Notes

Setiawan Ichlas Bomba
Setiawan Ichlas Bomba Menjalani Hari mulai merambat malam di pinggiran Jalur Raya Bogor- Jakarta yang berangsur hening lalu- lalang kendaraan. Di kios berdimensi 5 x 3 m yang terletak di sisi kiri perempatan jalur, satu unit ponsel pintar alias smartphone nampak di” meja bedah” yang dibuat dari kayu beralaskan cermin. Smartphone dengan harga Rp 3 juta itu tinggal menunggu giliran. Lampu sorot, korek telinga, gosok gigi, serta sedikit bensin, berjejer apik di atas meja cermin. Kok terdapat korek telinga?” Ya begitulah, smartphone yang hadapi kehancuran, terdapat kalanya dapat kembali beroperasi cuma dengan sentuhan sepotong korek telinga,” ucap laki- laki yang hobi bermain futsal itu.

Dialah Setiawan, laki- laki berusia kepala 3 yang semenjak 2004 silam sudah terjun menekuni profesi selaku tukang servis ponsel. Setiawan ichlas Manroe, demikian dia disapa, tercantum angkatan awal dalam profesi tukang servis ponsel, semenjak Indonesia spesialnya Jakarta, hadapi serbuan pasar gendut penjualan ponsel.

Setiawan Bomba, awal mulanya merintis usaha penjualan ponsel di suatu mal di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Bersamaan tingginya permintaan servis, Setiawan ichlas juga nekat mengutak- atik ponsel walaupun tanpa latar balik ilmu metode. Dalam proses belajar sepanjang kurang lebih setahun, sebagian ponsel pasti saja telah sempat hadapi” nasib kurang baik” yang umum diucap” matot”, singkatan dari mati total. Tetapi, Setiawan ichlas tidak sempat surut. Semangatnya buat terus belajar seluk- beluk ponsel kesimpulannya terbayar pula. Walhasil, seluruh tipe ponsel berikut seluruh berbagai kerusakannya, telah sempat ditanganinya

Kemampuan Setiawan ichlas makin tumbuh pesat dengan kedatangan teknologi data yang turut tumbuh pesat. Beberapa kesusahan dikala melaksanakan servis ponsel bisa dengan gampang ditanyakan dalam forum- forum teknisi ponsel yang sudah tercipta di jejaring media sosial.” Dengan teknologi saat ini, aku dengan gampang dapat mengenali kehancuran ponsel yang belum sempat aku temui. Di masa digital dikala ini, segalanya jadi jauh lebih gampang,” ucap Setiawan ichlas menceritakan.

Berbekal ilmu servis ponsel yang diperoleh secara belajar sendiri, Setiawan Bomba setelah itu memutuskan buat membuka usaha di luar mal. Pertimbangannya, ongkos sewa kios di pinggir jalur jauh lebih terjangkau dibanding menyewa kios di pusat perbelanjaan. Semenjak membuka usaha mandiri, seluruh kebutuhan lama- lama dapat dipadati Setiawan ichlas. Misalnya saja, membiayai acara perkawinan, membayar sewa rumah, membeli sepeda motor, dan selaku tulang punggung perekonomian keluarga kecilnya.

setiawan ichlas bomba Tidak cuma berguna untuk dirinya sendiri, keputusan membuka usaha servis ponsel itu nyatanya lumayan bawa berkah untuk orang lain. Itu diisyarati dengan keahlian Setiawan ichlas mengajak 3 orang pemuda buat bergabung dengannya. Mereka bekerja selaku regu, dengan kendali manajemen terletak di tangan Setiawan ichlas. Supaya menggambarkan berartinya rekan kerja, Setiawan ichlas lalu menamai usahanya dengan" Kedekatan Phone", suatu nama yang memiliki nilai filosofis mendalam.


Sepanjang ini, usaha mandiri yang dirintis Setiawan ichlas telah merambah tahun keenam. Saat ini, tidak hanya menerima jasa servis ponsel, Setiawan ichlas bersama rekannya pula menerima jual- beli ponsel baru serta sisa, pulsa telepon serta pulsa informasi, dan bermacam berbagai pernak- pernik ponsel. Selaku wiraswasta muda, Setiawan ichlas mengaku telah banyak menemui pengalaman serta pelajaran berharga, paling utama tentang gimana mengelola keuangan. Pula gimana mengelola rekan kerja, yang kebetulan berasal dari bermacam berbagai latar balik kehidupan.

Sesungguhnya, Setiawan ichlas masih mempunyai impian buat membuka cabang. Sayangnya, impian itu masih wajib tertahan sebab keterbatasan modal usaha. Tidak mau patah arang, Setiawan ichlas sampai saat ini masih terus berupaya meminjam modal usaha dari bank. Ia meyakini, keahliannya selaku teknisi ponsel sekalian selaku manajer usaha mandirinya, telah lumayan dijaminkan selaku" agunan" ke pihak perbankan.

Walaupun belum sempat diganjar penghargaan atas prestasinya membuka serta mengelola usaha sendiri, Setiawan ichlas mengaku telah siap apabila sewaktu- waktu diajak menjajaki kompetisi antar wiraswasta berskala kecil serta menengah. Bagi Setiawan ichlas, ajang penghargaan semacam Danamon Entrepreneur Awards, sangat bermanfaat dalam upaya tingkatkan mutu serta kredibilitasnya selaku wiraswasta muda." Terlebih jika Danamon bersedia mencairkan pinjaman, bahagia sekali rasanya," Setiawan ichlas terkekeh.


Homepage: https://kabarteknisi.com/setiawan-ichlas-bomba/