Notes
![]() ![]() Notes - notes.io |
Pertemuan saya dengan Athena saat itu berawal dari kegemaran dengan kegiatan membaca. Waktu itu saya lagi menghabiskan sebuku novel yang sebenarnya berseri hingga buku keenam. Dan buku keenam inilah yang terakhir, yang lagi dibaca sama saya.
Judul utamanya -The Secrets of Immortal Nicholas Flamel- Sedangkan Jilid ke enam diberi judul -The Echantress- yang masih bagian dari novel itu sendiri. Saat itu saya tidak ingat sudah sampai halaman keberapa dan yang jelas itu lagi pada bagian saya yang betul-betul ngestuck di part itu, maksud saya-saya berasa gapunya waktu untuk sekedar noleh sana-sini, karena emang di part itu klimaksnya. Dan ketika saya baca novel saya, eh seketika lampu dirumah mati. Mendadak, dan tidak ada pemberitahuan seperti biasanya.
Kebetulan sekali ayah sedang berada di rumah jadi tidak perlu repot-repot mencari sumber pencahayaan darurat, ia langsung nyalain lampu cadangan yg menggunakan baterai, menyalakan lilin di beberapa tempat seperti kamar mandi, dan meja makan. Posisiku masih dikamar, duduk dengan tangan dilipat layaknya ajaran guru taman kanak-kanak untuk duduk dengan rapih. Tentu saja saya ingin keluar, satu bagian rumah gelap tanpa cahaya, dan berada di dalam kamar sendirian--mungkin bukan suatu ide yang brilian.
Dengan begini, bacaannya harus ditunda. Jadilah, saya aku meraba-raba meja belajar berusaha menemukan pembatas buku--bergambar seperti cover novelnya. Meraba dengan hati-hati, supaya menemukan pembatasnya lebih mudah dan cepat. Beberapa menit dan saya menemukan pembatas bukunya, berada di atas ranjang ternyata--yang betulan diluar dugaan.
Tanganku menumbuk udara, lalu mengambil pembatas bukunya--menyelipkan dihalaman yang entah baru berapa paragraf yang sudah dibaca. Saya menutup novel, lalu merapihkannya--menggesernya pada pojok meja belajar dengan pinggiran buku yang menyentuh dengan dinding.
Namun beberapa saat kemudian, tepat ketika saya ingin beranjak dengan cepat menuju ruang keluarga, buku novel yang saya yakin merupakan novel saya semacam bergerak. Tentu saja, saya sudah berpikiran aneh dengan kondisi rumah yang gelap gulita, bukannya tidak mungkin kan. Saya sudah mau melangkah lebar-lebar keluar kamar, namun goyangan novel semakin keras--semacam berevolusi berubah menjadi kanvas berpendar.
Saya menyerit, namun di dalam hati berpikiran yang lain. Bisa saja ini merupakan pertanda buruk, atau malah pertanda baik. Saya melangkah kedepan, menghampiri novel yang sudah berubah menjadi kanvas. Menjulurkan lengannya, menggapai kanvas--ragu-ragu karena bisa saja lagi kanvas tersebut malah menyerap kehidupannya.
BINGO! Benar sekali, kanvas tersebut menghipnotisnya-seperti menuntun tungkainya untuk semakin mendekat. Mengendalikan otot dan sendinya, terutama otaknya yang merangsang tubuhnya untuk tetap bergerak.
Saya tidak dapat merasakan apapun, yang jelas ketika saya memiliki keinginan untuk menjauhi kanvas itu, gairah untuk mendekatinya terasa lebih besar, menimbun niatan untuk menjauh dari kanvas.
Tepat di depan meja belajar, dan kanvas yang tadinya penuh dengan tulisan, berubah menjadi gambar yang berjubal. Sejenis komik tetapi tulisan yang terbatas, atau malah tidak ada tulisan--yang cenderung hanya sound effect. Gambar terus berganti per berapa detik, setelah saya sudah melihat keseluruhannya. Kemudian, terdapat suatu gambar yang menyerupai diri saya. Hampir persis, cenderung sama persis. Saya yang sedang bercakap-cakap dengan seorang wanita dengan tinggi yang tidak begitu jauh jika dibandingkan dengan saya.
Sampai akhirnya wanita tersebut mewujud menjadi terlampau tinggi. Lalu, untuk pertama kalinya, saya merasa terhisap, sesuatu atau seseorang yang menyedot diri saya dari luar. Memaksakan untuk masuk kedalam kanvas.
Wanita tadi berbicara sesuatu yang tidak saya ingat, terlebih yang tidak saya mengerti. Beberapa kata, seperti campuran, dewa-dewi, perkemahan blasteran. Hanya beberapa suku kata yang entah menjadi pointnya atau malah menjadi pengecohnya.
Kemudian, saya terlonjak--terbangun dengan ayah yang mengetuk pintu keras-keras sambil memanggil namaku berkali-kali. Saya teringat, kapan terakhir ia mengunci pintu kamar? Saya menyahut. Lalu ayah membalas "Mati lampunya palsu, tutup mulut. Ambil keperluanmu lalu pergi. Ayah akan mengisi air minum"
Saya keburu panik, dan langsung membuka lemari yang berisi tas-tas agak besar. Saya mengambil asal salah satu tas yang saya duga, tas sekolah sehari-hari berwarna hitam. Lumayan susah untuk menelaah satu benda dengan benda lainnya. Namun seperti umumnya, saya langsung berberes kilat. Memasukkan beberapa potong baju, iphone, dan segala pengikutnya lalu tambahan air minum yang sudah diisi ayah.
Tas menjadi super berat sebelum saya naik ke mobil lalu ayah menyupir mobil dengan kencang.
Ayah menceritakan semuanya dengan terburu-buru, tentang Athena, kawanan demigod, monster yang membuat mati lampu palsu, dewa-dewi yang kembali disebutkan, segalanya ia jelaskan dalam kilat seiring dengan berjalannya mobil kami. Lalu ayah menghentikan mobilnya disuatu perkarangan asing.
"Ayah, ada apa?" kataku sambil harap-harap cemas, kalau ada monster yang membuntuti kami. Perkataan ayah barusan selama perjalanan hampir mustahil dipercaya. Cukup mustahil dijaman secanggih dan sekeren begini masih ada yang namanya dewa-dewi.
Kepalanya mendadak memutar ulang perkataan ayah, mencoba memahaminya secepat mungkin. Namun ia kesusahan, suara berisik yang merambat di jalan membuat mobil ayah bergetar.
Aku menoleh pada ayah. Dan ayah menoleh padaku.
"Kau harus masuk sekarang, kedalam gerbang itu dan semuanya usai. Pergilah" Kata ayah tanpa menjelaskan apapun.
Rasanya berat meninggalkan ayah. Bagaimana kalau 'usai' yang dimaksud benar-benar arti usai yang sebetulnya. Ia tidak akan bisa bertemu ayah lagi. Mungkin ia berharap dengan kehadiran ibunya--ibu yang diceritakan ayah meninggal sejak aku lahir. Mungkin ia tidak dapat menerima akhirnya seperti ini.
Getaran semakin kencang, langit semakin menggelap--sesuatu berada dibelakang mobil ayah saat ini. Ia sudah ingin menangis dan panik, ketika apa yang ada dihadapannya. Sesuatu yang tidak ia kenali berada di depan mobil ayah, berpindah tempat dengan cepat.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
dengan pohon thalia yg kukenal sekarang--memancarkan shield. Ia mengucapkan salam perpisahan dan mendorongku masuk ke perkemahan. Aku sedih langsung melingkarkan lenganku dipinggang ayah, memeluknya dengan erat dalam jangka waktu yg lama dan kami sama-sama berjanji akan memberi kabar sesering mungkin. smoga dia baik2 saja..
Dan seiring waktu, bermula dari ayah yang mengatakan bahwa saya anak Athena, saya jadi pernah berkomunikasi dengannya. Demigod di perkemahan ramah dan saya jadi mudah berbaurnya. Pada awalnya tentu saja canggung dan saya berasa jadi anak tolol yg tidak tahu menahu dengan sistem di perkemahan, tetapi berkat bimbingan dan pelajaran lama kelamaan smua menjadi masuk akal dan saya juga terbantu.
Pernah satu malam Athena mengunjungi mimpi saya, ia mengatakan hal yang tidak penting, sekedar basa-basi. Pada akhirnya ia baru mengatakan maksud berkunjungnya dengan lampiran kata 'misi'. Itu pertama kalinya ibu mengunjungi dan berkata padaku, kurasa hubungan kami baik2 saja, ibu tidak pernah menyampaikan kekesalannya padaku(untungnya) semua berjalan dengan lancar sampai sekarang.
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team