NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Comeback

Author: @fxbunda

Cast:
- Jung Yunho as Eric Schwazer Malfoy
- Lee Jonghyun as Zouche Ten
- Kiko Mizuhara as Blaire Andrometh
- Hwang Miyoung as Keeyara Milian

Rated: T

Genre: a bit Romance, School-life, Divergent!AU

Length: One shot

Warning: OOC, no EYD

Disc: No disclaimer for this fiction cause I just wrote it for a task

-fxbunda-

Somewhere, Divergent Fort Academy; Thursday - 10:40PM

Eric melangkahkan kakinya ke arah sesuatu yang terlihat seperti tiang penopang, memanjatnya dengan mudah, dan menunggu. Tak lama kemudian, tempatnya berpijak bergetar. Sesuatu dari kejauhan berbunyi dengan berisik di tengah gelapnya malam hari di Divergent Fort Academy. Sebuah kereta pelan-pelan mulai jelas terlihat. Eric menyipitkan matanya, mengambil ancang-ancang bersiap untuk melompat ke dalam kereta.

Hap!

Dengan mudahnya lagi, Eric bisa masuk ke dalam sana. Disenderkannya tubuh yang dibalut pakaian serba hitam, jeans hitam, kemeja hitam, dan coat hitam yang panjangnya bahkan menutupi lututnya. Eric menyibak poninya yang memanjang menutupi dahi lalu dengan tenang menunggu kereta mengantarkannya sampai ke tujuan.

***

Eric sekarang sudah berada di dalam suatu bangunan. Setelah terjun bebas dan tubuhnya menubruk jaring-jaring yang sengaja dipasang di sana, Eric menepuk pelan pakaiannya, membersihkan debu yang menempel di serat-serat pakaiannya.

Mata Eric menyipit memandang seluruh sudut di gedung itu, gelap dan sepi. Jelas saja, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

‘Semuanya pasti sudah tidur.’ batin Eric.

Eric berjalan menyusuri gedung. Eric sudah hafal betul seluk-beluk gedung ini, dorm Dauntless. Setelah sempat sebulan meninggalkan faksi yang dari dulu ditinggalinya, akhirnya Eric memutuskan untuk kembali ke sini.


“Baru sampai? Lama sekali.” keluh Ten. Ten segera berdiri dari duduknya, melipat pisau lipat yang tadi dimain-mainkan olehnya karena bosan.

“Maaf.” ucap Eric singkat.

Ten hanya menghedikkan bahunya lalu berjalan diikuti Eric ke suatu ruangan. “Kamarmu.” Ten berbicara sambil menunjuk ke arah pintu yang masih terdapat nama Eric di sana.

Eric tersenyum samar. Ia membuka kenop pintu kamar lamanya lalu beranjak masuk ke dalam. “Tidak ada yang berubah.” Eric bergumam pelan namun masih dapat didengar Ten.

“Tentu saja. Kami menjaganya untukmu.” ujar Ten setelah sempat terkekeh.

“Istirahatlah. Jadwal mengajarmu adalah besok, setiap Jum’at pukul 19:15PM, menggantikan Jason.” Ten memberi informasi. Setelah mendapat anggukan paham dari Eric, Ten mengucapkan selamat malam dan pergi dari sana.

***

Pit, Dauntless Dorm; Friday - 19:00PM

Seharian ini Eric terus berada di kamarnya. Jujur saja Eric masih lelah dan malas, walau malas sama sekali bukan stylenya. Eric juga sengaja menyembunyikan dirinya dari anak-anak Divergent Fort Academy, membuat kejutan mungkin akan sedikit menyenangkan.

Sekarang Eric sudah berada di Pit, tempat training para trainee Dauntless. Belum terlihat siapa-siapa, hanya Eric sendiri di sana.

Eric menunggu sambil membereskan beberapa senjata, seperti pisau, panah, laras panjang, dan lainnya. Tadi Ten sempat memberitahu bahwa malam ini Eric hanya akan mengajar trainee G7 karena sisanya bersama Ten untuk berlatih war. Eric memutuskan untuk memberikan materi dasar saja hari ini.

Tak lama kemudian, wajah-wajah yang Eric baru lihat memasuki Pit dan dengan disiplin berbaris dengan rapi di dekat Eric.

Eric membalikkan badannya menghadap ke arah para trainee. “Well- Selamat malam.” sapa Eric yang mendapat balasan sapaan selamat malam pula dari para trainee. Eric mengambil nafas panjang, “Saya Eric Schwazer Malfoy, panggil saja Master Eric, coach kalian selama berada di sini.”

Eric memandang wajah mereka satu per satu.

“Sebelumnya, apa yang kalian ketahui tentang Dauntless?” tanya Eric.

Seorang lelaki yang Eric ketahui bernama Yongguk dari data-data trainee yang tadi diberikan oleh Ten mengangkat tangannya.

“Dauntless, The Brave. Faksi yang menjunjung tinggi keberanian, Master.” jawab Yongguk setelah Eric mempersilahkan lelaki itu untuk menjawab.

Eric mengangguk, “Ada lagi?”

Kali ini perempuan lah yang mengangkat tangannya, Yura. “Polisi ketertiban untuk para penghuni Divergent Fort Academy, Master.” Yura menjawab dengan lantang.

Untuk kedua kalinya Eric mengangguk, “Benar. Sekarang saya akan membahas apa saja yang akan kalian pelajari.”

Para trainee menatap Eric dengan raut wajah penasaran.

“Di faksi Dauntless, yang dipelajari adalah 70% mengenai pengenalan senjata dan 30% sisanya mengenai pelatihan mental.” Eric memulai mengajarnya.

“Malam ini akan singkat saja.”

Eric bisa melihat ekspresi senang yang tersembunyi dari wajah para trainee.

“Mengenai senjata.” Eric berucap seraya berjalan ke samping meja yang terdapat beberapa senjata yang tadi disiapkannya untuk diperlihatkan ke trainee baru.

“Senjata umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu senjata pribadi dan senjata kelompok (army). Pertama, senjata pribadi. Bersifat senjata yang hanya dibawa sendiri dan biasanya dipakai untuk tindak pengamanan diri dan kewaspadaan yang hanya untuk melukai lawan dalam jangka waktu pendek. Senjata pribadi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu senjata ringan dan senjata mematikan.” Eric menumpukan kedua tangannya di belakang meja yang terdapat kelompok senjata ringan.

“Contoh dari senjata ringan adalah pentungan, pisau kecil, atau setrum kejut.” Eric menggenggam sebilah pisau yang berukuran kecil di tangannya lalu melemparnya ke papan kayu di sebrang kanannya, tepat di tengah. Eric tahu bahwa para trainee sibuk menyembunyikan rasa kagum mereka.

“Sedangkan contoh dari senjata mematikan adalah pistol, panah, dan racun.” Kali ini Eric mengenggam pistol semi-otomatis dengan jenis Pistol FN Browning HP.

“Mengerti?” Eric bertanya memastikan sambil berpindah ke meja sebelah, kelompok senjata kelompok.

Para trainee menjawab serempak, “Mengerti, Master!”

“Baik kalau begitu. Yang kedua, senjata kelompok. Senjata kelompok biasanya digunakan untuk perang dengan berupa senjata yang lebih besar, lebih berbahaya, dan dapat menghilangkan nyawa seseorang, contohnya laras panjang, nuklir, dan bom.”

“Sepertinya malam ini kalian hanya akan saya kenalkan pada jenis senjata, sisanya akan kita lanjutkan minggu depan. Ada yang ingin ditanyakan?” lanjut Eric sebelum menutup kelasnya.

“Tidak, Master.” jawab trainee sembari menggelengkan kepala mereka.

“Kelas selesai. Kalian boleh kembali ke kamar. Selamat malam.”

***

Around Divergent Dort Academy; Saturday – 06:00PM

Pagi-pagi sekali Eric sudah berkeliaran di sekitar kawasan Divergent Fort Academy. Eric hanya ingin menghirup udara pagi sekalian berjalan-jalan dan berpatroli.

Iris matanya menangkap sosok yang dikenalnya di belakang gedung-gedung tinggi Factionless dengan atasan berwarna hitam ala Dauntless dipadu dengan coat abu-abu Abnegation dan rok oranye milik Amity. Rambut wanita itu diikat ekor kuda ke belakang. Manis. Itulah kesan pertama Eric. Ya, Blaire memang manis, selalu terlihat manis di matanya.

Eric sudah lumayan lama tidak melihat Blaire. Entah apa yang membuat Blaire malah memilih untuk menjadi Factionless daripada tetap tinggal di Dauntless.

Sudut bibir Eric perlahan naik. Dengan hati-hati Eric berjalan mendekati Blaire yang sedang terlihat sibuk melayangkan tinjuannya ke udara. Iseng, Eric menyentuh bahu Blaire dengan kedua tangannya menyebabkan sentakan kaget dari Blaire. Hampir saja Blaire meninju pipi Eric. Refleks yang bagus.

“Santai saja Blaire…”

“Kau mengagetkanku!” Blaire berujar sambil merapikan hentaian poninya yang tidak terikat.

Eric berdecak. Satu alisnya bergerak naik. “Apa yang kau lakukan? Factionless tidak seharusnya melakukan apa-apa.”

“Jangan adukan ini pada siapa pun.” mohon Blaire. Sifatnya mendadak berubah sok manis sekarang. Eric jengah melihatnya.

Blaire tadi berlatih Muay Thai. Eric yakin itu, terlihat dari selain tinjuannya, kaki Blaire menendang lurus ke depan sekitar setinggi pinggang. Ternyata jiwa Dauntless masih tersimpan rapih di dalam diri Blaire.

“Kau tahu? Gerakanmu tadi kaku sekali.”

Eric mendapat cibiran gratis dari Blaire karena ucapannya barusan. “Tentu saja. Aku kan sudah lama tidak berlatih.”

“Blaire, Muay Thai memanfaatkan hampir keseluruhan dari bagian tubuhnya untuk bertarung, dimulai dari kedua kaki, kedua tangan, tungkai, lutut, siku, dan tulang kering─” Eric mulai berceramah. Saat menyebutkan bagian tubuh yang difungsikan tadi, Eric menunjukkannya dengan menepuk kedua kaki, kedua tangan, dan bagian lain tubuh Blaire.

“─karena itu Muay Thai sering disebut sebagai Seni 8 Tungkai. Bukankah begitu?”

Blaire mengangguk menyetujui. “Ya, aku ingat. Ada empat teknik pukulan yang sering dipakai dalam Muay Thai, jab, strike, hook, dan upper cut.”

“Jab─” Blaire melanjutkan dengan memukul lurus pipi Eric. “─adalah pukulan lurus dengan menggunakan tangan kiri. Jika kidal, maka menggunakan tangan kanan. Intinya adalah memukul dengan menggunakan tangan yang jarang dipakai untuk beraktivitas dengan target adalah wajah dan tubuh bagian depan.”

Eric nyengir kesakitan. Pukulan Blaire cukup kuat juga.

“Strike, adalah pukulan lurus dari arah belakang dengan tangan yang lain, yang tidak digunakan saat jab.”

“Hook, pukulan menyamping. Target pukulan adalah wajah dan tubuh bagian samping seperti pelipis mata atau pipi, apalagi bagi para wanita sepertimu.” Eric bermaksud menggoda Blaire yang dibalas dengusan malas dari Blaire.

“Last, upper cut, pukulan dari bawah ke atas dengan target utama adalah dagu.” Eric memegang dagu Blaire setelahnya, memberikan ciuman singkat pada kening wanita yang pernah menjadi partner mengajarnya di Dauntless.

Eric melirik jam tangan yang melingkar pas di tangan kirinya, “Sudah siang, sebaiknya aku pergi sebelum Ten dan Keey mencariku. Jaga dirimu, Blaire.”

Diacaknya pucuk kepala Blaire sehingga membuat rambut Blaire terlihat berantakan. Setelah mendapat jawaban ya, Eric berjalan kembali menuju tempatnya berasal, Dauntless.

END

[Tugas Ujian Kelulusan Dauntless: Song Qian/Bunpik (@fxbunda) – Dauntless – G3-D01]
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.