Notes

What You Didn't Realize About Berita Olahraga Is Powerful - But Extremely Simple
Jadi, bisa dibilang Sportalavista ingin menjadi media olahraga yang tidak cuma kuat di online, tapi juga di offline,” katanya. Portal berita ini ingin membentuk komunitas-komunitas olahraga bagi anak-anak muda di Indonesia. Selain itu, portal berita ini juga ingin memberikan informasi positif yang berkualitas dari olahraga nasional maupun internasional secara aktual, faktual, atraktif, dan menghibur daris eluruh arena olahraga secara lengkap. “Sportalavista berawal dari beberapa anak muda yang suka olahraga bareng. “Sportalavista ini berawal dari beberapa anak muda yang suka olahraga bareng. Sejumlah anak muda dari komunitas pecinta olahraga yang dinamakan Sportalavista berinisiatif mendirikan sebuah portal berita olahraga dengan gaya penulisan yang kasual. Kepindahan Pratama Arhan ke Jepang tentunya memberikan angin segar bagi pecinta sepakbola Indonesia. Dalam hal ini, media mendukung bahkan melakukan objektifikasi pada pembawa acara perempuan dengan memberikan pakaian-pakaian yang memperlihatkan bentuk tubuh mereka. Ia juga akan emnggunakan sumber sumber berita lain misalnya : peserta pertandingan, official olahraga, pejabat humas, catatan resmi, sumber, latar belakang, dan bahkan penonton. Misalnya saja kepiawaiannya dalam membawakan berita, ketekunannya dalam mempelajari dunia olahraga, hingga kariernya menjadi pembawa acara hingga saat ini yang bermula dari kegemarannya pada klub Arema Malang.

berita olahraga " src="https://img.cgaxis.com/2021/08/small_cracks_imperfections_11.jpg"> Pengaruh hasil pertandingan terhadap catatan rekor para kontestan (misalnya pecahnya rekor yang tak terkalahkan) c. Pengaruh hasil pertandingan terhadap catatan rekor musim kompetisi bagi para kontestan d. Apakah hasil pertandingan memberikan petunjuk tentang kekuatan para kontestan untuk menghadapi lawan lain dimasa mendatang ? Tugas Wartawan Olahraga Tempat khusus untuk para wartawan olahraga ditribun mahal/ VIP bukanlah tempat unuk bersorak sorai karena para warawan yang duduk disana harus memusatkan perhatiannya pada apa yang terjadi dilapangan. Gestur seperti ini tidak dilakukan oleh pembawa acara olahraga yang laki-laki. Kasus yang terjadi pada Putri Violla dan Stevani Nepa merupakan objektifikasi yang dilakukan media untuk memuaskan mata pemirsa mayoritasnya. Hal inilah yang dilakukan oleh media. Padahal lebih luas dari pada itu, terdapat pembangunan citra dan nilai seorang perempuan yang dipertaruhkan oleh media. Hasil survei Litbang Kompas dalam Televisi, Dua Sisi Mata Uang memperlihatkan bahwa dari beragam acara televisi yang ditayangkan, acara olahraga merupakan program nomor dua yang digemari oleh warga Jakarta.

Secara keseluruhan, bagi mereka yang menyukai olahraga, menjadi wartawan olahraga memberikan daya tarik yang pada umumnya tidak terdapat pada wartawan wartawan di bidang lainnya; yakni waratwan olahraga lebih banyak mempunyai kesempatan bepergian ke luar kota atau luar negeri, lebih mudah membuat tulisan dengan nama sendiri (by line), dapat lebih mengembangkan pengemar dari para pembacanya, lebih mudah bergaul dengan kalangan atas, serta menulis dengan ungkapan yang lebih bebas dengan gaya pribadi yang menonjol dari pada rata rata wartawan lainnya. Padahal banyak hal yang dapat digambarkan dari Putri. Beberapa gambar di atas merupakan hasil tangkapan layar yang saya dapatkan dari hasil pencarian kata “Putri Violla” atau “Putri Violla Kabar Arena” melalui YouTube dan Google. Laki-laki berperan sebagai subjek yang memiliki kendali hasrat dan citra yang kuat, sedangkan perempuan berperan sebagai objek dari fantasi laki-laki dan mempertontonkan tubuh agar laki-laki mendapatkan kepuasan. Namun harus diakui, bukan tanpa alasan Putri mendapatkan gambaran demikian. “Seksi”, “body sempurna”, “gaya ngangkang”, dan “bikin betah melek” merupakan kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan sosok Putri sebagai objek seksual. Citra perempuan tidak lebih dari objek seksual pemuas mata penonton program olahraga. Hal ini merupakan hasil dari gambaran pemirsa terhadap gaya berpakaian Putri saat membawakan acara malam tersebut. Kata-kata tersebut merepresentasikan seorang laki-laki dalam memandang Putri sebagai perempuan, yakni perempuan sebagai objek yang ditonton masyarakat luas lewat program olahraga malam.

Nama ini mungkin belum begitu akrab di kalangan masyarakat luas, tapi tidak demikian bagi para pencinta olahraga. Para Fans itu, tentu akan membaca lagi berita pertandingan yang ditontonnya, karena ketika mereka menonton mereka terlalu sibuk bersorak sehingga kurang memperhatiakn dengan seksama pertandingan yang berlangsung. Model pakaiannya memperlihatkan lekuk tubuhnya; blus tanpa lengan, bagian dada yang cukup rendah, dan rok terusan yang berhenti di atas lutut. Bedanya, pakaian Stevani terlihat lebih “tertutup” pada bagian atas, sedangkan bagian bawah kerap mengenakan rok yang sangat pendek. Hal ini kemudian mendorong pemilik media menggunakan pembawa acara perempuan dengan pakaian seksi untuk menarik dan mengundang pemirsa laki-laki. Dari judul-judul artikel dan video tersebut, Putri cuma digambarkan secara sempit sebagai pembawa acara seksi. Menurut survei, program olahraga ditonton oleh mayoritas pemirsa laki-laki, yakni sebanyak eighty persen dari responden. Dari riset kecil-kecilan, saya menemukan bahwa seperti inilah gaya berpakaian pembawa acara perempuan untuk program berita olahraga di televisi pada malam hari. Putri kerap membawakan program buletin olahraga yang tayang di malam hari. Dari foto-foto di atas, dapat kita lihat bahwa Putri memang kerap mengenakan pakaian yang cukup terbuka saat membawakan acara olahraga yang tayang di malam hari tersebut. Berbeda dengan kind wartawan lain, wartawan olahraga akan mendasarkan sebagian besar informasinya dari hasil pengamatan langsung.

Here's my website: https://sportalavista.com/