NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Sang Pahlawan

Pada tahun 2089, terbentuklah sebuah kota kecil di negri yang jauh, kota tersebut dikenal dengan kemodernannya yang berkembang dengan sangat pesat, bahkan jauh lebih pesat dari kota lainnya. Kota ini juga dikenal dengan lingkungannya yang bersih dan serba rapi, juga kekayaannya akan sumber daya alam yang beraneka ragam dengan harga yang sangat mahal. Sama halnya seperti beberapa kota lain, di sana banyak ditinggali para pahlawan super yang memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Namun ada seorang pahlawan super, yang amat disegani dan juga dikagumi, ia bernama Piers, yang mengontrol beberapa kekuatan secara sekaligus. Ia juga sangat ramah dan rendah hati akan kekuatannya ini, namun seiring waktu, ia menjadi semakin angkuh. Dan menurutnya hanya dihormati orang lain itu tidak cukup, ia selalu menginginkan hal yang lebih, kekuatan yang lebih, kekuasaan yang lebih.

Piers memiliki seorang adik laki-laki, jarak umur mereka tidak terlalu jauh, hanya 1 tahun. Adiknya itu bernama Josh. Berbeda dari kakaknya, Josh ini sangat rendah hati, bahkan seringkali ia terlalu merendahkan dirinya. Ia pun hanya memiliki satu kekuatan, yaitu telekinesis, dimana kekuatan ini dianggap tidak terlalu berguna. Maka dari itu sangat sedikit orang mengenalnya dan bahkan menganggapnya sebagai pahlawan super.

Namun dibalik keramahan dan wajah palsu Piers, ia sudah lama digerogoti oleh kebusukkan. Tidak jarang ia bermain curang dalam pertarungannya, dan juga bermain kasar untuk memperoleh ketenaran. Tapi sayangnya, yang penduduk lihat hanyalah Piers seorang pahlawan yang baik hati dan sering menolong. Walaupun semakin hari jelas sekali ia menjadi semakin sombong, tapi kesombongannya ini seolah tertutupi, karena penduduk hanya melihat pertolongan-pertolongan yang ia berikan.

Dan ada sebuah hal mengerikan yang tidak diketahui masyarakat. Diam-diam Piers bersekongkol dengan para penjahat untuk membantunya meraih rasa hormat yang lebih tinggi dan agar lebih dikagumi, maka tak ada lagi yang tak percaya padanya. Dengan imbalan bahwa para penjahat nantinya dapat mengambil sebagian kekayaan dari kota tersebut, yaitu alamnya dan teknologi-teknologinya yang canggih. Tak jarang mereka berdiskusi di dalam markas rahasia Piers. Dan tak jarang Josh menguping perbincangan mereka. Josh kecewa, ia tak pernah menyangka bahwa kakaknya yang benar-benar ia kagumi ternyata menyimpan kebusukkan yang sangat menjijikkan. Namun ia hanya diam, karena ia paham bahwa tidak akan ada gunanya jika ia memberontak, dan ia juga tak bisa berbuat banyak.

Suatu hari, dalam pertemuan Piers dengan rekan penjahatnya, sedang mendiskusikan sebuah ide, ide untuk 'menghancurkan' kota ini. Ide ini muncul karena Piers yang mulai muak akan apa yang ia miliki, ia merasa semua ini tak cukup, ia merasa segala perhatian dan sanjungan yang diberikan masyarakat ini kurang cukup, toh kota ini hanya kota kecil yang masyarakatnya tisak banyak, ia ingin lebih dikenal, kalau bisa seluruh orang di muka bumi ini takut dan tunduk padanya. Sedangkan rekan-rekan penjahatnya mulai kesal karena merasa imbalan yang mereka dapatkan itu kurang cukup, mereka ingin seluruh isi kota ini. Dan seperti biasa, Josh sedang menguping pembicaraan mereka dengan seksama.

"Tenang!!" bentak Piers, membungkam mulut para penjahat itu. "Akan kupuaskan kegilaan kalian terhadap harta itu!" jelasnya. "Tapi bagaimana kau akan melakukan itu!" jawab salah seorang penjahat. "Dengan bodoh, aku mempunyai ide, dan ide ini sama-sama menguntungkan kita. Bagaimana jika kalian ambil saja semua harta milik kota ini, ambil saja seluruh uang, rusaklah alamnya dan jadikan uang, ambil juga barang-barangnya, terserah kalian, pokoknya jangan saja kalian menyentuh milikku!" jelas Piers kepada para penjahat itu. "Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri? Apakah kau akan mengalahkan lagi seperti biasanya? Tch.." gumam salah seorang penjahat, cukup besar untuk didengar. "Ha! Tentu saja tidak! Aku akan kabur! Aku akan mencari kota lain! Yang lebih besar! Lebih banyak penduduknya! Akan kukuasai kota itu, agar aku dapat dikenal oleh masyarakat luas!" katanya disusul dengan tawa gila. Semua orang pun terkejut, begitu juga dengan Josh, yang mendengar seluruh pembicaraan kakaknya itu. Semua orang pun mengangguk setuju, dan mereka mulai menyusun rencana mereka.

Josh yang sangat terkejut pun hanya diam. Ia berpikir, ia menyayangi kota ini dan juga seluruh penduduknya, walaupun mereka seringkali mencemooh dirinya yang tak sehebat kakaknya, namun tetap saja kota ini merupakan tempat tinggalnya. Tapi ia juga mengasihi kakaknya, saudaranya yang ia banggakan dan ia hormati dengan sepenuh hati, walaupun sekarang ia menjadi gila hormat, tetap saja ia adalah kakaknya, seorang kakak yang dulunya sangat menyayangi dirinya. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan. Haruskah ia mendiamkan semua ini? Atau memberi tahu masyarakat yang lain akan hal ini? Tapi pastinya mereka tidak akan percaya pada dirinya, karena mereka lebih menaruh kepercayaan dan menghormati kakaknya darioada dirinya yang tidak bisa apa-apa itu. Namun ini sudah diluar batas, apapun konsekuensi atau hinaan yang akan ia dapatkan, tetap saja, orang yang ia panggil kakaknya itu sudah tak ia kenali lagi, seolah sosok lain sudah mengambil alih pikirannya.

Josh pun berlari ke alun-alun kota, di perjalanan tak lupa ia untuk memperingati setiap orang yang ia lewati. Namun mereka hanya melihatnya seperti orang gila yang kesetanan. Ia pun berteriak, "Mohon perhatiannya! Kakak ku, Piers, akan menjual kota kita ini pada para penjahat yang ia kalahkan beberapa waktu yang lalu. Mereka telah bersekongkol!", dan ucapannya itu hanya ditanggapi dengan suara tawa mengejek dan cemoohan, "Hei bocah tak tau malu, kakak,u itu jauh lebih dapat dipercaya daripada dirimu!" "Hahaha tak mungkin kami akan mempercayai orang bodoh sepertimu!" "Huuu dasar orang aneh, mana buktinya!!" cemoohan demi cemoohan serasa menampar dirinya, diiringi dengan lemparan botol air dan batu yang dihujamkan ke arahnya. Sakit, bukan karena dilempari, namun karena ia merasa sangat tidak berguna, seakan-akan ia hanya pasir yang diinjak-injak, rasanya ingin ia berlari, namun ia harus membuat orang-orang ini percaya. "Tolongg! Tolongg! Percayalah pada perkataan ku ini! Aku tidak berbohongg, jika kalian tidak percaya maka kalian akan kalahh!" teriaknya untuk membela diri. Namun sama saja, ia masih ditertawai, malah sekarang ia tidak diperdulikan, seolah-olah ia yang sedang berteriaknp dan memohon ini tidak kasat mata.

Tenggorokkannya mulai sakit, berteriak-teriak memohon dari tadi menbuat suaranya serak. Hujan pun mulai mengguyur tubuh mungilnya, membuat seluruh tubuhnya basah kuyup. Ia mulai putus asa, ia tidak ingin putus asa, namun apa yang harus diperbuatnya agar orang-orang ini percaya padanya? Maka ia hanya duduk di pinggupir jalan, tak berniat untuk berteduh, setiap pejalan kaki yang melewatinya sedikit tertawa san berbisik-bisik melihatnya. Ia tidak takut sakit, bahkan silahkan saja jika nyawanya harus melayang hari ini. Toh semua orang pada akhirnya harus mati, dan ia tak yakin kakaknya akan membawanya kabur bersamanya.m
Matanya sayu, tubuhnya terasa amat lelah, seakan perlahan-lahan kehidupan mulai meninggalkan dirinya. Ntah dari mana sebuah tangan tersodor di depan wajahnya. Josh mendongakkan kepalanya, matanya bertatapan dengan manik hijau dari orang didepannya.
"Ayo.. Bangunlah, aku percaya padamu.." kata orang asing itu. Josh hanya bisa tertawa, mungkin ini hanya fragmen dari imajinasinya, atau mungkin ternyata ia sedang di surga, dan orang asing ini ialah malaikat. Tunggu, apakah benar ia akan masuk surga dan bukannya neraka?
"Hei? Apa kau mendengarku? Josh!" bentak orang didepannya itu seraya menepuk-nepuk pipinya. Sakit, ternyata ia masih hidup. "Siapa kau?" tanya Josh dengan suara serak. "Ikuti saja aku, tak perlu banyak tanya.." jawab orang asing itu. Karena tak punya pilihan lain dan tidak ingin beragrumen, ia pun mengikuti orang itu, menuju sebuah gedung.

Josh sedang duduk, dikelilingi para pahlawan super lainnya yang kalah tenar dengan Piers. Piers adalah pahlawan nomor satu di kota ini, sedangkan sisanya adalah pahlawan-pahlawan yang sedang duduk mengitarinya. Bukannya mereka tidak hebat, bahkan mereka sangat hebat, dan ada beberapa yang bahkan melampaui Piers, namun sayangnya mereka tidak berbuat curang seperti kakaknya, maka mereka kurang tenar istilahnya. Dan mereka tau, tidak ada seorangpun di dalam ruangan ini yang tidak tahu mengenai kecurangan dan kebusukkan seorang Piers. Mereka memutuskan untuk diam, sama halnya seperti Josh, karena mereka tau, tidak ada yang akan mempercayai mereka. Penduduk di kota ini seolah sudah dicuci otaknya, dan menjilati kaki Piers. Yang mereka tau ya Piers adalah oahlawan nomor satu mereka, yang tak terkalahkan dan juga baik hati. Sayangnya mereka tak tahu mengenai kebusukkan Piers, karena mata dan telinga mereka sudah ditutupi oleh hal-hal baik mengenai Piers yang mereka lihat dan dengar.

Salah seorang pahlawan menjelaskan maksud mereka memanggil Josh ke sini, dan menjelaskan bahwa mereka sebenarnya sudah tau sejak lama tentang otak licik Piers. Merasa senasib, Josh pun merasa akhirnya dapat dimengerti oleh beberapa orang, ia senang, sangat senang. Josh pun memberitahu mereka tentang apa yang direncanakan kakaknya. Mereka pun tentu saja percaya, dan mulai mendiskusikan cara untuk melawan Piers.

Pada hari dimana Piers dan rekan penjahatnya mengambil alih kota, para pahlawan dan Josh pun membantu warga kota untuk menyelamatkan diri mereka, dan juga melawan Piers. Ternyata mereka jauh lebih kuat jika bersatu, dengan mudahnya mereka dapat mengalahkan Piers dan para penjahat itu. Namun sayang, pertarungan ini membuat lingkungan di sekitar mereka rusak, walau tak rusak total tetap saja tidak enak untuk di lihat.

Akhirnya penduduk pun berterimakasih pada Josh, dan pahlawan lainnya, mereka pun memohon agar para pahlawan sudi melindungi mereka lagi. Josh dan yang lain pun setuju, dengan syarat bahwa mereka harus memperlakukan semua pahlawan dengan sama dan tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain. Josh dan pahlawan yang lain pun membantu warga untuk memperbaiki kerusakkan-kerusakkan yang diakibatkan pertarungan itu. Sedangkan para penjahat itu terbunuh, dan Piers di asingkan, ke ruang bawah tanah kota, di bawah saluran air, di kurung dibalik jeruji besi. Suatu hari saat tanggal ulangtahun kakaknya, Josh memutuskan untuk berkunjung,
"Mau apa kau disini? Mencemoohku? Dasar pengkihanat!" bentak Piers.
"Tidak, dan aku bukanlah pengkhianat, namun pengkhianat itu sendiri adalah kakak. Aku mau minta maaf, karena telah terlalu mempercayai kakak, namun aku selalu membuka hati, jikalau suatu saat kakak sadar akan kesalahan kakak. Dan apa kakak tahu apa yang membedakan aku dan kakak?" tanya Josh. Dan Piers hanya diam, menunduk.
"Aku lemah, kakak kuat. Aku bukanlah siapa-siapa, kakak dikagumi semua orang. Aku harus bekerja keras untuk membela kebenaran, sedangkan kakak berbuat curang untuk membela kebenaran yang palsu. Aku tak menginginkan ketenaran ini, namun kakak tergila-gila padanya. Aku mencintai kota ini dan seluruh isi serta lingkungan di sekitarku, karena ini tempat kita menumpang. Namun kakak tidak peduli, dan malah menjual apa yang ku cintai dan kepercayaanku kepada musuh." jelas sang adik. Piers pun hanya bisa menunduk malu sambil terisak, ia sadar, matanya sudah terbuka lebar, ia benar-benar sudah keterlaluan. Bahkan ia malu untuk menunjukkan wajah busuknya ini di hadapan adiknya.
"Tapi kau tahu kak, ini semua sudah terlambat. Meminta maaf pada penduduk sudah terlambat. Karena kau sudah mengaphancurkan kepercayaan mereka terhadapmu yang mereka anggap sangat berharga.." kata Josh sambil berjalan meninggalkan kakaknya.

Josh dan pahlawan lainnya pun sekarang dihormati, kota pun damai sejahtera. Sedangkan Piers hanya bisa menyesali tindakannya dalam penjara.

By elizjbishop(Elizabeth Jane Bishop - Fikarts)
*Maaf jika banyak typo
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.