Notes

Greek mythology: part II

Karma memang selalu terjadi, setelah mengalahkan sekaligus membunuh ayahnya sendiri, Kronos diliputi rasa takut yang teramat sangat. Kronos takut kalau keturunannya nanti juga akan melakukan hal yang sama padanya, mengkhianati dan membunuhnya.

Karena rasa takutnya itu, setiap kali Rea (istri sekaligus kakaknya) melahirkan, Kronos selalu merebut bayinya dan memakannya. Kesal dengan perbuatan suaminya, Rea melahirkan dan menyembunyikan bayi tersebut tersebut dari Kronos.

Anak yang keenam yang diselamatkan oleh Rea adalah Dewa Zeus. Banyak mitos yang berputar tentang di mana Zeus disembunyikan, beberapa sumber mengatakan bayi Zeus disembunyikan di dalam Kreta, ada juga yang mengatakan kalau Zeus disembunyikan di gunung Dikte atau gunung Ida.

Untuk mengelabui Kronos, Rea memberikan batu yang dibungkus kain kepada Kronos, tanpa berfikir panjang, Kronos memakan batu tersebut mengira bahwa batu itu adalah Zeus.

Singkat cerita, ketika Zeus sudah dewasa, Zeus berhasil menipu Kronos untuk meminum sebuah ramuan yang membuat Kronos memuntahkan kembali semua anak-anak yang pernah ia telan. Zeus lalu menyatakan perlawanan terhadap Kronos untuk merebut kepemimpinan para dewa.

Zeus lalu membebaskan para Kiklops dan Hekatonkheire. Ia mendapatkan dukungan penuh dari mereka untuk berperang melawan Kronos. Melalui perang para Titan atau sering disebut dengan Titanomakhia selama sepuluh tahun, Zeus dan saudara-saudrinya memperoleh kemenangan.

Kronos dan para Titan pria, kecuali Atlas, dikurung di Tartaros. Atlas memperoleh hukuman khusus. Atlas dihukum untuk berdiri di sisi barat bumi dan menyangga bola langit di bahunya. Hal ini dikarenakan Atlas dan saudaranya, Menoetius memihak kepada para Titan (raksasa-raksasa yang melawan dewa) pada saat perang melawan 12 Olympians atau yang biasa dikenal dengan sebutan 12 dewa yaitu : Zeus, Hera, Poseidon, Demeter, Athena, Hestia atau Dionysus, Apollo, Artemis, Ares, Aphrodite, Hephaestus dan Hermes.

Kembali ke Zeus, Zeus lalu membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi dewa penguasa lautan, dan Hades yang menjadi dewa penguasa dunia bawah (alam kematian).

Cerita lain juga mengatakan kalau pembagian ini berdasarkan dari undian yang dilakukan oleh ketiga dewa tersebut. Kemenangan Zeus atas ayahnya tidak lantas membawa kebahagiaan. Seperti Kronos, Zeus dihinggapi perasaan takut yang sama bahwa ia akan ditundukkan oleh keturunannya sendiri. Sebuah ramalan tersebar hingga ke telinga Zeus yang membuat rasa khawatirnya semakin besar.

Ramalan itu berkata kalau ia memiliki dengan istri pertamanya, Metis, anak itu akan tumbuh menjadi dewa yang lebih kuat dari Zeus. Ramalan itu tersebar ketika Metis sedang mengandung. Zeus lalu memperdayai Metis untuk meminum sebuah ramuan yang mengubah Metis menjadi serangga. Setelah Metis berubah menjadi serangga, Zeus memakan istrinya sendiri.

Setelah menelan istrinya, Zeus merasakan sakit kepala yang teramat sangat. Kemudian dari kepala Zeus terlahirlah Dewi Athena. Ada banyak versi mengenai kisah kelahiran Athena ini.

Beberapa kelompok percaya perubahan versi memiliki banyak tujuan, salah satunya agar menarik minat baca dan rasa penasaran agar cerita ini tidak mati termakan zaman. Bahkan ada versi yang mengatakan bahwa Dewi Athena terlahir sudah mengenakan pakaian lengkap. Ada kemungkinan bahwa ketika kisah ini muncul, perubahan kultural sudah berlangsung dan menyerap kultur lokal yang sudah berjalan lama mengenai pemujaan Dewi Athena di kota Athena. Pemujaan itu kemudian berubah menjadi pantheon dewa-dewa Olimpus, dan proses perubahnnya sendiri terjadi tanpa konflik.