NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

LAST

berbentuk lingkaran dengan bumbu yang sangat terlihat lezat diatasnya.

“Makanlah, Kau bisa mati jika tidak makan.” Jawaban robot itu mengingatkan Theo kepada seseorang yang Ia kenal.

“Sepertinya manusia akan mati jika tidak makan.. Memang begitu kodratnya kan.. Dan kenapa robot ini sekarang menjadi seperti Syen.”

Theo menggerutu sendiri didalam hatinya, bahkan ketika Ia menelan beberapa potong daging yang sudah diberikan oleh sang robot.

“Ah ya, wanita itu terlihat sama seperti yang Kau lihat saat melihat gambar ditanganku.”

Lagi-lagi robot itu berbicara tanpa melihat keadaan sekitar yang sangat ramai, bagaimana jika salah seorang disini adalah orang yang kenal dengan wanita itu.

“Hah.. Pelankan suaramu..”

“Ah, ayo kita pergi dari sini. Masih ada lagi tempat yang ingin Aku tunjukkan.”

Pergi? Bahkan saat Theo belum selesai menghabiskan seluruh pesanannya. Mau tak mau Theo ikut meninggalkan gedung itu, karena apa jadinya jika Ia sendirian makan ditempat luas seperti itu. “Sekarang kemana? Apa kita akan pergi k-...”

Tiba-tiba Theo menghentikan bicaranya karena melihat robot itu sedang mengambil sebuah gulali dan memakannya.

“Kau suka dengan benda seperti ini?”

Theo masih penasaran dengan asal usul robot canggih yang sedang bertingkah laku seperti anak kecil itu. Tak sampai beberapa menit Theo kembali dibuat tercengang karena robot itu kini berubah berbentuk bulat lengkap dengan kedua mata dan telinga.

“Astaga! Bagai-bagaimana Kau bisa seperti ini, apa tidak ada penawarnya? Bagaimana jika Kau tidak bisa kembali menjadi robot? Bagaimana ji..”

Kini spesies aneh yang tadinya seorang robot itu berbicara dengan tenang kepada Theo, tidak kaku lagi dan bahkan sekarang ekspresi dari wajah makhluk itu sudah jelas dan mudah dibaca. “Inilah Aku, ayo kembali berjalan!”

Theo memandangi makhluk itu aneh, sepertinya Ia pernah melihat makhluk seperti ini didalam mimpinya.

“Minion .. Jadi Kau minion? Jadi selama ini Dia minion?”

Benar sekali, makhluk kecil yang berbentuk mirip kapsul dan berwarna kuning itu lalu berjalan dengan riangnya, meninggalkan Theo yang sedang berpikir sendirian didepan sebuah wastafel yang dapat mengeluarkan gulali. Rupanya pemuda itu masih kebingungan, bagaimana bisa seorang robot berubah seperti itu.
Day 6 - Saturday, 27th of June 2015

[ Modern Dormintory - 3rd of May 2055 at 6.15 AM ]

Cahaya matahari rupanya telah berusaha dengan sekuat hati menembus celah-celah tembok kokoh yang dihiasi dengan sentuhan batu alam. Rupanya sudah pagi, namun para penghuni kamar itu belum juga membuka mata mereka, hanya terlihat satu orang saja yang sedang berpakaian rapi, menyisir rambutnya dengan sehelai sisir berwarna perak. Pemuda itu berjalan menyusuri jalanan kamar yang sangat luas, lalu tangannya bersentuhan mendorong kenop pintu yang ada dihadapannya. Setelah pintu besar dengan dua daun pintu itu terbuka, Ia mencoba beberapa kali menghirup udara sekitar, segar dan sangat khas, tetapi ada salah satu wewangian yang berhasil membuat perutnya menggerutu pelan.

“Oho Tuan, bagaimana kemarin?” Entah muncul dari mana, makhluk kuning itu tiba-tiba berdiri disamping Theo, pemuda yang sedang menikmati udara segar. Hal itu membuat Theo kaget beberapa detik sebelum sekarang Ia menjawab pertanyaan makhluk itu.

“Sangat menyenangkan, kapan bisa jalan-jalan lagi?”
“Kalau Anda mau, sekarang pun juga bisa. Ayo!”

Kedua tangan mungil berlapis sarung tangan hitam itu menarik salah satu jari Theo dan mengajaknya pergi ke suatu tempat. Baru saja pemuda dan makhluk kuning itu keluar dari gerbang koridor, tetapi secara aneh dan ajaib, mereka berdua telah berdiri tepat disebelah wastafel gulali yang pernah mereka kunjungi kemarin.

“Ini kan yang kemarin.”
“Rupanya ingatan Anda masih bagus Tuan, ayo jalan kesuatu tempat!”

Tanpa dikomando lagi, Theo mengikuti makhluk mungil itu berjalan menuju sebuah tempat yang terkesan aneh dan sangat gelap dibandingkan dengan toko lain yang berjejeran dijalanan beraspal halus itu.
[ Borgin & Burkes - 7.10 AM ]

Nampaknya toko masih sepi, bisa dibilang pada pagi hari ini toko-toko masih banyak yang belum buka. Theo memutuskan untuk melihat keadaan dalam toko lewat sebuah jendela kaca yang sangat besar, megah dan bersih. Dilihatnya kedalam jendela itu, tidak ada seorangpun yang berjaga didalam. Minion kuning itu entah pergi kemana, membuat Theo seorang diri berdiri didepan pintu toko. Karena ke isengan pemuda itu untuk mencoba menekan sebuah tombol kecil dikenop pintu, ada sebuah hal mengagetkan yang membuat Theo sedikit membulatkan kedua matanya. Apa? Pintu toko itu terbuka dengan sendirinya, apakah memang sang penjaga lupa untuk menguncinya? Tidak mungkin, pasti ada kesalahan teknis disini.

Theo masih berdiri kali ini didepan pintu toko yang terbuka. Sebenarnya Ia ingin masuk, tetapi bukankah sangat tidak sopan jika Ia melakukan hal tersebut? Ah, kali ini rupanya pemuda itu tidak memikirkan sampai ke titik kesopanan. Kaki kanannya mulai melangkah menginjak sebuah kotak berwarna hitam yang tipis mirip seperti keset, namun berbeda fungsinya. Rupanya fungsi benda ini untuk menunjukkan siapa orang yang sedang menginjaknya. Kini Theo sudah masuk kedalam toko yang menjual barang-barang aneh itu.

“Sepi sekali, wow.”

Bodoh, tentu saja sepi karena toko itu sebenarnya sedang tutup kan. Pemuda itu masih terus berjalan menyusuri lantai yang dibuat dari pecahan kaca berwarna bening. Sampai saatnya mata pemuda itu terpukau pada suatu benda yang berada diatas rak nomor dua dari samping kanan. Dilihatnya semakin dekat benda tersebut, mungkin benda itu sudah berhasil memanggil jiwa Theo untuk memilikinya. Tanpa panjang lebar, Theo menyentuh benda yang memiliki manik bernama liontin tersebut.

“Sepertinya bagus, tetapi sayang Aku tidak bisa membelinya. Bahkan pelayan itu entah kemana.”

Theo yang sedari tadi ibuk memperhatikan benda yang kali ini Ia pegang sampai lupa akan sebuah robot kecil yang telah berubah menjadi makhluk kuning.
“Hei sedang apa Kau?”

Makhluk itu menepuk bagian kaki Theo, membuatnya melempar benda bermata hitam itu terpental entah kemana.Kenapa makhluk ini selalu muncul secara tiba-tiba?

“Eh, bisakah Kau muncul tanpa menggunakan cara mengangetkan seperti itu?” Theo menggerutu sedikit kesal, bagaimana tidak, benda yang tadinya Ia kagumi sekarang hilang entah terjatuh dibagian mana. “Ups. Apa Kau mencari ini, Tuan?”

Ucap makhluk kecil itu sambil menunjukkan sesuatu yang Ia pegang sedari tadi, rupanya benda itu adalah benda yang Theo cari sejak baru saja benda itu terpental.

“He, bagaimana bisa?”

Lagi-lagi makhluk itu membuat Theo bingung dan memasang wajah penuh pertanyaan.

Baru saja ketika Theo memegang benda tersebut, Ia merasakan kepalanya sedikit aneh. Bahkan sekarang kepala pemuda itu seperti terbelah menjadi beberapa bagian, pusing dan rasanya sama seperti .. Ah benar sekali, rasanya sama seperti saat Ia tertelan angin dan bahkan masuk kedalam jurang. Beberapa saat pikiran pemuda itu tidak dapat diprediksi, entah apa yang Ia pikirkan hingga tubuhnya sekarang berada diatas sebuah pohon rindang yang terletak diantara dua buah batu besar. Batu besar itu rupanya bukan sembarang batu, karena saat ini batu itu mengeluarkan sebuah cahaya yang menyilaukan mata siapapun yang melihatnya, termasuk Theo.

Pemuda itu kaget karena sekarang Ia berada diatas pohon aneh dengan suasana sepi yang menyelimuti sekitarnya.
Day 7 - Sunday, 28th of June 2015

[ Unknown Places - 28th of June 2015 at 9.00 PM ]

“Seperti kenal daerah ini, tetapi dimana ya.” Ia masih sempat berpikir walaupun posisinya sekarang berada diatas sebuah pohon besar yang tidak diketahui nama pohonnya. Melihat keadaan sekitar yang masih sepi, Ia memutuskan untuk turun dari pohon itu dan mulai menapak diatas tanah.

Perasaan bingung dan aneh itu masih saja terperangkap didalam pikirannya hingga sekarang. Theo melirik ke arah kanan kiri untuk mencari tahu sebenarnya kali ini Ia terdampar didaerah aneh mana lagi, tetapi hal itu berhenti Ia lakukan ketika melihat salah satu bangunan kuno yang berdiri dengan kokoh dipojok jalanan. Bangunan itu memiliki papan kayu yang bertuliskan Madam Puddifoot's Tea Shop.

Akhirnya! Theo masih berdiri dengan wajah bingung sekaligus senang.

“A-apa ini sudah dirumah? Wah.”

Pemuda itu berbicara sendiri dengan keheningan malam yang mulai meniupkan angin dinginnya.

Hampir 5 menit Ia terpaku menatap wilayah sekitar itu, untuk memastikan bahwa wilayah yang kali ini Ia injak adalah memang benar wilayah yang Ia tinggali.

“Theo, kemana saja Kau? Cepat pulang, ada sesuatu.” Tiba-tiba saja dari kejauhan terdengar suara seseorang sedang memanggil lantang namanya. Ia beralih menghadap ke pusat suara itu dan ternyata memang benar, itu adalah temannya sendiri. Pemuda itu mulai berjalan menyusuri jalan setapak berhiaskan tanah berwarna cokelat dengan hiasan rumput disamping jalanan itu.

Disepanjang perjalanannya untuk pulang ke asrama, Theo masih saja sibuk memikirkan sebenarnya apa yang sudah terjadi padanya akhir-akhir ini, mengapa Ia bisa pulang dengan berahir diatas pohon aneh seperti tadi? Hal itu sampai sekarang masih Ia pikirkan, sampai Ia tidak menyadari jika pada saku jaket kulitnya yang tepat berada pada saku bawah sebelah kiri terdapat salah satu mainan kecil berbentuk kapsul berwarna kuning, dan sepertinya kali ini Theo sedang meraba sakunya.
“Oh ini bukankah makhluk aneh itu ..”

“Makhluk apa? Cepatlah berjalan.”

Belum selesai Ia berseru karena mendapati sebuah mainan aneh, teman sejawatnya sudah berbalik badan untuk menyuruh Theo berjalan lebih cepat.

Ternyata selama ini Ia memang pergi ke tempat aneh dimasa depan dan bertemu dengan sekelompok makluk aneh yang bernama robot dan sejenisnya. Namun hal ini tidak Ia sadari hingga sekarang. Ia masih sibuk bermain dengan salah satu benda kuning itu.

THE END
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.