NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Audition

(OG-04 ; current time)

(Liz) Hari ini sebenarnya bukan hari yang spesial, namun ini adalah hari pertama--upcoming grupnya untuk berlatih, ditambah lagi, rekaman untuk latihan hari ini akan dikirim oleh Sir Louis ketempat yang ntah-apa-namanya. Yang pasti, Liz masih terngiang kata-kata dari petinggi agencynya itu untuk tidak main-main dengan rekaman video ini.

Simple, Liz hanya memakai celana training yang sedikit ketat dengan kaos hitam kebesaran miliknya, rambutnya pun hanya ia kuncir seadanya. Terlalu rapih dan kencang malah akan membuat pusing, pikirnya.

Kakinya melangkah, agak terburu karena ia sudah terlambat untuk bertemu dengan partnernya hari ini. Jarum jam sudah menunjukkan 15 menit lebih dari waktu yang dijanjikan.

Dengan terburu-buru ia menyusuri gedung besar AO, sesekali menunduk untuk menyapa staff yang sibuk berlalu lalang, bukannya tidak sopan, ia hanya ingin bergegas ke lantai tiga--tempat dimana ruang dance berada.

Sesampainya didepan Ruang Dance, Liz mengatur nafasnya agar kembali stabil sebelum akhirnya ia masuk ke dalam. Dengan harap-harap cemas ia membuka kenop pintu perlahan--sepi. Sial, ia memang terlambat. Tapi sepertinya partnernya itu juga terlambat.

(Junhye) Shin Junhye terlihat melangkah masuk ke dalam gedung AO Ent. Di tangan kanannya, ada sebuah CD dan botol minum yang terisi penuh. Ia melewati meja receptionist yang berada di lobby dan tersenyum kepada wanita yang duduk di belakangnya. Dengan langkah santai, ia menuju lift di ujung koridor setelah lobby dan menekan tombol yang memiliki gambar panah menunjuk ke atas.

Lift tersebut turun dari lantai empat, tak lama kemudian tiba di lantai dasar dan terbuka pintunya.

Junhye segera masuk, menekan tombol bertuliskan angka tiga dan menunggu pintu kembali terbuka.

Begitu sebuah dering kecil terdengar dari lift, Junhye langsung melangkah keluar.

Sekali-sekali menarik senyuman, menyapa trainee lain yang melewatinya.

Kemudian, ia membuka pintu ketiga yang ia lewati. Ruang Dance, tujuannya ke sini adalah untuk melatih dirinya bersama temannya yang akan debut bersamanya dalam suatu group, entah kapan, semoga secepatnya.

Dan panjang umur, teman yang baru saja disebutkan ternyata sudah sampai terlebih dahulu di Ruang Dance.

"Eoh, Liz, sudah sampai?" sapa Junhye datar sembari berjalan menuju stereo dan sibuk memasang CD yang tadi ia bawa.

(Liz) Liz yang menunggu temannya itu belum lama, hanya mengangguk tipis sebagai jawaban.

"Aku terlambat 15 menit, kukira aku pemalas, ternyata kau tidak ada bedanya." ucapnya menyindir tanpa menatap teman seperjuangan yang kini menjadi partnernya itu lalu terkekeh, diletakkannya air minum yang sudah ia sediakan dan bangkit berdiri. Tidak butuh waktu lama, Liz langsung mulai meregangkan badannya.

"Ini hanya latihan tapi kenapa aku sangat gugup?" Gumam Liz pelan memegangi bagian tengah dadanya. Ia mematut dirinya didepan kaca, lalu membuat gestur seperti kotakan dengan tangannya.

"Ayo kita anggap ini--sudah dipanggung aslinya." ia mulai berceloteh untuk menghilangkan rasa gugup dengan mengangkat salah satu alisnya.

Gadis bersurai hitam itu segera mundur dengan kamera yang sudah disiapkan, mencari tempat yang tepat supaya dapat merekam dengan baik--full body.

"Backdancernya gimana? Ga usah pake dulu?" Tanyanya lagi. Mengingat untuk lagu ini mereka membutuhkan dancer.

(Junhye) Junhye menggeleng, "Tidak usah." Setelah memasang CD yang ia bawa, ia berjalan menjauhi stereo untuk mendekati Liz.

Tak lama kemudian, terdengar BGM yang mulai mengisi ruangan. Beat yang cukup asik, namun sedikit mengintimidasi.

Junhye segera merubah ekspresinya seakan mengatakan 'aku malas berbicara denganmu'. Ia bersiap di posisi awal, berdiri di samping Liz dengan kedua kakinya yang diberi jarak dan satu tangan di atas yang lain, ia menempatkannya santai di depan tubuhnya, kemudian menunduk.

(Liz) Liz mengangguk, kamera yang tadi ia siapkanpun sudah siap ditempat. Ia berjalan agak terburu ke arah posisinya setelah mendengar BGM yang sudah mulai.

Tatapan Liz pun tidak jauh berbeda, wajahnya seakan tersenyum misterius. Dengan posisi yang sama ia berdiri, kaki dibuka lurus dengan bahu, tangan bertumpuk didepan badan, lalu kepalanya menunduk, menunggu saatnya untuk memulai intro bersama.

(Junhye) "Da geu-eobeoryeo, da geu-eobeoryeo, ssak da geu-eobeoryeo." suara Liz dan Junhye mulai terdengar, mereka mengangkat kepala, dengan kompak mereka menggerakkan siku kanan kebelakang mengulangnya tiga kali sesuai irama, "neo, neo, neo, neo." tangan yang sama terjulur kedepan, menunjuk kekanan dan kekiri bersamaan lalu menyeringai tipis.

(Liz) "Da geu-eobeoryeo, da geu-eobeoryeo, ssak da geu-eobeoryeo." dengan lirik yang sama; mereka merendahkan tubuh, lalu bergerak untuk berhadapan--setelah berdiri tegak, mereka menoleh bersamaan ke arah kamera, menatapnya tajam, "neo, neo, neo, neo." liz tetap berdiri ditempat, membiarkan Junhye maju kedepan.


(Junhye) Junhye berjalan maju ke depan dengan langkah percaya diri, tangan kirinya ia letakkan di pinggul alu menyisir rambut dengan jemari tangan kanannya. Perlahan, seriring beat, ia berjongkok sambil melakukan rapnya, masih dengan style 'lazy-rapping'.

"Uri eodiseo mannan jeok eobtji anha
Neo wae eodiseo nae yaegihago danyeo"

Ia kembali berdiri, "Byeoldareun Idea eobseumyeon
Nae sajinina bwa ne bang byeok"

Gadis itu menunjuk dirinya sendiri tepat di bawah dadanya dengan kedua tangannya, lalu menunjuk ke samping-sampingnya.

Kemdian, ia sedikit membungkukkan torsonya dan memiringkan kepalanya ke kiri sedetik, "Eottae yeppeuji anha?" tanya gadis itu, sedikit mengejek.

"jeoldae na chakhaji anha" Junhye berdiri tegak dan menaruh tangan kanan di depan dadanya, mengulurkan tangan kirinya lalu sedikit menggoyangkannya malas.

Ia kemudian memindahkan tangan kanannya ke perutnya, memasang seringaian kecil hampir tak kasat mata, dan menaruh tangan kirinya di belakang leher. Perlahan menekuk lututnya, "Naega haneun yeppeun jit nega hae boni,"

Ketika lututnya kembali lurus, Junhye menempatkan kedua tangannya di pinggulnya dan menggerakkan pundaknya, seiring dengan kakinya yang membantunya untuk bergerak santai ke kanan kiri.

"Eottae hepeuji anha" saat Liz memulai partnya, Junhye menyingkir ke samping dan memgangkat tangan tinggi, lalu menungging.

(Liz) Setelah bagian junhye selesai, Liz yang sudah siap berdiri satu meter dibelakangnya dengan tangan terlipat di dada, berjalan sembari memulai rap bagiannya, "ildan neo neo neo neo chuga. jonna yeol batge deo deo yak ollyeojulkka" ia maju--bertukar posisi dengan Junhye, pada saat bagian 'chuga' dengan iseng ia menepuk bagian belakang tubuh kawannya itu, cengiran khas Liz juga turut keluar.

"Who’s hot who’s not. nuga imi ne meorissok gwabuha." Tatapan meremehkan masih tersirat jelas di mata Liz, ia menunjuk samping kepalanya dengan tangan kanannya dengan jemari yang sudah dibentuk seperti pistol, lalu melayangkannya kedepan hingga bawah.

"deo heundeureo jekkyeobwara. nae meorissoge ne ireum han beon saegyeobwara. yeogin muindo geurae nega juingong. But sori jurigo neo honja jeomsu maegyeobwara" tatapan Liz masih belum berubah, tatapan santai yang mengintimidasi, rap dengan ritme cepat keluar dari bibirnya. Tangannya menunjuk ke arah kamera yang tengah merekamnya--seakan itu adalah salah satu penonton.

Ia masih didepan, menunggu Junhye maju untuk menyanyikan bagian Reff berdua.

(Junhye) Berdiri di samping Liz sambil berpegangan pada pundak kiri gadis itu, mereka berdua menggerakkan pinggul mereka ke kanan dan ke kiri dengan santai, mengikuti beat.

Junhye juga melanturkan hook, "I’m gonna give you a chance, so baby watch your back
Sallyeoneun deurilge"

Tangan kanan mereka mengelus-elus rambut mereka. "Black, b-b-black, blacklist" jempol tangan mereka diacungkan lalu menunjuk ke bawah saat mengatakan 'blacklist'. Mengulang untuk kedua kalinya, dan kemudian Junhye berjalan ke belakang Ruang Dance.

(Liz) Setelah Reff, Liz memulai bagiannya lagi setelah berganti posisi, ia maju dan junhye mundur, "ya jjeulliji ma, nunal dollijima, jeorineun ni bal jonnage kkollijima" sesuai irama, kedua tangannya menunjuk bergantian ke arah kamera.

"Fuck you bitch, ppeoppeoshi deun gogae sugyeo cheoncheonhi" tatapan menyebalkan Liz kembali--ia memukul sekilas samping kepalanya dengan pergelangan tangan kirinya, lalu menunjuk kamera dengan tangan yang sama. Liz membungkukkan badannya seolah mengejek setelah kembali melakukan gerakan mengetuk samping kepalanya seolah menyuruh orang yang tengah ia tatap untuk berpikir.

Ia melayangkan tangan kirinya kesamping, lalu kembali menunjuk ke kamera, "Aye don’t you dare neo, joshimhae neo, Ba ba ba bang up" pada saat ia melontarkan kata 'ba ba ba bang up' kedua tangannya membuat gestur menembak dengan bergantian, dan melempar tangan kanannya di akhir.

"Naega hae juneun majimak gyeongo ttak kkanoko malhaejulge geunyang neon byeollo" tak banyak bergerak, namun di akhir kalimat ia menutup bibirnya--terkejut namun dalam arti mengejek lalu berjalan kesamping ruangan setelah bagiannya selesai.

(Junhye) Tampak Junhye menaruh kedua tangannya di sekitar perut dan dadanya sendiri saat Liz menyingkir, "Naega ti motnaeneun seongyeogira jom geureonde, geunal neo" ia membungkuk dengan tatapan mengintimidasi namun santai, satu alis terangkat dan menunjuk ke kanan dengan jempolnya, "jonna byeollo yeosseo"

Kembali berdiri tegak tanpa memindahkan tangan kirinya dari dalam kantong, ia menoleh ke kiri dua kali. "Nae chinguramyeon geugeon jom," tangan kanan Junhye mengelus collarbonenya dari kiri ke kanan, telapak tangan kemudian menghadap ke atas dan terangkat malas, "aniji anha?"

Ia memiringkan kepalanya sedetik.

"sangdo deogi ittji eodiseo saekkireul buryeo
Niga kkil jari aniyeosseo, arameogeo" Junhye meletakkan kedua tangannya di belakang leher dan bergerak bebas. Lalu lompat ke posisinya sesuai beat, kedua tangan kembali di atas panggul. Pundaknya bergerak secara bergantian sementara badannya berpindah-pindah dari kanan ke kiri. "jibeseo sshitgo surina," ia menghentakkan pundaknya dan mengangkat lututnya sedikit, "marameogeo"

Masih sambil menggerakkan pundak, ia maju ke depan, mendekati kamera. Tetapi gadis itu berhenti di tengah jalan, memasang wajah datarnya lagi. "Dangbungan yeollakajima kkol bogi shirheo,"

Kepala Junhye dimiringkan ke kiri dan kanan dengan kaku, sementara torsonya juga perlahan membungkuk. "jigeum neo nae mal," seringaiannya yang meremehkan terlihat, dengan gestur khas Byatch, yaitu sebuah pistol yang dibentuk dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, Junhye mengetuk pelipisnya dua kali. "arameogeo?"

Suara tawa dari BGM terdengar, seringaian Junhye melebar dan ia berpindah posisi ke samping sambil membetulkan rambutnya.

(Liz) Liz memotong bagian akhir Junhye, ia langsung menumpuknya dengan "La, la la la la la la la, la la la la la la la, la la la la la la la" ia berjalan kembali dalam sorotan, tanpa menatap kamera ia berla-la ria bersama junhye--bertukar tempat sesekali seakan asik sendiri ditempatnya, "Neo, neo, neo, neo" tiba-tiba ia menatap kamera, lalu menunjuknya dengan wajah sombong.

(Junhye) "La, la la la la la la la, la la la la la la la, la la la la la la la" sekali lagi, mereka bertukar tempat dengan cara berjalan yang sedikit aneh. Junhye mendekati Liz dan merangkul pundak gadis itu, mereka berdua menatap kamera tajam dengan sebuah senyuman iseng.

Yang lebih tua menepuk perutnya sendiri, lalu bersama Liz menunjuk-nunjuk ke arah kamera empat kali.

"Neo neo neo uh"

Junhye tersenyum lebar saat lagu sudah tak terdengar, dan melalukan full bow, sementara Liz melakukan hormat 90°.

"Kamsahamnidaaa" ucap Junhye.

Liz, seperti biasa, iseng memukul pantat Junhye (lagi), "eonddongi!" seru gadis itu.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.