Notes

Gadis berkebangsaan Korea, Jepang dan sedikit Eropa ini rupanya berasal dari keluarga yang cukup berada. Ayah dan Ibu nya sering disibukkan dengan bisnis ataupun urusan lain di negeri seberang bahkan benua. Lahir di salah satu distrik ternama di Korea membuat Kaiya sedikit banyak menguasai bahasa disana. Yah- beberapa kali ia diharuskan menguasai bahasa Jepang dan Inggris, sebagai kawan dari bahasa Korea, katanya. Memang sih kedua bahasa itu sering menjadi penting pada saat-saat tertentu. Terutama ketika Kaiya 'pulang kampung'.

Meskipun begitu, anak tunggal nya -Kaiya- tak pernah luput dari kasih sayang mereka. Semua kebutuhan gadis itu selalu saja bisa terpenuhi tanpa membutuhkan waktu lama.

Kaiya sendiri juga tak selamanya mengandalkan materi. Gadis itu lebih memilih mencoba peruntungan lewat kecerdasan dan keahlian yang ia punya. Namun seperti biasa, setiap manusia tak luput dari kemalasan. Bisa seharian lebih ia akan makan dan tidur di rumah jika sedang malas melakukan kegiatan apapun. Lebih parah lagi saat sekolah, hampir setiap pelajaran ia lewati ketika mood nya tidak bagus.

Semua itu sudah berhasil ia lewati, walau sebagian besar proses nya harus melalui 'jalur kuasa uang'.