NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Musim semi di Godric Palace tahun ini tak seindah tahun kemarin. Rumah-rumah bertingkat kini ambruk. Pagar-pagar kayu yg asalnya berwarna putih, telah menghitam sebagian bekas terlalap api. Pembantaian desa Vampire campuran dan penyekapan penduduknya ini masih belum berakhir.

Salah satu rumah bercat biru toska tampak baru saja 'diserang'. Kepulan asap pembakaran masih terlihat disekitarnya. Pintu depannya terbuka lebar. Engselnya lepas dibagian atas, dengan beberapa goresan pada papannya. Memperlihatkan bahwa pintu ini dibuka secara paksa. Chris menatap ketiga saudaranya.

"Kita harus bergerak sekarang." Suaranya datar. Namun terselip aura tegang dan marah yg kentara disana.

"Tidak Chris, kita harus menunggu waktu yg tepat." Leon menatap tepat ke mata adik keduanya itu. Yg ditatap malah mendengus.

"Waktu yg tepat katamu? Waktu yg tepat adalah saat ibu dan ayah dibunuh maksudmu?!" Suaranya meninggi. Leon menatap pria dengan rambut kelam itu remeh.

"Gegabah. Apa semua knight selalu berpendek akal?" Leon tertawa sarkatis. Membuat wajah adik lelaki pertamanya memerah karena marah.

"Jangan memperburuk suasana, Leon." Vivienne menatap tajam kakak pertamanya. Sungguh, ini bukan waktu yg tepat untuk pertengkaran saudara. Ayah dan ibunya sedang disekap sekarang, lalu adik kembar dan kakak lelakinya malah bertengkar?

"Aku mendengar sesuatu." Si bungsu yg dari tadi diam mulai bersuara. Mengintip diantara celah kayu rumah pohon reyot yg mereka jadikan tempat bersembunyi.

-----

Dua orang dengan jubah hitam tengah berkeliling disekitar rumah bernomor 13. Salah satu pria bermata katak tampak seperti mengendus.

"Mereka tak jauh dari sini." Ia menggumam.

"Bocah-bocah itu ingin main petak umpet rupanya, Max." Pria pemilik berambut caramel dengan piercing ditelinga kirinya yg kini bersuara. Pria bermata katak bernama Max tersebut menyeringai.

"Sayangnya, mereka tak terlalu pandai bersembunyi."


-----

'Krak'

"Arghhhh." Yg paling muda menjerit cukup keras. Membuat perhatian ketiga kakaknya kini teralih pada lengan kirinya yg tergores panah yg tiba tiba melesat menembus dinding kayu rumah pohon mereka.

"Calvine! Kau tak apa?!" Vivienne terhenyak. Gadis berambut kemerahan itu memperhatikan adik lengan kiri adik bungsunya. Calvine menggeleng. Namun masih memegangi lengan kirinya. Sepertinya anak panah barusan berhasil menggores lengannya.

"Hei bocah-bocah! Cepat turun kalian!"

"Sial." Chris mengumpat.

"Tak usah buru-buru begitu Roy. Tugas kita hanya menggiring mereka ke markas." Max menepuk pundak rekannya itu. Ikut memperhatikan kearah rumah pohon yg baru saja ia bidik dengan panah.

Leon tampak turun duluan dari rumah pohon tersebut. Diikuti Chris, Vivienne dan terakhir Calvine.

"Oh, jadi ini para keturunan Le Boursier? Pewaris ketua Vampire dari Godric Palace? Biasa saja ternyata." Roy berkomentar. Membuat pria berambut paling kelam diantara keempat bersaudara itu mendelik.

"Jaga mulutmu." Ia memandang lurus pada 2 pria dihadapannya yg kini malah tertawa.

"Oh oh, apa yg harus kami jaga?" Max menyeringai. Menyimpan busurnya kembali kedalam jubahnya.

"Apa mau kalian?" Yg tertua kini maju selangkah. Rahangnya terlihat mengeras. Antara tegang dan marah.

"Kami? Oh kami hanya mau mengundang kalian untuk 'di jamu' di Little Hangelton. Datanglah sebelum orang tua kalian kami jadikan makanan para naga." Si blonde bernama Roy itu tersenyum senang melihat 4 bocah dihadapannya terlihat tegang.

"Jangan sakiti orang tua kami!" Max kembali tertawa.

"Tenang gadis manis, kami takkan menyakiti mereka jika kalian tidak terlambat. Temui kami di Little Hangelton. Cukup ingat ini. Yg bersinar bukanlah penunjuk. Sang sinar ialah mala petaka. Kegelapan belum tentu yg berbahaya. Ia yg akan menuntunmu pada cahaya. Sampai jumpa." Dan 'wush'. Kedua sosok itu kini hilang terbawa angin.

"Yak!! Apa maksud mereka?" Chris mengacak rambutnya kesal.

"Sabar Chris, kita harus menyelesaikan semuanya dengan kepala dingin." Vivienne mengelus pundak adik kembarnya. Akan buruk jika ia membiarkan emosi mengaliri tubuh adiknya itu.

Sementara itu, Leon memandang tanah didepannya dengan tatapan bingung. Dahinya mengkerut. Tampak berfikir keras. Ia melirik Calvine yg ada disampingnya.

"Black pearl." Calvine menggumam. Seolah tau apa yg difikirkan Leon.

"Black pearl?" Leon mengangkat sebelah alisnya. Si bungsu bertubuh tinggi itu mengangguk pasti.

"Kegelapan belum tentu yg berbahaya. Ia yg akan menuntunmu pada cahaya. Aku yakin, maksud mereka adalah ini." Calvine mengeluarkan sebutir mutiara hitam dari saku celananya. Digenggamnya mutiara tersebut dengan mata terpejam.

'Wush' angin kembali berhembus, cukup kencang, dan cukup untuk mengalihkan perhatian keempat bersaudara tersebut. Daun-daun berterbangan. Memutar dalam satu pusaran bak angin puting beliung. Sesosok pria berkulit pucat tampak muncul dibalik pusaran angin tersebut. Pakaiannya serba hitam, begitu kontras dengan kulitnya. Ia tidak tersenyum, namun terlihat begitu bersahabat.

"Victor Orllegory, siap menjalankan tugas. Sebutkan tempat yg ingin kau kunjungi, dan akan ku bawa kau kesana dalam sekali kerjap." Pria itu membungkuk hormat.

"Siapa dia?" Chris meminta penjelasan. Bingung dengan apa yg baru saja terjadi.

"Bukan waktunya untuk meminta penjelasan. Waktu kita tidak banyak." Leon kembali menyahut.

"Ia tampan. Yakkk!" Satu-satunya gadis disana berteriak. Mengusap lengannya yg baru saja dicubit sang adik kembar.

"Bisakah kau membawa kami ke Little Hangelton?" Tanya Calvine. Pria pucat itu mengangguk.

"Tentu tuan. Kemarilah. Berdiri melingkar dan ulurkan tangan kalian semua." Tanpa banyak bicara, keempat bersaudara tersebut berdiri melingkar. Mengulurkan tangannya. Si pucat memejamkan mata. Mulai mengucap mantra, dan dalam sepersekian mili detik, 5 tubuh tersebut menghilang tanpa jejak.

----

"Welcome to Little Hangelton". Papan putih dengan tulisan dari cat merah darah itu masih jelas terbaca. Dan disinilah mereka sekarang. Diatas tanah dengan deretan rumah-rumah tua yg kotor tak terawat. Suasananya dingin dan lembab. Langit malam tampak terlihat lebih pekat dari biasanya.

"Kepalaku agak pening." Keluh Vivienne. Tidak terbiasa dengan teleportasi.

"Tempat macam apa ini? Kota mati?" Chris memandang sekitarnya dengan tatapan aneh.

"Ntahlah, Chris. Tapi, aku merasakan aura yg tidak baik ditempat ini." Timpal Vivienne. Leon menerawang disekitarnya.

"Ku harap tidak ada mahluk aneh yg akan muncul tiba-tiba. Supaya kita bisa cepat menemukan dimana ayah dan ibu disekap." Harapnya. Leon menoleh ketika Calvin menepuk pelan pundaknya dan terdengar menelan ludahnya gugup.

"Leon, sepertinya harapanmu kali ini tidak terkabul."


'Rawr' itu suara geraman mahluk berkepala tiga didepan keempat bersaudara. Ketiga kepalanya kepala anjing, namun tubuhnya singa dan memiliki sayap. Seperti campuran dari Ceberus dan Griffin. Tingginya sekitar 5 meter dengan kepala dan sayap hitam kelam.

'Brugh'

"Awww."tanpa aba-aba, ia menyerang sang wanita diantara keempatnya dengan sayapnya.

"Yakkk! Apa yg kau lakukan mahluk sialan!" Mata pria dengan rambut legam itu menatap mahluk tadi tajam.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.