Notes

Pesan Gembala
Pdp. Lucia Elsye Anny

Mari kita membangun kehidupan rohani kita lebih lagi. Allah kuat sekali berbicara mengenai dasar bangunan kita. Jangan bicara besar soal mujizat jika belum disertai goncangan. Gembala siding pesankan untuk terus mengingatkan mengenai hal ini, bahkan dikatakan “Perkatakan firman ini sampai eneg”. Karena jika dasar rohani kita tidak kuat atau lemah maka kita pasti mudah tergoncang.

1 Korintus 3:10-16
Jika masalah datang dan kita justru menyerah, itu seperti "terbakar" habis karena dasar yang dibangun bukan dari batu karang yang kokoh. Kita harus membangun diatas dasar yang kuat dan seperti emas yang murni. Ada berbagai macam dasar: emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami. Periksa level rohani kita. cek apa yang menjadi dasar rohani kita? Bait Allah adalah anda dan saya. Tuhan menginginkan rohani kita dibangun diatas batu karang yang teguh, bagaikan emas! Emas itu dipanaskan berkali-kali dan meleleh, namun nantinya akan kembali menggumpal dan tetap menjadi emas. Jangan sampai didapati kerohanian kita seperti rumput yang kering dan jerami atau kayu yang mudah terbakar. Kita didewasakan oleh Tuhan untuk menjadi emas yang murni dan seperti bangunan yang kokoh. Dalam segala goncangan, sadarlah bahwa Tuhan beserta kita. Kita harus siap dengan tantangan yang terjadi. Kita harus "legowo". Terima setiap goncangan yang Tuhan ijinkan. Jangan menghindar dari goncangan itu. Tuhan akan memurnikan setiap pribadi. Tuhan bisa mengatur hidup kita. Tuhan berhak mengatur hidup kita krn Dia yg menciptakan kita semua. Dan disaat Tuhan sedang mengatur, kita harus taat.

Jangan memakai pola pikiran kita sendiri, pakailah pola pikir kristus. Jika kita pakai pola pikir kita sendiri, maka pikiran itu akan mudah “terbakar” layaknya jerami. Kenapa? Karena manusia masih hidup didalam daging. Tetapi jika kita bias mendalami pesan Tuhan dengan baik, maka kita hidup dalam tuntunan roh, hidup dalam tuntunan Kristus.

1 Korintus 9:24-27
harus ikut berlari. Dan hanya ada satu pemenang. Latihlah tubuh kita seperti seorang atlet. Kuasailah tubuh kita agar kita dapat menang dalam perlombaan tersebut. Jangan biarkan diri kita ikut dalam perlombaan tanpa persiapan dan justru "kalah". Ini sama saja seperti kita melayani orang banyak namun pada akhirnya kita justru ditolak sesudah memberitakan keselamatan. Dewasalah dalam menghadapi masalah apapun. Jangan mudah ngambeg, mudah tersinggung. Semakin dekat dengan Tuhan, maka goncangan pasti semakin berat dan pertolongannya juga semakin hebat.

1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

Tuhan banyak memberikan contoh melalui kisah-kisah para nabi terdahulu. Dan dalam kisah-kisah itu, pada akhirnya Tuhan selalu memberi jalan keluar atas setiap pencobaan. Pikiran kita bukanlah pikiran Tuhan, Jangan bergantung kepada kekuatan sendiri melainkan berharaplah kepada Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan selalu beri jalan dalam setiap pergumulan atau goncangan yang kita alami.

1 Kor 11:19
Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.

Perpecahan Tuhan ijinkan terjadi untuk menguji kita. Tuhan menguji bangunan dasar kita setiap saat melalui perpecahan, ujian, pergumulan. Ayo, terus bangun dasar yang kuat dan kokoh supaya kita tahan uji. Karena barang siapa tahan uji pastilah dia mendapat upahnya.