Notes

"Baiklah jika itu yang kau inginkan" ucapku dengan suara lemah lalu mematikan sambungan telepon dengan seseorang yang ku cintai. Air mataku jatuh membasai pipi, dada ini terasa sesak seakan napas ini akan berhenti pada detik berikutnya.

Hari-hari ku lalui dengan penuh kekesalan dan kekecewaan yang sangat mendalam. Hatiku masih tak percaya bahwa semuanya akan berakhir seperti ini.

Sebulan bahkan dua bulan berlalu, aku masih belum bisa melupakan semua kenangan indah yang pernah ku ukir bersamanya.

------

"Sinye!" teriak seseorang dari kejauhan. Ah sudah ku duga, siapa lagi kalau bukan Eunji, sahabat terbaik yang selalu ada untukku. Hari ini dia menjemputku unyuk berangkat ke sekolah bersama-sama.

"Nye!"
"Nji!"
"Kangennnn......" ucap kami bersamaan sambil memeluk satu sama lain. Yap! Liburan kenaikan kelas telah usai, capek juga libur selama dua minggu. Berat badan terasa naik 10kg, haft!
"Gendutan lo nye? Haha"
"Enak aja lo, lo tuh yang gendutan! Wle :p"
"Ah ngga ngga, gue kurusan nih. Liat aja nih" eunji memamerkan lekuk tubuhnya yang ada lipatan dibagian perutnya. Ah, aku hanya tersenyum melihat tingkahnya. Kami langsung jalan menuju sekolah.

----

"Nye, gimana? Udah move on lo dari si anu?" tanya seorang lelaki yang datang menghampiriku dari arah belakang. Benar-benar tangan ini ingin sekali melayang dikepalanya itu. Yap, itu si Kay item, temen gue yang paling jelek *eh.

"Ish! Lo ga liat wajah gue udah indah berseri gini? Ngapain juga nanyain itu"
"Hehe, maaf. Gimana liburan lo?"
"Ya biasa aja, gue berkurung di rumah"
"Tumben ga nyari cowo baru?"
"Heh!-,-"

Aku dan nji langsung pergi menuju kelas. Ah sumpah kesel banget sama si Kay!

"Hai nye...." sapa seorang pria yang tak asing lagi dimataku. Itu Dave. Hm... Dia moodbooster banget buat aku. Kenapa? Ada deh, hehe.
"Hai juga" sapaku balik. Aku langsung mencari tempat duduk baruku, tentu saja posisi yang pas adalah duduk di tengah. Aku langsung menduduki kursi pilihanku. Ternyata kursi disampingku masih kosong.

"Nji, duduk disebelahku sini" ucapku menawarkan kepada eunji. Tak habis pikirku, kay langsung berlari dan segera menduduki kursi disebelahku. Ah orang ini benar-benar ngeselin, ini kan baru hari pertama masuk. Haft!

"Kita sebangku lagi nye, hehe" ucap Kay sembari memasang tampang sok imutnya itu.
"Dasar" jawabku ketus.

Bel tanda masuk pun berbunyi. Semua siswa/i yang tadinya masih berkeliaran, langsung kembali ke tempat duduknya masing-masing. Omo! Aku kaget, ternyata Dave pun duduk disebelah ku juga. Ah, kalian mungkin bingung kenapa tingkahku seperti ini.

"Nye, janjiku waktu libur" ucapku Dave sembari memberikan secarik kertas bertulisan LYLQ.
Apa ini, pikirku dalam hati. Bagaimana jika ada teman-teman yang melihat, ah--". Guru pun masuk kelas dan mulai mengajar kami. Seperti biasanya, awal masuk sekolah, yang dibahas adalah liburan. Aku tak begitu mengikuti suasana di dalam kelas.

Aku membuka kertas yang tadi diberikan oleh Dave. Apa ini? Huruf-huruf mati. Apa maksudnya?

"Ehem ...." batukku kecil sambil melihat ke arah Dave. Aku kaget, ternyata dia sudah melihatku lebih dahulu. Aku menanyakannya maksud tulisan dikertas itu, tentu saja aku menanyakan dengan isyarat. Ah akhirnya aku mengerti juga yang dia maksud, aku harus mencari arti dari tulisan ini, ini adalah kode. "Keypad" ucapnya tanpa suara. Keypad? Aku berusaha memecahkan kode ini, aku mengaktifkan ponselku dan mengotak atik huruf mati yang ada dikertas itu.

L = A
Y = T
L = A
Q = P

Mungkinkah itu jawabannya? Jadi kode ini namanya sandi keypad? Hanya perlu dicerminkan saja. Ah baiklah baiklah. Aku mengerti sekarang.

-----

Bel istirahat berbunyi, aku segera pergi menuju atap sekolah

"Tak ada orang?" tanyaku dalam hati. Aku segera mencari tempat duduk sambil menunggu dave. Ah lelah sekali harus menaiki tangga untuk sampai ke atap ini. Aku duduk sembari melihat-lihat pemandangan ke bawah. Tiba-tiba saja seseorang menutup kedua mataku dengan tangan dinginnya.

"Ayo tebak ini siapa"
"Ah, pabo ya! Aku mengenal jelas suara mu. Cepat singkirkan tangan dinginmu ini dari mataku"
"Hehe, maaf"

Dave langsung duduk disebelahku. Kami terdiam beberapa saat. KRIK KRIK KRIK, kira-kira seperti itulah bunyinya.

"Em, dave"
"Iya?"
"Ngomong-ngomong ini kamu ngapain nyuruh ke atap segala?"
"Em, nih" Dave memberikan selembar kertas bertuliskan EYRUPUNT
"coba kamu pecahkan ini dengan cara yang ku ajarkan saat libur waktu itu" lanjut Dave.

Aku tersenyum dan mulai memecahkan kode itu dengan cara yang diajarkan oleh dave saat bermain ke rumahku waktu libur. "Ah! Ini akan mudah" ucapku
Aku mengeluarkan pulpen dari saku ku dan mulai dengan membuat 3 kotak seperti yang diajarkan dave.

E=122
Y=313
R=233
U=331
P=213
U=331
N=222
T=321

Aku mulai mengingat langkah-langkah untuk menyelesaikannya. Aku membagi angka-angka ini dalam 3 kelompok, sehingga menjadi

12231323
33312133
31222321

lalu untuk menemukan jawaban akhirnya, aku harus membaca angka-angka ini dati atas ke bawah, aku mulai mengejanya.

133 = I
231 = L
232 = O
313 = V
122 = E
313 = Y
232 = O
331 = U

"I love you?" tanyaku
"I love you too" sambung dave. Aku kaget mendengarnya. Aku tersipu malu, wajahku memerah seketika. Dave memegang kedua tanganku. Ah, apa ini, apa yang harus ku lakukan. Aku benar-benar malu saat ini.

"Nye"
"Iya?"
"Em, will you be mine?" aku terdiam mendengarnya, ku lihat balon berbentuk hati terbang dari arah bawah ke atas mendekati kami.
"Nye...."
"Iya?"

Dave menatap dalam mataku, mengisyaratkan bahwa ia menginginkan jawaban dariku sesegera mungkin. Aku mengangguk dengan wajah tersipu malu. Dave langsung memeluk erat tubuhku. Aku hampir tak percaya bahwa akhirnya aku dan Dave bisa bersama-sama. Kami terhanyut dalam indahnya hari ini.