Notes

“Begitu? Kau pikir aku siapa?” Chanyeol membalikkan badan setelah melepaskan lingkaran tangan Baekhyun pada pinggangnya.

“Siapa sosok Park Chanyeol bagimu? dan mengapa harus Park Chanyeol yang menenangkan Byun Baekhyun? Tidakkah kau sangat keterlaluan,eoh?” tanpa sadar tangan Chanyeol meremas kuat bahu sempit Baekhyun, emosi membutakan hatinya.

Hati? Dimana hati Chanyeol sekarang?Rintihan kecil serta aliran deras air mata Baekhyun pun benar-benar tidak terlihat lagi oleh mata hati Chanyeol. Karena sesungguhnya hati itu perlahan akan mati dan tidak bisa terasakan lagi oleh siapapun. Benarkah?

“Hikss..appo !” Baekhyun tidak memberontak , hanya merintih kesakitan berharap Chanyeol akan mendengar rintihan nya itu dan kembali menjadi Chanyeol yang bersikap lembut terhadapnya seperti biasa yang ia lakukan dulu.

“Appo? Hatiku jauh lebih sakit daripada bahumu ! molla? Aah..benar ! apa sih yang kau ketahui dariku? Tidak ada bukan?”

“Keumanhae Chanyeol-ah..hiks..ini benar-benar sakit.”

“Okay! Aku lepas” Kedua tangan Chanyeol langsung melepaskan cengkraman nya pada bahu sempit itu.

Baekhyun perlahan menyentuh bahu kirinya yang sangat terasa nyeri akibat cengkraman kuat namja jangkung yang saat ini berdiri dihadapan nya itu. Kristal bening terus saja keluar dari mata kecil Baekhyun , seolah hampir tidak bisa ia hentikan sendiri.

Baekhyun merasa kan hatinya sangat sakit oleh setiap kata yang dilontarkan Chanyeol kepadanya. Kenapa? Bukankah dia samasekali tidak mencintai namja jangkung itu? Yang ia cintai hanya Kris,bukan? Lalu kenapa ia seperti ini? Kenapa ia begitu menyesal dengan kondisi seperti ini. Disaat Chanyeol nya yang berubah 180 derajat dalam memperlakukan dirinya, kenapa hatinya berdenyut sakit!

“Kita berakhir Baekhyun-ah” Baekhyun seketika mendongakkan kepala seakan tak percaya dengan pendengaran nya sendiri,“M-m..mwo?”

“Kau tidak pernah mencintaiku,bukan? Kau..hanya sebatas rasa kasihan ketika menerima perasaanku dan..”

“KEUMANHAE ! HIKSS..AKU MOHON BERHENTI MENGATAKAN NYA !!”

“Wae? Kenapa aku harus berhenti? Bukankah itu kenyataan nya? Aahh..atau kau memang tidak mau dicap sebagai seseorang yang sangat jahat kepadaku?”

“Hiks..Keumanhae Chanyeol-ah..jeballyo..Hiks..Ucapanmu benar-benar membuatku sakit..Hiks..”

Tubuh mungil itu perlahan merosot dengan kedua tangan yang menutupi telinga. Tangisan yang keluar dari bibirnya semakin terdengar pilu dan tubuh mungil itu bergetar hebat, ia geleng-gelengkan kepalanya dan semakin menunduk kebawah seperti menolak suara-suara yang ia benci. Baekhyun benar-benar terlihat sebagai sosok namja yang sangat frustasi saat ini.

Chanyeol mengusap wajahnya kasar, ia benci dengan kelemahan nya disaat seperti ini. Melihat sosok tubuh mungil Baekhyun yang sedang menangis dengan sangat memilukan , memintanya untuk berhenti berkata. Dengan kepala yang terus digeleng-gelengkan nya , namja mungil itu menyerukan sebuah kata bermakna sama untuk Chanyeol. “Jangan mengatakannya lagi,Chanyeol-ah. Keumanhae..hiks..keumanhae..hiks..hiks..aku mohon!”

AARRGHH..Dia tidak bisa melihat Baekhyun-nya seperti ini !!

GREP.

Chanyeol berlutut meraih tubuh mungil Baekhyun dan langsung mendekap nya erat. Sangat erat seakan tidak akan pernah mau melepaskan nya lagi.

“Mianhae..mianhae..uljima!! maafkan aku , kumohon! Kumohon jangan menangis ByunBaek! Mianhae..jeongmal mianhae”

Diusapnya lembut surai hitam namja mungil itu, masih dengan dekapan erat , ia mengistirahatkan kepalanya pada perpotongan leher Baekhyun. Menghirup aroma khas dari namja yang sangat dicintainya. Masih sama, tidak ada yang berubah dari aroma tubuh itu. Jujur, Chanyeol benar-benar merindukan sosok namja ini. Sangat.

“Jangan mengatakannya lagi,Chanyeol-ah. Keumanhae..hiks..keumanhae..hiks..hiks..aku mohon!”

“Aniya. Aku akan tetap mengatakan nya” Chanyeol melepas pelukan nya dan menghadapkan wajah namja mungil itu tepat didepan nya. Dapat ia lihat gurat luka dan kesedihan mendalam dalam mata kecil Baekhyun yang masih terdapat air mata. Sungguh , hatinya jauh lebih sakit melihat keadaan Baekhyun saat ini daripada penghianatan itu.

“Keumanhae. Jangan mengatakan nya lagi, Chanyeol-ah” ucap Baekhyun sangat pelan

“Aku akan tetap mengatakan nya. Dengarkan baik-baik ByunBaek” tangan Chanyeol menangkup kedua sisi pipi Baekhyun.

.
.
.
“Saranghae. Jeongmal Saranghaeyo,Byun Baekhyun!” perlahan Chanyeol mendekatkan wajahnya , meraih bibir tipis Baekhyun dan melumatnya lembut. Sangat lembut dan merasakan untuk pertama kalinya dalam setahun ia memendam hasratnya untuk tidak merasakan rasa manis bibir tipis itu.

“Engghh..Chan..Yeol..mmhh” desah Baekhyun tanpa sadar.

Jari lentik itu meremas kuat kaos yang Chanyeol kenakan ketika lidah Chanyeol dengan gesit menerobos mulutnya dan mengubek ubek semua isi yang ada didalamnya. Terakhir, Chanyeol menghisap lembut bibir atas Baekhyun kemudian melepasnya secara perlahan tanpa menjauhkan jarak kepala mereka.

“Jangan pernah meinggalkanku, aku mohon!”

“Tidak akan pernah,ByunBaek” Chanyeol tersenyum sangat lembut dan meraih tubuh mungil itu dalam dekapan nya kembali.

THE END.