Notes

Taehyung sedang bermain basket dilapangan dengan rumahnya sekarang. Tanpa ia sadari, seorang gadis memanggilnya, Sujeong. Sujeong ada di seberang lapangan, teriakan Sujeong tidak terdengar oleh Taehyung. Taehyung terus bermain basket.. Suatu saat, bola itu memantul kearah jalanan, Taehyung mengejar bola itu.

Sujeong yang sudah lelah memanggil Taehyung, hanya diam melihat Taehyung dari seberang. Saat Taehyung mengejar bola, Sujeong melihat mobil dengan kecepatan yang bisa dibilang tinggi itu melaju kearah Taehyung yang sudah mendapatkan bolanya.

"Kim Taehyung kepinggir!! KIM TAEHYUNG!" Teriak Sujeong. Mobil itu kian mendekat, tapi Taehyung malah melamun. Dan ini membuat Sujeong panik.

"Kim Taehyung, jangan melamun!" Taehyung menoleh kearah Sujeong lalu tersenyum manis pada Sujeong dan melambaikan tangannya.
"Dasar bodoh! Menyingkir dari tengah jalan!" Teriak Sujeong lagi.
"Tidak. Aku akan kesitu ya" Kata Taehyung, Sujeong mengisyaratkan Taehyung untuk tetap diam.
"Diam disitu aku akan kesana, oke?" Tutur Sujeong lalu menoleh kearah mobil tadi. Tunggu, mobil itu berhenti di pinggir jalan, tepat dibelakang Taehyung.

Saat itu juga, seluruh orang yang ada dijalan itu diam dan memerperhatikan Taehyung.

"Ryu Sujeong.." Kata Taehyung keras sambil melangkah maju mendekati Sujeong lalu mengeluarkan sebuket bunga dari belakang.
"Menikah-"

Brukk!
Sebuah sepeda motor menyenggol Taehyung hingga terjatuh.

"Yak! Dasar pengendara tidak punya mata!" Gerutu Taehyung lalu berusaha bangkit dari jatuhnya.
"Kim Taehyung, kau tidak apa-apa? Apa ada yang sakit?" Tanya Sujeong khawatir.
"Aku tidak apa-apa. Aku akan lebih baik jika kau menerima lamaranku. Maukah kau menerimanya?" Tanya Taehyung lalu mengangkat buket bunga itu lagi. Sujeong diam, menatap bunga-bunga yang ada didalam buket tersebut.
"Terima! Terima! Terima!" Sahut semua orang disana sambil menepuk tangan mereka. Sujeong beralih menatap Taehyung yang tersenyum kearahnya.

Senyum itu. Senyum dari seorang Kim Taehyung. Senyum yang selalu membuat dirinya tenang. Senyum yang sangat teduh. Senyum yang selalu ada untuknya. Sujeong membalas senyum Taehyung lalu menerima buket bunga tersebut.

"Aku.. mau."

+++

Sujeong mengangkat ponselnya keatas. Sujeong sedang mem-video dirinya sendiri sekarang. Bukan mem video, tapi sedang video-call. Dengan siapa? Dengan siapa lagi, kalau bukan Taehyung.

"Taehyung!" Panggil Sujeong kepada Taehyung di seberang sana.
"Oh, Sujeong! Apa acaranya akan segera dimulai?" Tanya Taehyung langsung.
"Iya! Makanya cepat datang! Apa masih lama?" Tanya Sujeong.
"Aku baru memarkir mobil diparkiran. Aku akan segera kesana!" Jawab Taehyung lalu menutup video call nya.

Setelah Taehyung menutup video call, Sujeong langsung memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Lalu merapihkan rambutnya. Acara apa sih yang membuat Sujeong takut tidak datang? Nah, hari ini adalah satu hari setelah kelulusan Sujeong di Sekolah Menengah Akhir. Dan hari ini, orang tua Sujeong mengadakan acara makan malam disebuah restoran.

Hari ini Sujeong memakai dress selutut warna peach dengan rambut yang diikat satu diatas dan poni depannya yang semakin mempercantik Sujeong malam ini.

"Hei!" Taehyung mengagetkan Sujeong dari belakang. Dapat Taehyung liat, Sujeong kaget dan membalikan badannya. Taehyung mengacak poni Sujeong sambil tersenyum yang menampilkan deretan gigi putihnya.
"Yak!!" Gerutu Sujeong.
"Jangan marah-marah, eoh? Nanti kalau cantikmu hilang bagaimana? Haha" Goda Taehyung lalu berjalan memasuki restoran mendahului Sujeong.
"Kecantikkan tidak akan pernah hilang! Yak! Tunggu aku!"

Sujeong memegang tangan Taehyung. Taehyung sedikit terkejut, tapi ia hanya menunjukan ekspresi senang.
"Wah, kau sangat tampan hari ini, Taehyung. Penampilanmu sangat.. woah, keren!" Puji Sujeong sambil melihat Taehyung dari atas kebawah beberapa kali.
"Kau juga cantik malam ini" Puji Taehyung balik kepada Sujeong.
"Ya aku kan selalu cantik.."

+++

Sujeong menatap kearah jalanan yang ada didepan rumahnya. Sepi. Dari atas ini yang hanya dia liat hanya jalanan tanpa satu orang yang berjalan.
Sujeong yang enggan untuk keluar dari rumah hanya bisa memerhatikan jalanan disini.

Tiba-tiba, Taehyung datang dan menyimpan sesuatu di ujung jalan. Taehyung itu mundur. Sujeong memerhatikan Taehyung yang hendak melakukan sesuatu itu. Tak lama, Taehyung menari ditengah jalan. Sujeong yang melihatnya hanya bisa menahan tawa.

Tak lama, Taehyung berlari ke kiri dan kekanan. Terus diulang sampai 3 kali lalu Taehyung berdiri lagi ditengah jalan.

Sujeong bisa mendengar Taehyung berbicara sesuatu.

"Melelahkan sekali.." Kata Taehyung lalu merapihkan rambutnya dan mengangkat sesuatu yang dia simpan di pinggir jalan tadi. Taehyung berjalan ke kiri lalu tidak terlihat lagi oleh Sujeong.

"Yah kemana orang itu?" Tanya Sujeong kepada dirinya sendiri dengan nada yang sedikit kecewa. Tak lama, Taehyung berjalan melewati rumah Sujeong dengan beberapa kantung besar.
"Keliatannya sibuk sekali. Mau apa sih?" Tanya Sujeong lagi. Tak lama, Taehyung melewat lagi berjalan untuk pergi. Lalu tak terlihat lagi.

"Dipikir-pikir, tingkahnya tadi seperti orang gila ya" Gumam Sujeong lalu tertawa.
"Kau bilang aku orang gila. Mengapa kau mau berpacaran denganku?" Tanya Taehyung yang ada dibawah, Sujeong menatap Taehyung kaget.
"Walaupun kau gila, atau idiot atau semacamnya juga aku tetap mencintaimu" Balas Sujeong sambil tersenyum manis.
"Assa! Temui aku dibawah~" Kata Taehyung lalu berjalan kedepan rumah Sujeong. Sujeong mengangguk lalu menuruti permintaan Taehyung; untuk turun kebawah.

Baru saja Sujeong menginjak lantai bawah, Sujeong kaget.

Apa yang Sujeong liat hingga membuat Sujeong kaget?