Notes

"Terimakasih telah bergabung. Karena kau, aku menyesal se kampus denganmu"
Lalu Sujeong berjalan mendahului Taehyung dengan langkah yang dihentak-hentakkan. Sudah pasti kalau Sujeong sangat kesal kepada Taehyung. Sujeong sudah tau kalau hubungannya dengan Taehyung akan tersebar tak lama lagi.

Dengan cepat, Taehyung mengejar Sujeong lalu menahan tangannya agar ia berhenti.
"Ini akan baik-baik saja. Percayalah padaku.." Kata Taehyung sambil menatap Sujeong dalam.
"Kau berjanji."


+++

Dengan dingin, Jimin berdiri diantara Taehyung dan Sujeong yang sedang berjalan berdampingan. Jimin merangkul pundak Taehyung tanpa mengetahui status gadis disebelahnya dengan Taehyung.

"Taehyung, kau berjalan dengan gadis disebelahku terus itu membuat penggemarmu cemburu tau.." Bisik Jimin kepada Taehyung yang dapat terdengar oleh Sujeong. Sujeong yang mendengarnya langsung menggerlingkan matanya malas.
"Memangnya kenapa? Masalah? Toh penggemarku itu bukan kekasihku ataupun keluarga. Orang yang dekat denganku hanya kau, Eunbi dan Sujeong" Jawab Taehyung tanpa melirik Jimin.
"Sujeong itu siapa?" Tanya Jimin dan berbisik lagi.
"Gadis disebelahmu. Sujeong namanya" Jawab Taehyung. Sujeong melirik kearah Taehyung dan Jimin.
Lalu mereka berhenti melangkah dan saling tatap menatap.

Tiba-tiba Sujeong menjulurkan tangannya kepada Jimin sambil tersenyum ramah. Jimin menatap tangan Sujeong sambil bengong. Taehyung menepuk pundak Jimin dan membuat Jimin menoleh.

"Kenalkan, Jimin. Dia Ryu Sujeong. Kekasihku" Kata Taehyung sambil tersenyum senang.

"Kim Taehyung!"
"APA?!"

+++

3 Agustus 2017

"Yeyyy! Selamattt!" Semua bersorak senang. Semua bersorak untuk hubungan Taehyung dan Sujeong, dan.. Taehyung dan Sujeong juga. Hubungan mereka sudah 3 tahun saja. Dan kini Jimin, Eunbi, Yubin dan Jungkook merayakannya dengan Taehyung dan Sujeong.

"Terimakasih, teman-teman. Telah menjadi orang yang sangat dekat denganku dan Sujeong. Dan mau menjadi teman yang baik untuk kami" Kata Taehyung yang diiringi oleh anggukan Sujeong.

"Dan juga.. Tahun ini menurut Sujeong, kalian akan pergi. Benar?" Tambah Taehyung.

"Kenapa kita bicarakan ini?" Tanya Jimin tanpa minat.
"Ah benar. Lupakan-"

+++

Sejak kelulusan Taehyung tahun lalu, Taehyung sering menghabiskan waktunya bersama Sujeong. Setiap hari. Setiap jam. Pagi siang sore malam. Semua. Bersama Sujeong.

Sekarang. Di apartemen Taehyung. Hanya ada Sujeong sendiri. Sejak tadi pagi, Taehyung belum pulang juga. Sujeong khawatir dan sempat berpikir yang tidak-tidak, tapi ia segara membuang jauh-jauh pikiran buruk itu. Sebelum pergi, Taehyung bilang dia akan menelpon Sujeong jika Taehyung sudah sampai. Sampai dimana? Sujeong tidak tahu. Hanya itu yang Taehyung katakan. Dan sekarang Sujeong harus berada di apartemen sendirian, berbeda seperti hari-hari sebelumnya.

"Taehyung kemana.. Aduh.." Gumam Sujeong sambil menggigiti kukunya karena ia khawatir. Ini adalah salah satu kebiasaan Sujeong.

Sujeong meraih ponselnya dan segera menelpon Jimin.

"Halo. Jimin oppa?"
'Eo, Sujeong. Ada apa?'
"Kau dimana sekarang?"
'Kenapa? Aku sedang diluar bersama Yubin'
"Kau tidak pergi bersama Taehyung?"
'Eh? Ti-tidak.. Kau dimana, Sujeong'
"Aduh lalu dia kemana ya. Dari tadi dia belum pulang.."
'Kau dirumah? Tunggu ya. Aku akan segera kesana.'

Tutt tutt tut.
Sambungan terputus.

Sujeong masih menggiti kukunya sambil berjalan mondar mandir didepan pintu masuk apartemen Taehyung. Sujeong menelepon Eunbi.

"Eunbi unnie, apa kau sedang bersama Taehyung? Taehyung belum pulang dari tadi. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul 8 malam. Aku sangat khawatir.."
'Sujeong, kau- Tunggu disana, aku akan datang'
Tut tut tut.
Terputus lagi.

Ingin berteriak rasanya. Ingin menangis rasanya. Sangat tidak menyenangkan tanpa Taehyung disisi nya. Sujeong ketakutan. Sujeong takut sesuatu terjadi kepada Taehyung tanpa sepengetahuannya. Air itu sudah membendung di matanya, meronta untuk keluar. Dengan tangan yang bergetar, Sujeong beralih menelpon ibunya.

'Sujeong? Ada apa, nak?'
"Ib-ibu.. Kumohon datanglah.. Aku membutuhkanmu.. Taehyung.. Dia belum pulang.." Sujeong menjawab perkataan Ibunya dengan suara bergetar akibat menahan tangisnya.

'Yak! Tunggu Ibu, eo? Ibu akan segera sampai disana!'
Sambungan terputus.

Tubuh Sujeong merosot. Sujeong menangis sambil memeluk kakinya. Semua orang tidak tau dimana Taehyung. Dan kini Sujeong tidak tau apa yang harus dia lakukan.

Ding dong.
Ding dong.
Bel apartemen berbunyi. Tanda bahwa orang-orang yang diteleponnya tadi telah datang.
Dengan gontai, Sujeong membuka pintu apartemen. Menampakkan seorang gadis cantik, Eunbi.

Brukk.

"Sujeong!"

+++

"Jadi kemana Taehyung? Dia pergi kemana? Mengapa ia tidak memberi tahuku kemana dia.." Sujeong menangis dipelukan Ibu nya. Setelah sempat pingsan, Sujeong kembali sadar dan terus meracau tak jelas tentang Taehyung seperti sekarang.

Yubin menyodorkan segelas air kepada Ibu Sujeong dan meminta untuk Sujeong meminumnya. Sujeong menolaknya.

"Sujeong, minumlah dulu. Ada yang harus ku ceritakan tentang.. Taehyung" Kata Jimin pelan. Saat Jimin menyebut nama Taehyung, Sujeong segera meminum air itu dan berusaha tenang dan mendengar cerita dari Jimin.

"Maaf karena baru memberitahunya sekarang, Sujeong. Taehyung bilang untuk tidak memberitahumu ini karena dia takut kau sedih. Maaf Sujeong, Taehyung pergi. Dia pindah ke Amerika, bersama keluarganya."

Detik itu juga, Sujeong merasakan darah ditubuhnya berhenti mengalir. Sujeong merasa dirinya pusing dan pandangannya pun mengabur.

+++

2 Agustus 2019

Sujeong dengan pandangan kosong menatap lurus kearah jalanan malam yang sepi. Sujeong memejamkan matanya; meresapi kesunyian malam dari diapartemennya- maksudku apartemen Taehyung. Sudah 2 tahun lamanya Taehyung pergi tanpa sepengetujuan Sujeong.

Sujeong membuka matanya diiringi oleh jatuhnya satu tetesan air matanya ke pipi mulusnya. Lagi-lagi Sujeong menangis. Besok adalah hari jadi mereka yang kelima tahun. Sujeong sangat berharap dia bisa merayakan hari jadi mereka bersama sama. Dengan Sujeong yang bisa tersenyum manis seperti dulu dan Taehyung yang selalu berada disisinya.

Ting ting ting ting. Bip.
Suara pintu apartemen yang terbuka. Bisa Sujeong tebak kalau orang itu adalah Jimin atau Eunbi.
Sujeong menghembuskan nafasnya kasar.

"Sujeong?"

Deg.
Suara itu. Suara yang sudah lama tidak Sujeong selama 2 tahun terakhir. Suara yang familiar. Suara yang sangat ia rindukan selama ini. Sujeong mendesah. Pasti itu hanya hayalannya akibat ia sangat merindukan suara itu. Suara Taehyung.

Tap tap tap.
Hanya hayalan, Sujeong.

Tok tok tok.
Pintu kamar Taehyung terketuk dan Sujeong ada didalam. Sujeong mendesah dengan kasar lagi.

Tok tok tok.
Sujeong menatap pintu yang tertutup itu dengan nanar. Suara ketukan itu terasa nyata. Sujeong melangkah kearah pintu untuk membukanya.

Cklek.
Pintu terbuka.
"Aku pulaang! Aku pulang kau tidak menyambutku? Eh, tunggu! Matamu bengkak! Kenapa?"

Sujeong menatap lelaki yang sekarang berdiri tepat dimatanya. Lelaki yang selalu dia rindukan, tiap hari. Dia Kim Taehyung. Taehyung tersenyum kepada Sujeong.

"Jangan menangis lagi ya. Aku kan sudah pulang.."