Notes![what is notes.io? What is notes.io?](/theme/images/whatisnotesio.png)
![]() ![]() Notes - notes.io |
PROMISE
Character : Max William Malfoy, Lilith Beaugeard diAngelo
Genre : Little bit Angst
by. Haeryungkr
Pagi hari saat ini cuaca terlihat sangat cerah. Matahari terlihat bersinar terang seperti tersenyum. Wajah murid-murid Sekai High School pun tak kalah cerah dengan Matahari. Mereka sekarang sudah resmi menjadi alumni dari sekolah itu. Semuanya bersorak-sorai bergembira bersama-sama. Akhirnya perjuangan mereka di sekolah menengah ini terbayar dengan hasil yang cukup memuaskan.
“YIPPIEEE!!!”
“HEI KITA LULUS HARI INI”
“AKHIRNYA AKU BISA MENIKAH DENGAN PACARKU”
Begitulah kira-kira sorakan kebahagiaan mereka.
Diantara mereka yang bersorak-sorai ada sekumpulan orang yang masih belum puas dengan perayaan kelulusan di sekolah. Mereka adalah Jason, Max, Lilith, Cia dan Queena.
“Hei! Apa yang harus kita lakukan untuk merayakan kelulusan kita?” Tanya seorang pria yang mempunyai nama lengkap, Jason Seven Wang.
“Ah ah bagaimana kalau kita merayakannya di rumah Max?” Saran Queena kepada teman-temannya yang lain.
“Hei, kalian tidak boleh ke rumah Max hari ini” ucap Lilith tidak semangat. Ia menghembuskan nafas beratnya.
Semua pandangan tertuju pada Lilith.
“Memangnya kenapa? Dan kenapa kau terlihat lesu sekali hari ini?” Cia yang daritadi tidak bersuara akhirnya mengeluarkan suaranya.
“Ya, benar. Kenapa? ” Semuanya mulai penasaran dengan alas an Lilith yang tidak memperbolehkan mereka untuk merayakan kelulusan di rumah Max.
Bukannya menjawab pertanyaan teman-temannya dia malah beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan teman-temannya.
“Sebenarnya dia kenapa? Aku tidak mengerti” ujar Jason.
“Wakaranai” ucap Queena dan Cia bersamaan.
“Hei kemana perginya Max?!” Tanya Jason lagi.
Pertanyaan Jason sontak saja membuat Queena dan Cia menyadari bahwa Max sudah tidak ada disini.
Sebenarnya Max menyusul Lilith tadi, tapi semuanya terlalu sibuk berbicara satu sama lain jadi mereka tidak sadar akan kepergian Max yang secara tiba-tiba.
|||||||||||||||||||||||||||
“Hei” sapa Max pada Lilith yang sedang duduk sendirian disebuah bangku taman.
“Hallo” ia balas menyapa Max yang sekarang sudah duduk disebelahnya.
Hening.
Suasana disana benar-benar hening dan terasa sangat canggung.
“Lilith?” panggil Max dengan suara bassnya.
“Ya?”
“Cheer up!” Max memberi semangat pada Lilith yang sedari tadi murung. Dia sebenarnya tahu alasan dibalik wajah murung milik Lilith.
Lilith menampilkan senyumnya yang dipaksakan kepada Max.
“Aku tidak suka senyum itu” Ujar Max.
“Aku tidak peduli kau menyukainya atau tidak” Lilith berbicara tanpa melihat kearah Max.
Max tersenyum, dia sudah hafal betul dengan sifat Lilith.
“Mau oreo?” tawarnya untuk mencairkan mood Lilith.
Gadis itu menggeleng kecil. Baru sekarang dia menolak tawaran oreo dari Max.
“Bisakah kau tetap tinggal?” Tanya Lilith pada Max. dia menatap kearah Max dengan wajah penuh harapnya.
Ya, Sebenarnya esok hari Max akan pergi ke Jepang untuk meneruskan Kuliahnya dan juga mengurus perusahaan milik Ayahnya. Dia sudah menolak untuk pergi ke Jepang tetapi Ayahnya sangat keras kepala dan tetap meminta Max untuk pergi .Max pun suda tidak bisa menolak permintaan Ayahnya.
Tapi di dalam hatinya dia tidak ingin pergi. Dia tidak ingin meninggalkan kekasihnya sendirian disini.
Max tersenyum kemudian menggeleng.
“Aku tidak bisa, Lilith” sebuah jawaban pasti meluncur keluar dari bibir Max.
Lilith mengangguk mengerti, ia kemudian tersenyum pahit. Gadis itu kembali memalingkan wajahnya dari Max.
Keheningan kembali berada diantara mereka berdua.
“Kalau begitu bawa aku, Max.” ucapnya pelan, mungkin Max tidak dapat mendengar kalimatnya tersebut.
“Aku juga ingin membawamu, tapi aku tidak bisa” jawab Max.
Lilith sedikit membulatkan matanya karena ternyata Max mendengar ucapannya.
“Kenapa tidak bisa?”
“Aku disana untuk kuliah, aku ingin fokus dengan kuliahku dan juga fokus mengurus perusahaan milik ayahku. Mengertilah sedikit, Lilith”
Lilith mensejajarkan dirinya dengan Max.
“Apa kamu benar-benar mau meninggalkanku?”
Mata Lilith terlihat mulai memerah karena menahan air matanya.
“Aku tidak ingin meninggalkanmu. Hei, walaupun aku pergi kita tetap sepasang kekasih bukan?”
Max mengacak pelan rambut kekasihnya itu.
Lilith mengangguk. Ya, dia tidak boleh egois. Max juga punya masa depan dan masa depannya itu tidak boleh digunakan hanya untuk merawat Lilith.
“Maaf aku egois. Aku hanya tidak ingin kamu meninggalkanku karena nanti kamu sibuk dan mungkin kamu bertemu wanita yang lebih baik dariku disana” jelasnya sambil menundukkan kepalanya.
Dia merasa bersalah karena terlalu memikirkan dirinya sendiri.
Dengan sekejap Max menarik tubuh kecil Lilith kedalam pelukannya yang hangat. Lilith balas memeluk erat tubuh Max, dia menenggelamkan wajahnya didada bidang milik Max.
“Aku tidak akan meninggalkan dan atau melupakanmu, Lilith.”
Lilith mengangguk didalam pelukan Max, tanda bahwa dia percaya pada ucapan Max. Pria itu tersenyum kemudian mengusap pelan surai lembut milik Lilith dan mendaratkan ciumannya dipuncak kepala gadis yang dicintainya itu.
Lilith mengangkat kepalanya, iris hitamnya melihat kearah Max dengan perasaan yang sulit untuk dideskripsikan.
“Daisuki” ucap Lilith.
Max terkekeh pelan mendengarnya.
“Aku tahu kau mencintaiku, Lilith”
Pria itu mencubit kedua pipi Lilith karena gemas.
“Kau tidak membalasnya?” Lilith menunjukkan wajah galaknya pada Max.
“Kau memang tidak sabaran.” Max masih mencubit kedua pipi gadisnya itu.
“Sekarang Max” titah Lilith sambil melepaskan pelukan Max.
Max menarik Lilith kembali kepelukannya.
“Aku juga mencintaimu, Lilith” ungkap Max.
“Aku tahu” Lilith tersenyum dalam pelukan Max, dia mengeratkan pelukannya.
Max mengangkat dagu Lilith, dengan sekejap bibirnya sudah mendarat dibibir mungil milik Lilith. Lilith mengerjapkan matanya karena ciuman yang tiba-tiba ini. Tapi akhirnya ia ikut membalas ciuman lembut yang diberikan Max. Hanya ciuman lembut yang tidak dipenuhi nafsu.
‘Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu, Lilith’ batin Max dalam hati.
‘Aku memegang janjimu, Max” balas Lilith.
-FIN -
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team