Notes

Sujeong dengan malas memasukan bola-bola basket itu kedalam keranjang besar yang bisa menampung semua itu didalamnya. Sujeong sudah tidak memakai sepatunya karena kakinya pegal tadi dan beberapa menit yang lalu Sujeong disuruh membereskan bola-bola ini sendirian. Sendirian. Sendiriaan. Ingin sekali memukul senior yang menyuruhnya tadi.

"Aku mencarimu kesana kemari dan ternyata kau disini." Kata seseorang yang sudah Sujeong ketahui dari belakang. Setelah mendengar suara itu, Sujeong segera berbalik dan berlari memeluk orang itu yang tidak lain adalah Taehyung. Taehyung membalas pelukkan itu. Untung saja kampus sudah sepi, jadi tidak akan ada yang melihat mereka sekarang.

"Mengapa masih disini, sayangku?" Tanya Taehyung setelah melepas pelukkan mereka. Sujeong menunjuk keranjang besar berisi bola itu lalu menoleh kearah Taehyung.

"Aku disuruh memasukkan semua bola kedalam keranjang itu. Aish sangat melelahkan tau!" Keluh Sujeong lalu menghela nafasnya.
"Seseorang menyuruhmu?" Tanya Taehyung yang dibalas oleh anggukan Sujeong.
"Siapa?" Tanya Taehyung lagi.
"Siapa ya? Aku lupa namanya. Tunggu, Sooyoung? Ah iya, Park Sooyoung!" Jawab Sujeong.
"Ah Sooyoung itu ya. Baiklah, ayo kita pulang." Kata Taehyung lalu menarik Sujeong tapi Sujeong menahannya.

"Lah ini bola-bolanya bagaimana?" Tanya Sujeong sambil menunjuk kearah belakang.
"Lupakan saja. Ini sudah sore, Sujeong" Jawab Taehyung.
"Ah baiklah"

+++

Sujeong dan Taehyung sampai apartemen satu jam yang lalu. Dan sekarang Sujeong tertidur karena mungkin ia kelelahan, sementara Taehyung dia sibuk memainkan ponselnya. Lalu Taehyung menelpon seseorang.

'...'
"Halo, ini Park Sooyoung?"
'...'
"Iya, ini aku."
'...'
"Kau tau siapa pacarku?"
'...'
"Pacarku Ryu Sujeong. Orang yang tadi siang kau suruh untuk membereskan bola basket yang banyak dilapangan. Kau ingat?"
'...'
"Kau disuruh siapa untuk membereskan bola itu? Kan kau yang disuruh, buat apa menyuruh orang lain? Dan kau punya tangan sendiri kan? Gunakan itu! Jangan suka menyuruh-nyuruh orang lagi jika kau merasa masih punya tangan."
'...'
"Kalau kau menyuruh Sujeong atau orang lain lagi, aku tidak akan segan melaporkanmu ke koordinator klubmu"
'...'
Tut tut tut.

Taehyung mendengus sebelum meletakkan ponselnya kembali di saku celananya.

"Taehyung, apa yang kau lakukan?" Tanya Sujeong yang tadi tertidur disebelahnya itu. Berarti Sujeong mendengar percakapannya tadi?

"Ah, kau sudah bangun, sayang?" Bukannya menjawab, malah bertanya. Kelakuan buruk seorang Taehyung.
"Menelepon Sooyoung sunbaenim untuk apa? Sebenarnya aku tidak apa apa kok disuruh olehnya.." Kata Sujeong sambil menarik dirinya bangun dari posisi tidurnya.
"Aku hanya memberi tahunya untuk menggunakan tangannya selagi masih bisa digunakan, sayang." Balas Taehyung lalu duduk berhadapan dengan Sujeong diatas kasur empuk kesayangan Taehyung.

"Jangan diulangi lagi ah. Aku tidak mau mencari masalah.." Kata Sujeong, Taehyung lantas mengangguk lalu memeluk Sujeong hangat.

"Aku mencintaimu, Kim Taehyung"
"Aku mencintaimu lebih"

+++

From : Kim Taetaev💕

Aku menginap dirumah Hoseok hyung ya. Tidak apa sendiri? Apa mau pulang ke rumah ibu mertua?

Sujeong pun mengeluh setelah membaca isi pesannya.

To : Kim Taetaev💕

Mengapa menginap dirumah temanmu itu? Baiklah, aku pulang kerumah Ibu ya.

Send.

Sujeong menghela nafasnya sebelum memasukkan ponselnya kedalam tas kecilnya lalu melangkah kearah halte bus yang dekat dari kampus.

Sesampainya di halte, Sujeong duduk dikursi tunggu disana sambil membuka ponselnya. Ternyata ada pesan dari Taehyung lagi.

From : Kim Taetaev💕

Selamat sore, Sujeong. Maaf tidak bisa mengantarmu, ya. Jangan lupa makan malam nanti. Aku mencintaimu💖

Sujeong terkekeh setelah membaca isi pesan dan foto.. aneh itu.

Rep to Kim Taetaev💕

Aku lebih mencintaimu daripada eskrim, Kim Taehyung😘😍

Send.

+++

Sujeong berbaring dikasur empuk yang sudah lama tidak ia pakai. Ini kamarnya. Ah Sujeong sangat merindukkan kasur ini, tapi mungkin ia lebih merindukkan Taehyung sekarang. Ponselnya bernyanyi, tanda ada panggilan masuk.

Kim Taetaev💕 is calling.

Sujeong tersenyum lebar lalu mengangkat telepon itu.

"Taehyunggggg!"
'Ryu Sujeong, sayangkuu!'
"Yaaaaak aku merindukanmuu!"
'Aku lebiiiih'
"Uh apa yang kau lakukan?"
'Mengerjakkan pekerjaan kantor. Dan sekarang aku mau makan malam diluar bersama Hoseok hyung. Bagaimana dengan kau, sayang?'
"Ah aku baru sampai rumah. Dijalan sempat sedikit macet tadi. Makan dimana?"
'Benarkah? Kau harus istirahat kalau begitu. Di restoran ayam dan bir. Kau sudah makan belum?'
"Ayam dan.. bir? Aaaak! Aku ingiiiiin! Belum.."
'Kau mau? Nanti aku akan bawakan kesana untukmu. Apa kau mau ikut makan?'
"Ah boleh aku ikut makan?"
'Tentu boleh, sayangku! Kebetulan mobil Hoseok hyung melewat kejalan rumahmu. Kau bersiap-siap ya, aku akan menjemputmu'
Tut tut tut.

Setelah sambungan telepon terputus, Sujeong segera mempersiapkan dirinya untuk pergi makan malam bersama Taehyung dan hyung-nya itu.

+++

Selama menunggu pesanan datang, Sujeong dan Taehyung berpegangan tangan terus sampai-sampai Hoseok iri melihatnya.

"Ah, aku lupa memperkenalkannya ya? Hyung, kenalkan ini Ryu Sujeong. Dan sayangku, ini Hoseok hyung." Kata Taehyung, Sujeong tersenyum ramah kepada Hoseok.

"Halo hyung-nya Taehyung, aku Ryu Sujeong." Sapa Sujeong, Hoseok membalas senyuman itu.
"Ah aku Jung Hoseok, sepupunya Taehyung. Kau panggil aku Hoseok hyung saja ya" Sapa balik Hoseok. Taehyung terdiam.

"Tunggu. Hyung? Ya oppa lah, hyung" Kata Taehyung, Hoseok tertawa kecil.
"Aku serius, Tae. Biar kalian makin serasi saja memanggilku dengan panggilan yang sama." Balas Hoseok dengan enteng, Sujeong mengangguk-anggukan kepalanya setuju.
Lalu tak lama pesanan mereka datang, dan mereka semua pun menyantapnya. Hening. Mereka serius memakan pesanannya.

Karena tak tahan, Hoseok pun mencairkan keheningan ini.
"Sujeong, kau tau siapa yang mengambil ciuman pertama Taehyung?" Tanya Hoseok tiba-tiba.
"Tidak, memangnya siapa?" Tanya Sujeong balik. Hoseok dengan enteng menunjuk dirinya dengan kaki ayam yang mau dia masukkan kedalam mulutnya.

"Hyung!" Sahut Taehyung.
"What..?" Tanya Sujeong tak percaya.
"Benar kok, tapi tidak disengaja sih." Jawab Hoseok dengan kalemnya.
"B-bagaimana bisa..?"