Notes

ABC.

Adrienne dan Christopher sedang berlayar menuju laut mati dimana air tersebut berkepadatan enam kali lipat dari air tawar, tak heran kalau kapal ini maju beringsut ingsut behitu perlahan. Tapi tetap saja, disini merupakan tempat yang paling ringan untuk orang berenang!, Jason si guru fisika sekolahan yang memiliki pengetahuan luas tentang mata pelajaran yang dibawakannya. Tadi ia sudah sempat cerita mengenai perlayaran ini.
Begitu pula dengan istrinya yang tidak tolol tolot amat-Serena.

Keributan seketika terdengar. Itu adalah bunyi kaki yang berlari, mula-mula ke satu arah, kemudian sepanjang balai ke arah lainnya. Beberapa suara berseru. Akhirnya, klakaon kapal membunyikan tanda bahaya keras-keras.

Penumpang pada tergesa-gesa mengambil pelampung penyelamat, namun sebelum itu Madame Lawrence menghampiri

"Kita tidak tenggelam. Jason. Dia meninggal! Dia mematahkan lehernya!

"Istrinya Serena mengatakan bahwa Jason erjun. Dia ingin berenang, dia terjun dari geladak. Dan lehernya dia mematahkannya! Dan kepalanya!"

Disamping kejadian itu, seorang pemuda menabrak Serena yang baru keluar dari geladak dengan muka yang pucat setengah mati.

"Tolong, hentikan! Pencuri!" Bocah berusia sekitar belasan tahun menjerit dan meraung ketika lengan petugas kapal yang mereka tumpangi melingkar kearahnya.

"Ada apa?" Christoper mengangkat sebelah alisnya, kemudian melirik istrinya yang berpandangan sama.

"Saya menangkapnya di sana. Pencuri sweater Dia paling sedikit sudah sejauh seratus meter dari jangkauanya. Dan dia mengakuinya. Dibuka dan ditutup" Detektif berbicara

"Ini tak seperti itu.. maksud saya.. saya tidak mencurinya! ini hanya, yah.. semacam.. terjadi begitu saja" si tertuduh mengelak

"Itu hal baru" Adrienne menukas. "Saya rasa sweater itu melekat begitu saja kepadamu ketika kau berjalan keluar dari toko. Mari kita lihat" Dia mengambil sweater.

"Hitam dengan lengan panjang, leher V, seluruhnya wol. Ya, ini memang selalu melekat pada orang" Komentarnya membuat si pemuda menyeritkan muka.

"Tidak!" pemuda itu nyaris berteriak."Saya seperti menyobanya di kamar pas, dan sweater ini terbalik luar dalam dan depan belakang. Maksud saya, saya salah memakainya, dan saya pikir tidak ada orang yang akan melihat bahwa ini dari toko maka saya hanya, maksud saya, saya hanya.. berjalan keluar saja! Saya tidak merencanakannya! Lagipula tak ada yang melihatnya.. maksud saya .. sampai orang ini menghentikan saya"

Detektif menanggapi "Lampu pengaman menyala ketika dia keluar dari pintu toko ini, di kapal juga masih bisa berfungsi! jadi saya hanya mengikutinya. Tetapi yang jadi masalah, ada 2 pelayan minta hadiah dari toko. Mereka berdua sama2 mengatakan mereka melihatnya pergi, dan mereka masing-masing mengatakan menyalakan lampu alarm"

"Borelli salah satunya. Ia mengaku melihat anak ini berjalan kearahnya dan melihat label sweater, kemudian menyimpulkan apa yang dilakukannya dan menyalakan lampu segera setelah anak ini keluar" Si detektif menghela napas.
"Cerita lainnya?" Lena berpikir sejenak.

"Itu Singh." Jawab detektif

"Dia pelayan sambilan. Ceritanya melihat anak ini berhenti di pintu sebentar dan memeriksa jalan. Itu ketika dia melihat label sweater, dan dia juga berpikir itu curian dan menyalakan lampu"

"Dia maupun Borelli bekerja tepat di dekat pintu keluar" Detektif menyatakan, "Jadi sebenarnya cerita keduanya cocok"

"Ada satu hal disini" Kata Christopher. "Rupanya kita bukan hanya mendapatkan seorang penguntil, mungkin juga ada seorang pembohong!