Notes

Dengan keadaan apartemen yang sepi ini sangat mendukung kegiatan yang dilakukan Sujeong sekarang, yaitu membaca buku pelajarannya. Mengapa akhir-akhir ini Sujeong sering membaca buku? Karena sebentar lagi dia akan melaksanakan ulangan tengah semester. Berbeda dengan Taehyung saat mau menghadapi ulangan seperti ini beberapa tahun yang lalu. Taehyung sangat jarang membaca buku, bahkan memegang buku saja tidak pernah.

Sujeong yang sedang berkonsentrasi menghapal itu terganggu karena suara bel pintu yang berbunyi tanda seseorang datang. Sujeong dengan malas, membuka pintu rumah.

"Sujeong? Sujeong!"

Sujeong terdiam sejenak. Mengingat muka dari orang yang berdiri tepat didepannya. Orang ini sudah lama tidak di Korea. Jadi apa dia sudah pulang?

"Jungkook!"

+++

"Sepertinya kau sedang.. bete, Tae. Ada apa?" Tanya Jimin yang menyadari raut wajah Taehyung yang sedari tadi muram terus. Taehyung menghela nafasnya lagi, mungkin untuk kesekian kalinya di hari ini.

"Masalah pekerjaan." Jawab Taehyung singkat, yang sudah Jimin ketahui kalau Taehyung berbohong.
"Jujur saja. Barangkali aku bisa bantu , Tae." Kata Jimin sekali lagi. Taehyung menghela nafasnya lagi sebelum melirik kearah sahabatnya itu.

"Aku mencintai Sujeong." Ungkap Taehyung. Oh ayolah, Jimin sudah tau!
"Iya, aku tahu. Lalu?" Kata Jimin yang jelas-jelas meminta Taehyung bercerita lebih.
"Aku tidak mau ada yang menggantikkannya. Dan dia juga tidak akan terganti. Maksudku Sujeong" Kata Taehyung. Jimin mulai merasakan perasaan tidak enak.

"Memangnya kenapa?" Tanya Jimin yang mulai khawatir.
"Aku tidak sendirian. Aku bersama Sujeong sudah dari 6 tahun yang lalu. Dan Ayah macam apa yang baru mengetahui anaknya tidak sendiri hari ini?" Ungkap Taehyung. Ah Jimin mengerti sekarang.

"Ayahku menjodohkanku dengan anak teman kecilnya. Jelas jelas aku tidak mau! Tahun depan kan aku akan menikah dengan Sujeong!" Tambah Taehyung yang mulai kesal lagi.
"Dijodohkan? Kau tidak boleh!" Kata Jimin yang tidak menyetujui perkataan Taehyung itu.

"Benar, ini tidak boleh terjadi.."

+++

Sujeong menidurkan kepalanya dimeja makan sambil sesekali menatap Taehyung yang sedang mengerjakan sesuatu di laptop nya. Sujeong menghela nafasnya kesal lalu meneguk minuman kaleng yang dibelinya tadi.

"Kau sedang apa sih?" Tanya Sujeong.
"Kau bisa lihat sendiri"
"Ah, ada apa memanggilku?"
"Tidak ada"
"Ha.."
"..."

Sujeong melongo. Sujeong ingin sekali memukul Taehyung. Karena Taehyung menyebalkan. Taehyung aneh. Eh, tapi dari dulu sudah aneh ya?

"Kau kenapa sih?" Tanya Sujeong yang sudah tidak tahan atas kelakuan Taehyung.
"Seharusnya kau tidak tanya karena kau tau jawabannya" Jawab Taehyung tanpa melirik sedikit pun kepada Sujeong.

"Oh Jungkook, ya? Geez. Dia hanya berkunjung sebentar juga. Kau datang itu dia baru datang. Lagipula waktu dia datang itu aku sedang membaca. Dan dia hanya seminggu disini." Jelas Sujeong jujur agar kesalah pahaman ini berakhir.
"Seminggu? Memang dia mau kemana dan habis darimana?" Tanya Taehyung yang masih berkutit ke laptopnya.

"Dia keluar negeri. Dan dia akan kembali ke Korea sekitar 3 sampai 4 tahun lagi. Tapi mungkin tahun depan dia akan datang." Jawab Sujeong.

"Oh" Komentar Taehyung. Sujeong melongo lagi. Setelah menjawab dengan panjang, Taehyung hanya ber-oh saja? Astaga, anak ini benar-benar!

"Sudah malam. Berhenti bekerja. Lanjutkan besok." Suruh Sujeong.
"Tidak mau" Kata Taehyung tanpa melirik kearah Sujeong.
"Kau ini makin kesini makin susah diatur, ya! Tidak baik kalau kau bekerja semalaman." Omel Sujeong lagi.
"Eish kau sudah seperti ahjumma tua saja; ngomel terus."
"Ha? Apa katamu?!" Tanya Sujeong dengan keras.

"Kenapa? Aku bilang, kau semakin cantik dan imut dari hari ke hari." Jawab Taehyung yang membuat Sujeong blush-ing. Taehyung mendongak lalu tersenyum.
"Ah kalau seperti itu kau semakin imut!" Tambah Taehyung yang gemas karena Sujeong yang salah tingkah.

"Ah, sudahlah! Aku mau tidur!" Sahut Sujeong lalu berjalan dengan langkah yang dihentakkan kearah kamar. Tapi panggilan Taehyung membuat Sujeong memberhentikkan langkahnya.

"Ryu Sujeong, berhenti disitu dan berbaliklah." Perintah Taehyung.

Gulp.
Sujeong menelan ludahnya kasar. Kakinya enggan mengikuti perintah Taehyung.

"Mau diam saja? Aku bilang berbalik, Ryu Sujeong." Kata Taehyung dengan suara sedikit lebih keras. Oh Taehyung sangat menyeramkan sekarang. Sujeong pun berbalik dengan ragu.

Taehyung mengisyaratkan Sujeong untuk mendekat. Sekarang Taehyung sudah menutup laptop nya dan menatap Sujeong serius. Sujeong terdiam.

"Sujeong, duduklah disebelahku, sini." Kata Taehyung sambil tersenyum. Senyum itu berhasil menghilangkan sedikit rasa gugup Sujeong. Sujeong membalas; tersenyum sebelum ia melangkah dan duduk tepat disebelah Taehyung. Ralat, maksudnya duduk berhadapan dengan Taehyung.

Kini Taehyung menatap Sujeong tepat dimatanya yang membuat rasa gugup itu datang lagi, tapi Sujeong berusaha untuk tenang.
Tiba-tiba tangan Taehyung bergerak menuju bahu Sujeong lalu memegangnya. Taehyung tersenyum.

"Sujeong. Kau tau kan?"

"Ap-apa..?"

"Aku mencintaimu" Kata Taehyung dengan pelan dan tersenyum lebar. Mendengar perkataan itu, Sujeong sontak mengangguk sambil membalas senyum Taehyung.

"Kau percaya padaku kan?"

"Eh? Tanpa bertanya pun kau pasti sudah tau kalau sangat mempercayaimu"

"Kalau begitu, kau harus percaya padaku tiap saat. Kau harus percaya dan yakin kalau aku akan menikahimu tahun depan. Aku sudah berjanji"

"Ta-taehyung.."

"Aku mencintaimu, Ryu Sujeong."

"Aku juga mencintaimu, bahkan lebih"

"Aku sangat mencintaimu. Lebih dari sangat. Lebih dari yang kau ketahui."