NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Charm Task @ProfsEdward
Plot SOFTENING CHARM

[ C4NCI ]

L : @tianascmndr

Member :
@adelcrr
@victwsly
@awkiya

Object : Dinding & Lantai


[Hogwarts Hallway, 08.00 PM]

Derap tapakan sepatu Audree mendahului kehadiran pemiliknya.
Gadis itu memiringkan kepala beberapa derajat ke kanan, saat didapatinya ketiga sosok wanita yang merupakan temannya kini sedang bersenda gurau.

Entahlah, ia tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Namun, tubuhnya dengan cepat berbelok, mulai menghampiri mereka.

Berdehem sejenak, ia mencoba mengalihkan fokus teman-temannya itu kepada dirinya yang telah berdiri di hadapan mereka.

Lekukan bibirnya tersenyum simpul sesaat mereka menyambutnya dengan tatapan ramah.

Mencoba bersikap wajar, karena sedari tadi tangannya tidak henti-hentinya mengelus tengkuknya, seperti ragu untuk mengungkapkan sesuatu yang dari kemarin ia simpan dalam benaknya.

"Er, a- aku butuh bantuan."

Azeryn yang menyadari kedatangan audree pun menoleh. Ia menautkan alisnya. "Bantuan? Bantuan apa?" Ujarnya pada gadis di hadapan nya itu.

Tiana yang menyadari kedatangan Audree mengerutkan alisnya sambil membenarkan posisi berdirinya "ada apa? sepertinya hal yang penting" tiana melihat ke arah audree dan kemudian mengalihkan tatapannya ke arah dua temannya yang lain.

Kiya berdiri menghadap gadis yang datang ke arahnya. Raut muka gadis itu terlihat begitu tegang. Ia berdiri dan merangkulkan tangannya ke leher gadis di sampingnya itu.

"Ada apa bebzkhi.."

Rangkulan dari Kiya menyadarkan lamunannya tentang sesuatu. Tidak, ia belum boleh mengatakan hal yang sejujurnya.

Kembali berdehem, mengendalikan kegugupannya, ia lagi-lagi membuka suara. "A- aku meninggalkan suatu barang di ruang kebutuhan dan barang itu sangat penting. Tak perlu ku jelaskan apa barang itu. Kalian mau membantuku menemukannya kan?" Tanyanya penuh harap kepada Kiya, Azeryn, dan Tiana

"Menenemukan barang? Tentu! Kebetulan aku sedang bosan karena tidak melakukan apa apa." Ucap Azeryn antusias saat mendengar ucapan Audree ia menoleh ke arah tiana & kiya. "Tiana, kiya, kalian ikut, kan?" Tanya nya kepada dua teman nya itu.

Tiana yang melihat Audree yang kebingungan lalu memandang Audree sambil memiringkan kepalanya sedikit "Memangnya seperti apa bendanya? ah, maksudku seperti apa bentuknya?" tanyanya sambil merangkul tgn Azeryn

Kiya melepaskan tangannya yang melingkar di leher Audree.Ia mencubiti pipi gadis malang di sampingnya "Cabal ya mba'e .. Seperti apa bentuknya?" tanya gadis cantik itu
"Bentuk?" Ia menghentikan perkataannya, kemudian tampak sedang berfikir.

"Panjang segini." Ia memberi kan jarak antara kedua telapak tangannya, menunjukkan berapa ukuran panjang benda tersebut.

"Ramping dan berwarna keemasan." Ucapnya sedikit ragu, pasalnya ia tidak tahu pasti bagaimana warnanya Ia mengerutkan dahinya.

"Benda macam apa itu?" Azeryn berhenti sejenak. "Ayolah kita langsung cari saja. aku benar-benar bosan dan ingin jalan jalan. Ayolah..." Ia memasang wajah imutnya dihadapan ketiga teman nya itu.

Tiana yang melihat tingkah Azeryn kemudian mengetuk kepala Azeryn pelan "Kugigit kau" ucapnya sambil sedikit bercanda menakuti Azeryn. Lalu mengalihkan pandangan kembali ke Audree.

"Tenanglah ayo kita cari bersama" Ujar Tiana sambil melirik Kiya yang merangkul Audree

"Kau ikutkan nona manis?"

Kiya melirik jam arloji yang melingkari tangan kirinya.

"Sudah mulai larut,waktunya untuk mengirim clover Get R*ch"

Ia melihat wajah merana Audree yang membuatnya begitu simpati.

"Tapi..apasih yang enggak buat kamu.." ujarnya dengan senyum khasnya.

Ia mulai berjalan mendahului ketiga temannya namun kakinya berhenti kembali.Kiya berjalan mundur ke belakang.

"Eh tunggu,tadi dimana tempatnya?"

Senyuman mengembang dari bibir tipis Audree. Tentu saja, seperti yang diharapkan,
ketiga temannya itu dapat diandalkan.

Ia mengikuti langkah kiya yang mendahului mereka. Namun, seketika terhenti karena gadis itu memundurkan langkahnya dan menanyakan hal yang membuat Audree menghela nafasnya berat. Temannya yang satu itu memang sering mengesalkan.

"Yak! Ruang kebutuhan!" Sentaknya gemas.

[Ruang kebutuhan. 08.30 PM]

Tiana menghela nafasnya panjang sambil melihat keadaan sekitar, banyaknya benda - benda usang yang sudah tak terpakai, lemari - lemari dan buku tua serta ada sedikit suara berdecit yang berasal dari pojok ruangan yang sedikit membuat suasana yang hening namun sedikit menyeramkan baginya kemudian ia berdeham pelan dan kembali memandang ketiga temannya di sampingnya.

"kau yakin disini?" ucap Tiana.

Audree menganggukan kepalanya sambil mulai menggeledah barang di sekitarnya.

"Sangat yakin." Ucapnya pasti.

Kiya mulai melihat sekitarnya.Ia menggunakan kaca pembesarnya untuk mencari benda yang hilang milik Audree. Ia mencarinya ke seluruh tempat,termasuk tempat yang tak mungkin benda itu berada di sana. "kemana perginya benda itu?"ujarnya sambil mengambil handphone di sakunya itu "Lomba Selfie di Instagram?Guys kita harus ikut!!!"ujarnya girang.

Ia mulai membuka aplikasi Camera 360 nya,yang efeknya membuat wajah lebih cerah.

"Satu..Dua..Tiga..Cheese.."

Azeryn yang berdiri disebelah kiya pun ikut terfoto. Ia memukul pelan kepala gadis itu. "Yak! Aku belum siap difoto. Lihat! Wajahku aneh begitu." Ia menunjuk nunjuk gambar wajahnya di ponsel kiya. "Eh," ia mengalihkan pandangan nya ke arah dua teman nya yang lain. Audree & tiana. "Bagaimana dengan barangnya? Apa belum ditemukan juga?" Tanya nya.

"Belum hh." Audree mengacak rambutnya frustasi. Barang itu adalah barang berharga miliknya, dan kali ini sifat cerobohnya menimbulkan bencana baginya
"Uh, bagaimana ini?" Ucapnya murung.

tiana mencari di tumpukkan benda - benda usang yang ada di ruang kebutuhan sambil sedikit berkenyit melihat buku-buku yang menarik menurutnya.

"Aku bingung bendanya apa sejujurnya" ia berbicara sambil memindahkan kotak - kotak usang berdebu dan hidungnya pun terasa gatal

"HATCHUUU!" tiana bersin dan terdiam di posisinya sambil melihat ketiga temannya yg lain.

Kiya yang masih berselfie ria,tertawa terbahak-bahak mendengar suara bersin yang keluar dari mulut kak Tiana. Ia memasukkan handphonenya kembali dan mengambil kaca pembesarnya untuk mulai mencari 'benda ramping' milik Audree. Tiba-tiba sesuatu berbulu menyentuh kakinya.Rasanya aneh sekali. "Ka Vict,Audree,Kak Tiana..jangan gelitikin kaki prinses.."ujarnya sambil mencari benda yang hilang itu.

Azeryn yang sedang mencari benda hilang tersebut beralih menatap kiya. Ia mendengus "hey, aku bahkan masih berkutat dengan tumpukan barang barang disini. Aku terlalu sibuk untuk menggelitik kakimu." Ucapnya pada gadis bawel itu dan kembali mencari barang audree yang hilang.

"Hah..lalu siapa kalau bukan kamu kak?Apa mungkin Pangeran yang menggelitiki kakiku?" ujarnya.

Ia mengarahkan kaca pembesarnya ke arah kakinya. Matanya terbelalak.Membesar. "AAAAAAAA MAMAAAAAAAA TIKHUSSS!!!!!!TOLONGGGGG" ujar kiya jingkrak-jingkrak tak karuan. Ia menendang-nendang lemari di sampingnya,ia membuang jauh-jauh sepatu yang sudah ternodai tikus itu Tiba-tiba semua piala yang berada di lemari yang di tendang Kiya jatuh ke segala arah.

"AAAAAAA JEBHAL"

Audree yang sedari tadi sibuk dengan pencariannya, terusik karena jeritan dari kiya.

Ia menghentikan kegiatannya, dan mengalihkan pandangannya ke arah keributan.

"Astaga, apa yang kau lakukan?!!" Ucapnya panik saat kiya menendang lemari besar di sampingnya.

Sorot matanya kini terfokus pada beberapa barang yang terletak di atas lemari tersebut.

"Kiya! Pialanya!" Jeritnya, mencoba menyadarkan temannya itu bahwa tindakannya tersebut mungkin akan membawa bencana bagi mereka.

Tanpa fikir panjang, ia meraih tongkat sihir yang sedari tadi tersembunyi di balik jubahnya. Diarahkannya tongkat itu ke lantai di mana kiya berpijak.

Kemudian, mengayunkan tongkatnya, membentuk huruf S dan mulai merapalkan sesuatu "SPUHN-jee-fye!" Pekiknya.

Detik kemudian, kabut merah muda menyelimuti kaki kiya.

Azeryn mengalihkan perhatian nya dari tumpukan barang kearah kiya yang menjerit. "OMONA" tanpa fikir panjang ia langsung mengeluarkan wand, menggerakkan wandnya dengan gerakan huruf S dan merapal mantra. "SPUHN-jee-fye!" Alih alih membuat lantai menjadi lembut agar piala tersebut aman, ia malah membuat dinding di sebelah kanan nya menjadi seperti sponge. "Omo....bagaimana ini?" Ucapnya panik saat melihat dinding disebelah kanan nya kini diselimuti kabut ungu.

Tiana yg tersentak mendengar teriakan audrey pun langsung membalik badannya, ia melihat sekumpulan piala yang tersusun di lemari jatuh berhamburan. Tiana pun refleks mencabut tongkat sihirnya dibalik jubahnya dan membuat ayunan S ke arah lantai disamping lemari tersebut sambil berucap "SPUHN-jee-fye!" hingga membuat kabut merah muda menutupi sisi lantai lainnya yang akan dijatuhi piala tsb.

"Astaga kiya"

Sambil berlari dari piala-piala yang menggunung itu,Kiya mengeluarkan tongkat sihir dari sakunya,ia melafalkan sebuah mantera.Ia menggerakan tongkatnya membentuk huruf S ke arah lantai.

"SPUHN-jee-fye!" Kiya terpeleset kaca pembesar yang tadi ia jatuhkan ke lantai. Tongkatnya mengarah ke arah piala. Tiba-tiba kabut merah muda datang menutupi semua bagian piala.

"TIDAK!!!!!! PIALANYAA!!!!!"teriaknya kencang sehingga membuat semua kaca di dalam ruangan itu pecah.

Kabut merah muda yang dihasilkan oleh Audree menyebabkan lantai tersebut menjadi lembut.

Piala-piala yang berjatuhan kini terpantul-pantul pada lantai, kemudian terpantul lagi akibat dinding yang terkena mantra oleh Azeryn.

Detik itu juga, ia terperangah kaget atas apa yang di lakukan kiya terhadap piala-piala itu, yang menjadikan seluruh piala tersebut lembut, bahkan lembek.

Lidahnya kelu, tanpa bisa berkata apa-apa lagi. Namun, suatu benda mengalihkan perhatiannya. Segera didekatinya benda tersebut, dan meraihnya.
"Ah! Punyaku ketemu!" Ucapnya riang, sambil menunjukkan benda tersebut kepada Azeryn Kiya Tiana, yang tak lain hanyalah sebuah bolpoin pemberian ayahnya. Ia tampak senang, tanpa menghiraukan kekesalan ketiga temannya.

Kiya yang melihat Audree lalu Matanya terbelalak melihat barang yang dari tadi ia cari.Ia pun kembali berteriak.
"AUUUUDDDRRRRRRRREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY!!!!!!!!!!!!!!!"

dibarengi dengan teriakan dari Azeryn yang melihat Audree dengan tatapan sebal sambil berteriak "AUDREEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!" iapun meletakkan wandnya ke dalam jubahnya setelah selesai melihat Audree

"Dasar kau" serunya pada audree.

tiana tercengang melihat benda yg dicari audree. Ia pun akhirnya ikut berteriak "AUDREEEEEEEY!!!" sambil melihat murka ke arah audree. Rasanya ia ingin melempar piala kenyal yang dikenai mantra oleh kiya ke kepala audree sekarang juga.

Kiya frustasi. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan pada piala yang ia rubah itu.Ia juga bingung apa yang harus ia lakukan untuk kaca-kaca yang pecah.

Hari sudah malam. Ia menjatuhkan badannya di atas tumpukan piala yang empuk itu.Ia memejamkan matanya.

"Eh? hehe maaf." Ucap Audree, diiringi dengan cengiran polos.

tiana memutar bola matanya melihat audree kemudian menyelipkan kembali tongkat sihirnya dibalik jubah lalu melihat keadaan ruang kebutuhan yang setengahnya sudah menjadi lembut karena mantra yang yang sudah dimantrai itu, kita laporkan Prof Edward besok pagi. Ini sudah larut kita bisa dilontarkan oleh diringa dan kawan - kawan

"Ah baiklah ayo kita kembali dengan barang - barang diberi detensi bila ketahuan berkeliaran seperti ini" ucap tiana sambil membantu kiya yang merebahkan dirinya di atas lantai empuk untuk berdiri.


Akhirnya keempat gadis tersebut keluar dr ruang kebutuhan, mereka terlihat sangat lelah karena harus mencari barang Audree yang ternyata adalah bolpoint pemberian ayahnya. Sepanjang jalan menuju common room mereka masing - masing, sesekali mereka tertawa mengingat kejadian yang terjadi di dalam ruang kebutuhan hari ini. Mereka kembali menuju common room masing - masing dan keesokkan harinya mereka melaporkan kejadian tsb kepada Prof Edward yang akhirnya mau membantu mereka untuk mengembalikan keadaan ruang kebutuhan seperti sediakala, tentunya dengan ganjaran detensi membuat rangkuman materi pelajaran charm selama 2 minggu kedepannya.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.