Notes

Namjoon berbisik kepada Ahreum tepat di kuping kirinya.

"Ayo bermain" Bisik Namjoon.
"Apa? Aku tidak mendengar, hehe" Kata Ahreum sambil nyengir.
"A yo ber ma in" Kata Namjoon dengan rinci.

"Bermain? Dimana?" Tanya Ahreum dengan polos.
"Dikamarku" Jawab Namjoon.
"Kau ingin 'melakukannya' lagi? Bukannya seminggu yang lalu sudah ya" Kata Ahreum yang jelas-jelas menolak ajakan Namjoon.
"Ayolah~ Kumohon~" Rengek Namjoon sambil mengeluarkan aegyo nya.

Ahreum menggeleng tegas.
"Kapan-kapan saja, kebetulan aku sedang tidak enak badan" Tolak Ahreum lalu berjalan kearah sofa dan duduk kembali disitu. Namjoon mengikutinya.
"Kau kenapa sih?" Tanya Namjoon pada akhirnya.
"Kau sendiri kenapa? Kenapa menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu?" Balas Ahreum sambil bertanya.
"Aku bertanya padamu ya, bukan aku ingin mencari masalah denganmu" Kata Namjoon yang ber sabar karena tingkah Ahreum.

Ahreum mendengus.
"Kau menanyakan hal tadi saja sudah buruk. Itu kau sebut 'tidak mencari masalah' huh?" Tanya Ahreum.
"Yasudahlah jangan dibahas lagi" Tanggap Namjoon lalu menyalakan tv, Ahreum hanya menggerling kesal kearah Namjoon.

Ahreum dan Namjoon menonton sebuah acara tv yang membosankan, tapi tidak menurut Ahreum. Namjoon pun memindahkan channel nya.
"Hei, aku sedang menontonnya!" Kata Ahreum.
"Tapi itu membosankan, Ahreum" Balas Namjoon masih dengan sabar.
"Ah terserah kau saja. Aku pusing, aku akan pulang" Pamit Ahreum sambil bangkit dari duduknya. Namjoon menahan Ahreum.

"Apa pusing, serius" Kara Ahreum sambil melepaskan pegangan tangan Namjoon di tangan kirinya. Tapi Namjoon hanya diam.
"Sudah ya, aku pu-"
"Kau jadi seperti ini, kenapa sih? Apa sesuatu telah terjadi, huh? Apa kau berbeda?" Tanya Namjoon setelah bangkit dari duduknya.

Ahreum yang sedang setengah jalan menuju pintu, membalikkan badannya.
"Aku berbeda? Yang berbeda itu kau!" Tanggap Ahreum yang sudah marah. Namjoon berjalan kearah Ahreum yang masih menatap Namjoon dengan berani lalu berhenti tepat di depannya.
"Ada apa, hm? Apa selama ini aku salah?" Tanya Namjoon sambil membelai rambut ikal Ahreum.
"Tidak tau. Aku mau pulang saja" Kata Ahreum ketus lalu membalikan badannya lagi. Tapi Namjoon menahan tangannya.

"Diam bisa tidak? Kau sudah besar Namjoon! Jangan kekanak-kanakan!" Sentak Ahreum keras lalu meronta ronta agar pegangan Namjoon yang keras itu terlepaskan.
"Kau yang ke kanak-kanakan! Dari tadi kau marah tanpa sebab, itu disebut tidak kekanak-kanakan ha?" Sentak Namjoon didepan muka Ahreum yang membuat Ahreum mundur satu langkah.

Takut. Iya, takut. Ahreum sangat takut ketika Namjoon membentaknya. Ahreum membanting tangan Namjoon dengan keras lalu menunjuk muka Namjoon.

"Kita putus!" Jerit Ahreum yang membuat Namjoon naik darah.
Namjoon menarik paksa Ahreum kembali ke sofa nya lalu mendorong Ahreum agar duduk disitu.

"Tarik kata-katamu sekarang, dan bilang apa maumu" Kata Namjoon yang berjongkok didepan Ahreum.
"Aku ingin kita putus. Kita tidak baik jika terus bersama berlama-lama" Balas Ahreum dengan tenang. Namjoon melempar gelas kaca yang ada di dekat sofa.

Prangg!!!

Pecahan gelas itu membuat Ahreum diam dan menunduk. Tanpa Namjoon ketahui, Ahreum menangis. Namjoon masih melemparkan benda-benda sampai hancur ke dinding.

"N-Namjoon.. Kau benar-benar berubah. Kau menjadi monster sekarang.. Aku takut dan benci padamu" Kata Ahreum dengan suara paraunya disela sela tangisnya. Namjoon berbalik kearah Ahreum lalu berjongkok lagi didepannya.

"Kau tidak mau mengalah kepada pacarmu sendiri. Dan kau ingin semua keinginanmu dituruti langsung. Kau sudah berubah.." Lanjut Ahreum lalu tangisnya pun pecah. Namjoon menghapus air mata yang keluar dari mata Ahreum dengan lembut lalu memeluk Ahreum yang masih menangis.

"Maafkan aku ya, sayang.. Maaf jika aku berubah sekarang. Maaf jika aku belum bisa mengerti perasaanmu. Maafkan aku ya?" Tanya Namjoon lalu diiringi anggukan Ahreum yang masih menangis.

+++

Ahreum merasakan tangan Namjoon memeluknya,memberi kehangatan untuk Ahreum sendiri.

"Selamat pagi tukang tidur!" Sapa Namjoon. Ahreum hanya diam saja, susah mengeluarkan kata-kata.
Namjoon menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga Ahreum dan semakin membuat Ahreum cantik.

"Astaga! Aku pulang dulu ya? Aku ada janji dengan seseorang" Kata Ahreum buru-buru sambil berjalan kesana kemari. Namjoon mengernyit.
"Lelaki?" Tanya Namjoon.
"Iya. Eh.. Maksudku perempuan