Notes
Notes - notes.io |
Malam telah benar-benar berlalu. Hari baru pun kini telah datang. Biru cerah juga nampaknya telah mendominasi permukaan langit, menggantikan warna hitam yang telah mengambil peran sebelumnya. Terlihat pula sang mentari yang nampak tersenyum, memberi sejuta kehangatan bagi makhluk bumi pagi ini.
Ditengah damainya suasana yang disuguhkan alam. Rasanya hal itu juga turut dinikmati seorang gadis yang kini masih terpejam dan meringkuk dalam selimut tebalnya. Seolah tak mau membuka mata untuk menyambut sang mentari.
"Uh.." Ia mendengus dalam pejamnya, sinar sang surya yang tanpa sengaja terpantul pada dinding kaca membuat kelopaknya tertutup lebih rapat. Disusul satu tangan miliknya yang kini tergerak menyentuh kelopak matanya itu.
"Ah, pagi," Ucapnya ditemani kedua manik yang terlihat mengerjap, hingga akhirnya telah benar-benar terbuka.
Napasnya terhembus perlahan, mencoba mengumpulkan kesadarannya yang sedikit lagi penuh. Hingga sedetik kemudian, jemari mungil dari tangan kanannya bergerak meraih sebuah ponsel dimeja yang terletak dekat dengan tempat tidurnya.
Tak ada satupun pesan singkat yang masuk. Ashley mengerucutkan bibir. Menatap kesal kearah layar ponsel digenggamannya.
"Baka Ryou." Ujarnya yang langsung menarik diri; mengambil posisi duduk ditempat tidurnya.
Sekali lagi, maniknya mengerjap, memusatkan tatap pada layar ponsel yang masih menyala.
"Benar-benar tidak ada." Ia mendengus. Hingga kemudian, ibu jarinya bergerak, hendak mematikan layar ponsel. Sebelum akhirnya, jemarinya itu terhenti saat tanpa sadar maniknya menangkap tanggal yang tertera dilayar tersebut.
"Sembilan? Sembilan?! SEMBILAN?!?!" Pekiknya sembari menatap dalam kearah ponsel yang nyaris menyentuh wajahnya.
"RYOUUUU!!!!!"
Ia berteriak histeris dengan jemari yang terlihat langsung menyingkirkan selimut yang masih menutupi sebagian tubuhnya. Kaki bergerak turun secara refleks; mengenakan sandalnya yang terletak dekat dengan jarak tempat tidurnya.
Kini dengan mengantongi ponsel pada saku baju tidur yang ia kenakan, sang gadis langsung berjalan setengah berlari menuju gerbang utama rumah.
'Baka baka baka'
Batinnya tak henti merutuk. Sedang kedua kakinya semakin cepat melaju; melewati pintu utama bahkan gerbang rumah; menuju sebuah kediaman yang merupakan alasan kenapa ia begitu histeris dengan tanggal hari ini.
Ya. Sembilan. Tepat satu bulan sebelum hari ini. Ditanggal yang sama, sebuah ikatan diatas dasar cinta antara si gadis dan seorang pemuda yang disebut Ryou itu, resmi terjalin. Dan ya, wajar saja ia menjadi beringas pagi-pagi begini.
Kini, entah sudah berapa jumlah langkah kaki yang berhasil ia pindahkan, sang gadis nampak enggan berhenti. Tak menggubris hembusan angin yang menerbangkan helaian surainya yang sedikit berantakan hingga menjadi makin berantakan. Yang terlintas dibenaknya kini tak lain hanyalah gambaran wajah pemuda itu.
"Huh," Napasnya sedikit tersengal. Meski begitu, laju langkah terlalu enggan ia turunkan.
Maniknya terus mengerjap, memfokuskan tatap kearah jalan yang ia lewati. Hingga akhirnya kini, laju langkahnya sedikit menurun, senyumpun seketika tersungging saat manik menangkap sebuah bangunan yang cukup familiar baginya.
Ia menghentikan langkah sejenak, mengatur detak napas yang terasa kencang. Setelah cukup, ia kembali menggerakkan langkah perlahan; mendekati pintu rumah dihadapan.
"Ryou," Panggilnya pelan. Namun tak ada jawaban. Gadis ini mengira jika pemuda itu belum terjaga dari tidurnya.
"Ah, tukang tidur," Ia mendengus dengan gerakan jemari yang kini menyentuh gagang pintu; berniat membukanya. Namun tiba-tiba, dahinya mengernyit saat merasakan ada gerakan tangan lain yang juga tengah memegang gagang pintu pada sisi satunya.
Dengan cepat, tangan miliknya menjauh. Senada dengan hal itu, pintu pun terbuka, menampilkan sosok pemuda yang dicarinya.
"Aaaaaー" Tanpa aba-aba, dua tangan miliknya terjulur ke depan, meraih tubuh itu lalu memeluknya. "Selamat tanggal 9 yang pertama," Ucapnya saat wajahnya telah terbenam sepenuhnya dalam dada bidang milik tubuh itu.
"Ash," Suara si pemuda terdengar, disusul jemari salah satu tangannya tergerak; mengusap kepala milik gadisnya itu dengan lembut. "Kau mengagetkanku pagi ini," Lanjut si pemuda tanpa menjauhkan tubuh dari si gadis.
"Maaf, aku bahkan hampir lupa dengan tanggal hari ini," Ryou tersenyum kecut, maniknya terpejam untuk sesaat diikuti jemarinya yang tergerak; mendekap erat tubuh gadis yang tanpa sengaja mengisi ruang kosong dihatinya itu. "Selamat tanggal 9 yang pertama juga, gadis berisik."
|
Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team