Notes

Crown, salah satu guild terkuat dari 10 guild yang ada di dunia ini. Dan baru-baru ini Crown mengganti jabatan ketua dari Ryan Vanderson kepada Sera Mockcliff. Seketika itu seluruh dunia gempar dan berusaha menghancurkan Crown.

Ryan adalah salah satu manusia terkuat yang pernah ada didunia ini dan beberapa minggu yang lalu ia meninggal dunia. Karena itu tetua Crown, Ellisya Jannisyr, mengambil keputusan yang cepat dengan mengganti ketua Crown secepatnya dan voting dilakukan. Akhirnya terpilihlah Sera Mockcliff yang kabarnya tidak bisa apa-apa dan hanya tergantung pada wakilnya, El Verbrecherwelt, pria dengan mata yang diperban dan yang sering disebut ‘Despair’.

“Aku sangat tidak suka dengan orang yang seenaknya mengatakan kalau Sera tidak bisa apa-apa. Sungguh kurang ajar!” kata seorang laki-laki yang memegang segelas besar bir dengan rambut berwarna keemasan dan badan yang kekar, Luke Francois namanya.

“Aku setuju padamu, Luke. Mereka saja yang tidak tahu Sera itu seperti apa dan bagaimana. Ingin sekali kubunuh mereka satu persatu,” Jawab seorang perempuan yang sangat cantik dan seksi dengan dada besar juga rambut berwarna ungu tua, Ilana namanya.

“Sudahlah Luke, Ilana. Biarkan mereka berbicara seenaknya. Yang terpenting Crown saat ini tidak goyah. Aku harap kalian semua tidak mencari masalah dengan orang sekitar,” Kata seorang perempuan yang sangat cantik dengan rambut panjang menyentuh lantai berwarna biru muda pucat walau sudah tergolong nenek-nenek, dialah tetua Crown, Ellisya jannisyr.

Sera hanya diam mendengar percakapan antara Luke dan Ilana. Tiba-tiba seorang perempuan kecil yang menggendong boneka kelinci kemanapun ia pergi, datang menghampiri Sera.

“Kak Sera tidak apa-apa?” Tanya perempuan kecil tadi sambil menatap Sera.
Sera hanya tersenyum dan mengatakan dia tidak apa-apa sambil mengelus kepala anak kecil itu, Alice Graydine. El pun datang membawa segelas teh hangat untuknya.

“Terima kasih El,” Kata Sera menerima gelas yang dibawakan wakilnya, El.

“Sudah kewajibanku, my Lord,” Jawab El.

Keadaan Crown pun tenang saat itu sampai suatu saat seseorang mendobrak pintu kediaman anggota guild Crown dan mengatakan kalau banyak orang yang mengerumuni Dean dan menghajarnya hingga babak belur.

“Ini gawat. Kalau begitu biarkan aku yang pergi menolong Dean,” Kata Luke.

“Tidak. Biarkan aku yang pergi kesana. Tetua?” Tanya Sera.

Ellisya pun mengangguk tanda setuju. Dengan cepat Sera berlari menuju tempat Dean berada diikuti El, Alice, dan Yiyi.

Dengan cepat Sera sudah sampai ditempat dimana Dean berada. Sesuai janjinya kepada Sera, Dean sama sekali tidak melawan ketika ada penduduk yang memukul dan menghajarnya. Dean sudah babak belur duduk terpojok oleh sekawanan penduduk yang tidak menyukai Sera. Dean yang melihat Sera datang hanya tersenyum pasrah.

“Hey kalian, manusia hina,” Kata Sera akhirnya, membuat sekawanan penduduk itu berbalik ke asal suara yang memanggil mereka.

“Tangkapan besar didepan mata kawan,” Kata seorang dari mereka dengan senyuman licik.

“Kalian tidak akan menang melawanku. Lebih baik kalian mundur,” Kata Sera dengan santainya.

Merasa di injak-injak oleh kata-kata Sera, mereka semua pun mengeluarkan senjata yang mereka bawa. Beberapa dari mereka membawa pisau dan siap untuk membunuh Sera. Sera pun hanya tersenyum. Senyum itupun semakin lama semakin lebar.

“Freeze,” Kata Sera setengah berteriak.
Seketika kawanan tersebut diam membatu tidak dapat menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Satu persatu mulai mengeluarkan kata-kata kotor dan menghina Sera.

“Shut up,” Katanya lagi dan mereka semua menutup mulutnya.

El, Alice, dan Yiyi pun sampai dilokasi. Alice dan Yiyi langsung berlari menuju Dean yang terluka dan segera memberi pertolongan pertama padanya. El pun berjalan kearah Sera.

“Anda tidak apa-apa, my Lord?” tanyanya dan Sera hanya mengangguk tersenyum.

“Salam kenal kalian semua penduduk rendahan. Namaku Sera Mockcliff. Akulah ketua Crown yang baru menggantikan posisi Ryan Vanderson. Seperti yang sudah kalian rasakan sendiri, itulah kekuatanku. Akulah ‘The Rules’. Sekali lagi menantang anggota guildku, aku akan membuat kalian semua membunuh diri kalian sendiri,” Kata Sera kepada kawanan tersebut.

Sera pun langsung menemui Dean dan membantunya berdiri. Sera dan kawan-kawan pun pergi meninggalkan kawanan penduduk itu. Tidak jauh Sera pergi dari tempat tadi, ia mengucapkan kata ‘Release’ dengan pelan dan kawanan orang tadipun dapat bergerak kembali. Segera setelah lepas dari pengaruh kekuatan Sera, mereka semua mulai pergi dan mengatakan pada semua orang mengenai Sera.

Disaat yang sama ada orang yang menyaksikan kejadian tadi dari jauh.

“Tuan Midfield?” kata seorang pelayannya yang mata kirinya diperban.

“Aku jadi tertarik padanya. Besok aku ingin mengunjungi teman lamaku Ellisya,” Katanya, seorang ketua Guild dari RedPhoenix, Bryan Midfield.

“Baik, Tuan,” Jawab pelayannya yang adalah wakilnya, Ren Toyama.

***


“Selamat pagi,” Kata Sera saat ia turun ke aula gedung Crown, dimana seluruh anggota Crown selalu berkumpul.

“Selamat pagi, Sera. Ini susu hangatnya. Rotinya bisa diambil disana,” Kata Ilana yang datang mengampiri Sera dengan membawa nampan yang berisi gelas-gelas penuh susu.

“Ah, terima kasih Ilana,” Jawabnya sambil tersenyum.

Tiba-tiba Yiyi pun datang membawa beberapa roti untuk Sera. Wang Yiyi adalah anak buah Sera yang sangat dipercaya. Yiyi adalah satu-satunya manusia yang mempunyai tiga gelar sekaligus, ‘Long Bow Master’, ‘Power Archer’, dan ‘Super Sniper’. Yiyi sangat terkenal di Guild manapun, tapi ia memilih untuk mengabdikan dirinya pada Sera.

“Terima kasih Yiyi. Kau seharusnya tidak usah serepot ini,” Jawab Sera sambil mengambil satu roti yang sudah dibawakan untuknya.

Seluruh anggota Guild sarapan bersama saat itu. Saling berbagi dan melayani. Itulah kenapa Crown sangat terkenal dengan kekeluargaannya.

“Kita kedatangan tamu. Orang yang sangat kubenci,” Kata Ellisya yang baru saja datang ke ruang kumpul para member guild

“Siapa?” Tanya Sera langsung.

“Bryan Midfield, ketua dari RedPhoenix,” Jawab Ellisya sambil menggeram.

Suasana Guild berubah seketika saat mendengar kata RedPhoenix. RedPhoenix adalah salah satu Guild kuat sama seperti Crown. Hanya saja Guild ini tak pernah adil dan suka berbuat seenaknya.

“El, sambut mereka. Alice, Yiyi, Ilana, tolong bawa semua anggota kembali keruangan mereka terutama Dean,” Perintah Sera cepat.

Semua yang sudah diperintah Sera bergerak secara cepat meninggalkan aula. El pun langsung keluar untuk menyambut Bryan. Tapi dengan kasar El dilempar masuk kedalam aula oleh Bryan. Pintu depan tempat kediaman guild crown hancur berantakan dan terlihat disana Bryan bersama wakilnya, Ren.

“Ah, Sera. Terima kasih atas sambutannya. Aku sangat terharu melihat wakilmu sendiri yang menyambutku,” Kata Bryan dengan senyum liciknya yang khas.
Wajah Sera tak menampakkan senyum sedikitpun. Bryan pun melangkahkan kakinya masuk.

“Hm, dimana Ellisya, aku ingin bertemu dengannya,” Katanya sambil melihat kesekeliling aula.

“Atas dasar apa kamu kemari, ketua RedPhoenix, Bryan Midfield?” Tanya Sera dengan sopan dan ketus.

Bryan pun menatap Sera dan bermaksud memegang pipinya, tapi El menghalanginya.

“Ingin apa kau padanya?” Tanya El yang memegangi tangan Bryan.

“Aku tidak sudi tanganku dipegang wakil rendahan sepertimu, Despair,” Katanya dan seketika itu juga El terpental lagi kebelakang.

“Aku sudah lama penasaran denganmu, Sera Mockcliff. Apalagi dengan konser perdanamu kemarin yang juga membuka nama lainmu, The Rules. Aku ingin mengenalmu lebih dekat,” Katanya sambil berniat untuk mencium Sera.

Dan tiba-tiba panah besar tepat ditembakan kearah Bryan tepat diwajahnya. Namun panah itu ditahan oleh wakil Bryan, Ren. Ren pun langsung menuju kearah orang yang menembakan panah tersebut, Yiyi. Yiyi pun keluar dari persembunyian dan menemui Ren.

“Maaf, tapi aku sama sekali tidak ingin mengenalmu,” Jawab Sera dengan halus dan menyingkirkan tangan Bryan dari pipinya kasar.

“Yiyi, tahan wakil Bryan itu. El, sampai kapan kamu akan berpura-pura tidur?” kata Sera tegas walau sedikit malas ia.

Air wajah Bryan berubah saat mendengar kalimat berpura-pura tidur. Ren pun kaget saat El tiba tepat didepan masternya, Bryan. Seketika Bryan mundur menjauh dari Sera dan El.

“Kau?!” kata Bryan dengan mata yang sedikit menyipit.

“Aku dijuluki Despair dengan suatu alasan,” Kata El sambil tersenyum dan memegang pipi Sera.

Bryan kaget saat melihat El mencium Sera tepat dibibirnya yang cantik menawan itu dan mata Sera terbelalak melihat perlakuan El yang seenaknya.

“Sera hanya untukku seorang, pak tua,” Katanya sesudah berciuman dan kemudian mengeluarkan senjata keramatnya, Death Scythe.

Pertarungan Yiyi dan Ren sangat sengit. Tak sekalipun Yiyi memberikan kesempatan untuk Ren menyerang dan mengalihkan fokus. Sekali mengalihkan fokus, Ren akan di lempar jauh dengan panah besarnya. Tapi tugas Ren adalah untuk melindungi masternya walau harus bertaruh nyawa apalagi didepan masternya kini ada binatang buas dengan senjata yang membuat semua orang takut.

Ren menengok dan ini adalah kesempatan untuk Yiyi. Segera ia luncurkan panah andalannya, hunting rabbit, dan Ren langsung terpental jauh membuat gedung kediaman Crown berlubang di sisi kirinya.

"Lebih baik anda pergi, tuan Bryan," ucap El sesopan mungkin karena walau menyebalkan, ia adalah pelayan yang seharusnya menghormati para boss dan tetua.
Bryan tersenyum dan tak lama ia tertawa. El yang melihat perubahan pada Bryan langsung waspada dan benar. Bryan menyerang tepat setelah ia berhenti tertawa.

"Diam!" Perintah Sera pada Bryan.

Bryan pun langsung jatuh tersungkur setelah diperintahkan oleh Sera tapi semenit kemudian ia lepas dari kekuatan Sera dan Sera hanya berdecak. Kekuatannya tak mampu menahan Bryan.

El mengangkat sycthenya tinggi lalu mengarahkannya pada Brian tapi sayangnya El terpental bersama sycthenya.

"Ah- aku lupa kalau kekuatanmu itu menjauhkan yang dekat," kata El pelan dan tertawa.

tbc-D