Notes

Lost or not?

cast :
-AkashiFour
-MaxGWill
-EvelynDemetra
-MikaBrigitta

***
Sekelompok remaja menjadwalkan liburan kelulusan mereka untuk menjelajahi salah satu goa yang konon kata para masyarakat, yang sudah masuk ke dalam goa tersebut tak akan pernah kembali. Tapi sekolompok remaja ini tidak percaya dan bertekat untuk mencobanya. Goa tersebut adalah Goa MeadowFort
Sebelum hari H mereka berkumpul di rumah Angela seorang yang ya bisa dibilang dalam hal ekonomi dialah yang paling serba ada. Maka itu mereka memutuskan menetap di rumah Angelyn.
“Angelyn, kau sudah siapkan semua makanan kan? Untuk malam ini maupun untuk besok. Ya ku tau pasti sudah.” Tanya Max sambil packing barang-barang pribadiku.
“Iya bawel. Ih kenapa sih kita harus masuk ke goa. Kenapa kita ga ke mall nonton saja, yang lebih seru tidak aneh-aneh. Aku bayarin deh semuanya.” Ucap Angelyn sambil memelaskan wajahnya.
“Wah boleh tuh! Traktir aku makanan yang banyak ya! Setuju!” Saut Max dengan wajah sok semangat.
“Ya sudah deh. Asalkan jangan ke goa ya.” Jawab Angelyn dengan muka melas.
“Kalau hanya nonton dan keliling-keliling mall saja, bisa kita lakukan setiap hari. Jangan batalin apa yang sudah direncanakan dong, Lyn. Tenang saja Max akan menjagamu.” Ejek Akashi
“Mana bisa sih dia menjagaku. yang dia pikirkankan hanya makanan saja!” Angelyn cemberut dan menatap Max.
“Ya sudah. Aku yang jaga.” Jawab Akashi datar
“Nah begitu dong.” Angelyn tersenyum.
Mika tidak begitu peduli dengan apa yang mereka bertiga bicarakan. Dia tinggal tunggu jadi saja.
Jam sudah menunjukan angka 10. Mereka memutuskan untuk tidur karena besok jam 5 pagi mereka harus berangkat menuju goa tersebut dikarenakan perjalanan yang cukup jauh.

-ESOK PAGI-

Ternyata, Mika sengaja bangun pagi sekali, ”kapan lagi aku bisa melihat Max yang sedang tertidur? Haha wajahnya lucu sekali dengan mulut terbuka dan suara dengkurannya yang halus.” Ucap Mika dalam hati
“Ngooook”
“Baru kubilang halus, tiba-tiba dia mengeluarkan dengkuran yang menjijikan.” Ucap Mika sambil menatap Max
“Bangun semua jangan kebo!” Mika teriak dan menepok pantat mereka satu-satu.
Singkat cerita, mereka siap-siap dan pergi ke tempat tersebut.
-SAMPAI DI GOA OAKWOOD-
Mereka memasuki goa tersebut, Akashi tampak tidak takut sama sekali, Max hanya sibuk dengan makanannya, Angela berjalan dengan Mika sambil merangkul lengan Mika.
“AAAAAAA!!!” Angelyn menjerit dengan sangat keras. Semua langsung menengok terkejut pada Angelyn
“Kenapa, Lyn?!?” Tanya Max cemas.
“A..aku melihat...”
“Melihat apa?!” Bentak Akashi.
“Ada segerombolan kelelawar lewat di lorong sana...” Jawab Angelyn sambil menunjuk ke sebuah lorong.
Akashi, Max, dan Mika hanya memberi tatapan sementara kemudian lanjut berjalan.
“Apasih kalian?! Kok malah menatap ku seperti itu! Kelelawarnya kan seram!!” Ucap Angelyn
“Jangan seperti anak kecil.” Sahut Akashi
Mereka melanjutkan perjalanannya dan menemukan dua lorong.
“Ada dua lorong nih. Bagaimana? Mau yang kiri atau yang kanan?” Tanya Mika.
“Begini saja, aku dengan Mika ke lorong yang kiri. Kalian berdua ke yang kanan.” Ucap Akashi
Mereka pun berpencar ke lorong yang sudah ditentukan tadi.

-Angelyn & Max POV-

“Awas kalau kamu ninggal-ninggalin. Gak aku beliin makanan lagi!”
“Iya bawel. Mana ada sih yang mau ninggalin cewe cantik?” Jawab Max
“Ih lunasin dulu utangnya baru boleh gombal.” Jawab Angelyn jutek dan meninggalkan Max.
“Awas ada kelelawar. Nanti mewek tidak ada balon.”
Aku terus berjalan tak peduli apa yang Max katakan
Tiba-tiba, “BLOOOSS” Angelyn terperosok ke dalam sebuah lubang. Hanya terdengar teriakan Angelyn yang makin lama makin menghilang.
Max berlari ke lubang tersebut, ia melihat ke dalam lubang tersebut
“Angelyn!” Teriaknya. Tapi hanya gema suaranya yang terdengar. Max ragu apakah dia harus kedalam mengikuti Angelyn atau keluar dan mencari Akashi dan Mika. Akhirnya Max memutuskan untuk kembali, kembali bersama Angelyn. Jadi dia terjun ke dalam lubang tersebut

-Akashi & Mika side-

“Diem mulu. Bicara dong.” Ujar Akashi membuka pembicaraan.
“Emang mau bicara apa?”
“Kira-kira kita akan keluar dari goa ini atau tetap tinggal di sini ya?
“Biar waktu yang menjawab.”
“Sok banget sih.” Cibir Akashi
“Eh eh! Lihat Mik! Ke depan sudah tidak ada jalan.” Kata Akashi sambil nepuk pundak Mika
“Masa kita balik lagi sih? Di sini pasti ada jalan keluarnya!” Jawab Mika
“Krekk”
“Akashi, lihat apa yang kamu injak!”
Akashi nunduk dan membersihkan jalan yang kotor itu, ternyata ada pintu berbentuk bulat, Akashi pun membuka pintu tersebut, “Hanya gelap dan kosong.” Kata Akashi.
“Bagaimana kalo kita masuk?” Ucap Mika.
“Walaupun terlihat menyeramkan. Ya tak apa lah. Sini tanganmu. Kita turun sama-sama.”
Tidak tahu mereka dibawa ketempat seperti apa. Karena semuanya gelap, tak terlihat apa-apa.

-Angelyn POV-

“Aw aw..” Angelyn bangun dan membersihkan pantatnya dari semua kotoran-kotoran di tanah.
“Tempat macam apa ini. Masa yang lain tidak berinisiatif menjemput ku? Apakah aku akan mati di sini?”
Tak lama kemudian
“BRAK!!!”
“AAAA!!” Angelyn berteriak, “Apa- apaan ini?!?! Kalian hanya bisa mengagetkan ku!” Ternyata Akashi, Mika, dan Max berjatuhan bersama-sama di tempat tak jelas itu. Mereka bertiga langsung bangun dan memegang pinggang karena sakit tertimpa satu sama lain.
***
“Whoaah. Akhirnya kita berempat lagi!” Kata Max ceria.
“Syukurlah, kita keluar lewat mana sekarang?” Tanya Mika.
“Manjat lewat atas saja!” Sahut Angelyn
“Dasar bodoh. Mana bisa. Sampai kamu berubah kelamin juga kita mau manjat ke atas situ juga mana bisa.” Sahut Max
Akashi berjalan mengitari tempat tersebut entah ia berpikir atau sedang menjalankan ritual atau mencari sesuatu.”
“Guys, lihat! Sepertinya ini pintu untuk kita keluar!” Ucap Akashi
Max, Angelyn, dan Mika menghampiri Akashi.
“Lihat disitu ada beberapa angka yang acak, 8 angka. Mungkin kita harus menyusunnya dengan benar.” Ucap Angelyn.
“Kakek gue juga tahu.” Sahut Max
“Apasih kenapa sewot mulu. Nyebelin!” Ucap Angelyn cemberut.
“Ah udah kalian berisik. Pikirin saja deh ini tuh angka apa.”
Mereka pun berpikir. Diam, tak ada yang berani berbicara. Setelah 40 menit kira-kira mereka berpikir (tidak tahu berapa menit karena tak ada yang membawa jam) ,
Akashi pun berbicara, “Eh sepertinya aku tahu itu tanggal apa. Sepertinya itu tanggal Goa MeadowFort dibuka. Sebenarnya, 20 tahun lalu goa ini dulunya bekas penyimpanan tahanan orang yang tidak bisa membayar pajak setelah lebih dari 3 bulan. Aku tidak mengatakannya karena takut kalian tidak mau, atau takut duluan. Dan tempat ini, yang lagi kita injak adalah tempat dimana para tahanan itu ditahan dan tak diberi makan dan mati di sini.” Akashi mengambil senter di dalam backpack nya dan menyorot ke semua sudut ruang., “Lihat tengkorak-tengkorak itu.”
Max, Angelyn, dan Mika hanya bengong melihat semua itu.
“Yasudah, sekarang susun angkanya!” Suruh Mika
Akashi pun menyusun angka tersebut dan pintu itu dengan otomatis bergerak membuka. Mereka bisa liat cahaya yang datang dari luar pintu.
“Hah? Apakah kita di bawah kolong jembatan? Jarak dari goa itu ke sini kan cukup jauh. Tapi tak apa yang penting kita keluar!” Ucap Angelyn
“Untung ada kau Akashi! Kalau tidak, kita sudah menemani tengkorak itu bermalaman!” Ucap Mika.
“Menyenangkan! Angelyn kau harus traktir kami semua!” Ucap Max.
“Itu adalah hal kecil. Ayo kita ke rumahku dulu, istirahat sebentar dan ganti-ganti. Karena kalian sudah berbau seperti gelandangan.” Jawab Angelyn
“Traktir aku 5x lipat sebagai tanda terimakasih ya, Lyn!” Ucap Akashi
“Rakus! Lihat tuh perut buncit.” Sahut Mika

Mereka pun jalan pulang kembali ke rumah Angelyn. Rasa penasaran mereka terhadap Goa tersebut akhirnya terjawab. Mereka yang tidak bisa keluar adalah mereka yang tidak bisa membayar pajak sana. Hanya masyarakat sana saja yang terlalu berlebihan menceritakannya. Kalian tidak akan tahu jawabannya sebelum kalian mencobanya.

Tamat.