman lampau dengan menggunakan mesin waktu. Mulai dari mesin waktu yang hanya bisa kembali ke 100 tahun lampau, sampai mesin waktu versi terbaru yang mereka sebut “Golden Time” yang bisa membawamu ke 2000 tahun yang lalu.

Aku sudah banyak menyaksikan bagaimana kehidupan dimasa lampau, dimana keadaan dulu jauhlah berbeda dengan sekarang. Aku tak percaya bahwa dulunya manusia hanya hidup disatu planet dan hampir tidak pernah ditemukan zagigs. Dan dulu manusia tidak dibagi kedalam 5 faksi dan malah menjalani hidup sembrono tanpa tau apa jati diri mereka yang sebenarnya.

Aku bertaruh ada banyak sekali Divergent dimasa lampau. Divergent adalah jenis manusia yang memiliki ability untuk masuk kedalam lebih dari satu faksi. Divergent sangat dihargai di zamanku, dulunya sempat ditantang dan dilarang, namun seiring perkembangan zaman, Divergent dirasa perlu untuk menetralkan. Kaum Divergent adalah para petinggi di planet XXX, planet dimana semua hal2 dari planet lain diatur di planet ini. Jumlah keseluruhan planet adalah 6. XXX, XXX-1, XXX-2, XXX-3, XXX-4, dan XXX-5. Dan planet XXX adalah planet para Divergent, mereka yang menjalankan pemerintahan untuk kelima planet lain.

Planet XXX juga menjadi pusat pelatihan, orang masa lampau menyebutnya sebagai sekolah. Disana, ada sebuah pusat pelatihan terbesar bernama Capitol yang menggabungkan seluruh anak berusia 16 tahun dari semua planet untuk dilatih dan dibagi sesuai dengan bakat mereka.

Misal, aku terlahir sebagai seorang Erudite. Tak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya aku berjiwa Dauntless. Maka aku akan masuk ke pelatihan Dauntless. Setelah menjalani pelatihan selama kurang lebih 3 bulan, barulah kami dilepas ke berbagai planet yang artinya aku bisa saja tidak kembali ke planet asalku, namun ditugaskan ke planet lain. Itu semua tergantung pemerintah yang membagi kami. Kakak ku yang sulung, Kaneki Daniel, ternyata adalah seorang Divergent. Ia pergi ke Capitol 2 tahun yang lalu dan tengah menjalani pelatihan di bagian Divergent. Dia bilang itu sangat susah, karna kau harus mengikuti pelatihan dari semua aspek faksi.

Aku sangat berharap aku tak memiliki nasib yang sama sepertinya. Namun, aku agak sedikit ragu akan diriku. Aku penyuka alam, aku memiliki banyak teman zagigs. Kaum zagigs yang paling banyak menjadi temanku adalah para faun dan beberapa satyr. Aku suka menjelajah alam dengan mereka, dan aku type yang suka berdebat jika ada sesuatu yang kurasa tidak benar dan patut untuk dibenarkan.

Namun, akupun memiliki jiwa erudite, dimana diumurku yang kesepuluh, enam tahun yang lalu, aku menciptakan sebuah robot mini dan melengkapinya dengan otak buatan yang disadur dan diolah ulang dari otak ku, dimana otak ini bertumbuh setiap tahunnya. Setahun sekali ia bertumbuh dengan pemikiran 5 tahun. Sebagai contoh, ketika pertama kali dibuat, ia berpikiran seperti bayi. Setahun kemudian, ia berpikiran layaknya anak umur 5 tahun, setahun kemudian lagi, berpikiran layaknya anak umur 10 tahun, yang membuatnya bisa berbicara dan berpikir, serta memiliki pemikiran dan sifat yang sama sepertiku.

Dan tentu saja, ia lebih dewasa dariku. Pemikiran otaknya sekarang sudah menginjak usia 30 tahun, dimana aku yang asli masih berpikiran 16 tahun, walaupun bentuk tubuh kami sama. Ia akan terus begitu, aku sengaja membuat postur tubuhnya seperti pria umur 20 tahun karena dia tidak bisa bertumbuh. Dia tidak akan bisa mati, kurasa. Kecuali jika otaknya diambil dan tubuhnya dihancurkan. Aku menamainya Rob. Rob adalah kawan setiaku.. aku hanya tinggal mengisinya dengan listrik sebulan sekali selama 5 jam, dan dia bisa menjadi temanku untuk selamanya. Rob juga bukan robot kaku yang tidak bisa bergerak bebas. Rob memiliki tubuh seperti manusia. Jiwa seniku terpancar disini, dimana aku merancang Rob sedemikian rupa dengan lilin. Dengan kata lain, Rob adalah manusia lilin yang sebenarnya robot, namun hidup. Ayahku sempat terperangah dan menawarkan untuk memamerkan penemuanku dihadapan dewan Divergent, namun aku menolak. Kurasa, ini belum waktunya.
Besok adalah hari keberangkatanku ke XXX, dimana aku akan menjalani pelatihan dan mengetahui apa jati diriku yang sebenarnya. Aku banyak berdiam diri selama seminggu terakhir ini, sibuk dengan pemikiran tentang apa yang akan kuhadapi besok. Aneh rasanya, aku akan segera berpisah dengan kedua orangtuaku untuk jangka waktu yang tidak sebentar. Ayahku memberikan petuah-petuah penting tiap malam, mengingat keberangkatanku sudah didepan mata.

Malam ini aku duduk didepan jendela kamarku, memandang kosong kearah selatan, sayup-sayup terdengar suara Rob dan ayah sedang berbincang. Aku tak peduli. Besok adalah hari besarku. Tak lama, pintuku terbuka. Pintu di rumah2 di zaman kami adalah apa yang orang masa lampau sebut sebagai pintu lift.

“tangkaplah ini” ucap Rob sembari melemparkan sebiji apel merah ke arahku. Aku menangkapnya dengan sigap.

“kau yakin tak ingin ikut?” ucapku sembari menggigit apel tanpa menoleh kearahnya

“aku sudah tua dan kau tau itu, Sam” ujarnya terkekeh

“kau baru berusia 6 tahun”

“itu kesalahanmu menciptakan aku dengan pertumbuhan otak yang pesat”

“ikutlah denganku”

“mereka akan tau aku bukan manusia. Pelatihan itu untuk manusia”

“jadi kemana kau akan pergi setelah aku tak ada disini?”

“kemana? Hey, apa yang kau pikirkan?” Rob melambai-lambaikan tangannya didepan wajahku

“aku tak akan kemana-mana. Aku akan tinggal disini menemani ibu dan ayah karena kedua putranya pergi menjalani pelatihan” jelasnya kemudian.

“benarkah begitu?”

“ya. Kau pikir aku sedang berbohong?”

“tampaknya begitu” jawabku menahan tawa, yang disambut lemparan bantal oleh Rob.

“jangan khawatir. Aku akan tetap mengunjungi tumnus si faun dan para satyr di selatan.” Jelas Rob serius. “yang harus kau lakukan hanyalah menjalani kehidupan yang baik di pelatihan dan kelak kau harus berusaha agar ditempatkan kembali di planet ini, karena kau satu-satunya harapan. Kakakmu sudah pasti tidak akan kembali” tegas Rob

Aku sekali lagi melayangkan pandanganku ke luar jendela, tak berbicara selama beberapa menit, sibuk berkecamuk dengan pikiranku sampai akhirnya….

“aku pasti akan kembali, Rob. Jagalah semua yang aku miliki sampai waktunya aku kembali” jelasku mantap

“kalau begitu, tidurlah. Kau memerlukan tenaga extra untuk besok” ujar Rob yang disambut anggukan dariku.
Rob bukan makhluk yang bisa tidur. Ia hanya akan tertidur sekali sebulan ketika energinya diisi atau ketika energinya habis. Rob tidak bernafas dan tidak makan minum. Sumbernya hanya dari energinya. Semua inderanya melebihi manusia normal, karna waktu membuatnya, aku mencapur adukkan serum vampire, werewolf, centaurs, unicorn dan beberapa zagigs lain di selatan yang kudapatkan dengan Cuma-Cuma karena telah menolong mereka dalam suatu hal kala itu.

Aku bangun dengan kekuatan setengah pagi itu. Malas rasanya aku beranjak dari tempat tidurku. Rob memercikkan air dingin ke wajahku yang membuatku terperanjat

“apa yang kau lakukan, bodoh?” semprotku

“hahaha… aku bertaruh kau akan masuk Dauntless. Sebaiknya ada pemanasan sedikit, bung” gelak tawanya memenuhi kamar.

Aku menggelengkan kepalaku, mengambil cepat handuk putih di gantungan dinding dan melesat cepat ke kamar mandi.

Jalanan jalur udara pagi ini memang padat, tak seperti hari biasa terutama jalur ke bandara antar-planet. Mobil terbang ayahku melesat mendahului para pengendara mobil terbang lainnya. Mobil terbang ayahku sudah di-upgrade dengan tenaga super keluaran terbaru yang membuatnya lebih cepat dari yang lain.

Aku turun dari mobil dengan was-was, kupandangi satu-satu wajah anak2 seusiaku dan rata-rata mereka ber-ekspresi sama seperti diriku. Rob menyenggol siku ku dan menegaskan bahwa semua akan baik2 saja dari sorot matanya.

Sejam lamanya kami menunggu hingga tiba waktunya untuk diriku pergi. Ibu memelukku dan mengecup pipiku, yang sebenarnya tidak terlalu kusukai karna aku ini anak laki-laki dan ayahku merangkulku erat, ada kecemasan tersirat dari matanya namun ia tutupi dengan senyuman. Sementara Rob hanya menyeringai, menjotos bahu kananku dan mengucapkan beberapa salam perpisahan.
Aku beranjak namun memutuskan untuk ke toilet terlebih dahulu, sesampainya di toilet, ada sebuah tangan yang mencegat lenganku, aku menoleh, dan itu Rob.

“apapun yang terjadi, jangan biarkan dirimu masuk Divergent.” Ucapnya tegas.

“apa maksudmu? Aku tidak mungkin seorang divergent” bantahku

“aku memang terbuat dari otakmu, namun aku lebih pintar darimu. Kau tau itu” sombongnya.

“memangnya kenapa jika aku divergent?” tanyaku malas

“aku tidak bisa memberitaumu. Intinya jangan” ucapnya seraya melepaskan lenganku dan beranjak pergi

“that was weird” pikirku heran namun aku menganggap itu hanya salah satu dari keanehan Rob yang tidak patut dipermasalahkan.

Aku mendudukkan diriku di ruang tunggu yang dipenuhi anak-anak sebayaku. Ada beberapa anak amity yang menangis karena perpisahan dengan orang tuanya, aku tak memperdulikan itu. Aku menyilangkan tanganku didada, menyandarkan punggungku ke kursi dan memejamkan mataku. Aku hampir mencapai mimpiku ketika merasa ada suatu suara yang berbicara padaku, tepat disebelahku.
“Hey, aku memperhatikanmu sedari tadi. Siapa namamu?”

Aku tak membuka mataku namun tetap menjawabnya “apakah penting untukmu mengetahuinya?”

“ishh… aku hanya berpikir mungkin kita bisa menjadi teman sehingga tidak susah nanti jika sampai disana” gerutunya.

Aku membuka mataku, menoleh malas ke arahnya kemudian memutar bola mataku. Seorang gadis amity berwajah imut namun tersirat kecerewetan dari wajahnya sedang memandangiku penuh harap.

“aku tak berencana untuk memiliki teman” ucapku santai sembari memperbaiki cara duduk ku.

“ayolah. Manusia itu makhluk sosial. Kau tidak akan bisa hidup tanpa teman” sergahnya

“I don’t think so”

“ishhh ayolah… namaku Sara” ucapnya dengan senyuman

“okay, Bree. Kau lihat? Disana…” ucapku sembari menunjuk ke beberapa gadis abnegation dan candor. “dan disana” aku menunjuk lagi pada kumpulan gadis dauntless. “jika kau ingin memiliki teman dari faksi berbeda, datanglah pada mereka. Aku bukan orang yang tepat” jelasku sembari kembali ke posisi awalku dan memejamkan mata.

Kudengar ia mendengus kesal dan beranjak pergi. Tak lama kemudian, kami diperintahkan untuk memasuki kapsul. Aku memasuki kapsulku dan duduk disana sembari mengeratkan tali sabuk ke pinggangku. Didalam kapsul tersebut ada sebuah layar proyektor yang menganalisis data pribadiku, tak lama kurasakan kapsul itu beranjak dan melesat, tapi aku tak merasakannya. Rasanya sama seperti berada di mobil terbang, hanya saja, di kapsul lebih sempit. Aku semakin naik tinggi keatas, sejenak aku melihat kebawah, planetku sangat indah dilihat dari atas sini. Aku tersenyum simpul dan tiba-tiba merasa rindu pada tanah selatan tempatku bermain. Aku memilih untuk tidak berlarut dalam rindu hyperbola dan memilih untuk memejamkan mataku dan menghabiskan perjalanan ini dengan tidur.

Rasanya sudah sehari lamanya ketika kami sampai di planet XXX. Tidak, aku tidak tidur selama di perjalanan. Aku sibuk menikmati pemandangan angkasa luar, memperhatikan komet besar berlalu lalang, melihat bintang yang sesungguhnya, dan melihat beberapa kapsul lain yang lebih berbentuk seperti piringan terbang berlalu lalang melewati blackhole. Aku pernah melewati blackhole sebelumnya. Dari situlah perjalanan menembus waktu dimulai. Aku mempelajari bahwa manusia zaman lampau menanggapi blackhole adalah sesuatu yang mengerikan. Namun di zamanku,blackhole itu berharga. Ada banyak blackhole yang bergerak bebas di angkasa luar, dan masing2 dari mereka sudah dikendalikan oleh system teknologi masa kini dimana satu blackhole ditentukan bisa kembali ke masa lampau dengan kurun waktu berapa tahun. Orang masa lampau menyebut kami alien dan mereka menggambarkan alien dengan gambaran yang sangat buruk padahal mereka belum pernah melihat langsung. Kami memang biasanya melakukan pendaratan di pulau atau bagian laut terpencil agar tidak terdeteksi.

Aku keluar dari kapsulku, ada banyak sekali kapsul yang mendarat, tak terhitung banyaknya. Kepalaku terasa sakit melihat keramaian itu. Aku benci keramaian.
“hey. Kau erudite? Dari planet mana?” seseorang menepukku. Aku menoleh, ia seorang dauntless. Lelaki yang memiliki postur sama sepertiku namun ia tak lebih tampan dariku.

“XXX-1” jawabku singkat.

“ah, namaku Ten. Panjangnya Zouche Ten. Dauntless, planet XXX-5” jelasnya.

Aku mengangguk tanda mengerti dan kami berjalan bersamaan menuju sebuah hall dimana kami akan diberikan instruksi tentang kegiatan selanjutnya.

“aku pikir akan lebih bagus memiliki teman dari planet dan faksi berbeda. Orang planetku membosankan” ucap Zoe ditengah sang pemberi instruksi tengah memberikan penjelasan bahwa kami akan segera dibawa ke Capitol dan mengikuti aptitude test.

“aku bukan orang yang suka memiliki banyak teman” ucapku santai.

“begitu juga denganku. Aku menegurmu karna kau mirip salah satu teman faunku”

“kau berteman dengan kaum zagigs?”

“ya. Mereka menyenangkan”

“kau tau? Kupikir kita bisa menjadi teman” ucapku lalu tersenyum simpul.

Ten tersenyum dan memberiku high five dan aku membalasnya. Kami melanjutkan mendengarkan instruksi.

“Berhati hatilah dan jangan berbohong tentang apa yang kau dapat di testmu. Kau harus masuk berdasarkan apa yang menjadi hasilmu” Wanita Divergent setengah baya itu mengakhiri pidato instruksinya dengan senyuman hangat.

“kalian tau? Namanya Tris. Lengkapnya Beatrice Prior. Nenek moyangnya bernama sama, dan hidup di zaman ketika Divergent masih dilarang. Nenek moyangnya dulunya terlahir sebagai seorang Abnegation”

Seorang laki-laki Candor memberi penjelasan pada Ten dan aku tanpa diminta. Posturnya lebih pendek dari aku dan Ten. Ten terlihat tak berminat pada penjelasannya dan memilih mengabaikannya. Namun aku, yang punya rasa tertarik akan hal-hal masa lampau, memperhatikan anak candor itu.
“kau tau dari mana?” tanyaku

“namaku Six”

“apakah aku menanyakan itu?”

“tidak. Aku hanya ingin memberitau”

“dan apa yang membuatmu berpikir aku ingin tau?”

“apa kau mengajakku berdebat?”

“bukan itu maksudku.”

“lalu apa?”

Aku memilih untuk diam dan berhenti berbicara padanya. Ten memberikan pandangan “itulah-sebabnya-aku-tak-mau-memperhatikannya” padaku
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.