Notes

Krystal - L3 - G5A01

Sunflower Fields

Pagi hari ini tepatnya pukul 07:00 pagi cuaca sangat cerah, suara kicauan burung terdengar jelas sampai ke telinga Queen. Sinar matahari yang masuk ke kamar Queen, mulai membangunkan sang wanita yang tengah tertidur di kasurnya. Queen pun membuka tirai kamarnya dan menatap keluar jendela, ia memejamkan matanya lalu tersenyum. Queen sangat senang hari ini karena hari ini ia mempunyai rencana untuk menanam bunga matahari di kebun Amity.

Queen berjalan menuju ke kebun Amity yang sebagian besar ditumbuhi bunga Tulip, bunga Lily dan Blue Eyes yang mendominasi pada bagian tengah kebun. Entahlah, sebenarnya tempat ini cocok disebut kebun atau taman bunga. Yang jelas, semua anak Amity sangat suka berlama-lama disini di karenakan pemandangan yang indah dan juga suasananya yang sejuk.

“Okay. Mari kita mulai.” Ujar Queen dengan semangat.

Queen memilih tempat untuk menyemai benih bunga mataharinya, mencoba menggembur-gemburkan tanahnya yang akan ia pakai untuk menyemai benih bunga matahari. Lalu ia mencoba membasahi tanah tersebut agar sedikit lembab. Queen mulai mengambil benih bunga matahari di dalam bungkusan yang ia bawa.

Penanaman benih dilakukan dengan menekan benih dengan arah ujung bawah ke media tanah yang sudah dibasahi.

“Hmm...Menanam bunga matahari harus di tanah yang subur.” gumamnya sembari menyiram benih bunga matahari yang ia tanam.

“Baiklah. 1 minggu kemudian aku akan kembali kesini untuk melihatnya lagi.”

Queen segera membereskan perlengkapannya dan bergegas keluar dari kebun Amity.

*****

1 minggu kemudian

Queen menghampiri bunga matahari yang ia tanam 1 minggu yang lalu, sekarang sudah mulai tumbuh setinggi 5 cm. Queen mengambil gembor lalu mengisinya dengan air. Tak lama, ia menyirami bunga matahari yang mulai tumbuh itu.

“Akhirnya kalian tumbuh juga. Aku jadi tak sabar.” Queen mengembalikan gembor ke tempatnya.

Queen menutupi bunga matahari yang mulai tumbuh dengan botol plastik bekas karena bayi tanaman masih rentan jika terkena hujan.

“Aku masih harus menunggu selama 1-2 bulan sampai tanaman ini tumbuh menjadi lebih tinggi.”

*****

2 bulan kemudian

Queen bersandung kecil sembari berjalan ke kebun Amity untuk melihat perkembangan bunga matahari miliknya.

“Wah! Kalian semakin tinggi dan tumbuh dengan baik.” Mata Queen berseri-seri melihatnya.

Queen bergegas mengambil pupuk kandang dan segera memberi bunga mataharinya dengan pupuk lalu menepuk-nepuk pupuk itu.

“Aku masih harus menunggu satu bulan lagi untuk melihatnya.”

*****

1 bulan pun telah berlalu. Queen sangat tidak sabar untuk pergi ke kebun dan melihat bunga mataharinya.

Sesampainya di depan kebun, Queen sedikit berlari menuju bunga mataharinya yang sudah muncul tunas tunas bunga di ujung pucuk tanaman.

“Akan seperti apa ya warna bunganya nanti. Apakah kuning lemon atau orange merah.” tebaknya penasaran.

Queen melihat warna batangnya yang tidak terlalu gelap, “Aku yakin! Warna bunganya nanti pasti kuning lemon muda.”Queen kemarin baru saja mencari tau tentang warna bunga matahari. Jika warna batangnya gelap berarti warna bunganya orange merah, sedangkan jika warna batangnya lebih muda berarti warna bunganya kuning lemon muda.

“Sebentar lagi kalian akan mekar sempurna.”

*****

Seharian ini yang ia lakukan dari pagi hingga sore hari adalah tiduran di kasur. Gadis berpakaian celana pendek dan hoodie kebesaran itu perlahan membuka matanya, duduk di pinggir tempat tidur lalu mengucek matanya perlahan.
“Ugh ini sudah jam berapa.” ucapnya dengan setengah sadar sambil mengambil jam di meja kecil di samping tempat tidurnya. Ia mengerjapkan matanya lalu memicingkannya.

“Hm baru jam 4 sore.” pikirnya, menaruh jam di meja kecil dan kembali tidur.

1 detik

2 detik

3 detik

“APA?!? JAM 4! Bagaimana ini, aku telat bangun. Aku harus melihat bunga matahariku.”

Queen lompat dari tempat tidur lalu berlari menuju ke kamar mandi untuk segera mandi.

ㅡ Kebun Amity ㅡ

Sesampainya di kebun Amity, Queen melihat sesosok yang besar berdiri di depan kebun Amity. Queen memicingkan matanya, “BAYMAX!.” teriaknya dengan begitu kencang.

“Hey! Aku merindukanmu gembul.” Queen memeluk Baymax dengan erat.

“Terimakasih telah menjaga kebun ini. Aku ingin ke dalam dulu untuk melihat bunga yang ku tanam.” Terlihat Baymax menganggukan kepalanya, “Okay! Sampai nanti.”

Queen berjalan memasuki kebun Amity dan terlihat wajahnya yang berseri-seri melihat bunga mataharinya sudah mekar sempurna dan berwarna kuning lemon muda.

“Kalian cantik sekali. Tunggu, mari kita selfie.” Queen mengambil handphone di saku celananya lalu berpose v sign.

Click

“Hasilnya bagus sekali hahaha.”

“Yeay! Akhirnya kalian semua bermekaran. Tidak sia-sia selama berbulan-bulan ini ternyata hasil kerjaku bagus juga.”

Queen melirik arlojinya, sudah pukul 6 sore rupanya. Aku harus segera pulang ke dorm sebelum malam, pikirnya.

Queen mengucapkan selamat malam kepada Baymax sesampainya di depan kebun Amity lalu bergegas kembali ke dorm sebelum malam datang.

END