Notes

SEJARAH BOLA KRISTAL

Pada awalnya tahun 1910 bola kristal sendiri belum diciptakan, melainkan alatnya diganti dengan sesuatu yang dapat memantulkan cahaya, seperti air ataupun kaca, yang dikenal sebagai scrying.

Sebagian orang berkata dan mempercayai bahwa ide dari scrying maupun bola kristal ini berakar dari kebiasaan purba yang tentunya mengandalkan kekuatan pantulan.

Penggunaan bola kristal sebagai alat ramal tersebar luas di usia pertengahan. Penglihat menggunakan bola kristal untuk meramalkan peristiwa, atau sekedar tahu rincian masalah. Pada masa kekuasaan Ratu Elizabeth I di Inggris (1533-1603), seorang ahli matematika dan alkemi yang namanya sudah tidak asing lagi, yaitu Dr. John Dee memanfaatkan bola kristal sebagai bentuk ramalan di lingkungan istana.

Melihat kedalam bola kristal dapat membantu menjernihkan pikiran dan memperpeka atau membangkitkan indra terhadap energi spiritual, yang katanya dapat menyebabkan kematian ataupun keberhasilan dalam proses pembangkitan indra itu sendiri. Awal mula indra berhasil dibangkitkan, akan terasa sangat tidak nyaman, seperti contoh daun yang terlalu hijau dilihat, bunyi mesin mobil yang terlalu berisik, atau rajutan kain di baju yang begitu terasa.

Seorang yang melihat kedalam bola kristal juga dapat mengerti atau melihat visualisasi/visi, bahkan mendapatkan wawasan intuitif dalam peristiwa masa lalu, sekarang atau masa depan.

Bola kristal yang pertama dibuat dari Beryllium Aluminum Silicate (beryl), yang merupakan mineral tembus pandang yang dianggap memiliki kekuatan magis. Jenis dari beryl itu sendiri ada Zambrud dan Aquamarine, Morganite-merupakan kuarsa tembus pandang yang kemerahan yang merupakan bagian dari beryl itu sendiri ataupun batu kristal yang merupakan kuarsa murni.

Batu kuarsa sendiri merupakan batu kristal mineral yang terbuat dari silikon dioxida.
Beryl(Morganite), batu kristal menjadi lebih terkenal.
Beberapa varietas kuarsa yang berwarna seperti Amethyst, Obsidian juga dapat dibuat menjadi bola kristal.