Notes

"Astaga! Aku pulang dulu ya? Aku ada janji dengan seseorang" Kata Ahreum buru-buru sambil berjalan kesana kemari. Namjoon mengernyit.
"Lelaki?" Tanya Namjoon.
"Iya. Eh.. Maksudku perempuan" Jawab Ahreum pelan, takut - takut Namjoon marah.

"Awas ya kalau berbohong" Kata Namjoon lalu menidurkan dirinya sendiri di kasurnya lagi.
"T-tidak! Aku pergi dulu ya" Pamit Ahreum sebelum Namjoon berubah pikiran.

+++

"Ahreum, kenapa kau tidur dirumah orang lain?" Tanya seseorang laki-laki yang menjemput Ahreum tadi, Baekhyun.
"Oh aku ketiduran di rumahnya, oppa.. Kemarin malam kami mengerjakan tugas kelompok" Bohong Ahreum.
"Pemilik rumah itu laki-laki?" Tanya Baekhyun lagi.
"I-iya.." Jawab Ahreum pelan.

"Kau tidak takut akan hamil?" Tanya Baekhyun lagi dan lagi.
"Tidak, aku sudah mempercayainya" Jawab Ahreum dengan pasti.
"Oh~ Aku melihat seorang perempuan masuk rumahnya setelah kita pergi tadi"

Ahreum yang mendengarnya langsung mengatur nafasnya yang tidak beraturan tadi.

+++

Brak!

Oh, Namjoon sedang menonton tv dengan perempuan tadi.

"Ah, Ahreum! Kau kembali!" Seru Namjoon senang sambil bangkit dari duduknya tapi Ahreum mundur satu langkah.
"Siapa orang itu?" Tanya Ahreum.
"Oh, dia.. Ya temanku" Jawab Namjoon, Ahreum menghembuskan nafasnya kasar.
"Jadi yang dimaksud dengan 'tidak pernah membawa perempuan selain aku' adalah ini ya? Oke aku mengerti, lanjutkan malammu dengan yang lain ya" Sindir Ahreum lalu berjalan meninggalkan rumah Namjoon, tapi Namjoon menahan Ahreum.

"Apa lagi? Bermainlah dengan dia, karena aku tidak bisa bermain denganmu" Kata Ahreum.
"Apa maksudmu ha? Aku tidak selingkuh" Tanggap Namjoon.
"Aku tidak akan pernah membawa perempuan lain kerumah selain kau.. Tapi kau berbohong pada omonganmu sendiri ya?" Tanya Ahreum.
"Iya aku berbohong, tapi aku tidak selingkuh" Jawab Namjoon tenang.
"Kembali saja kerumahmu! Aku tidak percaya aku berpacaran dengan sahabatku sendiri yang brengsek!" Sindir Ahreum lagi.

"Aku tidak selingkuh, Choi Ahreum! Camkan itu! Aku tidak mau mencari masalah, ini sudah malam. Ayo aku antarkan" Kata Namjoon yang mengalihkan topik pembicaraan.
"Kau pulang saja! Aku akan dijemput oleh orang lain" Tolak Ahreum.
"Siapa dia? Orang yang tadi?" Tanya Namjoon, Ahreum mengangguk.
"Iya, dia Baekhyun oppa" Jawab Ahreum sedikit menyindir Namjoon.
"Oh jadi kau tidak membutuhkan ku? Bahkan kau yang mencari masalah disini, kau masih marah padaku?" Tanya Namjoon

"Kau juga mencari masalah, Namjoon. Kau jelas-jelas sudah mempunyai kekasih tapi membawa perempuan lain ke rumahmu. Aku tidak boleh marah huh?" Tanya Ahreum balik.
"Kau dijemput oleh orang lain juga aku tidak boleh marah?" Tanya Namjoon yang menantang.
"Kau boleh. Silahkan marah padaku. Marahi saja aku! Tinggal marah, apa susahnya? Kau juga boleh siksa aku!" Jawab Ahreum sedikit berteriak.

Karena jalanan yang sepi, Ahreum berteriak terus.

"Aku sakit ketika Baekhyun oppa bilang seorang perempuan memasuki rumahmu. Aku sakit saat melihat kalian bersama. Aku cemburu.." Lirih Ahreum lalu menangis lagi untuk kesekian kalinya dihari ini.
"..." Namjoon bungkam. Ahreum membalikkan badannya lalu berlari pergi meninggalkan Namjoon.

+++

Ahreum dengan tenang duduk dibangku penonton lapangan indoor. Lapangan sangat sepi dan itu membuat Ahreum menjadi lebih baik. Tapi seseorang duduk disebelah Ahreum, Taehyung.

"Hei" Sapa Taehyung.
"Hai" Sapa Ahreum balik masih memandang lurus kedepan.
"Apa yang kau lakukan disini sendirian? Tidak takut?" Tanya Taehyung, Ahreum menggeleng.
"Aku hanya diam, disini sepi. Tempat yang bagus untuk istirahat" Jawab Ahreum dengan jujur.

"Boleh aku menemanimu? Maksudku, boleh aku istirahat juga disini?" Tanya Taehyung, Ahreum mengangguk.
"Boleh, silahkan saja. Asal jangan mengganggu aku" Jawab Ahreum, Taehyung hanya mengangguk lalu menyenderkan punggungnya di kursi.

"Kau pasti ada masalah, benar?" Tebak Taehyung, Ahreum mengangguk pelan.
"Dengan Namjoon? Jika kau mau, kau bisa cerita padaku. Tapi aku tak memaksa sih" Tawar Taehyung.
"Cukup temani aku disini. Jangan ikut campur.." Balas Ahreum dengan tenang.

+++

Namjoon bisa melihat Ahreum berjalan sendirian di ujung koridor. Namjoon dengan senang mengagetkan Ahreum. Tapi Ahreum hanya menoleh sedikit lalu melanjutkan jalannya.

"Apa?" Tanya Ahreum yang masih berjalan dengan Namjoon disisinya.
"Kau masih marah?" Tanya Namjoon.
"Iya.. Mungkin begitu" Jawab Ahreum dengan tenang.
"Lupakan saja tentang yang kemarin. Aku benar-benar minta maaf" Tutur Namjoon.
"Ya sudah" Balas Ahreum.
"Ayo kita makan siang" Ajak Namjoon
"Oh, aku sudah makan tadi" Kata Ahreum dingin lalu berjalan meninggalkan Namjoon.

+++

"Ayo main.." Ajak Namjoon.
"Haduh aku sedang banyak tugas.." Tolak Ahreum, namun Namjoon mendapatkan idenya.
"Kau duduki saja aku, sayang" Pinta Namjoon, Ahreum menghela nafasnya.
"Ayolah jangan bercanda" Kata Ahreum malas. Ahreum benar-benar tidak mau bercanda sekarang.

"Serius. Ayo bangun" Tanggap Namjoon. Ahreum tetap duduk dikursi sambil mengerjakan tugas.
"Ayolah Ahreum" Suruh Namjoon tak sabaran, Ahreum menggerling malas.
"Coba kau diam dulu. Aku mau bertanya sesuatu" Kata Ahreum, Namjoon pun menurutinya.
"Apa?" Tanya Namjoon.
"Sebelum berpacaran, kau adalah orang pendiam dan pemalu. Tapi sekarang, kau berubah. Otakmu jadi yadong. Kenapa?" Tanya Ahreum panjang lebar.

"Karena ya.. bagaimana ya" Gumam Namjoon, Ahreum menghela nafasnya.
"Lama" Kata Ahreum.
"Um maaf. Ya karena aku telah berubah, dan itu karena kau" Jawab Namjoon, Ahreum mengernyit.
"Aku? Bagaimana bisa?" Tanya Ahreum lagi.
"Karena ya bagaimana ya.. Karena aku gaya fashion mu yang sekarang begitu" Jawab Namjoon sambil menggaruk lehernya.
"... Astaga, Namjoon. Dasar kekanak-kanakan ya" Tanggap Ahreum lalu kembali kepada tugas yang menunggunya.

"Kalau begitu.. Berarti kita berbaikan lagi?" Tanya Namjoon penuh harap.
"Tidak sampai otakmu yang lama kembali. Mengerti?" Jawab Ahreum.
"Bagaimana dengan bermain?" Tanya Namjoon.
"Sendiri dulu ya haha. Tunggu otak lamamu kembali ya"