Notes

Sujeong menatap jam warna putih yang melingkar manis ditangan kiri Sujeong. Sudah menunjukkan pukul 16.45 KST. Tapi Sujeong dan Taehyung masih duduk dibangku taman yang ada disekolahnya, dengan Taehyung yang sedang asyik menyantap burger yang dibelikan oleh Sujeong tadi. Sujeong mendecak kesal.
Hari ini adalah hari kelulusan Taehyung dan Sujeong. Keluarga mereka sudah pulang lebih dulu karena masih ada urusan lain.

"Aku mau pulang.. Ini sudah sore.." Kata Sujeong, Taehyung malah mengabaikan perkataan Sujeong.
"Tunggu dulu, aku mau bicara dulu sebentar" Balas Taehyung sambil mengunyah burger yang ada didalam mulutnya. Sujeong pun dengan sabarnya menunggu Taehyung selesai makan.

"Uhm, aku sudah selesai nih" Kata Taehyung setelah meneguk minumannya, Sujeong lantas menengok kearah Taehyung dan mengisyaratkan Taehyung untuk mulai berbicara. Taehyung sedikit berdeham.
"Jadi begini.. Aku jadinya kuliah di luar negeri.." Kata Taehyung pelan. Raut wajah Sujeong yang sedang kesal pun berubah menjadi sedih. Bagaimana bisa Taehyung pergi keluar negeri dan baru mau memberi tahunya sekarang?

"B-benarkah? Dimana?" Tanya Sujeong dengan nada yang dibuat-buat senang agar Taehyung tidak khawatir.
"Jepang katanya.. Tapi Australia juga sepertinya bagus" Jawab Taehyung tertunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang sedih.
"Bagus kalau.. begitu" Komentar Sujeong lalu menghela nafasnya.
"Tapi ada sesuatu sih yang membuat aku bisa tidak pergi keluar negerti" Kata Taehyung tiba-tiba, Sujeong melirik kearah Taehyung dengan semangat.

"Apa itu?" Tanya Sujeong dengan tidak sabaran.
"Ah, tapi lupakan saja-"
Taehyung tidak mau memberi tahunya, Sujeong pun hanya menghela nafasnya.
"Sebelum aku pergi, aku mau bertanya.." Kata Taehyung lagi, Sujeong menatap Taehyung dengan tatapan yang seseolah berbicara 'Apa' itu.
"Aku ingin tau selama ini kau menganggapku sebagai apa" Lanjut Taehyung, lantas Sujeong berpikir.

"Aku menganggapmu sebagai kakakku.. Karena kau lebih tua- tapi kelakuannya tidak" Jawab Sujeong, diiringi dengan delikkan dari Taehyung yang membuat Sujeong hanya mengangkat bahunya.
"Lalu aku menganggapmu sebagai sahabat. Dan.." Sujeong menggantungkan kalimatnya karena ia pikir ia tidak bisa melanjutkannya.

"Apa harus jujur ya?" Tanya Sujeong pada akhirnya. Taehyung mengangguk.
"Maaf ya. Aku menganggapmu.. lebih dari sahabat, teman dan seorang kakak.." Lanjut Sujeong sambil menunduk- menyembunyikan wajahnya yang sudah ia pastikan sudah seperti kepiting rebus. Tanpa Sujeong ketahui, Taehyung tersenyum- senang atas jawaban Sujeong yang terakhir tadi.
"Tidak ada lagi?" Tanya Taehyung, Sujeong menggelengkan kepalanya.
"Tidak enak rasanya kalau kau saja yang jujur. Hehe. Boleh aku jujur juga?" Lanjut Taehyung, Sujeong mengangguk.

"Cinta pertamaku; gadis yang tinggi, pintar dan memiliki suara bagus. Aku akan menikahinya. Iya?" Tanya Taehyung kepada Sujeong yang daritadi sudah mendongakkan kepalanya. Sujeong mengangguk tanpa mengetahui arti dari perkataan sahabatnya tadi.
Setelah melihat anggukan Sujeong, Taehyung menarik tangan Sujeong agar pemiliknya berdiri lalu membawanya berjalan.
"Hei! Apa yang kau lakukan?" Tanya Sujeong dengan tangan yang masih ditarik oleh Taehyung agar menjauh dari taman sekolah tadi.
"Aku tidak jadi pergi keluar negeri" Jawab Taehyung tanpa menoleh.
"Ha? Kenapa?"
Taehyung dan Sujeong berhenti.

"Aku akan menikahi cinta pertamaku. Kata ayahku, jika aku sudah mempunyai calon istri aku tidak jadi berangkat keluar negeri." Kata Taehyung, Sujeong masih berpikir.
"Cinta pertamaku itu kau! Kau, kau Ryu Sujeong. Kau mau kan? Lagi pula aku tau kau menyukaiku. Aku juga menyukaimu sih" Lanjut Taehyung lalu menarik Sujeong lagi agar mereka melanjutkan jalannya.

"Kau mau menikahi.. aku?" Tanya Sujeong penuh hati-hati. Taehyung mengangguk.
"Aku mencintaimu, Ryu Sujeong"

- unlimited love -