Notes
Notes - notes.io |
Mori Tatsuo adalah seorang pria tua bertubuh tinggi besar. Bertentangan dengan nama dan penampilannya yang terkesan garang, Tatsuo adalah seorang pria baik hati yang memiliki kepekaan pada orang-orang yang membutuhkan bantuan. Kou adalah salah satu orang yang dibantunya dengan memberinya pekerjaan sambilan di tokonya. Sikap lembut dan penurut yang dimiliki Kou, segera membuat Tatsuo dan istrinya, Aimi, menyanyanginya seperti anak mereka sendiri. Terlebih lagi karena mereka memang tidak mempunyai anak. Tatsuo dan Aimi sering sekali mengundangnya makan malam, atau memberikan bahan makanan ekstra selain membayar gajinya. Oleh karena itu Kou sering sengaja terus mengerjakan berbagai hal di toko kecil itu, meskipun jam kerjanya sudah berakhir.
"Akiyama-kun." Sebuah suara bernada gemas segera membuat pemuda itu membalikkan badannya. Di dekatnya berdiri Tatsuo yang menatapnya kesal, yah sebenarnya tidak benar-benar kesal sih, sambil berkacak pinggang.
"A-aaa...." Ia menatapnya lalu segera sedikit membungkukkan badannya. Ia tahu betul kalau Tatsuo sedang gemas atau sedikit kesal, maka ia akan memanggilnya dengan menggunakan nama marganya.
"Kau masih saja bekerja? Bukankah jam kerjamu sudah selesai... hmmm...." Tatsuo melirik jam dinding. "... satu jam yang lalu?"
"T-tapi...." Ia masih berusaha berusaha menyelesaikan menata potongan daging di rak saji.
"Oh, tidak bisa." Tatsuo bergerak cepat "menculik" kotak dagingnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi di atas kepalanya sambil nyengir lebar. Tatsuo tahu kalau tingginya yang mendekati 195 cm akan membuat Kou kesulitan untuk meraih kotaknya.
"Eh?" Ia akhirnya hanya bisa menatap Tatsuo dengan sedikit cemberut. Ekspresi yang langsung membuat Tatsuo tertawa geli.
"Sudahlah. Kau pulang sana," katanya sambil tetap mempertahankan posisi kotak di atas kepalanya.
"Kou-kun? Kau masih di sini?" Suara lembut seorang wanita terdengar dari balik punggung Tatsuo. Tidak lama seorang wanita berperawakan langsing, yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah menginjak hampir 55 tahun, muncul sambil membawa kotak bento yang dibalut kain bercorak tradisional. "Ini makan siangmu."
"AHAH!" kata Tatsuo keras yang mengejutkan Kou. Aimi sendiri terlihat bersikap santai saja. Ia sudah terbiasa dengan sikap heboh suami tercintanya itu. "Kau sengaja berlama-lama supaya bisa makan masakan Bibi Aimi ya?"
"Eh?" Mata Kou seketika bergerak-gerak karena panik dan malu. "B-bukan-bukan...." Grrrrr-rrruuukk!
Ketiganya seketika tertegun mendengar suara "menggeram" yang sangat keras itu. Tatsuo yang pertama kali tertawa ketika menyadari kalau itu adalah suara perut Kou.
"Perutmu adalah saksi terbaik ya?" Tatsuo lalu tertawa sambil meletakkan kotak daging di meja counter. Sementara wajah Kou sudah merah padam dan hanya bisa menggeleng lemah.
"Sudah, sudah, berhentilah menggodanya," tegur Aimi pada suaminya, tapi ia tidak bisa menahan tawanya juga.
"Haaaa'i," ujar Tatsuo, masih dengan nada jahil. "Hei, kau mau ke taman kan?" tanyanya pada Kou sambil meraih sebuah kotak berukuran kecil dari rak di dekatnya.
"I-iya...." jawabnya sambil membungkuk sopan pada Aimi yang memberikan kotak makan siangnya.
"Nah, ini daging untuk kucing-kucing dan anjing-anjing itu." Tatsuo menyelipkan kotak kecil itu ke dalam tas selempang milik Kou, lalu langsung menyodorkan tasnya kepada Kou. "Ayo, pergilah dari sini. Kau harus menikmati sisa libur musim panasmu juga kan?" Aimi mengangguk untuk mendukung kata-kata suaminya, lalu tersenyum lembut pada Kou.
Kou menatap keduanya dengan sorot mata menyerah. Ia tahu ia tidak punya pilihan selain harus menuruti keduanya. Ia menerima tasnya yang disodorkan Tatsuo, lalu membungkuk dalam-dalam.
"Ayo, ayo, ayo!" Tatsuo menggiring Kou keluar toko tanpa memberinya kesempatan untuk memberi salam. Sesampainya di luar toko, Tatsuo langsung melangkah kembali ke dalam toko, nyengir lebar pada Kou yang hanya bisa memasang ekspresi pasrah, lalu langsung menghilang di balik pintu yang tertutup.
Aimi yang melihat suaminya masuk ke toko tanpa Kou, langsung tersenyum lembut padanya. "Kau sangat menyayangi anak itu ya?"
Tatsuo melingkarkan kedua lengannya di pinggang istri terkasihnya itu, memeluknya dari belakang. "Kau juga kan?"
"Un." Aimi mengangguk kecil. Pipinya sedikit memerah ketika Tatsuo berpaling dan memberikan kecupan kecil di pipinya.
[END]
|
Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team