Notes

Dizaman sekarang siapa yang tak kenal selfie? Selfie yang saat ini sedang marak dan digandrungi oleh hampir semua kalangan. Mulai dari yang tua sampai yang muda. Tapi tahukah Anda dibalik ketenaran selfie tersebut menyimpan berbagai macam dampak negatif? Selfie dapat memicu munculnya gejala gangguan kepribadian seperti narsistik atau yang ingin menjadi pusat perhatian.
Lalu apa saja dampak negatif selfie terhadap kesehatan mental? Berikut akan kami sajikan penjelasannya.

1. Narsisme

Narsisme adalah perasaan cinta yang berlebih terhadap diri sendiri. Sifat narsisme memang selalu ada disetiap manusia sejak lahir tapi bukankah yang hal yang berlebih tidak baik? Contohnya saja Kurt Coleman asal Australia. Hampir setiap hari waktunya ia habiskan dengan ber-selfie. Setelah itu ia akan mengunggahnua ke berbagai akun jejaring sosial miliknya.


2. Adiksi/Kecanduan

Banyak orang yang menganggap sekali selfie itu tidak cukup. Mereka tak puas dan akhirnya terus berselfie hingga melahirkan kebiasaan yang buruk. Hal ini menjadi penyebab munculnya kecanduan selfie atau adiksi. Danny Bowman contohnya seorang remaja asal Inggris yang sangat terobsesi perfect selfie. Bila hasil jepretannya tak memuaskan Danny akan frustrasi, tak mau keluar rumah dan menolak makan. Bahkan suatu ketika berusia 19th pernah mencoba bunuh diri dengan overdosis obat. Menyeramkan bukan?


3. Histrionik

Belum banyak orang yang mengenal istilah unik ini. Histrionik sendiri adalah gangguan kepribadian dimana penderitanya ingin menjadi pusat perhatian. Hal ini mungkin tidak jauh beda dengan narsisme. Tapi sebagian besar maniak selfie sering dimasukkan ke golongan ini. Triana Lavey misalnya, salah seorang yang rela menghabiskan uangnya sebanyak Rp. 174 juta hanya untuk melakukan operasi plastik.
"Kini aku memiliki wajah yang selalu aku idamkan. Aku seperti diriku dengan versi photoshop," ujar wanita asal Los Angeles tersebut.


4. Body Dismorphic Disorder (BDD)

Body Dismorphic Disorder atau BDD adalah gangguan dimana penderitanya selalu merasa tidak nyaman dengan citra tubuhnya. Kebanyakan penderitanya dari kalangan wanita. Wanita yang sering mengunggah hasil selfienya ke jejaring sosial membuat mereka mengamati selfie dari teman jejaring sosialnya tersebut. Hal ini memicu wanita untuk terus membanding-bandingkan tubuhnya dengan tubuh orang lain. Kalau sudah seperti itu tentu saja pikiran negatif tentang penampilannya akan muncul kapan saja.


5. Eksibisionis

Eksibisionis adalah gangguan dimana penderitanya memiliki kecenderungan untuk memamerkan bagian tubuh tertentu kepada orang lain. Anehnya, ia merasa selfie bugil adalah bagian dari kehidupan pribadinya dan mengaku sering melakukannya bahkan di jam kerja. Seseorang baru bisa dikatakan mengidap eksibisionis bila ia berani dan bisa memamerkan organ intimnya ke orang lain untuk memuaskan hasrat seksualnya.

Wah ternyata dampak negatif dari selfie tidak main-main ya guys. Buat yang suka selfie, gimana? Jawaban kalian sudah terjawab kan? Jadi selfie boleh kok guys tidak ada yang larang asal jangan berlebihan. Utamakan manfaatnya saja. Sekian dari saya. Semoga bermanfaat ya😊