Notes

Koperasi memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dari badan usaha lain, di antaranya :
1) Dilihat dari segi organisasi
Koperasi adalah organisasi yang memposisikan seluruh anggotanya pada kedudukan yang sama. Dalam melaksanakan usaha koperasi, kekuatan tertinggi terletak di tangan anggota. Adapun dalam badan usaha bukan koperasi, anggotanya terbatas kepada orang yang memiliki modal, dan dalam melaksanakan kegiatannya kekuasaan tertinggi berada pada pemilik modal usaha.
2) Dilihat dari segi tujuan usaha
Koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya dengan melayani anggota seadil-adilnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi pada umumnya bertujuan mendapatkan keuntungan.
3) Dilihat dari segi sikap hubungan usaha
Koperasi senantiasa mengadakan koordinasi atau kerja sama antara koperasi satu dan koperasi lainnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi lazimnya senantiasa bersaing satu dengan lainnya.
4) Dilihat dari segi pengelolaan usaha
Pengelolaan usaha koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan badan usaha bukan koperasi pengelolaan usahanya dilakukan secara tertutup agar strategi yang diterapkan tidak ditiru pihak lain.

Salah satu ciri menonjol dari koperasi ialah adanya Rapat Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Rapat Anggota memiliki kewenangan berikut :
• menetapkan kebijakan umum Koperasi;
• mengubah Anggaran Dasar;
• memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengawas dan Pengurus;
• menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi;
• menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus untuk dan atas nama Koperasi;
• meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus dalam pelaksanaan tugas masing-masing;
• menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha;
• memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran Koperasi.

Selain adanya Rapat Anggota Tahunan sebagai ciri menonjol, Koperasi juga memiliki beberapa nilai yang mendasari dan membedakannya dari badan usaha lain, yakni :
a) Kekeluargaan, dimana Koperasi dalam melaksanakan usahanya mengutamakan kemakmuran Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, bukan kemakmuran orang-perseorangan.
b) Menolong diri sendiri, yaitu semua Anggota Koperasi berkemauan dan sepakat secara bersama-sama menggunakan jasa Koperasi untuk memenuhi kebutuhannya dan mempromosikan Koperasi sehingga menjadi kuat, sehat, mandiri, dan besar.
c) Bertanggung jawab, artinya segala kegiatan usaha Koperasi harus dilaksanakan dengan prinsip profesionalitas dalam kemampuan dan tanggung jawab, efisiensi dan efektivitas yang dapat menjamin terwujudnya nilai tambah yang optimal bagi Koperasi.
d) Demokrasi, yaitu setiap Anggota Koperasi memiliki satu suara dan berhak ikut dalam pengambilan keputusan yang berlangsung dalam Rapat Anggota, tidak tergantung kepada besar kecilnya modal yang diberikan.
e) Persamaan, yakni setiap Anggota Koperasi memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melakukan transaksi dan mendapatkan manfaat ekonomi dengan berkoperasi.
f) Berkeadilan, yaitu kepemilikan peluang dan kesempatan yang sama bagi semua warga negara sesuai kemampuannya untuk menjadi Anggota Koperasi.
g) Kemandirian, yakni dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh suatu kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.