NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

HEY, WHY SO SERIOUS?


Jemari panjang nan kurus itu sibuk menari-nari diatas keybord, diikuti kedua pupil mata yang fokus menatap kearah layar. Mereka bekerja sama untuk satu tujuan. Menyelesaikan skripsi! Bagaimanapun gadis itu harus mengumpulkan skripsi pada dosen siang ini dan..sialnya ia bangun terlalu siang sehingga mau tidak mau dia benar-benar harus ngebut..yeah kalau mau kuliahnya cepat selesei. Lalu-lalang mahasiswa di sekitarnya benar-benar tidak bisa mengalihkan perhatian matanya untuk sebentar saja, ia sibuk mengetik mengetik mengetik hingga..
Puk! Bahu gadis berambut ikal itu sedikit terangkat reflek menerima tepukan yang tak bisa dibilang pelan dari arah belakangnya. Ketika ia menengok kebelakang ditemukan nya sosok makhluk berkacamata dengan rambut lurus sebahu sedang meringis tak berdosa padanya. Kalian tahu? Hampir saja laptop satu-satunya yang ia miliki jatuh ke bawah karena ulah gadis berambut lurus yang sangat hobi mengagetkan nya itu dan ouch dia sudah duduk disampingnya. Lalu tangan nya terulur memberikan sebotol minuman.
“Lo harus beliin gue laptop baru kalau laptop ini jatuh gara-gara hobi lo yang suka ngagetin gue” gadis berambut lurus itu tertawa puas melihat raut kesal dari teman seperjuangan nya itu akibat ulah jahilan nya.
“Ya! Siap laksanakan nyonya!” jawab nya ala pengawal kerajaan tempo dahulu dan dia mulai tertawa lagi. Gadis berambut ikal itu hanya bisa memutar kedua bola matanya jengah dan ia berfikir sifat jahil dari teman nya ini benar-benar mendarah daging.
“Nih minum dulu. Sibuk banget bu sampe lupa minum. Gak aus ngerjain tugas mulu? Huahaha”
“Diem lo” direbutnya cepat botol minuman air mineral itu dan diteguk nya cepat-cepat. Ya memang benar! Dia haus. Haus akan belaian hari libur tanpa tugas dosen. Oh Tuhan dia tidak menyangka matkul yang dulu dia idam-idamkan benar-benar menyita jatah libur nya.
“Widih santai minumnya.”
“phuah”
“astaga Feren...lo ngabisin airnya dalam sekian detik..ckck prihatin gue”
Feren mengabaikan celotehan gadis yang menjabat sebagai ‘sahabat sejak kecil’ nya dan kembali menaruh jemari kurus nan panjang itu pada keyboard. Menari-nari kecil tanpa henti seperti sebelumnya. Benar-benar sikap pengabaian luar biasa terhadap sahabat.
“Luhan...gimana?”
Dan berikan penghargaan kepada mulut yang berhasil menghentikan pergerakan jemari Feren.
“Firsty..”
“AH. Salah ya? Adi deh...gimana dia sekarang??”
Feren langsung menoleh dengan mata melotot seperti akan lepas saat itu juga. Bukan malah takut, gadis jahil disampingnya justru tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi itu..senang sekali sepertinya.
“Sakit ya lo.”
“Ahahahahaha mendadak keinget dia, gue. Your first love in sosmed. In roleplayer.”
Dan kenangan memalukan,pahit, serta tak terlupakan itu muncul kembali.
.
.
.
Flashback
Tok tok tok
Cekrekk! Pintu itu terbuka tepat dihadapannya kemudian ia melihat wajah familiar sahabat nya dengan keadaan kucel dan berantakan, tak lama...
“HUAAAA...”
Firsty dengan mata yang setengah terpejam karena belum sepenuhnya bangun dari mimpi paginya seketika mengerutkan kening mendapati seseorang menangis kencang dihadapan rumahnya. Iya kalau orang itu menangis karena melihat hujan duit atau semacam nya dan dia diajak untuk memungut duit-duit itu, tapi ini..
“Luhan..hiks luhan selingkuh”
dia hanya bisa memasang flat face lalu menguap.
“Hmm..”
“Dia selingkuhin gue...”
“Kenapa bisa”
“Dia lebih memilih tukang penjual ayam dipasar daripada gue..”
Seketika gadis itu merasa ada yang sedang menggelitik perutnya sekarang dan itu benar-benar geli! Alhasil tanpa bisa terkontrol lagi, meledaklah tawa laknat itu. Feren dengan tampang yang masih berduka citanya itu melongo heran melihat sahabat gilanya yang meledakkan tawa dan makin menjadi-jadi.
“Gue tau lo gila..tapi please ini gue lagi sedih. Lo ketawain kesedihan gue?”
Oke, Firsty. Lo tau hati Feren kadang bisa langsung retak karena sebuah penghinaan, gak kaya lo, jadi waktunya berhenti ketawa,Oke.
“Eumm nggak sih Fer. Cuma yaaa..ini roleplayer. Gak usah terlalu dibawa serius deh.”
“Gue tau....tapi gue sayang Luhan udah sampe nyata. Dan ini sakit banget tau nggak, sih!”
“Terus mau lo apa. Mau nangisin orang yang selingkuhin lo? Selingkuh artinya dia bosen sama lo, that’s all. This is end.”
“TAPI GUE SAYANG LUHAN. LO NGGAK NGERTI.”
“IYA EMANG GUE NGGAK NGERTI. TAPI YANG GUE NGERTI LUHAN NGGAK SAYANG SAMA LO. BUTUH BUKTI? DIA SELINGKUH.”
.
.
.
Dua hari kemudian..
Tok tokk
Ckrekk!
“HUAAA...”
“Kenapa lagi?”
Firsty mengambil apel dimeja makan. Lalu ia kembali menemui sahabatnya itu diruang tengah. Feren masih terisak lumayan keras, yah tentu saja waktunya selalu pagi hari. Ia curiga gadis itu tidak pernah tidur.
“Huaa hiks..hiks ah gue sebel. Gue benci sama dia aaa..hmmph” Feren hampir tersedak karena sebuah apel nyangkut di mulutnya.
Ia menoleh kesal dengan mata sedikit melotot kearah pelaku utama. Yang dipelototi hanya memasang muka datarnya dengan wajah yang samasekali tidak menunjukkan keprihatinan. Hei Feren juga benci ditatap prihatin, jadi pemilihan ekspresi yang Firsty gunakan saat ini sangat tepat.
Feren menyingkirkan apel itu dari mulutnya. “Gue ngajak balikan Luhan”
“What the...”
“Gue bener-bener sayang dia, First. Kosong banget tanpa dia..lo nggak pernah bisa rasain itu.”
Gadis berambut sebahu itu hanya bisa menyembur poninya sendiri. Ia tidak habis fikir dengan tingkah Feren yang semakin diluar logika. “Terus? Dia mau balikan sama lo?”
Jawaban yang sudah terduga hanya bisa membuat Firsty jengah. Ia berusaha mencari jalan fikiran yang dilakoni sahabatnya itu melalui raut wajahnya sekarang, dan itu benar-benar menyedihkan. Bagaimana bisa ada orang yang diselingkuhi justru dia yang mengajak untuk kembali bersama? Dia gila atau sudah benar-benar gila? Atau sudah sakit jiwa? Oke firsty tenang, itu sahabatmu sendiri. Ingin sekali rasanya ia mencekik leher Feren dan mengatakan “LO SAKIT YA” saat ini juga. Tapi hal itu yang sedari tadi terus ia tahan.
.
.
.
Flashback end

“Cukup nyonya Firsty. Gue sibuk nyelesein ini tugas dan ini sangat memuakkan. Well..doi lebih memuakkan.” Gadis manis itu mengedikan bahunya yang membuat Firsty hanya tersenyum jahil.
“Tapi lo udah bener-bener move on kan? Yakin nih?”
“Yes.”
“Kalau misal lo ketemu dia gimana?”
“Ck. Gue udah pernah ajakin dia ketemuan dan dia gak mau.”
“Pft! buahahaha” meledaklah tawa nista kebanggan gadis berambut sebahu itu.
“Diem lo.”
“Harga diri lo didepan dia udah bener-bener nggak ada ya? Hahaha”
“Sialan lo. Selain dia nggak mau, perasaan gue dikatain terlalu jauh buat dia. Gila. brengsek itu cowok”
“Brengsek tapi selalu lo kejer. Namanya juga boong.”
“Well..gue emang bego banget dulu”
“Yaudah yaudaah! Ke kampus gue yuk? Lo harus cobain ceker pedes di kantin gue. Beuh,mantap! maknyus!” dengan semangatnya yang berkoar-koar sepertinya cukup mampu menghentikan jari lentik Feren untuk sejenak diam. Well, Feren juga sangat menyukai ceker. Semua jenis ceker. Entah itu bakar,goreng,atau rebus, bahkan ceker super pedas sekalipun. Dengan menolehkan kepalanya dan mengangguk dengan semangat, maka pergilah mereka berdua meninggalkan bangku panjang dibawah pohon itu.
.
.
“Gila lo. Baru dua tahun kuliah aja udah dapet mobil. Gue kapan!” Firsty tertawa kecil mendengar keluhan sobatnya yang memang sedikit asal ceplos itu, mirip dirinya. Well, mungkin dia lebih parah.
Kini mereka berada didalam mobil jazz merah dengan Firsty pengemudinya, karena dia yang memiliki ini. Jazz merah itu melaju dengan kecepatan sedang-agak cepat menembus kota Surabaya yang “tumben” sedikit agak lenggang.
“Makanya belajar yang bener, biar dapet mobil.”
Feren menolehkan kepalanya, dia bingung, samasekali tidak mengerti apa yang tengah gadis itu katakan. Merasa kalimatnya sedikit membingungkan, Firsty pun berkata lagi. “Well, gue dapet ini mobil lo kata asal dapet gitu? Nggak lah, gila. Kaya lo nggak tau bonyok gue aja. Gue janji ke mereka bakal lulus tahun depan!”
“SERIUS LO??” sentak Feren degan kedua matanya yang hampir meloncat keluar, dan gadis itu hanya mengangguk santai.
“Gimana bisa? Lo kan pemales, tukang mager, tukang telat..”
“Sialan lo.” Sambarnya cepat dengan matanya yang tengah memelotot kawan super ceplas-ceplosnya itu.
“Gue udah terlanjur janji sih. Apa boleh buat” Firsty hanya mengedikkan bahunya cuek.
“Lo gila emang. Gak waras! Emang sebegitu pentingnya punya mobil? Buat apa? Mengikuti tren?”
“Yaiyalah! Apa enaknya naik motor coba? Enakan naik mobil. Adem, bisa bawa banyak barang belanjaan.”
“Mobil nggak bisa nyelip ketika macet! Enakan naik motor,dih. Bisa lebih cepet!”
“emang itu motor penyebab macet! Coba aja yang make motor jarang, pasti nggak tiap hari macet!”
“Serah lo deh!” ucap Feren jengah, sampai kapanpun jika adu mulut, dia selalu kalah. Heran.Sebenarnya mulut nya itu tidak kalah bawel dengan gadis super cuek yang sekarang sedang fokus menyetir sembari senyum penuh kemenangan.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.