NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Irene bergegas menuju gerbang sekolah barunya. ia bersyukur ia hanya seorang murid pindahan, yang berarti ia tidak perlu bersusah payah mengikuti masa orientasi siswa baru. ia tersenyum riang melihat sejumlah siswa baru yang sedang dijemur. ia bergegas menuju kafetaria kantin untuk membeli sebuah sandwich keju, berhubung ia belum sarapan. ia baru saja menggigit dua kali sandwich nya ketika kedua lengannya disergap oleh dua orang anak laki-laki yang tempaknya bersekolah disitu juga.

"hey apa yang kalian lakukan? lepaskan aku!" berontaknya.

"kami dari badan kepengurusan siswa disekolah ini. kau tertangkap basah tidak mengikuti aturan." ucap pria disebelah kiri.

"aturan apa? kurasa bel belum berdering" bentak Irene.

"aturan jika semua pendatang baru harus mengikuti masa orientasi." ucap pria disebelah kanan.

"apa? kepala sekolah jelas-jelas memberitahuku bahwa aku tidak perlu ikut. lepaskan sekarang juga!" berontak Irene semakin keras.

"ini perintah Baekhyun" ucap kedua pria itu bersamaan, lalu menarik Irene yang tetap berontak, disaksikan oleh seisi sekolah itu. mereka tau, jika "Nama" itu telah disebut, tidak ada yang bisa membantah. beberapa mata menatap iba pada Irene.

Irene dibawa kedalam suatu ruangan yang bertuliskan "Ruang Ketua Murid" diatasnya. ruangan itu tertata rapi dengan sangat elegan. Irene melepaskan sergapan dilengannya dan menatap marah pada kedua pria tersebut.

"kami sudah membawanya." ucap kedua pria itu, ekspresi mereka begitu segan.

dihadapan mereka, seorang pria berseragam sama tengah menghadap ke jendela.

"kerja bagus. sekarang tunggulah diluar sementara aku berbincang dengan pemberontak ini" ucap pria misterius itu, tidak sedikitpun menolehkan kepalanya. kedua pria yang dimaksud segera menunduk sedikit memberi hormat, berbalik badan, hingga lenyap dibalik pintu.

suasana sangat hening. hanya hembusan angin dari jendela yang terdengar. Pria itu berbalik badan. dagunya agak terangkat, tatapan matanya penuh arogan dan mengintimidasi, seakan ingin membunuh Irene. tiba-tiba Irene merasa tubuhnya lemas.

'ada apa ini? dia tampan. sangat tampan. mirip dengan seorang yang kukenal. namun tampan orang ini adalah tampan yang mematikan' batin Irene.

"mengapa aku dibawa ketempat ini?" tanya Irene, setelah berusaha keras mengusir seluruh ketakutannya.

"wanita rendahan. tidak heran sifatmu begitu tidak bisa diterima." ucap pria itu dingin dan datar. sedingin es di kutub, sedatar lapangan futsal. ekspresinya belum berubah sama sekali, hanya saja kali ini tatapannya lebih dalam dan terkesan menatap jijik pada Irene.

Irene terperangah. baru kali ini didalam hidupnya ia direndahkan seperti itu. ya, dia tau dia pindah ke sebuah sekolah paling bergengsi di dunia. sekolah nomor satu, tempat berkumpulnya semua orang kaya dan jenius. tapi tidak disangkanya sekolah ini memiliki etika yang sangat buruk untuk menghina orang sesuka mereka.

"kau bilang apa barusan?" ucap Irene sembari mendengus marah. ia mengepalkan kedua tangannya, menatap tajam pada Baekhyun. ya, nama pria itu Baekhyun. Byun Baekhyun, sang Ketua Murid yang paling ditakuti seantero jagad raya.

Baekhyun hanya diam, tetap dengan ekspresinya semula.

"aku muak dengan ekspresimu, kau tau? sekarang jelaskan semua ini padaku atau kau akan kulaporkan ke pihak sekolah!" bentak Irene keras, menggema ke seluruh ruangan itu.

Baekhyun memejamkan matanya sepersekian detik, lalu angkat bicara, dengan suara paling dalam, paling arogan, paling dingin yang pernah ada.

"kau harus dihukum. kalian yang diluar, bergegaslah masuk." ucap Baekhyun, tak memalingkan pandangannya dari Irene. sontak dari luar, masuklah kedua pria tadi.

"Sehun, Kai, bawalah wanita rendahan ini untuk bergabung dengan siswa yang mengikuti masa orientasi. berikan dia hukuman seberat-beratnya asal nyawanya tidak melayang. kalaupun melayang, pastikan itu karena ia bunuh diri karena tidak tahan. ini perintah." ucap Baekhyun dingin, lalu kembali berbalik badan menghadap jendela. Sehun Kai bertatapan dan tersenyum penuh kelicikan, lalu menyergap kembali kedua lengan Irene.

"tidak! tunggu! hey! kau pikir siapa dirimu? jangan sementang dirimu adalah ketua murid, kau bisa melakukan semaumu. kau akan kulaporkan ke pihak sekolah agar menghukum mu! tunggu saja!" teriak Irene.

Baekhyun menoleh sedikit dan berkata dengan tenang "siapapun yang menghalangiku akan kubunuh. walaupun itu kepala sekolah atau presiden." lalu kembali menoleh ke arah jendela.

mata indah Irene terbelalak. ia meronta ronta ketika Sehun dan Kai menyeretnya keluar, membawanya ketengah lapangan, didepan para siswa baru.

"hey kawan-kawan. Yang Mulia Baekhyun menyuruh kita untuk 'mengurus' gadis ini. mari lakukan yang terbaik" seru Kai.

lalu yang terjadi selanjutnya adalah sorakan bahagia dan segerombol siswa-siswa yang sepertinya antek-antek Baekhyun datang. Irene disirami dengan suatu cairan dari ember, yang sepertinya campuran telur dan air got, lalu ia dibubuhi dengan tepung. ia menangis dalam diam. ia tidak tahan diperlakukan seperti ini.

jauh diatas sana, Baekhyun mengawasi dari jendela. ia tersenyum tipis. sangat tipis.

Irene baru dilepas ketika bel pulang dibunyikan. Ia bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri. ia pulang dengan lunglai malam itu. ia tak henti-hentinya menangis disepanjang perjalanan pulang. ia langsung memeluk ibunya dan menceritakan semuanya ketika ia sampai dirumah.

"kau keluar saja dari sekolah itu" saran ibunya.

"tidak, bu. aku tidak akan menyerah. orang-orang seperti Baekhyun lah alasan mengapa dunia ini berada dalam kesenggangan strata sosial yang begitu jauh. harus dimusnahkan." isak Irene.

Keesokan paginya Irene melaporkan segala hal itu kepada sang kepala sekolah. namun tanggapan dari kepala sekolah begitu memupuskan harapannya.

"Baekhyun adalah murid terpintar di dunia. jabatannya ditunjuk langsung dari Presiden. aku tidak bisa berbuat banyak, gadis kecil. tapi jika kau benar-benar ingin memperbaiki keadaan, aku mendukungmu. namun aku tidak bisa membantu banyak. aku hanya bisa memberitahukan beberapa hal saja" ucap Kepala Sekolah penuh antusias.

"dan apa itu?" tanya Irene penuh antusias.

"satu-satunya cara agar kau bisa menaklukan Baekhyun adalah dengan mengalahkannya. kau harus bisa tembus sebagai murid terpintar di dunia dan menggesernya ke angka dibawahmu. aku tau ini berat, tapi inilah satu-satunya jalan." jelas kepala sekolah penuh harap. karena dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia juga ingin perubahan terjadi.

Irene menelan ludahnya. sebuah tantangan terbesar ada dihadapannya. pilihannya hanya ada dua. mundur dan membiarkan Baekhyun tetap berkuasa dengan kejam, atau maju dan membuat suatu revolusi baru dimana semua orang diterima dengan baik.

Irene memberitahu kepala sekolah bahwa ia akan berusaha semaksimal mungkin. ia berjalan keliling sekolah, melihat betapa kejamnya para murid baru diperlakukan. betapa banyak tangisan yang tumpah. berapa banyak siswa yang memberontak dibawa ke ruangan Baekhyun lalu keluar dengan wajah seperti orang mati. bahkan menurut catatan, ada kurang lebih 3 siswa per-tahun yang mati bunuh diri akibat tidak tahan dengan kondisi sekolah tersebut.

Irene merasa jijik dengan gadis-gadis pemuja Baekhyun. entah kenapa para gadis bisa mengagumi monster seperti itu. pikir Irene. ia bekerja dan belajar dengan keras, tekad didalam hatinya sudah bulat. bahwa ia harus memperbaiki keadaan. Ia beberapa kali bertatap wajah dengan Baekhyun namun ia tidak menundukkan kepalanya, membuatnya beberapa kali masuk ke ruangan Baekhyun dan menghadapi ekspresi dan kata-kata mematikan dari lelaki tersebut.

"coba sekali lagi untuk tidak menghormatiku maka kau beserta ibumu, janda hina yang miskin itu, akan terbakar hidup-hidup dalam rumah kumuh kalian. kau harus tau posisimu. kau tidak lebih dari budakku. kau mestinya patuh." ucapan yang terlontar dari Baekhyun ini sukses membuat Irene menangis sepanjang malam. kini bukan hanya dirinya yang terancam namun ibunya juga. Tekad Irene semakin bulat. ia rela tidak tidur berjam-jam hanya agar bisa belajar.


3 bulan kemudian, tibalah ujian uji kepintaran disekolah tersebut. ketika hasil ujian diumumkan, semua orang memasang wajah seakan sudah tau siapa yang menduduki puncak. siapa lagi kalau bukan Byun Baekhyun. namun...............................

"disamping Baekhyun, ada seorang siswa yang juga mencapai angka sempurna." ucap Kepala Sekolah dengan lantang, membuat semua orang menahan napas. Baekhyun hanya diam. namun dari sudut matanya bisa diketahui bahwa ia sedang menahan amarah.

"IRENE BAE!" Lantang kepala sekolah. Irene bangkit, dengan senyum manis, lalu berdiri disamping Baekhyun yang sama sekali tidak menoleh kearahnya. tidak pernah ada siswa lain sebelumnya yang bisa berdiri sejajar dengan pria bernama Byun Baekhyun tersebut. Irene lah yang pertama. keduanya diberikan medali emas lalu menyalami kepala sekolah.

"karena ada dua orang, maka keduanya harus berkompetisi lagi dua bulan kedepan untuk menghadapi ajang internasional" jelas kepala sekolah. sesekali matanya melirik penuh harap ke arah Irene. gadis itu hanya mengangguk pasti.

sorakan penuh kebahagiaan keluar dari para siswa. semua menyalami Irene dan membisikkan sesuatu seperti "selamat. tinggal satu langkah lagi dan kau akan melampaui Baekhyun!" ucap mereka.

Baekhyun tidak repot-repot menerima salam dari orang. ia dengan sigap menarik tangan Irene, keluar dari kerumunan, diikuti tatapan semua orang, namun tidak ada yang berani mengikuti. Ia menarik Irene jauh kedalam sekolah, jauh dari hall, tepatnya ke gudang yang tersembunyi. Irene berusaha keras melepasnya namun tak bisa. Baekhyun begitu kuat. ia menutup lalu mengunci gudang. Irene sangat ketakutan.

"kau akan menjadi pengecut terbesar abad ini jika kau membunuhku hanya karena hal ini." ucap Irene dingin.

"oh tidak.. aku tidak akan membunuhmu." Baekhyun melepaskan medalinya, jasnya lalu melonggarkan dasinya. "aku akan menjadikanmu milikku." ucapnya seraya tersenyum licik lalu mendorong Irene ke dinding gudang, menindihnya kasar, mengangkat kedua tangan irene keatas, menguncinya, lalu mendaratkan bibir tipisnya di bibir Irene. Irene tekejut dan dengan refleks menendang alat vital Baekhyun menggunakan dengkulnya, membuat pria itu meraung keras. wajahnya penuh kesakitan.

"makan itu, monster! enak sekali kau bicara. kau kira aku sudi menjadi milikmu? cuih." Irene meludah di lantai. "kutunggu kompetisi kita. aku tidak sabar ingin menedangmu keluar dari sekolah ini!" bentak Irene lalu menendang pintu gudang, keluar, meninggalkan Baekhyun yang terperangah sembari menahan rasa sakit dibagian vitalnya.

Irene kembali ke hall dengan senyum puas. walau begitu, hatinya berdetak lebih kencang. ia baru saja berciuman dengan seorang pria untuk yang pertama kali dalam hidupnya. ia begitu bersemangat karena telah menendang Baekhyun hingga kesakitan. Irene memasang senyuman sepanjang hari.

rasa sakit di area kejantanan Baekhyun tidak berlangsung lama. ia membaringkan diri ditengah gudang, memejamkan matanya. seluruh badannya dipenuhi keringat. ia tersenyum lalu tertawa. "kau bodoh, Irene." ucapnya. "jika Baekhyun berkata kau adalah miliknya, maka kau adalah miliknya. aku ini mutlak, Irene!" teriaknya.

Baekhyun pulang dengan wajah masam. Pintu terbuka. ia hanya menampilkan senyuman tipis.

"yo hyung! kau terlihat sangat tidak bersemangat. ada apa?" tanya seorang pria yang terlihat lebih muda dari Baekhyun, namun sangat mirip dengannya.

"tidak apa-apa, V." Baekhyun tersenyum lalu meninju pelan lengan adiknya. senyum hangat yang tidak pernah dilihat seorangpun disekolah.

"ah, ayolah. aku tau kau sedang dalam mood yang parah. aku benar kan, hyung?" V agak memaksa.

"yah, bisa dibilang begitu. bagaimanapun, aku capek. aku akan beristirahat lebih awal. kau mau kemana rapi begitu?" tanya Baekhyun sembari mengambil susu strawberry di kulkas.

"aku akan jalan-jalan dengan Joohyun nuna. dia telah membantuku untuk berpacaran dengan Yerin, gadis tembem imut yang kuceritakan padamu." jelas V.

"ah, Joohyun itu lagi. memangnya dia orang yang seperti apa?" tanya Baekhyun penasaran, mengingat betapa adiknya begitu mengagumi sosok ini.

"bukankah sudah berulang kali kukatakan padamu? dia itu malaikat, hyung! haha. dia cantik, baik, namun akhir-akhir ini terlihat tertekan. aku akan mengenalkannya padamu malam ini kalau dia mau. percayalah padaku, kurasa kalian cocok. haha aku pergi, hyung!" tawa V lalu bergegas pergi. Baekhyun menggeleng-geleng sembari meminum susu strawberry nya.

Byun Baekhyun sang ketua murid dan Byun Baekhyun sebagai seorang kakak dan seorang anak di rumah sangat jauh berbeda.

"ayolah, nuna. kau harus bertemu hyungku. dia begitu baik dan ramah." bujuk V sembari menarik-narik baju seorang gadis.

"tidak, V. aku harus belajar malam ini." tepis gadis itu pelan.

"ayolah Joohyun nuna. Irene nuna... kau harus mau" bujuk V terus menerus. Irene hanya bisa pasrah dan mengiyakan bujukan V.

Baekhyun baru keluar dari kamar mandi ketika mendengar bel dibunyikan. ia turun dengan handuk melilit di pinggulnya.

"hai V, apakah kau membawa makan---" ucapannya terpotong ketika melihat sesosok gadis yang ikut bersama V, adiknya.

Irene membulatkan matanya. ia sangat terkejut. begitupun Baekhyun. namun Baekhyun memasang ekspresi santai dan tersenyum simpul, bersandar digagang pintu seraya melipat tangannya didepan dada. melihat Irene dari atas hingga kebawah dengan pandangan yang sulit diartikan.

"jadi, ini Joohyun nunamu?" tanya Baekhyun pada V.

"iya hyung. nah kalian, berbincanglah. aku akan membeli beberapa kudapan." ucap V lalu menghilang di kegelapan malam.

"masuklah." ucap Baekhyun lalu masuk kedalam. Irene mengerucutkan bibirnya lalu mengikuti Baekhyun.

"bagaimana bisa monster kejam sepertimu mempunyai adik yang luar biasa baik seperti V?" tanya Irene dingin.

"bersantailah sedikit, nona." ucap Baekhyun sembari menuangkan orang juice ke gelas tinggi lalu menaruhnya dimeja. "minumlah." ucapnya.

Irene tidak menggubrisnya.

"duduklah." ucapnya. Irene duduk dengan sangat hati-hati.

ada keheningan yang sangat panjang diantara mereka sampai akhirnya V datang. Baekhyun bilang ia akan mengganti baju namun tidak keluar-keluar lagi sampai Irene pulang. dijalan pulang, irene menceritakan semua tentang Baekhyun disekolah kepada V dan hanya disambut oleh gelak tawa dari V.

"hyung mempunyai dua kepribadian. namun kepribadiannya dirumahlah yang asli. dia sebenarnya tidak mempermasalahkan soal kedudukan atau sebagainya. kurasa itu hanya mainannya." ucap V enteng.

"mainan? kau pikir menyiksa orang seperti itu bisa disebut mainan?" Irene geram.

"tidak tidak... maksudku yah... Baekhyun dan kedua sahabatnya Sehun dan Kai memang seperti itu. namun ketika mereka diluar lingkungan sekolah, mereka benar-benar social-able. memasang senyum pada siapapun." jelas V panjang lebar.

dari percakapannya dengan V malam itu. sedikit demi sedikit pandangan Irene tentang Baekhyun berubah. namun tekadnya untuk merubah sekolah itu masih berkobar.

waktu yang ditunggu tunggu pun tiba. kompetisi antara Baekhyun dan Irene berjalan sengit. Baekhyun tetap dengan kepribadian dalam-sekolahnya yang arogan, mengintimidasi dan mutlak. namun hasil akhir menyatakan Irene lah pemenangnya. semua bersorak, begitupun kepala sekolah. baekhyun tidak terlihat kecewa. ia tetap terlihat berwibawa dan menjauh dari keramaian. Irene mencarinya kemana mana namun tak terlihat.

sudah seminggu Baekhyun tak terlihat. ruangan ketua murid kosong, dan beredar kabar bahwa Baekhyun telah turun dari jabatannya. Irene mendatangi kediaman keluarga Byun dan bertemu dengan V.

"hyung pergi ke london. ia mendadak dipanggil Ayah kami. sepertinya waktunya telah tiba. Ayah akan mulai mengajari hyung berbagai hal soal bisnis keluarga." jelas V.

"tidak masuk akal. lalu ia meninggalkan sekolahnya?" tanya Irene.

"ya. dia akan melanjutkan sekolahnya secara private di London. aku sendiri tidak diberitahu kapan ia akan pulang."

Irene yang entah kenapa, begitu sedih mendengar berita ini. ia bertanya-tanya mengapa ia merasa kehilangan. lalu ibunya menyadarkannya, bahwa sebuah perasaan telah timbul didalam hatinya.

bulan demi bulan berlalu, Irene memenangkan kontes ajang kepintaran internasional, dan memegang jabatan sebagai Ketua Murid. sekolah menjadi damai dan tentram dibawah kekuasaannya. semua berjalan semestinya. ia dan V tetap berteman, dan tetap tidak ada kabar dari Baekhyun. Irene menjadi akrab dengan Sehun dan Kai. mereka memberitahunya bagaimana kelakuan Baekhyun yang sebenarnya dan Irene menjadi semakin mengharapkan kehadiran Baekhyun disisinya. Sehun dan Kai juga kerap mengatakan bahwa sejak awal Baekhyun sudah sering membicarakan Irene dan tiap kali ia membicarakan Irene, semburat merah muncul di wajahnya.

setahun berlalu, hingga tibalah hari kelulusan Irene. ia lulus dengan memegang predikat siswa terbaik. ia begitu bahagia, namun tak ada yang membuatnya lebih bahagia ketika matanya menangkap sosok seorang pria dengan bunga di tangannya. Baekhyun, berjalan ke arahnya dengan senyuman manis. seluruh orang menahan nafas, mengingat betapa kejamnya Baekhyun yang pernah mereka kenal. ia memberikan bunga ke Irene. Irene mengambil bunga itu dan dengan refleks memeluk Baekhyun, membenamkan wajahnya ke dada pria itu. semua yang hadir bersorak. ibu Irene meneteskan air mata, begitupun sang kepala sekolah. V bersorak sorai dengan hyper.

"hey, kenapa menangis? kau tidak senang aku berada disini?" ucap Baekhyun lembut, menghapus airmata Irene dengan jempolnya.

"bodoh. meninggalkan aku sendiri." isak Irene sembari memukul pelan dada Baekhyun.

"kau sendiri yang bilang tidak sudi menjadi milikku." Baekhyun terkekeh.

"jelas saja aku bilang begitu karena waktu itu aku tidak mengenal siapa kau sebenarnya. jangan tinggalkan aku lagi. aku mohon" isak Irene semakin menjadi.

"well... kalau begitu kau harus jadi pacarku." jawab Baekhyun dengan senyum manis. "apa kau mau?" tanya nya.

"tentu saja." ucap Irene tertawa sembari mengalungkan tangannya di leher Baekhyun dan memeluk erat pria itu.

-THE END-
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.