Notes

STATISTIKA METODE SURVEY (pertemuan 9)

Pendahuluan
• Metode pengumpulan data merupakan salah satu tahapan
penting dalam penelitian
• Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
• Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian
• Sementara itu, instrumen pengumpulan data merupakan alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen
pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman
wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk merekam
gambar.

Mengapa Contoh/sampel?
1. Sumber Daya Terbatas,baik tenaga maupun biaya
2. Pengamatan bersifat merusak, misal uji tabrak kendaraan
3. Waktu terbatas
4. Mustahil dilakukan pengamatan secara keseluruhan

*Pada tahun 1936, Literary Digest menyebarkan lebih dari 10 juta kartu pos berisi
Polling Presiden, yang ditujukan kepada :
1. Pelanggan Majalah Literary Digest
2. Pemilik Kendaraan yang terdaftar
3. Daftar orang di Buku Telepon (Yellow Pages)
dari 10 juta yang akhirnya 2.4 juta kartu pos kembali.
Literary Digest memprediksi Franklin D. Roosevelt, kalah dengan 43% suara.
Kenyataannya, Franklin D. Roosevelt, menang dengan 62% suara

*Setelah kejadian Literary Digest, para Pollster (Gallup Poll) mulai
menggunakan wawancara responden secara personal, dengan
quota sampling berdasarkan kategori demografis tertentu, seperti
jenis kelamin, usia dan lain-lain.
Namun, hal ini juga bermasalah, karena Surveior
mewawancarai mereka yang mudah diakses, seperti punya
telpon, orangnya ramah dst, yang cenderung mengarah ke pemilih
lawan politik H.S Truman.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.Observasi
(Survei - Sensus)
-Data sudah tersedia di alam, tinggal dikumpulkan
-Banyak diterapkan pada bidang sosial ekonomi /non IPA

2.Administratif
-Data yang diperoleh dari hasil pencatatan administrasi suatu institusi.
-Misal :Data transaksi perbankan,Data transaksi supermarket

3.Percobaan/experiment
-Data dibangkitkan dengan memberikan perlakuan terhadap suatu objek
-Sering diterapkan pada penelitian pertanian/IPA/psikologi


DAFTAR ISTILAH
-Populasi
•Himpunan seluruh objek kajian yang peru ditentukan berikut isi, unit cakupan, waktu.
• Misal : Semua Mahasiswa IPB Tingkat 1 Tahun 2019

-Sampel
•Himpunan bagian dari Populasi yang diamati
• Sampel yang baik adalah yang cukup dan mewakili

-Unit/Elemen
•Unit Observasi : Unit dimana informasinya diperoleh baik secara langsung maupun
melalui responden
•Unit Sampling : unit yang dijadikan dasar penarikan sampel
•Unit Analisis : unit yang digunakan dalam tabulasi data

-Kerangka
•Daftar seluruh anggota populasi

-Parameter dan Statistik
• Parameter : Angka Ringkasan yang menunjukkan karakteristik dari populasi
• Misal : Rata-rata Indeks Prestasi Mahasiswa IPB Tingkat 1 tahun 2019
• Statistik : angka ringkasan yang menunjukan karakteristik dari sampel
• Misal : Rata-rata Indeks Prestasi sebagian Mahasiswa IPB Tingkat 1 tahun 2019

-Sampling
• Proses Pengambilan sebagian Populasi untuk diamati


Mengapa Perlu Sampling Sahih?
RAGAM : persebaran data (semakin berkumpul atau sempit maka ragam pun kecil)
BIAS : simpangan data (semakin data jauh dari target maka bias nya pun besar)
-Validitas menyiratkan sejauh mana instrumen
penelitian mengukur, apa yang ingin diukur.
-Reliabilitas mengacu pada sejauh mana alat
penilaian menghasilkan hasil yang konsisten,
ketika pengukuran berulang dilakukan

Bagaimana Proses Pengambilan Contohnya?
Skenario 1
Anda Menteri Pertanian, ditanya oleh
Sahabat Anda, Menteri Perdagangan,
“Apakah produksi padi cukup? Jika cukup,
kita tidak perlu impor.”
Catatan :
Jika anda salah mengambil contoh, sehingga
salah menduga Produksi Padi di Indonesia,
maka antara 1 dari 2 :
1. Beras Mahal dan Langka di Pasar.
2. Petani menjerit karena Harga beras jatuh


METODE SURVEI
• Survei merupakan metode pengumpulan data terhadap sampel objek
dari populasi untuk memperoleh informasi untuk menjawab tujuan
penelitian.

Apa bedanya dengan observasi?
• Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan dengan datang
langsung dan mencatat segala hal-hal yang dianggap perlu, yang
dilakukan oleh obyek dari penelitian itu.
• Dengan demikian, Survei berbeda dengan observasi. Survei dilakukan
dengan berinteraksi langsung dengan objek penelitian melalui
wawancara, sedangkan observasi tidak.

TAHAPAN SURVEI
Menentukan Masalah Penelitian -> Membuat Desain Survei -> Mengembangkan Instrumen Survei -> Menentukan Sampel -> Melakukan pre-test -> Mengumpulkan data -> Manajemen Data (koding,editing,inputing) -> Pengolahan dan Analisis data -> Interprestasi hasil analisis -> Membuat kesimpulan serta rekomendasi

Sumber kesalahan Survei
-Total Error/simpangan/galat -> Sampling Error,Non Sampling Error->Non Observation,Observation Error

Instrumen Survei
• Kuesioner adalah daftar sekumpulan pertanyaan terstruktur yang
dirancang secara sengaja untuk memperoleh informasi dari responden,
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Informasi yang didapat dari kuesioner HARUS:
1. Valid : mengukur yang seharusnya diukur
2. Reliable : mengukur dengan konsisten
3. Unbiased : tidak bias dalam mengukur. Misal: salah jawab, atau
mengkira-kira jawaban rensponden (ex: jumlah pupuk yang dipakai setahun
yang lalu)
4. Discriminating : dapat membedakan karakteristik antar responden dengan
baik

A.Metode Penarikan Contoh
(Sampling Methods)
Teknik yang digunakan :
-Probability Sampling
-Non Probability Sampling

B.Penarikan Contoh Berpeluang
(Probability Sampling)
->>Simple Random Sampling
Proses pengacakan dilakukan langsung tanpa batasan apapun pada seluruh
anggota populasi yang tertera dalam kerangka sampel.
contoh :
(5<no.contoh<45)dengan N=45 dan n=5
Angka acak : 67344 10609
No contoh : 67, 34, 41, 06, 09
Catatan : Nomor Contoh 67 Terpilih? Padahal N
hanya 45?
Nomor Contoh baru adalah 67 – 45 = 22
No contoh : 22, 34, 41, 6, 09

Kelebihan : Cara Pengambilan sampel dan teknik estimasi parameternya
sederhana
Kekurangan : Hanya cocok untuk populasi yang relative homogen,Hanya cocok
untuk cakupan survei yang tidak terlalu luas,karena membutuhkan
kerangka sampel sampai level elemen,Biaya tinggi untuk populasi
yang besar.

->>Systematic Random Sampling
>Sampling sistematis adalah tehnik penarikan contoh berpeluang di mana peneliti memilih anggota populasi pada interval tertentu (atau k) yang ditentukan sebelumnya. Besarnya interval ini didekati berdasarkan sampling faction (N/n).

>Dalam pengambilan sampel sistematis, terdapat dua
pilihan untuk pengumpulan data yaitu:
• Memilih sampel dari daftar objek survei dan kemudian
melakukan pendataan pada subjek yang dipilih, atau
• Langsung memilih sampel dari populasi target
dilapangan, mendata setiap anggota ke-k

>Langkah-langkahnya:
• Tentukan ukuran contohnya (n)
• Hitung intervalnya (k)=N/n. Bulatkan
• Pilih secara acak objek pertama dari k objek pertama
• Pilih objek berikutnya setiap interval k

>Proses pengacakan dilakukan tidak pada seluruh kerangka percontohan namun hanya pada pemilihan contoh pertama (pada rentang sampling fraction),
Pemilihan contoh berikutnya dilakukan dengan lompatan sistematis sejauh sampling fraction dari contoh sebelumnya.
-CONTOH Systematic Random Sampling
(5<no.contoh<45)dengan N=45 dan n=5
Sampling Fraction = N/n = 45/5 =9
Angka acak : 67344
 No contoh 1 : 67
Catatan : Nomor Contoh 67 Terpilih? N hanya 45?
Nomor Contoh baru adalah 67 – 45 = 22
 No contoh 1 : 22
 No contoh 2 : 22 + 9 = 31
 No contoh 3 : 22 + 9 + 9 = 40
 No contoh 4 : 22 + 9 + 9 + 9 = 49 = 4
 No contoh 5 : 22 + 9 + 9 + 9 + 9 = 58 = 13
 No contoh : 22, 31, 40, 4, 13

Kelebihan : -Penarikan sampel lebih mudah dan cepat
-Dengan pengurutan tertentu, sampel akan lebih representatif
-Dengan pengurutan yang tepat, presisi lebih tinggi dari simple
random sampling

Kekurangan : -Pengurutan unit yang kurang tepat akan memperbesar varians
-Tidak cocok diterapkan untuk populasi dengan variasi periodik
-Penduga varian yang unbiased sulit diperoleh dari sampel
sistematik tunggal

->>Stratified Random Sampling
(Penarikan Contoh Acak Berlapis)
• Percontohan untuk menyiasati kondisi populasi yang beragam dengan membuat
lapisan/subpopulasi/strata yang kondisinya seragam. Pemilihan contoh selanjutnya
dilakukan pada tiap subpopulasi/ lapisan/ strata tersebut.
• Basis pembuatan lapisan adalah faktor(-faktor) yang terkait dengan substansi
permasalahan yang diangkat.

Kelebihan : -Meningkatkan efisiensi estimasi karakteristik populasi
-Masing-masing strata bisa dianggap sebagai populasi tersendiri
sehingga bisa diterapkan desain sampling yang berbeda
-Estimasi bisa dilakukan untuk pengajuan sampai level strata

Kekurangan : -Menambah Error jika masing-masing strata dipilih pada tingkat
yang berbeda
-Mahal jika strata perlu dibuat terlebih dahulu
-Berbiaya tinggi

->>Clustered Random Sampling
(Penarikan Contoh Acak Bergerombol)
• Percontohan untuk menyiasati kondisi populasi yang beragam dengan membuat
subpopulasi/gerombol yang kondisinya heterogen.
• Basis penggerombolan biasanya adalah kedekatan wilayah.

Kelebihan : -Pengumpulan data lebih murah dan mudah karena berdekatan,
bila dibandingkan menyebar ke seluruh wilayah
-Tidak memerlukan syarat penyediaan kerangka sampel yang
memuat seluruh unit sampel

Kekurangan : -Tidak bisa digunakan untuk estimasi pada level strata
-Sering tidak efisien secara statistic jika dibandingkan karena bila
anggota cluster cenderung homogen

Stratified vs Clustered
(Strata vs Gerombol)

-Strata
• Populasi terbagi menjadi beberapa Strata
• Di dalam Strata cenderung homogen
• Antar Strata cenderung heterogen
• Element yang dipilih diambil dari setiap strata. (Setiap Strata terwakili)

-Gerombol
• Populasi terbagi menjadi banyak Gerombol
• Di dalam gerombol cenderung heterogen
• Antar Gerombol cenderung homogen
• Element yang dipilih adalah Gerombolnya.

->>Multistage Random Sampling
(Penarikan Contoh Acak Bertahap)
• Penarikan contoh yang dilakukan bertahap sebelum pemilihan element utama.
Tehnik sampling yang digunakan pada setiap tahapan dapat menggunakan simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling atau kombinasi beberapa tehnik sampling

Kelebihan : -Mengurangi biaya jika pada tahap pertama dapat dihasilkan data
yang cukup untuk membuat Strata atau Cluster dari populasi

Kekurangan : -Menambah biaya jika digunakan sembarangan
-Meningkatkan error akibat sampling
-Besaran kesalahan sampling antar tahapan berbeda-beda


C.Penarikan Contoh Tidak Berpeluang
(Non Probability Sampling)
• Non probability sampling (Penarikan contoh tak berpeluang ) adalah salah
satu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
-Pemilihan contoh tidak dilakukan secara acak tetapi dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Hal ini dilakukan karena tidak ada
kerangka contoh dari populasi.

Kelemahan :
1. Tidak dapat melakukan generalisasi hasil Survei ke populasi.
2. Tidak mungkin untuk mengukur tingkat ketelitian data dari
sampelnya

->>Purpossive Sampling
(Penarikan Contoh Bertujuan)
• Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
-Pemilihan sekelompok objek dalam purposive sampling, didasarkan atas
ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat
dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
-Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan
kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian
atau permasalahan penelitian

->>Quota Sampling
(Penarikan Contoh Kuota)
• Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Teknik ini ukuran populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan
dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau
quota tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung
pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, maka pengumpulan data
dihentikan.
-Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan perempuan
40%. Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis
kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18
orang sedangkan pegawai perempuan 12 orang.

->>Accidental (convenience) Sampling
(Penarikan Contoh Kebetulan)
•Teknik pengambilan sampel Accidental sampling merupakan cara
pengambilan sampel secara aksidental (accidental) dengan mengambil
kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu
tempat sesuai dengan konteks penelitian.
Contoh,
Pada penelitian untuk meneliti perilaku konsumen di minimarket,
peneliti bisa mengambil sampel dengan teknik accidental sampling
dengan memilih siapa saja yang datang ke minimarket untuk diberikan
kuesioner atau pertanyaan.

->>Snowball Sampling
(Penarikan Contoh Bola Salju)
• Penarikan contoh bola salju, yaitu contoh yang terbentuk berdasarkan informasi
berantai dari satu objek survey ke objek survey yang lainnya sampai ukuran contoh tertentu yang diinginkan atau sampai batas waktu tertentu yang ditetapkan. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel.
Contoh:
• Pendataan terkait kaum lesbian/gay , pecandu narkotika, dan kelompok-kelompok
social lain yang eksklusif (tertutup)

->>Voluntary Sampling
(Pengambilan Sampel Sukarela)
• Penarikan contoh sukarela adalah contoh yang terdiri dari individu-individu yang secara sukarela menjadi responden dalam suatu kegiatan survey.
-Misalnya, seorang pembawa acara radio meminta pendengar untuk online dan
melakukan survei di situs webnya tentang pendapat mereka tentang acaranya. Setiap pendengar individu dapat secara sukarela memutuskan untuk mengikuti survei atau tidak