Notes

1. -Tekanan Dinamik
Cth: 1.Kau boleh pergi. Tapi, berikan JAM TANGANMU sebagai jaminannya! (kata yang dicapslock menunjukkan penekanannya)
2. Saya tidak suka CENDOL (maksudnya saya tidak suka cendol jadi jangan dipaksa untuk makan cendol)
3. DIA membeli rumah (dia yang membeli rumah, bukan saya bukan orang lain)

-Tekanan Nada
Cth: 1.Kau boleh pergi. Tapi, berikan jam tanganmu sebagai jaminannya! (jika diucapkan dengan keras atau serius, ini menunjukkan ancaman, kalau diucapkan dengan pelan atau baik/ramah, bisa menunjukkan kalau sedang bergurau/bercanda)
2. Saya tidak suka cendol (bisa dikatakan dengan rasa marah, jengkel, biasa saja)
3. Dia membeli rumah (bisa dikatakan dengan rasa jengkel, senang)

-Tekanan Tempo
Cth: 1.Kau boleh pergi. Tapi, be-ri-kan jam ta-ngan-mu sebagai jaminannya! (ini contoh yang pengucapannya diperlambat, biasanya untuk menonjolkan bagian yang dimaksud)
2. Saya tidak suka cen-dol
3. Dia membeli ru-mah

2. Dialog harus memenuhi 2 tuntutan:
- pengucapan dialog di atas panggung harus lebih sopan atau tajam dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari
- dialog juga dipergunakan untuk menyampaikan sesuatu sebelum sebuah drama/cerita dimainkan, cerita di luar panggung/pementasan dan juga harus bisa menyampaikan pemikiran dari tokoh yang ikut dalam pementasan

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
- bahasa yang digunakan, bahasa yang dipakai dalam mengucapan dialog, termasuk lafal dan intonasi, harus baku dan sesuai dengan umur yang di perankan atau dipentaskan.
- ekspresi juga salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, misalnya jika dialog yang kita perankan dalam keadaan senang, ekspresi muka dan mimik kita juga harus senang, bisa disertai dengan gestur tubuh juga
- pemain drama juga bisa melakukan improvisasi, yaitu melakukan sesuatu tanpa persiapan, jadi pemain dapat lebih menjiwai perannya(lebih alami) tetapi tidak keluar dari topik.