Notes

Chorong berjalan dengan tenang melewati lapangan indoor, tapi Chorong sadar bahwa pintu lapangan terbuka. Chorong berjalan mendekati pintu lalu menyembulkan kepalanya masuk ke dalam lapang. Chorong melihat ke sekitar.

'Pasti tidak ada orang sih. Ini kan sudah sore' Batin Chorong, dan..

Dukk.. Dukk.. Dukk..
Suara apa itu? Menurut Chorong, ini seperti suara bola basket yang di pantulkan ke bawah tapi bukan. Chorong dengan sedikit keberaniannya pun memasuki lapangan. Suara tersebut masih terdengar.

"Aaargh! Sialan!" Teriak seseorang yang masih belum Chorong temui.
"Apa ada orang disini?" Tanya Chorong pelan. Dan terlihatlah seorang lelaki yang sangat familiar untuk Chorong berdiri di bangku penonton, Kim Junmyeon.

"YAK! Kau mengagetkanku tau! Aku kira tadi hantu!" Kata Chorong lalu berlari kearah Junmyeon, Junmyeon pun duduk dibangku penonton itu.
"Apa sesuatu terjadi?" Tanya Chorong, Junmyeon hanya mengangguk. Chorong pun duduk disebelah Junmyeon.

"Apa itu?" Tanya Chorong.
"Aku merasa tidak benar. Maksudku, aku merasa tidak becus." Jawab Junmyeon dengan emosi.
"Kenapa?" Tanya Chorong lagi.
"Kau tau lah jabatanku di sini; di kampus kita! Dan aku merasa tidak becus melakukannya!" Sentak Junmyeon masih menatap lurus kearah lapangan.

Apa jabatan Junmyeon? Junmyeon adalah orang yang ditunjuk sebagai pemimpin untuk sebuah club di kampus. Dan Chorong juga salah satu anggota club tersebut.

"Tidak becus? Ha? Kau tidak sadar? Kim Junmyeon, kau adalah pemimpin yang terbaik!" Kata Chorong, Junmyeon mendengus.
"Terbaik? Kau salah, aku ter-bu-ruk! Apa kau tak sadar, Chorong? Semenjak aku menjadi leader untuk ini, banyak anggota yang keluar. Dan aku sang-at ter-sing-gung!" Bantah Junmyeon dengan keras.

"Jangan pedulikan itu! Itu hanya kemampuan mereka! Dan itu bukan kesalahanmu!" Bela Chorong, Junmyeon menggeleng keras.