Notes

Ian menuliskan sesuatu pada secarik kertas.

" Keenan temui aku di Fountain of Fair Fortune 15 menit lagi "

Ia memeriksa ulang apakah ada tulisannya yang salah atau pemilihan kata yang salah. Segera setelah ia yakin dengan apa yang ditulisnya, Ian memberikan kertas itu pada owl miliknya bernama baron.

" Tolong kirimkan ini baron "

Kemudian owl itu pun pergi, Ian segera menggunakan jubah dan mengambil buku milik temannya yang akan dikembalikan itu.

" aku yang meminta 15 menit, dengan begitu aku tidak boleh telat ".

Dengan langkah pasti Ian beranjak dari croom hufflepuff menuju Fountain of fair fortune. Sesekali ia melihat kerah jam pasir yang dimilikinya untuk memastikan bahwa ia masih punya cukup waktu untuk tidak terlambat sampai dilokasi.

Tiba di dekat Fountain, Ian melihat tidak ada seorangpun disana. Pria itu memutuskan untuk mengelilingi tiap sudut fountain untuk memastikannya.

" Apa dia sudah kembali ke asramanya? Apa aku telat " katanya panik.

Dengan wajah tak karuan ian duduk disisi air mancur tersebut. Terdengar suara jejak kaki samar-samar ditelinganya.

" Ahh Ian, maaf aku terlambat " kata seseorang yang menepuk punggungnya dari belakang.

" Astaga, ku kira kau sudah kembali ke asramamu keenan " Balas ian yang terkejut atas kedatangan Keenan.

" emhh, tadi kan hujan, aku sedang diluar, dan kehujanan, saat suratmu datang, aku baru tiba di asrama " jawab Keenan yang seperti kehabisan nafas.

" Atur dulu nafasmu, kau habis berlari ya? Apa ada hantu sekolah yang mengejarmu? " canda Ian pada Keenan.

" Hantu? Kau ngaco, ini kan siang hari. Jadi, apa barangku yang tertinggal? " Kata keenan sambil kembali menepuk pundak ian.

" Nah, ini, sepertinya bukumu terjatuh di kelas ramuan, aku menemukannya kemarin. " Ucap Ian ramah sambil memberikan buku catatan keenan.

" Pantas saja, aduhh aku mencari buku ini di kamarku, aku butuh sesuatu yang ada dibuku ini. " Ucap Keenan semangat sembari memeriksa bukunya itu.

" Butuh apa? Ramuan? " Tanya Keenan.

" Iya ramuan, ada ramuan yang aku butuhkan yang ada dibuku ini " jawabnya.

Ian dan Keenan terlibat pembicaraan yang agak panjang, keduanya terlihat begitu akrab layaknya dua orang yang sudah saling mengenal. Kemudian ian teringat akan suatu hal yang mau ia lakukan.

" Oh iya keenan, nampaknya aku masih ada urusan, jaga bukymu, jangan sampain tertinggal lagi ya, lain waktu kita ketemu lagu " Kata Ian sambil berdiri dari tempat duduknya.

" Ahh iya, terima kasih ya, karena kejujuranmu buku ini bisa kembali, baik Ian, sampai bertemu lagi " ucap keenan sambil berjabat tangan.

Keduanya berpisah ke arah yang berbeda.
Ian kemudian melanjutkan kegiatannya.