NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Baro Pov
 
            Aku berlari sekuat tenagaku, aku sudah terlambat satu setengah jam dari yang kujanjikan pada Taerin. Aku terus berlari, hingga akhirnya ku lihat sosok Taerin yang sedang duduk dibangku taman. Segera aku menghampirinya
 
“ Taerin-ah mianhae aku datang terlambat” kataku, sambil mengatur nafas
“ Gwenchana” jawabnya sambil tersenyum, neomu yeppo
 
Banyak namja yang mengejar-ngejarnya dan aku beruntung bisa menjadi namjachingunya
 
 
“ Duduklah oppa” katanya lembut, akupun duduk disampingnya
 
Tiba-tiba suasana menjadi canggung, kami tak bicara satu sama lain
 
“ Ada apa kau memintaku menemuimu disini” tanyaku akhirnya
” Aku harus mengatakan ini” katanya sambil menunduk
” Waeyeo??” tanyaku penasaran
” Oppa mianhae, sepertinya kita harus mengakhiri semuanya sampai disini” katanya
 
DEG
 
            Aku merasakan sakit didadaku saat ia mengatakan bahwa kami harus mengakhiri hubungan kami, apa maksudnya??
 
” Mwo?? Apa maksudmu Taerin??” tanyaku lirih, ia terus menunduk
” Tatap aku Taerin” aku menggoncang tubuhnya
” Aku berbohong, sebenarnya aku sudah memiliki namjachingu sebelum aku berpacaran dengan Oppa. Mianhae” jawabnya, akupun melepaskan tanganku dari pundaknya
” Jadi.. selama ini kau hanya memepermainkanku??” tanyaku
” Ne, mianhae” jawabnya, aku hanya bisa tersenyum pahit
” Mengapa kau tega melakukan ini padaku Taerin-ah??” kataku
” Aku benar-benar tulus mencintaimu, tapi ternyata.. Araso Taerin-ah, gomawa untuk semuanya. Annyeong” akupun segera berlari meninggalkannya, terlalu sakit untuk melihatnya dalam waktu yang lama
 
Author Pov
 
            Baro terus saja berjalan ditengah hujan yang sangat deras, tatapannya kosong. Ia masih merasakan sakit didadanya, ia masih tidak bisa percaya bahwa Taerin cinta pertama dan yeoja yang sangat ia cintai mempermainkannya
 
” Taerin-ah wae.. waeyeo kau melakukan ini padaku??” gumam Baro, masih terus berjalan ditengah hujan
” Kau jahat Taerin-ah” guammnya lagi
 
BUK
 
            Dan seketika Baro pun pingsan, ada seorang yeoja yang melihatnya dan langsung saja berlari menghampiri Baro yang pingsan
 
” Ya Ireona!!” yeoja itu menepuk pipi Baro, sesekali ia menyapu air hujan yang mengenai wajahnya
” Ireona!!” ia terus berusaha membangunkan Baro, jalanan terlihat sangat sepi
” Aku harus membawanya pulang kerumahku” kata yeoja itu, dengan susah payah yeoja itupun memapah tubuh Baro yang lebih besar   kerumahnya..
 
Yeonseon Pov
 
            Akupun merebahkan tubuh namja ini diatas sofa ruang tengah, dengan ragu-ragu akupun mulai membuka sepatu, topi, jaket dan kaos yang ia gunakan. Dengan cepat aku mencari baju ganti untuknya didalam lemari, aku bersyukur karena baju Onew oppa masih tertinggal dirumahku. Dengan hati-hati akupun mengganti bajunya, sebenarnya aku ingin melepaskan celananya tapi aku takut. Akupun menutupi tubuhnya dengan selimut yang kuambil dikamarku, aku berjalan kedapur. Mengambil sebuah baskom dan ku isi dengan air dingin dan tak lupa handuk kecil, untuk mengompres namja itu. Akupun mengopres kening namja itu, tubuhnya sangat panas mungkin karena ia kehujanan terlalu lama. Kupandang lama wajah namja itu, hidung bangir, mata besar, wajah yang putih, dan bibir yang merah. Aigoo. Dia sangat tampan, tapi.. kenapa ia tadi kehujanan?? Padahal ia bisa mencari tempat berteduh, apa dia ada masalah?? Lalu ku kompres lagi kepalanya, aku jadi merasa lelah sendiri. Akhirnya aku putuskan untuk tidur disamping..
 
Keesokan Harinya...
 
            Akupun membuka mataku saat merasa sesuatu yang menyilaukan, menembus pandanganku. Ku raih kaca mataku yang ada diatas meja, aku lihat namja itu masih terlelap. Aku pegang keningnya, panasnya sudah turun. Akupun berjalan kedapur untuk mengganti air yang ada didalam baskom, saat aku berjalan keluar dapur kulihat namja itu sudah sadar
 
” Kau sudah sadar??” tanyaku seraya menghampirinya
” Aku dimana??” tanyanya
” kau ada dirumahku” jawabku
” Waeyeo aku bisa ada disini?? Nuguseyeo??” ia bertanay sambil menatapku bingung
” Namaku Yeonseon, kau bisa memanggilku Yeon. Kemarin kau pingsan, mungkin karena kehujanan” jelasku, ia memegangi kepalanya
” Gwenchana??” tanyaku
” Gwenchanayeo” jawabnya
” Kalau begitu ku buatkan teh dan bubur dulu” kataku lalu meninggalkannya lagi
 
            Aku membuatkan samangkuk bubur dan segelas teh untuknya, saat sudah selesai akupun berencana untuk memberikan kepadanya. Tetapi langkahku terhenti saat melihatnya yang emnatap kosong keluar jendela, ia memeganggi dadanya lalu menangis. Apa terjadi sesuatu padanya?? Dengan hati-hati akupun melangkah mendekatinya, ku letakkan mangkuk bubur dan gelas diatas meja
 
” Waeyeo??” tanyaku sambil berdiri disampingnya
” Aniyeo” jawabnya
” Makanlah, aku sudah membuatkan bubur untukmu” nasehatku
” Wae kau baik padaku, bukannya kita tidak saling kenal??” tanyanya
” Bukankah kita harus saling membantu??” tanyaku, ia hanya diam
 
’ Sebenarnya.. sepertinya aku menyukaimu’
 
” Oh ya aku belum tahu siapa namamu??” tanyaku
” Namaku Baro” jawabnya
” Ara” ia pun melangkah mendekati meja kemudian mulai memakan bubur itu, aku hanya memandanginya saja
” Gomawa” katanya
” Ah ini bajumu sudah kering, mandilah” kataku, ia hanya tersenyum lalu melangkah menuju kamar mandi
” Aku sangat ingin bertanyata dimana rumahnya, dan berapa nomor ponselnya. Aku ingni bertemu dengannya lagi”
 
Author Pov
 
            Baro pun selesai mandi, ia mengganti pakaiannya, ia emutar pandangannya ke sekeliling rumah milik Yeon. Rumah yang sangat besar dan megah, Baro bingung apa Yeon hanya tinggal sendiri disini
 
” Yeon-ah” panggilnya
” Ne” Yeon pun menoleh
” Sekali lagi gomawa” kata Baro
” Choen, eh.. begini aku boleh minta nomor ponselmu??” tanya Yeon
” Tentu” entah kenapa Baro menjadi lupa dengan masalahnya
” Gomawa, kamu mau pulang??” tanya Yeon
” Ne” jawab Baro
” Kapan-kapan kesini ne, atau kita makan siang bersama” kata Yeon
” Ne. Annyeong” lalu Baropun melangkah keluar rumah
 
            Yeon menatap kepergian Baro dari jendela rumahnya, iya memeganggi dadanya yang masih berdebar saat berbicara dengan Baro
 
” Sepertinya aku akan mati kalau seperti ini terus, aku harus berusaha agar dia menyukaiku juga” gumam Yeon
 
            Sedangkan Baro melangkah melewati jalan dari rumah Yeon yang menurutnya sangat sepi, Baro berpikir yeon adalah yeoja penyendiri. Buktinya ia hanya tinggal sendiri, dan disekitarnya pun snagat sepi
 
” Ia sangat baik, tetapi.. aku masih tidak bisa melupakan Taerin. Andai Taerin bisa sepertinya” gumam Baro lirih
” Aku akan mengajak Yeon untuk jalan-jalan besok, kebetulan besok hari minggu” Baro tersenyum
 
Malam Harinya..
 
            Yeon sedang asyik memainkan piano yang ada diruang musiknya, inilah kegiatannya setiap hari. Ia tidak suka keluar rumah, hanya sesekali itupun untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Ia sangat suka musik, ia banyak menciptakan lagu
 
 
In a liver ♫…♫
Still stored name you ♫…♥... ♫
Although my only memories ♫…♫
You still have my heart ♫..♫
 
Drrrt.. Drrrt..
 
            Tiba-tiba saja ponselnya yang ada diatas meja bergetar, segera saja ia berjalan untuk mengambil ponselnya
 
“ Baro” gumamnya sambil etrsenyum, lalu ia pun menekan tombol answer
” Yeoboaseyeo” jawabnya
” Jumuseyeo Yeon-ah” sapa Baro
” Jumuseyeo, waeyeo??” tanya Yeon
” Aku ingin mengajakmu jalan-jalan besok, mungkin lebih baik beokkan dari pada nanti-nanti” jelas baro
” Ne, kau benar. Kita bertemu dimana??” tanya Yeon
” Ditaman hiburan, bisa??” tanay Baro
” Ara. Kita akan bertemu disana” jawab Yeon, walaupun ia agak sedikit gelisah
” Kau sedang apa??” tanya Baro
” Hanya bermain piano dirumah, kamu??” tanya yeon balik
” Kau sama seperti Taerin” bisik Baro
” Mwo??” tanya Yeon
” Aniyeo, aku hanya sedang menonton dvd” jawab Baro
” Oh..”
” Kalau begitu aku tutup dulu” Baro pun memutuskan sambungan telponnya
” Taerin, apa dia yeojachingumu??” Yeon bertanya-tanya
 
Keesokan Harinya..
 
            Yeon membenahi penampilannya di depan cermin, ia menggunakan pakaian yang sangat santai. Baju kaos berwarna hijau, dilapisi dengan putih. Celana jeans dan sepatu sport berwarna putih, rambunya disanggul dan tak lupa ia menggunakan kaca matanya
 
” Aku tidak punya selera yang bagus dalam berpakaian” ia menggerutu endiri, lalu setelah selesai iapun melangkah keluar rumahnya
 
            Ia berjalan sampai didepan komplek rumahnya, lalu berjalan mencari taksi disekitar sana. Setelah ia mencegat sebuah taksi, ia pun melesat pergi menuju taman hiburan Seoul
 
Yeonseon Pov
 
            Setelah sampai ku berikan beberapa lembar uang won kepada supir taksi, kemudian melangkah memasukki taman hiburan itu. Sebenarnay aku tidak terlalu suka tempat yang ramai, apalagi taman hiburan. Aku lebih suka pergi ketempat yang sepi, dan menyendiri disana. Ku edarkan pandanganku kesekeliling taman itu, mencari sosok Baro
 
” Yeon-ah” seseorang mengejutkanku dari belakng
” baro, kau ini” aku memegang dadaku
” Mian” katanya
” Kajja kita main” Baro menarik tangan Yeon
” Aku..” Yeon tak bisa berkata-kata lagi
 
            Baro menarik Yeon menuju roller coaster, Yeon hanya dapat meneguk air liurnya. Ia sebenarnya takut naik roller coaster, teteapi ia tidak mau mengatakannya pada Baro. Mereka pun duduk diatas roller coaster, Yeon hanya diam saja. Sedangkan Baro menatapnya bingung
 
” Waeyeo??” tanya Baro saat roller coasternya akan bergerak
” Aku..aku ta..takut” jawab Yeon gugup
” Mwo??” Baro terkejut, sedetik kemudian roller coasternya bergerak
 
            Baro yang khawatir dengan ketakutan Yeon, lagsung saja menggenggam tangan Yeon erat. Yeon menatap kosong kedepan, dirasakan kepalanya pusing dan perutnya mual. Setelah beberapa menit roller coasterpun berhenti, Baro melepas sabuk pengamannya lalu milik Yeon. Dengan cepat Baro menarik Yeon untuk turun
 
 
” Wajahmu pucat” kata Baro
” Aku amu muntah” kata Yeon pelan lalu iapun berlari mendekati tempat sampah
” Huek.. Ohok.. Ohok.. Huek” Yeon mengeluarkan semua isi perutnya, Baro membantu mengelus punggung Yeon
” Wae kau tak bilang kau takut??” tanay Baro
“ Mian“ hanya itu yang keluar dari mulut Yeon
 
’ Waeyeo kau bisa sangat mirip dengan Taerin?? Kau tahu, aku berpikir kau lah pengganti Taerin yang memang diutus untukku. Tapi dengan kesamaan kalian, sangat sulit’ gumam Baro dalam hatinya
 
“ Kita cari tempat makan saja sekarang, pasti kau sudah lapar lagi karena muntah“ nasehat baro, mereka pun mencari temapt makan yang tidak jauh dari sana
 
................................................................................................................................................
 
            Mereka pun menjadi sangat dekat, mereka sering jalan berdua. Hanya untuk amkan siang, jalan-jalan ditaman atau piknik. Yeon merasa bahagia, karena ia bisa mendapatkan teman yang menghapus kesepiannya selama ini. Ia memutuskan untuk menyatakan perasaannya pada Baro, ia minta Baro untuk datang kerumahnya dan Baropun mengiyakan
 
” Waeyeo kau memintaku kerumahmu??” tanya Baro sesampainya dirumah Yeon
” Ada yang aku harus katakan” jawab Yeon
 
’ Waeyeo rasanya seperti waktu itu??’ tanya Baro dalam hatinya
 
” Mwoya??” tanya Baro ragu-ragu
” Saranghae” kata Yeon sambil menatap dalam mata Baro
” Jeongmal saranghae Baro-ah” kata Yeon lagi, Baro mematung ditempat
” Kamu adalah yang pertama.. paertama untukku” kata Yeon
” tapi kamu bukanlah yang pertama untukku” jawab Baro balas menatap Yeon
” Aku tahu..” Yeon menunduk
” Mianhae” kata baro
” Bisakah kamu melupakannya dan melihatku??” tanya Yeon
” Sangat sulit” jawab Baro
” Aku mengerti, kau boleh pulang” Yeon membuang mukanya
” Yeon-ah” panggil Baro
” Aku ingin sendiri” suara yeon terdengar serak, tak terasa air matanya terjatuh
” Jeongmal mianhae” kata Baro lagi, lalu melangkah pergi
 
            Yeon terduduk dilantai, ia menangis sambil memeganggi dadanya yang terasa sesak sekarang
 
” Appo” ia memukul-mukul dadanya
” Ige APPOYO” jeritnya
 
            Baro berjalan dengan langkah pelan, pikirannya melayang-layang. Ia merasa ia adalah orang yang paling jahat didunia ini
 
” Tak seharusnya aku begini, harusnya aku menerimanya dan belajar mencintainya” tiba-tiba ia menghentikkan langkahnya
” Arghhh..” ia merasa dadanya sakit
” Ada apa ini??” tanyanya
” Yeon-ah” nama itu yang ia ingat, segera saja ia berlari kembali kerumah Yeon
 
Yeonseon Pov
 
            Aku merasakan sakit didadaku, dan ini terlalu perih. Aku tidak kuat untuk menahan sakit ini, dia yang pertama untukku. Ini pertama kalinya aku menyukai seorang namja, tidak ada yang ingin menjadi kecuali temanku. Dari dulu, dan hanya dia yang ingin menjadi temanku. Aku sungguh bahagia karena ia hadir dalam hidupku, sebagai penerang di hari-hariku yang sangat gelap. Dan sekarang ia pergi, apa aku harus merasakan kesendirian lagi?? Dan ditambah keperihan ini?? Aku tidak kuat..
 
            Akupun melangkah menuju dapur, akupun membuka laci dimana aku meletakkan peralatan memasak. Akupun meraih sebuah pisau kecil, mungkin dengan ini aku tidak akan lagi merasakan sakit ini. Akupun menyayatkan pisau itu tepat di urat tanganku, rasaya sakit tetapi tidak sesakit rasa yang ada didadaku. Ku rasakan pandanganku mengabur dan tubuhku lemas. Akupun terjatuh kelantai, Baro selamat tinggal mungkin kita akan bertemu dimassa berikutnya..
 
Baro Pov
 
            Aku merasakan sakit diddadaku, aku memilikki firasat buruk tentang Yeon. Segera saja aku berlari kembali menuju rumahnya. Aku membuka pintu rumahnya, teteapi rumah ini snagat sepi
 
” Yeon-ah!!” teriakku memanggilnya, namun tak ada jawaban
” Yeon-ah!!” aku terus memanggilnya, berkeliling rumah ini, di ruang tamu dan ruang musik pun tidak ada
 
            Akupun melangkah lagi disekeliling ruangan rumahnya, aku lupa kalau aku belum memeriksa dapur. Akupun melangkahkan kakiku menuju dapur
 
” YEON-AH!!” jeritku, ku lihat ia pingsan dilantai dengan tangan yang mengeluarkan banyak darah
” Yeon-ah!!” aku meraih tubuhnya kedalam pelukkanku, ku guncang tubuhnya
” Yeon-ah ireona!!” aku mencoba menahan darah yang keluar dari tangannya
” YEON-AH!!” teriakku sambil terisak
” Andwae, jangan pergi meninggalkanku Yeon-ah. Ireona, jebal!!” aku menagis
 
            Aku tidak kuat, aku tidak kuat kalau aku harus kehilangan lagi. Bahkan kehilangan untuk selamanya, Yeon-ah jangan pergi meninggalkanku..
 
” Yeon-ah!!” memanggil namanya yang dapatku lakukan
” Mianhae Yeon-ah, sarangahae. Kembalilah untukku jebal”
 
THE END
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.