Notes

"Kim Taehyung.. Ini apa..?" Tanya Sujeong setelah melihat beberapa kardus dilantai rumahnya dan beberapa buket bunga yang tergeletak di sana juga.

Taehyung mengatur nafasnya yang tersenggal itu.
"Memindahkan semua ini sangat susah.. Aku menyuruhmu kebawah agar membantuku tau" Kata Taehyung.
"Bukannya kau bilang saja tadi.. Yasudah, apa ada yang perlu dipindahkan lagi?" Tanya Sujeong sambil mengikat rambutnya keatas.
"Buka dulu semua kardusnya ya? Bukanya dari kiri ke kanan ya, aku mau beli minuman dulu, aku haus.." Jawab Taehyung.
"Oh baiklah, belikan aku minuman juga ya kalau begitu" Pinta Sujeong, Taehyung mengangguk sebelum dirinya hilang dari balik pintu.

Sujeong menghela nafasnya lalu membuka kardus pertama. Sujeong melihat kertas besar disana, karena penasaran Sujeong membukanya. Ah ada tulisannya, Sujeong membaca tulisan itu.

'Saat pertama melihatmu, aku langsung menyukaimu. Walaupun tidak kenal, aku merasa kita sudah ditakdirkan. Bukankah ini aneh? Ha ha.'
Sujeong pikir, ini adalah surat cinta Taehyung. Jadi, Sujeong hanya bisa membacanya saja.

Sujeong membuka kardus kedua, berisi kertas yang sama namun tulisannya yang berbeda.
'Walaupun belum tentu kau menyukaiku juga, aku merasa kita sudah memiliki hubungan. Lucu sekali aku, bukan? Semoga kau tertawa'
Benar saja, Sujeong tertawa membacanya.
"Taehyung yang sangat pede ya.." Katanya. Sujeong pun berhenti tertawa.

Sujeong membuka kardus selanjutnya.
Ada kertas lagi, tapi lebih banyak. Sujeong pun membaca semua kertas tersebut.
'Kau adalah alasanku untuk tersenyum dipagi hari dan berterima kasih kepada Tuhan karena bisa memilikimu..'
Sujeong mendecak kagum.
'Tidak enak kalau pacarmu menyukai lelaki lain. Pasti sangat sakit. Pacarku menyukai penyanyi, tapi bukankah itu tidak mungkin? Ah aku terlalu cemburu'
Sujeong memiringkan kepalanya bingung.
'Sudah ah. Ryu Sujeong, kau pasti berpikir kalau kertas kertas ini adalah surat cinta ya? Salah. Ini adalah ungkapan. Ah, masa kau tidak tau? Baiklah tidak apa-apa, asal kau sudah tau sekarang..'

Kertas selanjutnya..
'Ryu Sujeong.. Jadilah pendamping hidupku, sampai akhir.. Jadilah ibu dari anak anak kita nanti.. Jadilah orang yang selalu menunggu aku pulang. Mau kah kau?'
Sujeong tidak bisa berfikir jenih setelah membaca kertas terakhir.

Tak lama, seseorang menyentuh pundak Sujeong. Sujeong tau itu adalah Taehyung.

"Sujeong.." Panggil Taehyung lalu ikut jongkok disebelah Sujeong.
"Kertas kertas yang ada di dalam kardus.. menghiburku.. Tapi ini juga membuatku ingin menangis.." Kata Sujeong yang masih menyembunyikan mukanya itu.
"Menangis saja kalau begitu.." Tanggap Taehyung.
"Tapi masih ada dua kardus yang tersisa, lebih baik kau membukanya dulu.." Lanjut Taehyung. Sujeong dengan pelan membuka kardus yang tersisa itu.

"Ah lebih baik kau membukanya bersamaan saja, maaf.." Kata Taehyung lagi. Detik selanjutnya, Sujeong membuka dua kardus itu bersamaan. Sujeong menatap isi salah satu kardus yang membuat Sujeong semakin ingin menangis.
Sujeong bisa melihat Taehyung mengambil isi kardus yang satunya lagi.

"Kau kuat membacanya?" Tanya Taehyung dengan nada sedikit jahil, Sujeong hanya menggeleng.
"Kalau begitu, kau baca nanti saja.." Taehyung berdiri didepan Sujeong yang sudah berdiri lebih dulu. Taehyung menggapai tangan kanan Sujeong yang bergetar karena menahan tangis.
"Kau boleh menangis sekarang.." Lanjut Taehyung. Detik selanjutnya, Sujeong menangis. Taehyung senang.

"Aku tidak percaya kau akan melakukannya dengan cara seperti ini.." Kata Sujeong disela-sela tangisnya. Taehyung hanya mengusap tangan Sujeong dengan senyuman yang mengembang diwajahnya.
"Dan aku tidak percaya kau memiliki sisi lain yang seperti ini.." Lanjut Sujeong.
"Seharusnya kau senang, karena kau yang pertama melihat sisi lainku yang ini.." Kata Taehyung, tangis Sujeong pun semakin pecah.

"Jangan menangis lagi ya.."

+++

"Yah sudahlah jangan menangis terus.." Kata Taehyung.
"Jika aku melakukan yang sama seperti yang kau lakukan tadi padamu, aku yakin kau akan menangis juga.." Balas Sujeong sambil menghapus airmatanya.
"Orang lain yang mendapat kejutan seperti tadi adalah orang yang beruntung dan pasti akan terharu" Komentar Taehyung.
"Iya ini aku juga terharu makanya menangis.." Kata Sujeong lagi.
"Berhenti menangisnya, kejutan sudah selesai kan ya.." Kata Taehyung.
"Iyaaa" Balas Sujeong.

"Aku baru melihatmu" Kata Taehyung tiba-tiba. Sujeong menatap Taehyung dan enggan berkomentar tentang perkataan yang baru dilontarkan Taehyung.
"Iya, aku baru melihatmu" Kata Taehyung lagi.
"Maksudnya.." Gumam Sujeong.
"Aku baru melihat sisi mu yang ini" Lanjut Taehyung, Sujeong mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
"Iya, tapi kau bukan yang pertama. Kau akan lihat yang lain kapan-kapan" Balas Sujeong.
"Kau sama sepertiku. Sama sama 4 dimensi" Celetuk Taehyung.
"Iya, tapi aku tidak aneh sepertimu"
Balas Sujeong.
"Terserah kau saja lah" Tanggap Taehyung sekenanya lalu bangkit dan berjalan tanpa menunggu Sujeong yang masih terduduk dibangku taman itu.

"Taehyung, kau tidak mau menungguku?!" Teriak Sujeong yang jauh tertinggal di belakang. Taehyung berbalik kebelakang lalu mengisyaratkan Sujeong untuk cepat menyusulnya.
Setelah mendapat isyarat dari Taehyung, Sujeong segera berlari kearah Taehyung lalu menabraknya yang membuat badan Taehyung sedikit oleng.
"Kau ini bisa hati-hati tidak?! Kalau kau jatuh dan terluka bagaimana?!" Omel Taehyung, Sujeong mengurangi jaraknya dengan Taehyung yang tadi yang bisa dibilang dekat.
"Kalaupun aku terjatuh dan terluka, itu tidak akan terasa jika kau ada disisiku" Balas Sujeong dan tidak lupa diiringi oleh senyum yang mengembang dan mempercantik wajah Sujeong sekarang.
"Kau perempuan? Harusnya yang berbicara seperti itu adalah laki laki, yang tak lain adalah aku yang ditujukan untukmu. Maaf aku tidak bisa se romantis dirimu" Tanggap Taehyung, Sujeong mendecak lalu mengusap lengan Taehyung.
"Tidak apa-apa, asal kau selalu ada untukku itu sudah sangat romantis!" Seru Sujeong senang.
"Aku akan sangat romantis jika sudah menikah nanti" Jawab Taehyung sekenanya.
"Kau menikah dengan siapa nanti?" Tanya Sujeong yang pura-pura tidak tahu.
"Dengan kau. Tapi 5 tahun lagi aku akan mencintai gadis lain" Jawab Taehyung, yang membuat Sujeong sedikit kecewa dan sedih.

"S-siapa.. itu?" Tanya Sujeong.
"Gadis itu akan memanggilmu dengan panggilan 'Ibu'. Bukan aku saja yang mencintainya, kau juga pasti mencintainya." Jawab Taehyung sambil tersenyum lebar.
"WOW! Kau bilang kau akan sangat romantis jika sudah menikah, tapi sekarang kau sangat romantis! Sampai aku ingin menangis. Jangan jangan kita sudah menikah?" Sahut Sujeong sambil memuji Taehyung.
"Kau harus senang, jangan menangis! Kalau kau kehabisan air matamu saat aku mau pergi bagaimana?" Kata Taehyung, Sujeong tiba tiba jatuh terjongkok lalu menangis.
"Huwaa Kim Taehyung! Ayah dan Ibuku sangat beruntung mempunyai calon sepertimu!" Jerit Sujeong, Taehyung tertawa kecil.