Notes

Pekan 8 Interaksi Virus dengan Inang

Kenapa virus menginfeksi?
- Obligat inracelullar
- Tropism (sifat spesifik) : Reseptor dan attachment
- Replikasi
- Infeksi

Interaksi antara virus dengan Sel
- Terhadap luka pada sel secara langsung (menginfeksi) / tidak langsung
- Perubahan proses sintesis sel secara makromolekuler
- CPE : badan inklusi (Inclusion body), perubahan morfologi, Perihal respirasi (Syncytia)
- Perubahan seluler

CPE (Cytophatic effect) :
- Enterovirus : Pembulatan sel (cell rounding), lisis
- Herpesvirus : Sel mengalami pembengkakkan berbentuk bulat
- Paramyxovirus : Syncytia (Perihal respirasi)
- Influenza Virus : Hemadsorption
CPE berupa badan inklusi (Inclution body) :
- Reovirus : Intrasitoplasma
- Canine distemper virus : Intrasitoplasma, syncytia
- Bovine adenovirus 5 : Intranucleus

Disease -> Akumulasi dari efek infeksi virus pada tingkatan sel

Cell Response (Respon sel) vs Host Response (Respon Inang)
1. Sel lisis ----> Organisme mati
2. Pembentukan badan inklusi/Perubahan sel/Disfungsi sel ----> Terdapat beberapa penyakit, Demam
3. Multifikasi virus tanpa perubahan yang terlihat/maturasi viras yang tidak sempurna ----> Infeksi tanpa gejala klinis (seperti demam)/Orang tanpa gejala
4. Terpapar oleh virus tapi virus tidak attach dan/atau masuk ke dalam sel ----> Terpapar virus tanpa infeksi

patogenik bergantung pada
- Karakteristik
- Virulence (Kemampuan mikroorganisme patogenik dalam merusak sel)
Contoh : ND virus -> Lentogenik, mesogenik, velogenik
Lentogenik : kematian embrio >90 jam
Mesogenik : kematian embrio 60-90 jam
Velogenik : kematian embrio <90 jam
- Diversitas (Keragama) -> Type atau subtype
Contoh Avian Influenza Virus (AIV) : H5N1, H7N9,H9N2
- Number atau angka dari infeksi partikel

Inang bergantung pada :
- Kesehatan umum (general) : Sistem imun, metabolisme, Nutrisi, dll
- Genetik : ND -> Unggas, Jembrana -> Sapi bali
- Umur : IBD (Infectious Bursa Disease) Ayam kurang dari 6 bulan
- Faktor Fisiologi : Kehamilan, hormonal, stres, dll.

-IL : Inteleukins
- TNF : Tumor Necrosis Factor
- IFN : Interferon -> hormon berupa protein yang disekresikan akibat rangsangan biologis seperti virus, bakteri, dll.
------------------------------------------------------------------
Pekan 9 - Respon Inang dalam menghadapi infeksi virus

Disesase atau penyakit -> Akumulasi dari efek perubahan seluler yang terinfeksi virus

Perubahan sel yang diinduksi oleh virus :
- Perubahan sintetis makromolekul yang bersifat seluler
- CPE (Cytophatic effect)
- Pembentukan badan inklusi
- Perubahan kromosom
- Perubahan sel
------------------------------------------------------------------
Pekan 10 - Isolasi dan pembiakkan virus

Virus isolation step
- Pengumpulan spesimen
- Packaging (Pengemasan) dan pengantaran ke laboratorium
- Specimen processing
- Penyimpanan spesimen
- Pemberdayaan spesimen
- Isolasi spesimen (virus)

Sumber spesimen :
- Hewan (dengan biopsi atau nekropsi) bagian :
Respirasi : Paru", trakhea, oropharing
Penyakit saraf : Otak, Sum" tulang belakang
Penyakit jantung : Cairan perikardium
Penyakit sistemik (Pantropic) : Limpa, hati, dll
- Darah : Serum, plasma, darah saja
- Cairan tubuh : Cairan cerebrospinal, hidung (nasal) dan mulut (oral), dll
- Feses
- Urin
- Lingkungan : air, kandang swab, alat swab, dll.

Packaging (Pengemasan) dan pengantaran (transporting) spesimen ke laboratorium :
- Cover : tentang spesimen (all about spesimen)
- Kemas dengan baik (dinginkan dengan dry ice, tempat es, atau preservasi dengan gliserol contoh nya
- Pilih jalan yang paling cepat ke laboratorium

Specimen processing
- Must ASAP (As Soon As Posible)
- Spesimen -> inoculum dengan penambahan antibiotic untuk mencegah kontaminasi bakteri atau jamur
- Inoculum dapat didinginkan pada kondisi -20 atau -80 degrees celcius

Virus Culvation (Pemberdayaan virus)
Virus hanya hidup di cel hidup
- In ovo : Telur berembrio (Ayam, bebek, dll)
- In Vivo : Laboratorium hewan
- In Vitro : Kultur sel atau kultur jaringan
------------------------------------------------------------------
Pekan 11 - Bahan yang dapat merusak dan mengawetkan virus

Aksi agen mikroba
- Denaturasi protein
- Enzim
- Asam Nukleat

Faktor yang mempengaruhi anti mikroba
- Paparan Waktu
-> Waktu kontak
- Karakteristik mikroba
-> Virus (Beramplop atau tidak)

Bahan" (materials) yang membahayakan (membunuh) bagi virus
- Lipotropic (Lipo = Lipid -> Menghilangkan lemak/lipid -> amplop virus)
-> Klorofom, eter, lipase, sabun
- Nucleotropic (Nucleo = Nucleat -> Menghilangkan asam nukleat)
-> Sinar UV, Formalin, Asam sitrat
- Proteotropic (Proteo = protein -> Menghilangkan protein?)
-> Sinar UV, panas, larutan asam (pH rendah)
- General (Umum) (tidak ada target pada virus yang spesifik)
-> X-ray, Glutaraldehyd, ethylenocsid

- Temperature : 56 degrees celcius -> virus inatif selama 30 menit
- pH : pH stabil = 5 -9
- Sinar UV :
di bawah 2800 A -> menghancurkan mikroorganisme
2600 -> berbahaya bagi asam nukleat (DNA or RNA)
2350 -> Berbahaya bagi protein virus
Sinar UV pendek -> u/ sterilisasi
- Formaldehyde : u/ inaktivasi virus. co/ u/ pembuatan vaksin, inaktivasi virus menggunakan formaldehyde, formalin -> membunuh virus tanpa merubah struktur
- Lipid solvent/destroyer : menginaktivasi atau membunuh virus beramplop seperti rabies, AIV (Avian Influenza Virus) co/: ethetm kloroform, sodium deoxyicholate
- Desinfektan
Agen pengoksidasi : Pottasium permanganat atau KMnO4
Agen alkil -> menghancurkan asam nukleat (DNA or RNA) : formalin/formaldehyde
Denaturasi protein : Alkohol dan fenol
Denaturasi asam nukleat : Beta propiolacton
Detergen : Ionik dan non-ionik
Agen Kation dan anion
------------------------------------------------------------------
Pekan 12 - Titrasi/Perhitungan virus

Perhitungan/titrasi dapat dilakukan :
1. Fisika : Mikroskop elektron (Dihitung secara langsung?)
2. Kimia : HA Test (Haemaglutinin test)
3. Biologis : Efek yang ditimbulkan pada sel jaringan inang yang peka. LD50% pada LD 50%

Perhitungan/Titrasi virus secara kuantitatif :
HA Test
- Virus yang dapat mengaglutinasi RBC
- Virus yang sudah mati atau pun masih hidup

Uji inektivitas
-> Menghitung virus hidup
- Quantal (Kuantitatif) : Yang dihitung yaitu jumlah partikel virus yang infeksius pada suatu suspensi virus
- Enumeratif (Focal) : Yang diamati yaitu respon positif/negatif terhadap infeksi virus -> contoh : Inang yang diinfeksi mati atau tidak, TC terbentuk CPE atau tidak, dan ada tidaknya tanda" infeksi
Contoh respon enumeratif : Pada inokulasi virus jalur CAM (Chorioalantois membrane)

Virus Quantitation
contoh :
Media : TET rute (Telur Embrio Tertunas)
Pengenceran virus : 10^-5
Volume inokulasi : 0,1 ml
Jumlah pock yg terbentuk : 13, 10, dam 16
Rataan jumlah pock : (13+10+16)/3 = 13
Titer Virus : 13 x 10^-5 PFU/0,1 ml atau 13 x 10^-6 PFU/ml atau juga 1,3 x 10^-7 PFU/ml.
------------------------------------------------------------------
Pekan 13 - Pemanfaatan Virus
------------------------------------------------------------------
Pekan 14 - Pendekatan dengan metode pencegahan dan pengendalian penyakit

Tindakan yang bisa dilakukan
- Lingkungan
-> Bioskurity, karantina, sanitasi dan hygiene, dan pemantauan
- Inang (Host)
-> Meningkatkan kekebalan terhadap virus, higiene personal, pola hidup sehat
- Agen (Pathogen)

Pencegahan infeksi virus :
- Imunisasi pasif
-> Kekebalan diberikan secara langsung (oleh alam) -> antibodi, pada anak hewan -> maternal antibodi : IgG/IgY
- Imunisasi aktif
-> Diinjeksikan melalui : Vaksin, paparan mikroorganisme lain

Bagaimana vaksin bekerja
Vaksin -> menstimulasi sistem imun ->sistem imun memproduksi antibodi yg melawan protein virus -> paparan dari vaksin tersebut akan bertemu dengan resistensi infeksi yang spesifik

Vaksin virus terdiri dari
- Virus hidup (live virus vaccines
- Vaksin Mati/non-replicating native antigen vaccines
- vaksin yang diproduksi atau dibuat dari teknologi DNA rekombinan dan subunitnya
- Vaksin DNA

Persyaratan vaksin
- Murni
- Aman
- Protektif
- Memenuhi standar yang ditetapkan dalam hal kandungan