Notes
Notes - notes.io |
[ Koridor ; 16.27 ]
Seorang gadis berjalan dengan santai dikoridor sambil menggumamkan sebuah lagu.
"Lalala~ duriduridam dam~"
Kaki jenjangnya melangkah menyusuri koridor dan sampai digerbang kastil Hogwarts Begitu tiba di black lake, matanya tak sengaja menemukan sosok pemuda yang sedang tiduran. Mengernyitkan dahinya, ia memutuskan untuk menyapa pemuda itu.
"Hai?"
-
-Gerrard-
[ black lake ; 16.27 ]
Seorang lelaki terlihat sedang tiduran di rumput, terdiam. Entah memikirkan apa, ia memandangi langit sore dengan pandangan kosong. Angin semilir bertiup, menerbangkan rambut dari keningnya. Suara air berkecipak, disebabkan oleh cumi-cumi raksasa yang berenang riang mengelilingi danau.
Awan menyibak, membiarkan cahaya mentari mengintip dibaliknya. Refleks, tangannya bergerak meneduhi mata, melindunginya dari sinar yang menyilaukan.
"Ah... aku jadi mengantuk."
Ia menutup matanya.
Gerrard–lelaki itu–membuka matanya, memicingkan mata memandangi seorang gadis yang sedang memandangi dirinya. Jantungnya seakan berhenti berdetak.
"Hai."
Ia tersenyum, senyum sungguhan. Sebuah senyum yang hanya ia tujukan pada gadis itu. Seorang gadis yang sejak sebulan terakhir, sejak ia memakai Topi Seleksi, membuat dirinya jatuh cinta.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
-
-Baerin-
Baerin-gadis itu, mengedikkan bahunya acuh sembari berkata, "Aku selalu melakukan jalan-jalan sore."
Mengedarkan pandangannya kesekitar, ia pun kembali menatap pemuda di depannya. "Kau sedang apa disini?" Tanyanya heran.
Padahal, di dalam hatinya ada rasa yang meletup2 setiap bertemu dengan sosok pemuda di depannya itu. Ya, Baerin tahu sedikit tentang pemuda bernama Gerrard itu. Ia terkadang menatap dari jauh sosok tampan didepannya. Pemuda dari asrama Gryffindor yang sering ia lihat sedang berjalan-jalan di koridor dengan muka datarnya.
-
-Gerrard-
Ia terkekeh. "Rajin sekali jalan-jalan sore." Kembali mengalihkan pandangannya ke langit. "Hanya bersantai..."
Tiba-tiba ia mengubah posisinya menjadi duduk, dan menarik tangan Baerin. "Ayo, duduk di sini denganku."
-
-Baerin-
Ia tersentak pelan namun menurut. Ia pun duduk disamping Gerrard sambil berusaha untuk terlihat setenang mungkin. "Kau sudah lama disini?"
-
-Gerrard-
"Ya... sudah sejak tadi." Ia memandangi gadis itu terus menerus, tersenyum kecil. Baerin memang sangat cantik, ia akui ada beberapa temannya yang juga tertarik pada gadis pendek itu. Namun tentu saja dirinya yang akan mendapatkan hati Baerin, bukan yang lain.
-
-Baerin-
Baerin meraih beberapa kerikil di sekitarnya kemudian melempar kearah black lake. "Uuuh, otokhae." Gumamnya resah.
-
-Gerrard-
Ia mengernyit mendengar gumaman Baerin. "Kenapa? Ada apa, hm?"
-
-Baerin-
Mengerutkan keningnya, ia menatap kearah Gerrard dengan wajah pasrah, "Sebenarnya aku harus mengerjakan tugas pengganti potion."
-
-Gerrard-
Masih mengernyit, ia bertanya, "Siapa gurumu? Memangnya tugas penggantinya apa? Aku akan membantumu, kalau aku bisa."
-
-Baerin-
Seketika mata Baerin bersinar penuh harap menatap Gerrard, "Dari Prof Eliz, membuat ramuan Draught of Living Death. Kau mau membantuku? Sungguh?"
-
-Gerrard-
Gerrard terkekeh dan mengacak rambut Baerin. "Kelakuanmu benar-benar seperti bocah." Dan sangat imut, lanjutnya dalam hati.
"Ayo, kalau begitu. Kita ke kelas potion untuk mengerjakan tugasmu." Ia bangkit dan mengulurkan tangannya ke gadis itu. "Sini."
-
-Baerin-
Baerin menatap uluran tangan Gerrard sejenak sebelum meraihnya, "terimakasih." Gumamnya.
Gadis itu tak berani menatap kearah Gerrard. Pipinya bersemu merah sejak pertama ia meraih tangan pemuda itu. 'Oh tidak, jangan sampai Gerrard melihatnya.' Batinnyanya berharap.
-
-Gerrard-
Masih menggenggam tangannya, ia mengernyit heran ketika gadis itu tak kunjung mengangkat wajahnya. "Kenapa?" Ia membungkukkan tubuhnya, berusaha mengintip wajah Baerin.
-
-Baerin-
"A-aniya.." Baerin semakin menundukkan kepalanya. "Se-sebaiknya kita segera menuju kelas potion..." Ia berkata pelan, berusaha mengalihkan pembicaraan.
-
-Gerrard-
Gerrard masih tetap mengernyit. Aneh, pikirnya. Tapi ia berusaha mengabaikan hal itu. "Baiklah." ia menarik tangan Baerin, sedikit terlalu keras hingga gadis itu terhuyung. Dengan sigap Gerrard merangkulnya. "Ah, maaf." Modus sedikit, pikirnya sambil tertawa dalam hati.
-
-Baerin-
Belum sempat ia mencerna situasi, gadis itu pun kini berada dirangkulan Gerrard. "Ti-tidak apa.." Gumamnya pelan dengan pipi memerah. Pikirannya seketika kosong ketika merasakan hangatnya rangkulan Gerrard.
-
-Gerrard-
Gerrard tersenyum, menepuk kepala Baerin dan melepas rangkulannya. Sebenarnya ia tidak ingin melepasnya–sebaliknya malah. Tapi ia takut gadis itu tidak menyukainya.
"Ayo." Ia berjalan mendahului, memasuki kastil.
-
-Baerin-
Baerin menggigit bibir bawahnya sembari tangan kanannya berada di dada. Dapat terasa olehnya detak jantungnya sendiri semakin berdebar dengan kencangnya.
"Uh, tidak boleh..." Gumamnya sembari bergegas menyusul Gerrard memasuki kastil.
-
-Gerrard-
Lelaki itu berjalan tenang menyusuri koridor-koridor di kastil, tangannya terselip di saku celana. Sambil kadang melirik Baerin yang mengikuti di belakangnya. Ia menghela nafas. "Gadis itu benar-benar luar biasa..." gumamnya pelan.
Mereka pun memasuki ruang kelas potion. Gerrard meraih kuali di sudut dan membawanya ke meja.
"Aku lupa apa saja resep dan cara pembuatannya..." ia meringis ke arah Baerin.
-
-Baerin-
Baerin menatap datar kearah Gerrard sembari berjalan ke arah lemari penyimpanan bahan. "Apa yang kau lakukan saat dikelas kemarin?"
Gadis itu meraih 250 fl. oz. air, 5 oz. garam laut Afrika, 40 fl. oz. sari Wormwood, 3 akar Valerian, 150 fl. oz. bubuk akar Asphodel dan jus kacang Sopophrous. Kemudian membawa bahan-bahan tersebut kearah dimana Gerrard duduk
-
-Gerrard-
Gerrard hanya nyengir dan memperhatikan gadis itu yang fokus mengambil bahan.
"Apa yang pertama harus dilakukan?" Ia menopang dagunya.
-
-Baerin-
Baerin menggelengkan kepalanya. Di keluarkannya secarik kertas dari dalam saku jubahnya sebelum memberikannya kepada Gerrard.
"Itu catatan yang kuterima dari Sunbae ku." katanya sembari duduk di kursi di depan Gerrard.
tbc/woe
|
Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team