NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

14 April 2028, senja di sebuah kota besar, padat dengan penduduk, dimana gedung-gedung tinggi mulai menyalakan lampunya seiring dengan temaram malam menghilir. Para kuli kerah biru mulai keluar masuk gedung, saling mengganti urusan dan tanggungan kantor, diikuti oleh sebagian besar pekerja kerah putih yang mengejar kesempatan mereka untuk ajojing di malam sabtu, adapun sebagian berjalan menuju kendaraan pribadi mereka dan halte terdekat, karena hal yang lain. Namun ada seorang karyawan dengan kemeja krem dan tas selempang. Dia berjalan dengan pelan, dan tidak menghiraukan keadaan sekitar, sembari bergumam dalam hati.

"Oh bila kamu masih disini, aku pasti tidak pusing mikirin kebutuhan Sarah." Tom adalah nama karyawan ini.

Dengan lunglai ia berjalan menuju toko perlengkapan bayi yang berada 200 meter di depannya. 15 menit dia menghabiskan waktu untuk memilih keperluan yang dibutuhkan anaknya, kebutuhan sebulan penuh Susu Formula, popok ukuran medium dan Perlak.

"Saya minta semuanya langsung dikirimkan ke Jalan Hercules nomor 9, ya." ujarnya sembari menunjukan layar smartphone miliknya yang berisi koordinat rumahnya dalam bentuk qr code yang siap discan oleh pramuniaga.

"Baik, jalan Hercules, barang akan tiba maksimal 1 Jam dari Pembayaran, lalu.... baik,sudah siap, silahkan di-scan qr codenya."

Karyawan itu keluar dari toko itu, sembari menyadari malam sudah tiba. Bintang-bintang tertutup akan padatnya polusi cahaya, gedung-gedung sudah paripurna lampunya, dan orang orang mulai berkerumun, mengisi waktu akhir pekan yang panjang.

Karyawan itu mulai berjalan, meskipun limbung, namun arahnya pasti kemana. Dalam waktu 17 menit, ia sampai ke sebuah taman kota.

"ah Loving Park, sudah setahun aku tidak kesini"

kemudian ia menelaah sembari mengingat ingat tempat itu, sejenak muncul bayangan dalam matanya akan dua sosok orang, satu mirip dirinya dan satu mirip seorang wanita muda, bercengkrama, berpadu impian, ia mengikuti kedua bayangan itu.

Bayang-bayang itu kemudian berhenti di sebuah bangku timur taman itu, Ia pun mulai menitikan air mata dan ia melihat bayangan terakhir, sosoknya yang bersimpuh pada satu kaki dan memasangkan sebuah cincin ke jari wanita itu. Ia pun duduk, semakin lama ia semakin membungkuk, sambil menutupi mukanya dengan jari-jarinya karena ia tidak ingin menampakkan tangisannya.

Ia berusaha agar tangisannya tidak pecah karena ia tidak ingin mengganggu orang sekitarnya, namun ia menggumamkan dengan pedih.

"Aku, rindu... Aku... takut... Aku... tidak yakin..."

Ia merasa getir di lidahnya makin nyata, pipinya makin lembab, suara makin senyap, hingga akhirnya ada sentuhan dan suara yang memecahkan suasana

"Lho, Tom, Hei"

Tom pun menengadah ke asal suara itu, ia melihat sesosok tinggi besar, berambut pirang dan di ikat, ia segera mengenali sosok tersebut.

"RJ? Kok di sini?" ia mengulurkan tangannya ke RJ.

"Well, Tom" ia mengulurkan tangannya ke arah Tom, "Aku kesini untuk mencari bahan artikel, baru selesai wawancara... kulihat kau masih berduka atas kematian Sarah, tapi aku tak sampai hati ingin bertanya padamu saat pemakaman." ujar RJ.

Tom mengusap wajahnya dengan cepat.

"Penyebab Kematian atau Kenapa nama Anakku kuberi nama Sarah juga?" Ketus Tom.

"Yes, tapi..... aku boleh duduk di sini, kan?"

"Silahkan"

Bangku itu lalu jadi sesak setelah RJ Duduk.

"Jadi dia wafat karena Aorta Jantungnya Pecah, itu kejadian langka banget, dan gua inget banget kejadiannya itu 6 jam setelah Sarah melahirkan, kondisinya... drop dan dalam hitungan menit dia meninggal sembari memegang tanganku. kita belum memberi nama anak kami." Tom kembali mengusap Air Matanya "Lalu aku memberi nama anakku Sarah, tujuannya sih untuk sebagai doa agar dia bisa kokoh dan tangguh seperti ibunya"

"Oh, lalu apa yang terjadi dengan usaha Sarah?"

"Semua Aset Sarah sudah aku likuidasi karena tidak ada saudaranya yang mau melanjutkan, dan aku akhirnya memutuskan untuk menggunakan uangnya untuk masa depan Sarah anakku, untuk sekolah..."

"Trust Fund?" tanya RJ.

"Yah, setidaknya aset itu cukup untuk dia sekolah sampai Sarjana.... weh kenapa kau rekam?"

"Yah aku butuh bahan buat Artikel."

Tom pun meraih Smartphone RJ dan menghapus rekaman itu.

"Off Record" Tom mengembalikan Smartphone itu. "Tapi aku masih harus bekerja karena aku hanya mengatur aset tersebut hanya untuk pendidikan formal, dia harus tetap makan dan butuh hiburan, sedangkan aku harus tetap di sisinya sampai....".

RJ berkata sembari merangkul pundak kawannya, "Bung, Anakmu sangat beruntung ayahnya masih mau mendukungnya meskipun hanya seorang diri di dunia." RJ mengangkat tangannya dari pundak Tom dan sedikit kesusahan untuk berdiri dari bangku. "Egh, Ayahku lari meninggalkan anak-anaknya setelah istrinya wafat..."

Tom mengingat jelas kejadian tersebut, kemudian menyambar "Terimakasih atas pujiannya, RJ, kelak engkau berkeluarga, belajarlah dari orang yang lebih baik... dariku".

"Why, Tom? euh" RJ berhasil berdiri, ia lalu merogoh tubuhnya sendiri seolah memeriksa barang yang mungkin Jatuh dari celana atau satchel-nya.

"Menurut gua pribadi.." Tom berdiri dari bangku, menatap mata RJ yang lebih tinggi dari kepala Tom sendiri. "Seorang berhasil dalam menjalani kehidupan keluarga, jika mereka berdua sudah merasa bahwa rumah tangganya berhasil sampai saat-saat terakhir, sedangkan kami... aku..." Tom menurunkan pandangannya ke arah bangku yang pernah ia duduki dengan istrinya, Sembari terbayang adegan dia melamar Sarah dengan sebuah cincin emas putih 3 tahun yang lalu, bibir bawah ia gigit secara getir, sekujur tubuhnya gemetaran mengingat segala kenangan dan impian yang ingin ia ciptakan bersama.

Tiba tiba, sebuah suara seperti campuran retakan dan guntur terdengar dari langit, suara itu makin lama keras, RJ secara otomatis menengadah keatas, sama seperti ratusan orang di sekitarnya kecuali Tom yang masih terpaku akan kenangan. Cahaya putih Raksasa menyala tiba-tiba jatuh dari langit, mengarah ke taman kota.

RJ Menggasak Tom yang kaku, "TOM, AW....."

Tiba tiba semua menjadi putih.

𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤

Taman seluas 1km persegi terbakar dalam sekejap, menawan ratusan orang yang beberapa saat yang lalu masih bercengkrama dan bersiap untuk malam minggu. Satu per satu bayang-bayang tubuh berjatuhan di dalam kobaran api yang menjulang.

Diantara lautan manusia, sekumpulan daging yang tercerai berai mulai berkumpul, membentuk dua buah onggokan daging. Satu berupa onggokan seukuran batu kali dan satu lagi onggokan yang lebih besar.

Pelan-pelan muncul logam cair keperakan, mencuat dari dalam tanah, kumpulan logam tersebut mendekati onggokan daging yang tidak berbentuk dan mulai menempel di sekitarnya.

Daging yang lebih kecil ditempeli pada satu titik sedangkan daging yang lebih besar memiliki 5 titik tempel. Pelan-pelan logam perak tersebut mulai mengisi, semakin lama semakin membesar, lalu kedua daging tersebut mulai berubah bentuk, mendekati bentuk tubuh manusia.

Pada tubuh yang terbentuk dari daging yang kecil, mulai memadat, sedangkan tubuh kedua tampaknya masih berusaha untuk membentuk satu bagian yang mirip dengan kepala manusia.

-11 menit berlalu-

Tubuh Pertama sudah memadat dan tampak mulai bisa bergerak, di tandai dengan gerak reflex pada jari tangan dan jari kaki. Tubuh kedua tampaknya berusaha untuk memadatkan anggota badan selain kepalanya, yang sudah mulai memadat.

Tubuh pertama mulai berdiri tegak, dan dengan keadaan kepala yang penuh dengan krusta kulit yang mulai sembuh. Tangan kanannya menyentuh kepalanya, dan secara seksama mengelupaskan kulit yang mengeras... Dari kelupasan kulit tersebut, muncul wajah yang kita kenal sebagai wajah Tom.

Dia nampak ketakutan setelah ia sadar akan kejadian barusan. Dia melihat kejadian sekitarnya, dan dan melihat ratusan bangkai yang terbakar dan ribuan bagian tubuh yang terpecah belah, efek dari meteor yang jatuh tepat di taman kota.

Dia menerawang keadaan sekitar, berusaha tegar dengan pemandangan bak neraka di Bumi, sampai pada akhirnya ia melihat ada sesosok manusia dengan anggota tubuh perak dan berpendar emas dari kilatan api. Tom mendekati tubuh itu, dan memeriksa wajah pemilik tubuh tersebut. Semakin lama anggota tubuh perak tersebut memadat, membentuk tangan, kaki dan kepala seorang laki-laki, lalu muncul sesosok wajah yang Tom kenal, yaitu wajah RJ.

Tom lalu mendudukkan RJ dan memegang pundak temannya, "RJ, Lu sehat?" Ujar Tom sembari menepuk pipi dan dahi temannya.

"Errrgh...... Aaaaaarh!!!" Ringis RJ, "Panas.... Tanganku..... Aaaaaaaaaah" Tangan RJ, dari ujung jari sampai sikunya memerah dan berubah bentuk menjadi berbentuk menjadi sebuah gauntlet metal yang melingkupi tangannya, "Saat, Apaan nih? eeeergh." RJ masih mengerang kesakitan.

Tom memandangi tangan RJ dan melihat sesuatu di pantulan permukaan keperakannya, sebuah bentuk yang menyerupai topeng yang menyelimuti mukanya, perlahan menutupi hingga menyisakan dua mata berwarna merah.

-Grattkk.

Terdengar suara yang kencang di belakang Tom. Dengan sigap, Tom berbalik arah dan bersiap untuk melindungi RJ, bersamaan dengan selesainya proses transformasi tubuh Tom, yang tersepuh zirah berwarna gunmetal dengan garis Putih-Merah-Hijau melingkupi sendi-sendinya. Tom memandang pada sebuah tatapan kosong dari seseorang yang asing, berdiri di tengah-tengah kobaran api yang membumbung di sekitar mereka kemudian ia menyadari sesuatu yang janggal, sosok itu tampak seperti mayat, lengkap dengan lebam-lebam kebiruan dan lubang-lubang yang ada di tubuhnya, dengan lubang terbesar pada bagian dada dimana jantung manusia harusnya berada. Di tengah pemandangan yang memilukan nan absurd tersebut, muncul dua sosok lain dari kobaran api di belakang sosok pertama, penampilannya mirip dengan sosok pertama dengan perbedaan mencolok adalah dua duanya tidak memiliki lubang besar di dada kiri mereka, serta sosok di sisi kanan memiliki rambut yang panjang, dan sosok di kiri memiliki dua mata yang menjulur keluar dari rongganya. Keanehan mulai terasa ketika tiba-tiba sosok paling kiri....

-Grattkk

Suara itu muncul dari rongga dadanya yang terbuka dan terlihat jantungnya yang melesat kearah Tom.

"GAH--" Tom secara refleks menarik tangannya ke depan, untuk melindungi mukanya, namun ia tidak merasakan adanya benda yang mengenai tangannya, dengan hati hati ia membuka matanya dan melihat kedepan, Jantung tadi tergencat di udara, tidak bergerak. Tom lalu menegakkan kakinya dan melihat jantung itu, lalu menggerakkan tangannya keatas dan kebawah, Jantung itu mengikuti gerakan tangannya dengan sedikit delay . Tom Kemudian melakukan gerakan seperti lemparan baseball kearah tiga makhluk itu dan...

-Blarr-

Terjadi ledakan yang mementalkan tiga sosok tersebut kedalam api di belakang mereka.

"Wanjay, Sangar Tom" Ujar RJ di belakang.

Tom membalikkan tubuhnya dan melihat RJ yang sudah berdiri di belakangnya telah sepenuhnya berubah, seakan memakai armor yang membuatnya jauh lebih tinggi dan lebih besar dari sosok aslinya, berwarna keemasan dan bukan topeng namun semacam mahkota yang menghiasi kepala RJ dan terlihat paras RJ yang Tom kenal sejak dulu.

"Awas--" seru Tom sembari menunjuk ke samping RJ, RJ menaikan kakinya dan telapak kakinya mengeluarkan sebuah duri yang menghunus ke dada sesosok mahkluk sejenis dengan tiga sosok tadi.

"Wha- wha- whapaan nih? kok kita bisa berubah gini?!!" Seru Tom

"Hmm, Sepertinya kita..... Terpilih. Meteor yang menghantam kita tadi adalah pertanda." Kata RJ dengan mantap.

"Pertanda matamu? sekitar kita gosong kaya gini dan kita yang tersisa, SAT." Tom mulai melihat sekelilingnya, "Oh, shieet HP dan Laptop-ku."

"Ente nggak pake cloud?" Tanya RJ

"Ah untung data-datanya aman, TAPI GUA KUDU BELI LAGI ANJIR, GUA BARU UPGRADE KEMAREN..." Tom Ngegas, dia mulai kebingungan dan berjalan bolak balik sepanjang lima langkah. menjauhi dan mendekati RJ. Tigapuluh lima langkah kemudian dia berhenti dan mengatakan "Kita harus lari sekarang, dan..."

Ratusan makhluk seperti zombie tiba tiba muncul, Tom dan RJ bergeming ditempat, memindai keadaan sekitar dipenuhi dengan makhluk misterius yang siap meledak kapanpun itu.

Tiba tiba tom merasakan sesuatu yang panas seperti sebuah kumpulan energy di empat titik di tubuhnya, di kepala, punggung dan di kedua kakinya.

"RJ, sepertinya aku baru saja memiliki ide untuk kabur... langsung ke atas." Ujar Tom, sambil menunjuk keatas langit yang berselimut asap.

RJ merasakan sesuatu di telapak kakinya... sekumpulan tanah dimana ia berpijak mengangkat tubuhnya keatas, RJ paham bahwa ini adalah perbuatan Tom.

"Tom, kita butuh pengalih perhatian?" Kata RJ seraya melihat keadaan sekitarnya.

"Tidak perlu---- " Tom lalu mempersiapkan kuda kuda, kedua kakinya yang bercahaya berubah seperti kaki belalang berwarna hijau, kemudian melompat sangat tinggi... lebih tinggi daripada kepulan asap di sekitarnya, dan RJ melayang diatas kumpulan tanah yang di buat oleh Tom. secara berangsur kaki Tom berubah kembali seperti sedia kala sebelum berubah jadi bentuk armor. Lalu, cahaya di punggung Tom mengeras dan menjadi seperti dua sayap berwarna merah, ia lalu berusaha terbang lebih jauh, sejauh yang ia bisa jamah dengan kemampuan barunya.

"Ayo, Bertahan... Fokus, Fokus..." Ujar Tom dalam hati, berusaha untuk menjauhi Loving Park menuju selatan kota...

RJ melihat kebawah dan dengan pemandangan yang makin mengecil, ia masih bisa melihat dengan jelas detil-detil kejadian dari atas, Loving Park sudah hancur lebur ditelan api dari meteor yang jatuh, namun keadaan di luar pagar Loving Park malah tidak hancur, utuh tidak ada kerusakan parah yang membuat jalanan di sekitar atau bangunan di sekitarnya retak. Di luar pagar terlihat banyak pihak berwajib yang berusaha melindungi warga sekitar yang terkesima akan peristiwa yang terjadi di depan mereka. Selain itu, beberapa wartawan, yang kebanyakan merupakan kolega dekat dari RJ mulai mengerubuti salah satu orang yang RJ kenali sebagai kepala polisi distrik Loving, RJ mulai berpikir... inilah kesempatannya untuk mendapatkan berita terbesar dalam hidupnya, Dia dan Tom adalah saksi hidup kejadian ini. Dengan tambahan wawancara pihak penting dan beberapa kesempatan untuk meneliti lokasi kecelakaan ia bisa... menjadi lebih terkenal.

"Wow, Penglihatan Super, Kekuatan Super... dan Tom Bisa Terbang, Mengendalikan Gravitasi dan Lompatan Super... Mungkinkah aku bisa... " Ujar RJ dalam hati yang kemudian terselak dengan sesuatu yang ia bisa dengar namun dari dalam hatinya

"...Fokus... Fokkdanied- ... Menuju ke Rumah, Jalan Hercules... Jalan Herzcle- les... bzz... bzz..." itu adalah suara hati Tom yang sebagian besar RJ terima dalam pikiran, semacam telepati.

"Tom, bila engkau bisa mendengarkan aku... Turunkan aku di sini saja." RJ berkata dalam hati tapi memfokuskan semua pikirannya ke arah Tom, berharap Tom bisa...

"Ugh" Tom mengerang, ia menyentuh kepalanya dan posisi tubuhnya "Aaah... FOKUS!" teriaknya.

RJ ingin membantu Tom, namun dalam sekejap ia merasa tangan kanannya menjadi panas. Ia melihat tangan kanannya, yang telah menyala dengan terang benderang seperti sebuah reaktor nuklir mini yang siap meledak, ia hanya pernah lihat efek seperti ini di sebuah serial tv yang, lalu panas itu menjalar ke seluruh bagian kanan Armor dan Tubuh RJ, dengan cepat cahaya itu menjalar ke seluruh bagian kanan tubuh RJ, RJ pasrah...

Dan kemudian...

Armornya meledak, jauh dari diatas langit kota...

RJ, kembali ke bentuk semula, dan jatuh ke sebuah bangunan apartemen, 3 Kilometer dari Loving Park. Ia jatuh menembus atap bangunan itu ke dalam, hingga ia menyentuh ke ruangan terbawah bangunan itu, 300 meter dibawah permukaan tanah.

"Well, Well, Well... sepertinya tamu kita datang lebih cepat daripada yang kita perkirakan." ujar seorang laki-laki berjas hitam dan berrambut merah gelap.

RJ mengadahkan kepalanya kearah suara, ia melihat 6 orang didepannya, 5 orang menodongkan senjata kearahnya, senjata-senjata modern, dan bahkan memiliki desain yang lebih futuristik seperti senjata di film sci-fi dan memiliki kombinasi warna silver dengan biru metalik yang tidak umum digunakan oleh pihak militer atau pun kepolisian di negara ini, dan seseorang, yang memberikan komentar di atas terlihat memberikan sinyal dengan kedua tangannya untuk menurunkan senjata.

"Um, Selamat Malam...?" RJ mengadah keatas dan melihat bangunan yang bolong dan dengan yakin ia melihat apakah benar barusan masih malam hari. "Ah... Saya hanya menumpang"

"Kawan-kawan, tolong antar tamu kita ke kamar yang barusan kita siapkan, pastikan beliau nyaman sampai kita butuhkan lagi" Ujar Pria itu sambil menunjuknan sel futuristik yang ada di sudut ruangan.

"Um... Terima Kasih." sahut RJ dengan nada dingin.

𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤𝌤

Tom melayang jauh dari lokasi jatuhnya RJ... ia terpelanting jauh kearah selatan, hingga menjauhi lokasi rumahnya sendiri. Dalam kekalutan dan setengah sadar, Tom berhenti berpikir...

Hingga sebuah pecahan seperti lubang hitam dengan bentuk seperti kaca yang pecah, bersisi antara ungu dan emas muncul, dan secara kebetulan melahap Tom.

Akselerasi Tom pun menurun hingga ke titik dimana ia melambat dan merasakan kenyamanan di dimensi berselambu ungu dan emas tersebut,

"... Kita bisa menjadi sesuatu yang lebih bagi siapapun..."

"... Ada seorang pengkhianat diantara kita-..."

"... mekanisme yang unik..."

"... ada Bug di program..."

"... "Hidup" atau "Mati", kita tentukan sekarang-..."

"... Bersiaplah..."

"... Semua ini "Fiksi"..."

"... Semua ini "Nyata"..."

"... Tom!..." Sahut seorang Laki-laki yang sepertinya ia kenal

"... Tom..." Panggil seorang Laki-laki yang tidak ia kenal

"... Tom..." Ringis seorang Laki-laki yang sepertinya ia kenal

"... Tom..." Cetus seorang Perempuan yang ia tidak kenal

"... Tom..." Sapa seorang Laki laki yang tidak ia kenal

"... Tom?..." Tanya seorang Perempuan yang ia tidak kenal

"... Tom..." Ujar seorang Perempuan yang ia akhirnya kenali.

"Sarah... Aku ingin... " Rintih Tom sebelum ia terjatuh ke lubang yang gelap... kesadarannya mulai hilang... perlahan-lahan...

     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.