Notes

- Nama Karakter : Adnan Capp

- Nama Face Claim : Austin Butler

- D.o.B : Toronto, 20 Februari 1993

- Job 1 : Teacher at Sendai Ikuei Gakuen High School

- Job 2 : -

- Physical Trait :
>tinggi 185cm, berat badan 68kg
>warna mata biru, memiliki rambut pirang kecokelatan
>memiliki bibir yang tipis
>memiliki tubuh yang ramping

- Personality :
>dingin/tidak banyak bicara
>cuek terhadap sekitar namun bisa saja menjadi peduli dalam situasi kondisi tertentu
>pandangan matanya tajam seolah mengerti jika lawan bicara berbohong, misalnya
>terkadang sangat jahil dan genit kepada gadis-gadis
>akan menjaga dengan baik sesuatu/seseorang yang berharga untuk dirinya
>tipe introvert
>dewasa dan terkadang egois, tidak mau kalah
>tersenyum hanya pada situasi tertentu

- Background Story :
"Adnan Capp, itu namaku. Kini, aku tinggal di Tokyo.
Ya, bukan. Aku bukan orang Jepang, bahkan satu tetes darah Asia pun tidak mengalir pada diriku.
Aku mengikuti ibuku yang dewasa ini telah menjalin ikatan suci dengan lelaki Asia, dan bertempat tinggal disini, Tokyo. Fyi, ibuku memiliki sebuah usaha di Jepang. Tak jarang dari semenjak kecil aku dan adikku pergi ke Jepang dalam rangka berlibur, menemui ibuku yang bekerja disana dan belajar bahasa Jepang dengan kawan-kawanku disana. Karena itulah, di umurku yang ke-23 tahun ini, aku sudah mahir berbicara dalam bahasa Jepang.
Oh, ya, berbicara tentang ayah..... ayah kandungku telah wafat meninggalkan kami bertiga; aku, ibuku, dan adikku, Emely Capp. Ayahku meninggal di tangan seorang pembunuh bayaran 10 tahun yang lalu. Mengingat ayahku adalah seorang pemilik saham perusahaan, tak aneh jika banyak rekan-rekan kerjanya yang tak mau melihat ayahku melejit sukses dalam pekerjaannya. Pada akhirnya, teman dekat sendirinya lah yang beraksi, membayar seorang pembunuh untuk menghabisi nyawa ayahku.
Perlu kalian tahu, ini adalah pelajaran untukku dan untuk kalian semua yang membaca tulisan ini. Jangan pernah mudah untuk percaya kepada teman dekatmu sendiri apalagi orang asing, jangan. Karena mereka dekat, maka mereka akan dengan mudah menusukmu dari belakang.
Sudah, ya? Kalau mau mengetahui tentang diriku lebih banyak, dengan senang hati aku akan menunggu dirimu di Tokyo. Salam."