Notes

Summary: Ini sesuatu yg salah. Sesuatu yg seharusnya tidak terjadi. Aku... Menyukai kakak kembarku sendiri.


---


Hari yg cukup cerah dibulan juni kali ini. Suasana akhir musim semi yg cukup ceria. Itu artinya 1 minggu lagi kelas akan berakhir, disambung liburan musim panas sekaligus libur semester.

Koridor pagi ini tidak seramai biasanya, mungkin beberapa anak sedang berkemas untuk pulang, hanya beberapa yg masih terlihat berlalu-lalang. Mungkin sedang mengejar nilai, atau mungkin anak VSA yg sedang sibuk rapat pelepasan lulusan tahun ini. Tapi, apa peduliku?

"Chrissssss!" Aku menoleh, mendapati seorang pria berambut coklat, dengan mata hazel berlari ke arahku. Dia adikku, Calvine.

"Apa?" Sahutku datar. Ia masih membungkuk, menstabilkan nafasnya yg masih terengah setelah mengejarku.

"Antar aku ke perpustakaan! Aku lupa mengerjakan tugas Astronomiku. Kalau tidak mengerjakan, bisa-bisa aku tidak lulus mata pelajaran ini." Aku menatapnya sekilas.

"Tidak. Kerjakan saja sendiri, itu salahmu." Ucapku sambil berlalu.

"Yak!! Tunggu! Akan ku laporkan pada ayah dan ibu jika kau tidak mau membantuku!" Teriaknya. Bocah itu memulai lagi hobi berteriaknya-_-

"Laporkan saja, aku tidak takut."

"Akan ku laporkan pada Vivi dan Leon juga kau tak mau membantuku!" Aku menghentikan langkahku. Ck, kenapa ia harus membawa nama kakak ku itu. Tidak, bukan Leon yg kumaksud, tapi Vivi, kakak kembarku. Aku berbalik, menatap kearahnya.

"Dasar pengadu. Ayo cepat." Calvine memamerkan deretan giginya, tersenyum puas.

"Itu baru kakakku! Ayo!" Ia berseru dengan semangat, melangkah ke perpustakaan, diikuti langkah malas ku dibelakangnya.

---

Perpustakaan pagi ini sepi, bahkan lebih sepi dari biasanya. Aku tersenyum menyapa miss Cathy yg sedang berjaga. Lalu berjalan mengambil tempat duduk dibangku dekat jendela. Calvine sedang berkeliling mencari buku yg ia butuhkan untuk tugasnya.

"Bosan~" aku menghela nafas panjang. Biasanya kalau bosan begini, aku akan mengajak kakak kembarku Vivi untuk jalan-jalan keluar, sekedar mencari udara atau menggambar.

Hah, lagi-lagi aku mengingatnya. Kenapa rasanya hidupku ini bergantung terus padanya? Tapi apa salahnya jika seorang adik bergantung pada kakaknya bukan? Ya itu memang tidak salah, yg salah adalah jika sang adik yg terlalu bergantung ingin memonopoli kakaknya untuk ia sendiri. Dan yg lebih salah, jika sang adik memiliki perasaan lebih dari seorang adik yg menyayangi kakaknya. Aku... Mencintai kakak kembarku sendiri.

Namaku Christope Le Boursier, kalian bisa memanggilku Chris. Kakak dari Calvine, dan adik dari Vivienne juga Leonarde. Hidupku, ya begitu-begitu saja. Aku bersekolah di St. Vastumeer, seorang calon Hunter. Prestasiku? Ya, lumayan. Tidak ada hal yg menarik dihidupku ini menurutku. Em tunggu, sebenarnya ada. Satu hal. Hanya satu hal, yg membuat hidupku yg biasa ini menjadi begitu berarti. Kakak kembarku, Vivienne.

Sebutlah aku orang aneh. Memiliki perasaan berlebih pada kakak ku sendiri. Aku bukanlah orang yg pandai bergaul seperti adikku, Calvine. Aku juga bukan orang yg terlalu genius seperti Leon, kakakku. Aku hanya seorang remaja lelaki berusia 18 tahun bertampang dan berhati dingin --itu yg orang-orang katakan tentangku-, yg pada akhirnya luluh pada seorang gadis yg memiliki hubungan darah denganku. Kakak kembarku sendiri.

Ia yg selalu ada untukku. Ia yg menyemangatiku ketika aku terpuruk. Ia yg tak pernah lelah menghadapi sikap keras kepala dan egois yg kumiliki. Ia yg selalu bersabar menjaga dan merawat adik bodohnya yg kini malah terjerumus kedalam sebuah dosa besa