Notes
Notes - notes.io |
Apa baik dan buruknya ramalan untuk berbagai ilmu di dunia?
Sepanjang sejarah, manusia telah mencari-cari pengetahuan akan peristiwa masa depan melalui individu-individu ataupun kelompok-kelompok yang dianggap memiliki bakat meramal. Sebagai contoh seperti kaum Oracle di Delphi pada masa Yunani kuno. Kebudayaan-kebudayaan lain di mana nubuat/ramalan memegang peranan penting di antaranya, Indian Amerika Utara, Mayan, Celtik, Druid, Cina, Chaldean, Asiria, Mesir Kuno, Hindu, Yahudi, Tibet, Yunani, dan banyak dari tradisi Kekristenan.
Sampai sekarang pun ramalan masih ada. Ramalan sering kali diyakini sebagai sesuatu hal yang sakral dan banyak orang mempercayainya. Ramalan kini hadir untuk berbagai ilmu didunia. Karena hal itulah muncul dampak dari kepercayaan ramalan itu sendiri. Berikut adalah beberapa ramalan yang digunakan dalam ilmu dibidangnya;
1. Ramalan dalam Perspektif IPTEK
Ilmu pengetahuan menciptakan peramalan. Para ilmuan menciptakan sebuah peramalan didasarkan observasi empiris, menentukan fakta yang muncul sesudah fakta sebelumnya, atau bisa disebut prediksi. Sifat ini tidak bisa dihindari oleh ilmu pengetahuan bahkan tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari.
Ramalan ilmu pengetahuan ini bersifat generalilasi. Dalam meramal, ilmu pengetahuan membutuhkan suatu teori. Teori misalnya air mendidih dalam seratus derajat. Ini artinya jika kita mengulang eksperimen mendidihkan air maka air akan selalu mendidih di saat suhu seratus derajat Celsius. Semakin baik teorinya semakin kuat peramalannya (perkiraannya).
Dalam teknologi terdapat istilah simulasi. Simulasi bernilai sama dengan prediksi atau ramalan. Dengan melakukan simulasi terlebih dahulu, para ilmuwan dapat mengetahui kemungkinan suatu teknologi itu bekerja.
Akan tetapi peramalan dalam ilmu pengetahuan tidak bernilai mutlak. Hal tersebut disebabkan oleh problema induksi sehingga menuntut seseorang untuk bersikap objektif dalam segala hal. Akan berdampak negatif jika seseorang terlalu banyak melakukan generalisasi.
2. Ramalan dalam Perspektif Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. Pada pokoknya, psikologi menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.
Dalam hal ini, seorang psikolog membutuhkan suatu prediksi atau ramalan untuk membaca “kehidupan” seseorang dengan cara melihat tingkah laku, bahasa tubuh, gaya berbicara, dan sikap. Meskipun begitu, ramalan ini tidak untuk jangka panjang. Hal tersebut biasanya dimanfaatkan psikolog untuk membantu pasiennya menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Akan tetapi, penyalahgunaan ramalan dalam psikologi kerap digunakan untuk keuntungan pribadi dengan memanfaatkan kondisi psikis seseorang.
3. Ramalan dalam ilmu Agama
(Islam)
Percaya pada ramalan hukumnya haram. Termasuk ramalan nasib, ramalan bintang zodiak, ramalan jodoh dan perkawinan, dll. Baik ramalan tentang masa lalu atau masa depan. Contoh ramalan masa lalu seperti ramalan tentang siapa pencuri barang yang hilang atau berada di mana barang yang hilang tersebut. Contoh ramalan masa yang akan datang seperti apa yang akan terjadi apabila pria A menikah dengan wanita B. Apa yang akan menimpa wanita C apabila menikah dengan pria D, dan seterusnya. Dosa dari percaya ramalan termasuk dalam kategori dosa besar. Az-Zahabi dalam kitab Al-Kabair memmasukkannya ke dalam dosa besar nomor 46. Oleh karena itu, tidak mempercayai ramalan adalah hal terbaik bagi seorang muslim yang ingin komitmen pada ajaran syariah Islam.
DALIL DASAR HARAMNYA PERCAYA RAMALAN
- QS An Naml :65
- QS Al-Araf :188
- QS Al-Jin :26-27
- QS Al Mulk :5
- Hadits sahih riwayat sejumlah perawi hadits
- Hadits sahih riwayat Muslim no. 537
- Hadits riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah
(Kristen)
Pandangan hidup Alkitabiah tentang peranan alam semesta dan ciptaan bertentangan dengan pandangan hidup persihiran atau ramalan. Alkitab memang menyatakan bahwa alam itu bagus dan indah. Namun alam bukanlah allah atau bersifat illahi. Menurut Alkitab, manusia adalah penatalayan atas bumi dan segala sumber alam dan diminta untuk
mempertanggungjawabkan kepercayaan ini
(Kej.1:28-30). Alkitab juga sangat menghargai alam karena alam semesta adalah ciptaan Allah juga. Tetapi bukan berarti alam semesta dapat didewakan atau menjadi pemujaan. Terang Alkitab menyatakan bahwa, “Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada.... Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya...” (Kel. 20:3-5) Dari ayat ini, Tuhan menghendaki supaya kita jangan menduakan Tuhan, sebab hanya Ialah yang memiliki kekuasaan atas langit dan bumi. Alkitab juga jelas menyatakan penolakkannya terhadap ramalan-ramalan. “Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.” (Im. 19:31). Selain itu juga dikatakan bahwa, “Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.” (Im. 20:6). Perintah yang paling jelas menentang astrologi terdapat dalam Ulangan 18 mulai ayat kesembilan, dimana ketika itu bangsa Israel hendak memasuki tanah perjanjian dan Allah memberi peringatan keras melawan praktik-praktik para penyembah berhala di daerah itu. Salah satu peringatannya adalah agar bangsa Israel tidak menjadi seorang peramal, yaitu seorang astrolog. Mereka yang mencari keterangan dari astrologi menunjukkan kurangnya iman kepada Tuhan. Mereka tidak menyakini bahwa Allah adalah berkuasa yang mengetahui segala rancangan-rancangan dalam hidup umat-Nya. Kekristenan mengajarkan bahwa peristiwa-peristiwa kehidupan ditentukan oleh kemahakuasaan Tuhan dan pilihan moral pribadi manusia.
(Buddha)
Agama Buddha mengenal 2 kebenaran yaitu kebenaran mutlak (paramathasacca) dan kebenaran relatif (samuttisacca) yang mengajarkan untuk tidak percaya begitu saja dengan apa yang dilihat dan didengarkan meskipun itu dari suatu kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus, jangan percaya begitu saja dengan ramalan buku suci, jangan percaya begitu saja dengan logika, tetapi sedikit dahulu apabila hal itu berguna, tidak tercela dan dibenarkan oleh para bijaksana dan bila dilakukan akan membawa manfaat dan kebahagiaan, maka selayaknya menerima dan hidup sesuai dengan hal tersebut yang dijelaskan dalam Kalama Sutta.
Dalam agama Buddha, keberuntungan atau kemalangan dianggap sebagai hal yang netral. Sumber dari keberuntungan dan kemalangan adalah sama, yakni pikiran. Sesuatu itu kita katakan kemalangan apabila harapan tidak sesuai dengan kenyataan, bahkan walau kita sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, namun ternyata kita tidak mendapatkannya, maka itu akan kita sebut sebagai kemalangan. Sebaliknya, jika kita mendapatkan apa yang kita harapkan baik itu dengan mengerahkan usaha ataupun tidak, kita akan menyebutnya sebagai keberuntungan. Dan perlu juga kita pahami bahwa penilaian setiap orang mengenai kemalangan dan keberuntungan itu tidaklah sama, maka dikatakan agama Buddha memandang kedua hal tersebut sebagai sesuatu yang netral. Dalam pandangan agama Buddha, takdir dan keberuntungan merupakan buah dan akibat perbuatan diri sendiri. Perbuatan kita dimasa lalu menentukan kehidupan kita di masa sekarang dan perbuatan di masa sekarang menentukan kehidupan kita di masa mendatang. Seperti yang tertulis dalam Tipitaka (Pâli) terdapat pernyatan yang memperlihatkan keyakinan umat Buddha terhadap hukum kamma.
Dapat disimpulkan bahwa dari semua agama yang ada lebih setuju untuk tidak sepenuhnya percaya kepada ramalan, bahkan ada yg sangat melarang untuk percaya. Karena mereka memiliki Tuhan yang sudah merencanakan semuanya dan bahkan tidak ada yang bisa meramalkan apa yang selanjutnya akan terjadi jika Tuhan menghendaki semuanya.
Di dunia ini semua pasti ada sisi baik dan sisi buruk dari hal apa pun, termasuk dalam hal meramal.Sisi positif dari ramalan adalah menyugesti orang yang diramal, sehingga menjalani hari dengan penuh semangat. Dengan sugesti positif yang kuat, maka orang yang benar-benar memercayai ramalan tersebut akan percaya bahwa harinya pun akan positif sesuai yang diramalkan. Dengan memberikan sugesti positif sang peramal dapat membuat orang yang diramal menjadi pribadi yang positif, bersemangat, serta kuat untuk menjalani hari-harinya.
Dan sisi negatifnya sebagai berikut ;
1. Jauh dari Tuhan
Salah satu dampak buruk dari ramalan adalah jauh dari Tuhan. Semua orang tahu bahwa takdir manusia merupakan rahasia Tuhan, jadi tak ada satupun manusia yang bisa mengetahui rahasia Tuhan. Meskipun terkadang ramalan itu benar, namun tak seharusnya kamu mempercayainya, bisa saja itu hanya kebetulan, atau mungkin kamu terlalu percaya, sehingga kamu kepikiran terus menerus dan akhirnya Tuhan meng-iyakan apa yang kamu pikirkan sehingga itu benar-benar terjadi. Percayalah bahwa Tuhan akan selalu memberi yang terbaik untuk umatnya.
2. Merusak hubungan cinta dan pertemanan Terlalu percaya dengan ramalan juga dapat merusak hubungan cinta dan pertemanan. Salah satunya seperti ramalan tentang cinta, jika kamu terlalu percaya terhadap ramalan tersebut, kamu akan selalu berpikir tentang ramalan itu, dan akhirnya kamu malah merusak hubungan kamu sendiri.
3. Tidak punya semangat hidup
Dampak buruk selanjutnya adalah tidak mempunyai semangat hidup. Seseorang yang terlalu percaya terhadap ramalan, maka ia akan mengantungkan hidupnya dengan ramalan-ramalan yang berlum terbukti kebenarannya. Ia tidak akan pernah maju, karena ia hanya bertindak seperti apa yang dikatakan ramalan tersebut. Jadi, janganlah kamu sekali-kali mempercayai ramalan.
4. Sulit mengambil keputusan
Orang yang terlalu percaya terhadap ramalan, maka ia akan kesulitan untuk mengambil keputusan, karena apa yang ia pikirkan terkadang tidak sama dengan apa yang diramalkan, jadi ia akan merasa bingung, dan akhirnya semua akan berantakan.
5. Ramalan bikin tidak percaya diri
Percaya ramalan akan membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. sebagai contoh kamu diramalkan untuk melakukan sesuatu itu, dan kamu percaya, yang tadi kamu bisa melakukan sesuatu itu, akhirnya menjadi tidak bisa karena kamu tidak memiliki kepercayaan diri.
-- DIVINATION TASK --
-- HUFFLEPUFF TEAM --
|
Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team