Notes

"Tap tap tap"

Derap langkah sepatu pantopel milik gadis berperawakan mungil itu terdengar memenuhi koridor asrama hogwarts, ya jelas saja suara itu terdengar jelas mengingat suasana asrama yang masih sepi, sebagian besar penghuninya masih sibuk bergulat dengan selimutnya dan juga masih asik menikmati kehidupan dialam mimpinya. Tapi gadis itu, lio, tidak sendiri. Disampingnya ada seekor puppy yang lucu berjalan mengikuti sang empunya.
"Apakah aku bangun terlalu pagi?" Tanyanya pada si puppy walaupun ia tau peliharannya hanya akan menjawabnya dengan gonggongannya. Tapi setidaknya ada sesuatu yang bisa ia ajak bicara.
Kandang burung hantu, yang terletak diujung menara, itulah tempat yang dituju oleh lio, ia harus memberi kan burung hantunya yang juga peliharaannya, makan dan juga vitamin agar tak sakit dan mati.
Setelah menaiki tangga yang cukup membuat kakinya lelah, akhirnya ia sampai di kandang burung hantu tersebut. Ia pun menghampiri elf owl peliharannya lalu mengeluarkan tikus dan juga vitamin dari kotak makanan yg ia bawa dan memberikannya pada owl itu. "Makanlah yang lahap" perintahnya pada peliharannya.
setelah owlnya menghabiskan jatah makanannya dan meminum vitaminnya lio pun bergegas kembali ke croomnya.

"Krekk kreekk"
Lio baru akan melangkahkan kakinya keluar saat ia mendengar bunyi gemeresik dari ranting ranting pohon yang ada disekitar kandang tersebut, ia melirik puppynya barangkali dia yang membuat bunyi tersebut tapi ternyata dia sedang diam menunggu sang empunya untuk kembali melangkah.
"Kreek kreek" ia pun kembali mendengar suara itu yg membuat lio mengedarkan pandangannya kesekitar hingga pupil matanya menangkap sesuatu berwarna biru yang bergerak diantara timbunan ranting, ia pun menghampiri objek tersebut lalu memindahkan ranting ranting tersebut agar ia bisa melihat makhluk apakah itu.
"Oh seekor burung rupanya" ujarnya sambil mengambil burung tersebut kemudian membelai kepalanya dengan ujung jari telunjuknya.
"Warna dan bulu yg indah, sepertinya kau bukan makanan burung burung disini.."
"Sayang sekali bukan jika kau harus menjadi makanan mereka? Bagaimana kalau kau aku bawa ke kamarku?"
"Aku janji aku pasti mengurusmu dengan baik" Celotehnya panjang lebar yang hanya dibalas tatapan dari mata tajam milik burung yang memiliki bulu cantik yang berbintik biru tersebut.
Akhirnya ia pun kembali ke croomnya dengan membawa burung yg baru saja ia temukan.
Sesampainya di kamarnya ia meletakkan burung itu ke dalam sebuah sangkar dan meletakkannya disamping tempat tidurnya.
"Sepertinya aku tak asing denganmu" ia mengingat-ingat kapan dia pernah melihat burung cantik yang kini berada dikamarnya.
"Oh ya!! Satwa gaib, aku pernah melihat dibuku satwa gaib"
Lio segera membuka buku satwa gaib dan mencari info mengenai burung tersebut.
"Ini dia" pekiknya senang saat ia melihat sebuah gambar yang sama persih dengan makhluk yg baru saja ia temukan tadi.
"Jadi burung yang baru saja aku temukan ini jobbkernoll?"

"......"

"Jobbkernoll?????" Ia menatap buku dan jobbkernoll secara bergantian, memperhatian setiap detail dari makhluk cantik tersebut.
Senyuman mengembang dari kedua sudut bibir lio ketika ia yakin bahwa burung itu memang benar benar jobbkernoll.
"Wahh aku tak menyangka bisa menemukan makhluk langka sepertimu" ia berhenti sejenak "jobbie, bagaimana jika kau ku beri nama jobbie?" Ia tersenyum sumringah lalu kembali memfokuskan dirinya pada buku satwa gaibnya untuk lebih mengetahui tentang jobbkernollnya