Notes

I Love You, My Sister

"Ley..."

Dengan senyum tercetak di bibirnya sang pemilik nama menolehkan wajahnya dan mendapati sosok lelaki yang tengah menatapnya dengan bunga mawar di tangan kanannya.

"Chili, my brother" jawabnya disertai tawa geli yang membuat lelaki itu menahan kesal

"Yak jangan memanggil ku seperti itu, Ley" protesnya

"Hahaha aku hanya bercanda Chiro sayang" ucapnya manis

"Itu lebih baik di dengar, dan ini untukmu" ia memberikan mawarnya dengan tersenyum penuh arti

Kini mawar itu sudah beralih ke tangan Ley, gadis itu menghirup wangi mawar dan tersenyum puas kepada Chiro. Ley mengecup pipi kanan Chiro sebagai ucapan terimakasihnya.

'Andai kita bukan saudara. Andai kau bukan adikku. Andai kita memiliki orangtua yang berbeda' Chiro menyuarakan hatinya

"Chiro..." sebuah tepukan mendarat di bahunya

Chiro menghela nafasnya kasar

"Kita pulang"

Dengan sedikit kasar ia menarik tangan Ley menuju mobilnya, moodnya sedang tidak baik sekarang. Terlalu banyak hal yang yang menjadi pikirannya. Mobilpun melaju menyapu jalanan kota yang tak sepi.

"Apa kau memikirkannya lagi?" tanya Ley

Tak ada jawaban dari Chiro, ia memukul setir dengan cukup keras dan meninggalkan warna merah di tangannya. Ley yang melihat kejadian itu tersentak.

"Nggak seharusnya kau seperti ini, dan nggak ada yang salah sama semua yang terjadi mungkin kau hanya belum bisa menerimanya"

"Aku sayang kau Ley, harusnya kau terlahir sebagai kekasihku bukan adikku"

"Aku juga sayang kau Chiro"

Mendengar penuturan Ley, ia semakin kesal dan mempercepat laju mobilnya. Ley memejamkan matanya memikirkan jalan takdirnya dengan Chiro lelaki yang dicintainya.

***

Cahaya mentari pagi menusuk kelopak mata Chiro membuat sang pemilik mau tak mau membuka matanya. Fokusnya langsung tertuju kepada seorang gadis yang terduduk di sofa tak jauh darinya.

"Ley..."

Gadis itu menoleh dan beranjak mendekat

"Kita dimana dan bagaimana dengan orang tua kita?" tanyanya

"Kita lagi liburan dan sekarang kita lagi di hotel, sepertinya kau lupa" jawab Ley dengan tawa yang membuatnya semakin manis

"kurasa kita butuh liburan berdua tanpa orang tua yang bisa saja menggangu, hanya berdua aku dan kau" lanjut Ley

Chiro hanya tersenyum memperhatikan tingkah gadisnya.

"kau tak mau pergi jalan hmm?" tanya Ley

Chiro yang gemas segera menghampirinya dan memeluk pinggangnya

"Tentu saja sayang" sebuah kecupan mendarat di pipi Ley

Tak ada yang lebih menarik selain menghabiskan waktu berdua.

***

Chiro mengenggam tangan Ley rasanya tangan itu hanya miliknya dan tak ingin ia lepaskan sifat posesifnya kini ia tunjukan secara terang terangan.

Angin pantai menerpa rambut panjang nan legam milik Ley, dan kini ia sudah tertarik menuju pinggiran pantai.

"Kau menyukainya?" tanya lelaki di sebelahnya

"Aku lebih menyukaimu" jawab Ley dengan nada menggoda

Chiro tersenyum menanggapi jawaban gadisnya. Mood nya selalu baik jika ada gadis ini di sebelahnya.

Seharian ini mereka menghabiskan waktu berdua di pantai. Bahkan tak terasa matahari sudah meninggalkan tempatnya. Chiro merangkul gadisnya dan membawanya ke hotel, terlalu lelah mungkin tepat menggambarkan kondisi mereka. Ley yang berada di bawah pelukan Chiro sudah terlelap dan lelaki itu masih saja memandangi wajah gadisnya, sesekali menciumi keningnya lama.

***

Kali Chiro yang memutuskan untuk pergi makan malam bersama, mungkin setelah kemaren pergi ke pantai sekarang saatnya untuk mereka menikmati indahnya malam berdua.

Chiro menggandeng tangan Ley memasuki restoran Eropa yang tak jauh dari hotel tempat mereka menginap. Lilin lilin menyala sepanjang jalan sampai mereka menemukan meja yyang sudah di siapkan sebelumnya.

'Mungkinkah Chiro yang menyiapkan semua?' Ley bertanya dalam hatinya

Tak berbeda dengan kemaren, malam inipun mereka lewati berdua. Andai saja mereka bisa seperti saat ini sampai kapanpun. Andai saja tak ada yang menghalangi hubungan ini.

"Kita akan seperti ini terus bukan?" tanya Ley

Chiro menatap gadisnya, pertanyaan yang di lontarkan Ley membuatnya tak sanggup membalas dan memutuskan untuk bungkam.

"Sudah larut, waktunya kita kembali"

***

Pagi pagi sekali Ley mengajak Chiro pergi ke taman, sepertinya gadis ini tak mau melewatkan sedetik pun bersama Chiro. Berkeliling taman dengan bergandeng tangan tak membuat mereka bosan ataupun lelah, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat dibangku yang terletak di taman.

"Sayang aku pergi beli minuman dulu ya" tawar Ley

pertanyaan itu dijawab dengan anggukan oleh Chiro. Ley meninggalkan tasnya yang sekarang menjadi pusat perhatian Chiro. Ia melihat selembar kertas berwarna biru muda, tanpa ijin iya mengambil kertas itu dan mengamatinya. Terdapat tulisan ataupun kode yang tak dimengertinya.

"Apa ini? Apa Ley bercanda?" Seru Chiro dengan tawa gelinya

Chiro memasukkan kertas itu dalam saku celananya dan kembali menunggu gadisnya, menunggu hingga waktunya datang.

***

Ley membuka matanya, kepalanya terasa sangat pusing. Tangan kanannya berusaha bergerak namun terasa sakit, ia menolehkan wajahnya dan mendapati tangannya diinfus. Bagaimana mungkin? Apa yang terjadi?

"Ley kau sudah sadar?"

Suara itu bukan suara Chiro, suara seorang perempuan yang sudah amat di kenalnya

"Soojung..."

Gadis itu tersenyum dan bergerak mendekat.

Ley menatap sahabatnya itu seolah meminta penjelasan. Soojung yang mengerti tatapan Ley tersenyum

"Kau mengalami kecelakan dan sudah 3 hari ini kau tidak sadar"

Ley tak menjawab, yang dikatakan soojung terlalu mustahil baru saja ia pergi ke taman dengan Chiro bagaimana ini bisa terjadi.

"Kecelakan yang kau alami dengan Chiro membuat Chiro meninggal"

Seperti sebuah tamparan keras bagi Ley ini tidak mungkin hatinya terus berseru. Kini bulir bening menggenang di kelopak matanya ia menangis dalam diam.

'Jadi semua itu hanya fantasy ku, semua hanya mimpi dan tak nyata' hatinya sangat kecewa mengetahui sebuah kenyataan

"Aku menemukan ini di ruang inap Chiro sebelum meninggal" Ucap Soojung memberikan kertas biru kepada Ley

"Dokter menemukannya di saku celana Chiro" lanjut Soojung

Ley mengamati selembar kertas biru itu sepertinya ia pernah melihatnya di mimpinya saat bersama Chiro. Sebuah tulisan tercetak di kertas itu

'MFDE LGOS 90-1514'

Ley meminta Soojung memberinya kertas dan bolpoin. Chiro memang pernah mengajarinya beberapa kode dan juga sandi jadi tak terlalu sulit bagi Ley untuk memecahkannya.

Ley memecahkan kode itu. Tak sampai 1 jam ia sudah memecahkan kodenya. Dengan MFDE ia menggunakan bifid dan 'LIFE' adalah jawabannya. LGOS dipecahkan menggunakan 3fid dan hasilnya 'MUST'. 90 logikanya kini berfungsi dan berhasil mendapatkan kata 'GO' karena angka 9 identik dengan huruf g dan angka 0 identik dengan huruf O. 1514 ia mencoba memecahkan dengan sandi a=1 dan jawabannya 'ON'.
Ley membaca dalam diam hasil dari kode yang diberikan Chiro 'Life must go on'

Kini Ley tau bahwa Chiro menginginkannya untuk terus melanjutkan hidupnya. Chiro tak ingin Ley terlarut dalam kesedihanya karena kisah cintanya dengan Chiro yang berakhir tak baik. Ley menghapus sisa air matanya dan tersenyum, kini di bayangannya hanya ada Chiro yang tersenyum untuknya.

-thend-