NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io


Ini cerita paling keren sekaligus paling mematikan selama hidupku. Aku berjalan sendiri ke negeri terasing untuk menjalankan misi yang ‘lumayan’ berbahaya. Namaku Stif. Aku hidup sendiri disini, Kansas. Ayahku? Ia pergi entah kemana sejak kematian ibu 3 tahun yang lalu. Terakhir aku bertemu dengannya, otaknya bisa dibilang lebih dangkal. Ibuku? Aku sudah menjelaskannya barusan. Aku tidak pernah menangis dengan keadaan ini. Bahkan, aku terakhir kali menangis dua tahun yang lalu ketika aku tanpa sengaja melihat seseorang membunuh dihadapanku.

Baiklah, langsung ke intinya saja ya? Waktu itu aku sedang pulang kuliah. Aku langsung merebahkan diriku ke sofa. Aku menemukan sebuah amplop coklat lusuh di atas meja. Di bagian depannya, tertulis namaku? Sean stif. Di pojoknya, ada sebuah prangko bergambar anjing husky yang sedang menarik kereta salju, dengan tulisan Alaska. Aku membuka amplop itu deengan hati-hati. Tulisan di dalamnya terlihat diketik dengan mesin tik kuno. Pinggiran kertasnya berwarna coklat. Kurang lebih, beginilah isinya.

Sean Stif,
Aku menulis surat ini, berharap kau Memiliki keberanian yang cukup untuk membantuku mencegah keadaanku yang semakin memburuk ini. Mulai hari ini, jika kau tak membuang surat ini, kau Artinya ikut serta dalam misi ini. Untuk seorang anak 18 tahun sepertimu, misi seperti ini tergolong berbahaya. Mematikan, mungkin kata yang lebih tepat. Okelah, pada akhirnya, jika tugas yang kuberikan padamu ini gagal, maka aku akan mulai membakar Villa, atau bahkan membunuh orang lain. Aku berharap kau memutuskan untuk menolongku dalam misi ini, atau memecahkan Inisial orang yang mengirimi surat ini. Semoga berhasil, Nak.
N.B.: Tuntaskan misi ini sebelum musim gugur berganti dengan musim dingin, atau natal tahun ini berubah menjadi buruk untuk beberapa orang.
Salam,
M.F.

Aku menatapi surat itu selama 10 menit, membacanya berulang kali, dan terus bertanya-tanya siapa yang mau mengisenginya dengan surat ini. Tak mungkin teman-temannya di kampus. Dari mana mereka mendapat prangko Alaska? Yang jelas surat ini aneh.

Aku memutuskan untuk memecahkan inisial pengirimnya terlebih dahulu. Tapi bagaimana? Siapa itu M.F? Ia memasukkan kata-kata yang mengerikan? membakar villa? Membunuh orang? Ya jelas, pengirim surat ini adalah seorang psikopat. Tapi bagaimana seorang psikopat mengirim surat kepada anak 18 tahun?

Surat pertama. Sebuah suara terngiang-ngiang di kepalaku. Aku tak tahu siapa itu. Surat pertama? Ya iyalah, ini hanya satu surat yang dikirimkan kepadaku. Aku sudah membacanya berulang kali. 3 kali. 5 kali. 10 kali. 25 kali. Tapi aku tak menemukan apapun. Baiklah, apabila si psikopat ini membunuh orang, atau membakar villa (sesukamulah), jadi itu tanggung jawabku? Itu gila.

Aku akhirnya menyadari. The first letter? bukanlah surat pertama, tapi huruf pertama. Aku mulai mencari kata yang menggunakan huruf kapital di kata yang bukan nama orang, atau nama tempat, atau sekitar itulah. Baiklah, itu huruf ‘M’, lalu ‘A’, ‘L’, ‘V’ kemudian, ‘I’ dan terakhir apa? ‘N’ . Aku bicara pada diriku sendiri.
MALVIN. Aku merasa familier dengan nama ini. Malvin. sean. Malvin sean. Sial. Itu adalah nama ayahku. Aku berhenti sejenak, menatapi nama itu dengan heran, sekaligus terkejut. Aku telah memutuskan untuk membantunya. Ayahku? Psikopat? Oke, ayahku memang agak gila setelah kematian ibu. Ia bilang mau pergi sebentar ke Seattle. Nyatanya, ia tidak pernah kembali. Aku pikir ia telah meninggal. Aku dan keluargaku yang lain salah. Ayahku, menjadi gila? menjadi seorang psikopat pembunuh berdarah dingin.

Aku mulai menangis. Itu tangisan pertamaku sejak dua tahun yang lalu. Aku harus membantu ayahku. Jika tidak, aku bertanggungjawab apabila ayah membakar tempat atau membunuh orang yang ia bilang di surat itu. Aku yakin, itu suara ayah yang terngiang-ngiang di kepalaku tadi.

Pilihlah suatu tempat di kotamu, bawalah orang sebanyak yang kau mau, asal mereka sudah mati ketika kau menemuiku. Ingatlah jam kematian ibu. Ingatlah tanggal kepergianku. Temui aku di saat itu, aku sangat berharap menemuimu, Stif. Sebuah suara terngiang kembali di benakku. Aku yakin itu suara ayah, tapi kali ini ia memiliki aksen Jerman-Perancis-Inggris, yang menurutku unik. Tapi itu jelas suara ayahku, walapun ayah memiliki aksen Shakespeare kuno. Aku tak yakin sekarang ayah memiliki teman imajinasi, atau memiliki kepribadian yang ganda.

Aku mulai mencatat suara yang ada di kepalaku tadi. Tanggal ayah pergi? 27 November. Jam kematian ibu? Itu yang sulit diingat. Memikirkan kata ‘kematian’ saja sudah sangat sulit. Aku berusaha mengingat itu. Aku mencoba melakukan kilas balik ketika ibu masih ada. Berkunjung ke Golden Gates, berpiknik di kota Petra, dan berjalan mengelilingi Istana Buckingham. Lama lama, angka-angka mulai tersusun di kepalaku seperti kode brankas atau loker sekolah. 21.11.05. Jam Sembilan malam lewat sebelas menit. Aku lumayan yakin kalau tempat itu adalah sebuah pemakaman. Orang orang sudah mati ketika aku kesana? itu jelas. Aku menulis kata-kata itu di kalenderku: PEMAKAMAN NEEDLEFIELD, 27 NOVEMBER, 21.11 MALAM.
Aku menulis kata-kata itu seperti akan berbulan madu menuju kematian. Semua hurufnya kutulis dengan huruf besar. Aku menatapi itu dan melipat bibirku.

Hari-hari terus berlanjut, dan inilah tanggal 27 November, dan lusa adalah akhir dari musim gugur. Aku terus memandangi jam dindingku, menunggu jam itu. Sekarang Jam 21.00. Aku melirik arlojiku, sembari berjalan menuju pemakaman yang kutuju. Aku berdiri di pemakaman itu, dan melihat ke sekitar. Lampu lampu rumah menyala, dan dikelilingi oleh deretan pohon cemara. Mataku terpaku oleh seorang pria gempal umur 45-an dengan jubah ungu gelap. Rambutnya dipotong cepak seperti anggota militer. Ia memakai rompi ala pelayan dan combat boots. Di wajahnya, sebagian tertutupi luka memar yang terlihat masih baru. Aku baru menyadari kalau tangannya juga penuh luka goresan yang terlihat sadis. Itu ayahku, Malvin Sean. Aku berlari menuju ayahku dan memeluknya. Ayah balas memeluku, seperti anak bayi yang dilapisi selimut? sangat hangat.
“Ayah” aku melepaskan diri dari tangannya yang penuh goresan. “Mengapa tanganmu, dan wajahmu begitu?”
“Itu berkat Julius” Ia melihat sekeliling dengan mata hijau pirusnya. “Tadi ia di sekitar sini” katanya.
“Ayo, aku mau pulang” aku menarik ayahku ke arah rumahku. Aku dan ayah duduk di ruang makan. Aku menyeret setoples nachos dan mulai memakannya.
“Siapa itu Julius?” Aku menunggu 5 detik. 10 detik. Tapi ayah tak menjawab. Aku mengambil secarik kertas dan pena. “Ayah, aku minta ayah untuk menulis namamu. Di kertas ini”
Ayah mengambil pena dan kertas itu. Tulisannya seperti tulisan Inggris kuno, saling menyambung dan terlihat rapi. Ia tidak menulis namanya. Ia tidak menulis Malvin Sean. Ia malah menulis Julius Vogg. Aku tak tahu siapa itu.
“Itu namaku” kata Ayah sambil meletakkan pena itu kembali di meja.
“Ayah barusan bilang nama ayah itu, Malvin Sean”
“Siapa Malvin? Aku tak mengenalnya” kata ayah.

Sekarang, aku sepenuhnya yakin kalau ayah memiliki kepribadian yang ganda. Kadang ia menjadi Malvin, kadang ia menjadi Julius. “Ayah, sudah berapa banyak orang yang kau sakiti?” aku memandangi kertas itu lagi. “Untuk si Julus”
“seingatku 5” kata Ayah (Julius, Malvin, terserahlah). Itu adalah jumlah orang yang disakiti ketika ayah berubah menjadi Julius. Dan apabila ayah menjadi Malvin? Aku tak tahu.
“Ayah, aku berusaha menyatukan kepribadiannya” aku menghela napas panjang. “Kau ingat, ketika kau pulang kerja, dan melempari ibu dengan vas bunga, lalu memukulnya berulang kali. Ayah, apakah kau ingat ketika kau memukulku dengan pintu dapur, atau ayah ingat ketika membanting aku dan ibu ke dinding?” aku mengucapkan kata-kata itu. Mulai mengingat ketika aku, ayah, dan ibu masih menjadi keluarga yang bersatu.
Ayah menggeleng.
“Apakah ayah ingat ketika Ibu kecelakaan pada malam setelah ayah memarahi aku dan ibu? Apakah ayah ingat jam kematian ibu? Di persimpangan mana ibu kecelakaan? Atau di rumah sakit mana ibu dirawat?”
Ayahku memejamkan matanya erat-erat. Ia menggumam dengan bahasa yang menurutku adalah nama ibu? Katie Sean. Ia mengucapkan kata itu berulang kali. Katie Sean, Malvin Sean, Silena Sean. Ayah mulai memukuli meja makan? yang entah kenapa menurutku, kepribadian ayah sudah menyatu.
“NAMAKU MALVIN SEAN!” Kata ayah keras-keras. Ia mengucapkan kata itu sebanyak tiga kali. Kepribadiannya telah menyatu, dan aku turut gembira dengan hal itu. “Stif, misimu tuntas, makasih banyak”
Ia mengusap rambutku. Ia bukanlah psikopat lagi, tapi ia sudah kembali menjadi normal. Normal seperi manusia biasa.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.